PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CAFFE BENE BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE)

Gunadarma Tagline. Loo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Caffe Bene adalah coffee shop yang

BAB V PENUTUP. terhadap consumer purchase intention Mega Prima swalayan. Korelasinya

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI PELANGGAN TENTANG HOTEL ATMOSPHERE PADA THE 1O1 HOTEL BANDUNG DAGO TAHUN 2017

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PERSEPSI NILAI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA RM. D FISH KAWASAN MEGAMAS MANADO)

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan pembelian. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB 1 PENDAHULUAN. produk, kualitas pelayanan, dan harga yang ditawarkan untuk membentuk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

Cindy J. Dessyana, Store Atmosphere Pengaruhnya.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Iphone di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma

PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mega Indah Lestari 1), Arry Widodo 2)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

ANALISIS PERSEPSI STORE ATMOSPHERE NANNY S PAVILLON HOME (Studi Deskriptif Pada Konsumen Nanny s Pavillon Home Bandung)

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

1. Pendahuluan 2. Dasar Teori

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan)

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Store Kosmetik MAKE OVER Paris Van Java Mall Bandung)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Konsumen Distro Planet Surf Mall Olympic Garden kota Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

PENGARUH BRAND TRUST INDIHOME TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI KOTA BANDUNG THE INFLUENCE OF BRAND TRUST TOWARDS CUSTOMER LOYALTY IN BANDUNG

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA KONSUMEN KOPI PROGO BANDUNG)

Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toserba Nusa Permai di Kecamatan Nusa Penida Tahun 2014

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

1.1 Latar Belakang Penelitian

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PADANG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Store Image Potato Head Beach Club Seminyak Bali

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN LISTRIK PLN RAYON BAALEENDAH

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

PENGARUH DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP TANGGAPAN EMOSIONAL KONSUMEN ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

: Yusniar Dwi Kartika Putri NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Reni Diah Kusumawati., SE., MMSI

PENGARUH STORE ATMOSPHERE, LOKASI, DAN KERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN PADA PASAR UMUM PASIRIAN LUMAJANG

Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN STORE IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PONDOK INDAH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Lampiran 1 KUESIONER. penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi mengenai Pengaruh Store

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Transkripsi:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2067 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CAFFE BENE BANDUNG THE EFFECT OF STORE ATMOSPHERE TO CONSUMER PURCHASE INTENTION ON CAFFE BENE BANDUNG Riri Nurul Rizki 1, Aditya Wardhana 2 1,2 Prodi SI Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom ririnurulrizki@gmail.com 1, aditya.telkomuniversity@gmail.com 2 Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan terkait store atmosphere yang dirasakan oleh konsumen Caffe Bene Bandung. Dari hasil wawancara menunjukan masih terjadi permasalahan terkait store atmosphere di caffe bene. Store atmosphere dan minat beli sangat erat kaitannya dikarenakan seorang konsumen sering menilai sebuah cafe pada kesan pertamanya dilihat dari store atmosphere toko tersebut baik itu berupa exterior, general interior, store layout, dan interior display. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display terhadap minat beli konsumen. Metode penelitian yang digun akan adalah metode deskriptif dan kausal. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan metode sampling insidental, dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Analisis data menggunakan analisis dekriptif dan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display, secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen sebesar 80,5%. Variabel exterior, general interior, dan store layout secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Kata Kunci : Store Atmosphere, Minat Beli Konsumen, Regresi Linier Berganda. Abstract This study is based on problems of store atmosphere by consumers in cafe benne Bandung. And the interviews showed the persistence of the complaints against towards to store atmosphere provided in cafe bene, as a café that very concerned with store atmosphere. The purpose of this study was to determine the effect of store atmosphere dimensions of store atmosphere are exterior, general interior, store layout, and interior display toward to purchase intention. Using descriptive and causal. Sample in this research were 100 consumers at cafe benne Bandung, samples were taken by using non probability sampling, and incidental sampling method, and the data collected have been analyzed by using statistical techniques descriptive analysis and multiple regression. The results of this research is exterior, general interior, store layout, and interior display, were significantly and simultantly affecting consumers purchase intention as 80,5%. Exterior, general interior, store layout, had significant affected patien satisfied partially. Key words : Store Atmosphere, Purchase Intention, Multiple Regression. 1

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2068 1. Pendahuluan Bisnis yang dijalankan dewasa ini tidak lagi beriorentasi pada laba dan keuntungan semata. Pemasaran aktif yang lebih beriorentasi pada pelanggan lebih banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, meskipun hal ini mengharuskan para pelaku bisnis tersebut untuk mendefinisikan keinginan & kebutuhan dari sudut pandang konsumen (Nugraha, 2013:515). Harga, kualitas dan pelayanan tidak lagi menjadi bahan pertimbangan utama bagi para konsumen, Melihat kondisi pesaing yang semakin ketat setiap bisnis perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam bisnisnya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan pesaing untuk dapat menarik minat beli konsumen (Dessyana, 2013:846). Saat ini store atmosphere menjadi faktor penting. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Gillani (2012:23) di dalam bisnis yang kompetitif saat ini pasar telah berkonsentrasi pada semua aspek produk mereka dari produksi untuk jual, di antara semua aspek lain, store attmosphere telah dianggap penting sebagai POP (titik pembelian) bagi pelanggan (Nugraha, 2013:515). Berdasarkan dari hasil wawancara penulis dengan beberapa konsumen cafe tersebut para konsumen mengatakan alasan mereka berkunjung ke cafe ini yang pertama, karena kenyamanan penataan ruangannya, sehingga mereka bisa berlama-lama di cafe tersebut. Kedua, karena cafe ini sendiri memiliki keunikan tradisioanal Korea yang dirancang dengan ruangan terbuka seperti cafe-cafe di Eropa. Dan yang ketiga, adalah kenyamanan untuk kegiatan berkelompok, namun para pelanggan sendiri masih mengeluhkan beberapa permasalahan terkait store atmosphere di Caffe Bene. Berikut beberapa permasalahan yang penulis rangkum terkait dengan store atmosphere di cafe tersebut. Tabel 1.1 Permasalahan Yang Masih Dirasakan Berhubungan Dengan Store Atmosphere NO Permasalahan Terkait Store Atmosphere Jumlah Kosumen Persentase (%) 1 Kursi yang berada diluar ruangan 6 20% masih terbatas 2 Kendala wifi 8 26,7% 3 Kurangnya sofa 7 23,3% 4 Musholanya hanya cukup untuk dua 5 16,7% orang 5 Pajangan yang berupa buku tidak 4 13,3% dapat dimengerti karena menggunakan aksara korea Total 30 orang 100% Sumber Data dikelola penulis 2015 Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang dirasakan para konsumen terkait dengan store atmosphere yang dirasakan oleh konsumen Caffe Bene. Penelitian pendahuluan dilakukan terhadap 30 orang konsumen Caffe Bene guna mengetahui permasalahan terkait store atmosphere pada Caffe Bene. Sebanyak 20% konsumen mengatakan bahwa masih terdapat permasalahan terkait dengan Exterior yaitu jumlah kursi yang berada diluar ruangan masih terbatas. Sebanyak 26,7% konsumen mengatakan bahwa masih terdapat permasalahan terkait dengan General Interior, yaitu kendala pada wifi yang sering terputus. Sebanyak 23,3% konsumen mengatakan bahwa masih terdapat permasalahan terkait dengan General Interior, yaitu kurangnya jumlah sofa yang berada di dalam ruangan. Sebanyak 16,7% konsumen mengatakan bahwa masih terdapat permasalahan terkait dengan Layout Ruangan, yaitu musholanya terlalu kecil hanya cukup untuk dua orang saja. Sebanyak 13,3% konsumen mengatakan bahwa masih terdapat permasalahan terkait dengan Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat dalam Toko), yaitu pajangan yang berupa buku tidak dapat dimengerti karena menggunakan aksara Korea. Dalam meningkatkan minat beli konsumen meskipun sebuah atmosfer toko tidak secara langsung mengkomunikasikan kualitas produk dibandingkan dengan iklan, atmosfer toko merupakan komunikasi secara diam-diam yang dapat menunjukkan kelas sosial dari produk-produk yang ada didalamnya. Sehingga menurut 2

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2069 Kotler (2009:19), hal ini dapat dijadikan sebagai alat untuk membujuk konsumen menggunakan jasa atau membeli barang yang dijual di toko tersebut. 2. Dasar Teori Store atmosphere merupakan salah satu unsur dari retailing mix yang harus diperhatikan dalam membangun bisnis ritel. Levy dan Weitz (2009:530) menyatakan Atmospherics refers to the design of an environment through visual communications, lighting, colors, music, and scent that stimulate customers perceptual and emotional responses and ultimately affect their purchase behavior. Menurut definisi tersebut dapat dapat disimpulkan bahwa atmosfer mengacu pada perancangan suasana pada komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan aroma yang menstimuli persepsi dan respon emosional konsumen serta mempengaruhi perilaku mereka. Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa atmosfer diartikan sebagai karakter fisik toko yang memproyeksikan sebuah gambaran terhadap konsumen. Menurut Berman dan Evans (2010:509), store atmosphere terdapat empat dimensi, yaitu : 1. Exterior (Bagian Luar) Exterior toko mempunyai dampak yang sangat besar terhadap citra toko dan harus direncanakan dengan memperhatikan keserasian. 2. General interior (Interior Umum) Pada saat konsumen memasuki sebuah toko, sejumlah elemen mempengaruhi persepsi mereka. 3. Store layout (Tata Letak Toko) Allocation of Floor Space (Alokasi Ruang Lantai) Setiap toko memiliki jumlah total ruang lantai yang dipergunakan untuk penjualan, merchandise, karyawan dan konsumen. Tanpa alokasi ini, retailer akan kebingungan dengan ketersediaan tempat untuk pajangan, tanda, rest rooms dan lain sebagainya. 4. Interior (point-of-purchase) displays (Pajangan dibagian Dalam Ruangan) Masing-masing point-of-purchase displays menyediakan informasi bagi pembeli, menambahkan untuk atmosfer toko dan melayani peran promosi besar. Purchase intention atau minat beli adalah kecenderungan untuk membeli sebuah merek atau produk tertentu. Minat beli secara umum biasanya berdasarkan kesesuaian antara motif pembelian dengan atribut atau karakteristik dari merek yang dapat dipertimbangkan (Belch dan Belch, 2009:127). 3. Kerangka Pemikiran Sumber : Diolah Peneliti 4. Metode Penelitian Metedologi penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Dengan jenis penelitian deskriptif dan penelitian kausal. Populasi yang dijadikan sampel pada penelitian yaitu konsumen Caffe Bene Bandung. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan Non Probobility sampling. Dan penentuan 3

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2070 sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Sampling Insidental ini dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2012:85). 5. Pembahasan Berdasarkan analisis deskriptif data responden, didapatkan kategori responden Caffe Bene Bandung berdasarkan jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan yang terlalu menonjol karena persentase yang dihasilkan hampir merata antara pria dan wanita. Persentase responden wanita sedikit lebih banyak yaitu sebesar 53% dan pria sebesar 47%. Berdasarkan dari 100 responden yang diteliti yang paling banyak adalah konsumen yang berusia 16-25 tahun sebesar 52% atau 52 orang, usia > 26 tahun diantaranya berjumlah 35 orang atau 35%, usia < 16 tahun diantaranya 13 orang atau 13%. Jadi konsumen pada Caffe Bene Bandung yang menjadi responden didominasi oleh konsumen yang usianya 16-25 tahun, berdasarkan wawancara dengan responden penelitian ini didominasi dari usia 16-25 tahun, dimana pada usia tersebut kecendrungan untuk mengunjungi café sangat besar karena sudah menjadi gaya hidup.berdasarkan pekerjaan didominasi oleh pelajar/mahasiswa sebesar 30 % dan karyawan swasta sebesar 33% ini dikarenakan pelajar/mahasiswa dan karyawan swasta tersebut kecendrungan untuk mengunjungi café sangat besar dan sudah menjadi gaya hidup. Sedangkan jumlah pendapatan pasien yang paling dominan tiap bulannya berkisar sebesar Rp1.000.000-2.000.000. Jadi mayoritas konsumen pada Caffe Bene Bandung adalah Rp 1.000.000-2.000.000 per bulan, hal ini disebabkan karena mayoritas konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah konsumen Caffe Bene dimana sebagian besar dari mereka memiliki pekerjaan sebagai Pelajar/Mahasiswa dan Karyawan Swasta dengan penghasilan diantara Rp 1.000.000-2.000.000. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap store atmosphere pada Caffe Bene Bandung secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Dari 24 pernyataan jawaban responden terhadap store atmosphere memperoleh rata-rata skor total sebesar 72,25 % yang menunjukan bahwa store atmosphere pada Caffe Bene Bandung secara keseluruhan sudah baik dimata para konsumennya. Berdasarkan tanggapan responden terhadap minat beli konsumen berada dikategori baik dengan presentase sebesar 74,4%, hal ini menunjukan tingkat minat beli konsumen di caffé bene sudah baik. Namun 25,6% responden mengatakan masih kurang baik. 5.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel exterior, general interior, store layout, interior display terhadap minat beli konsumen. Berikut merupakan tabel hasil uji regresi berganda yang sekaligus dapat menunjukan persamaan regresi antara store atmosphere terhadap minat beli konsumen Tabel 4.10 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) Exterior 1 General Interior Store Layout Interior Display.205.246.831.408.789.066.707 11.913.000.140.063.131 2.236.028.140.054.157 2.580.011 -.089.047 -.088-1.915.059 a. Dependent Variable: Minat Beli Sumber : Hasil Pengolahan data kuisioner dengan SPSS 20 4

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2071 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Hasil pengolahan data dengan SPSS 20 didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,205+ 0,789X 1 + 0,140X 2 + 0,140X 3 + 0,089X 4, hasil dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : artinya variabel exterior, general exterior, store layout, interior display bernilai nol maka kepuasan pasien bernilai 0,188 satuan. b 1 = 0,789 artinya variabel exterior (X 1 ) memberikan kontribusi terhadap variabel minat beli (Y) sebesar 0,789 atau 78,9%. b 2 = 0,140 artinya variabel general interior (X 2 ) memberikan kontribusi terhadap variabel minat beli (Y) sebesar 0,140 atau 14 %. b 3 = 0,140 artinya variabel store layout (X 3 ) memberikan kontribusi terhadap variabel minat beli (Y) sebesar 0,140 atau 14 %. b 4 = -0,089 artinya variabel interior display (X 4 ) memberikan kontribusi terhadap variabel minat beli (Y) sebesar - 0,089 atau -8,9 %. 5.2 Uji F (Uji Simultan) Uji F atau uji simultan digunakan untuk melihat apakah terdapat pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan pengolahan data yang dengan menggunakan program SPSS 20 maka dapat dihasilkan output pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Hasil Uji F (Simultan) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1 Residual Total 31.433 4 7.858 98.339.000 b 7.592 95.080 39.025 99 a. Dependent Variable: Minat Beli b. Predictors: (Constant), Interior Display, Exterior, General Interior, Store Layout Sumber : Hasil pengolahan data kuisioner dengan SPSS 20 Berdasarkan Tabel 4.11, dapat diketahui bahwa Fhitung = 98,339 sehingga memenuhi kriteria bahwa Ha diterima jika F hitung (98,339) > F tabel (2,47) dan nilai Sig. (0,000) < 0,05. Hal ini berarti store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, dan interior display secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. 5.3 Uji T (Parsial) Untuk menguji seberapa besar hubungan variabel-variabel independen yang meliputi exterior (X1), general interior (X2), store layout (X3), interior display (X4), terhadap minat beli konsumen digunakan uji t 5

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2072 Tabel 4.13 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) Exterior 1 General Interior Store Layout Interior Display.205.246.831.408.789.066.707 11.913.000.140.063.131 2.236.028.140.054.157 2.580.011 -.089.047 -.088-1.915.059 a. Dependent Variable: Minat Beli Sumber : Hasil pengolahan data kuisioner dengan SPSS 20 Hasil Uji t (Uji Parsial) Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dijelaskan masing masing variabel sebagai berikut : 1) Variabel Exterior Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel exterior menunjukan nilai t = 11,913 dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan t hitung (11,913) tidak berada diantara -1,985 dan 1,985 atau dilihat dari nilai sig (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka h 0 ditolak dan h a diterima, artinya exterior berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. 2) Variabel General Interior Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel general interior menunjukan nilai t = 2,236 dengan nilai signifikansi 0,028. Dengan t hitung (2,236) berada -1,985 dan 1,985 atau dilihat dari nilai sig (0,028) lebih kecil dari 0,05, maka h 0 diterima dan h a ditolak, artinya general interior berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. 3) Variabel Store Layout Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel store layout menunjukan nilai t = 2,580 dengan nilai signifikansi 0,011. Dengan t hitung (2,580) berada diantara -1,985 dan 1,985 atau dilihat dari nilai signifikanya 0,011 lebih kecil dari 0,05, maka h 0 diterima dan h a ditolak, artinya Store Layout berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. 4) Variabel Interior Display Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel interior display menunjukan nilai t = -1,915 dengan nilai signifikansi 0,059. Dengan t hitung (-1,915) berada diantara -1,985 dan 1,985 atau dilihat dari nilai sig (0,059) lebih besar dari 0,05, maka h 0 diterima dan h a ditolak, artinya interior display tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. 5.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui persentase perubahan variabel terikat, apakah bagian luar toko (Exterior), interior umum (General Interior), tata letak toko (Store Layout), pajangan dibagian dalam ruangan (Interior Display), benar-benar berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel minat beli konsumen. Rumus koefisien determinasi adalah Kd = r 2 x 100%. Berdasarkan hasil tabel diatas diketahui nilai r 2 adalah 0,897. Maka perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut : 6

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2073 Kd = (0,805) 2 x 100% = 80,5 % Berdasarkan perhitungan diataas, koefisien determinasi nilai perolehannya sebesar 80,5%. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh store atmosphere adalah 80,5%, sedangkan sesanya sebesar 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada caffe bene Bandung,, dapat diambil beberapa kesimpulan yang diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Store Atmosphere pada Caffe Bene Bandung Store Atmosphere pada Caffe Bene Bandung termasuk dalam kategori baik Hal ini dilihat berdasarkan tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang diteliti seperti pada variabel exterior,yang terdiri dari store front( tampak depan toko ), marquee (Simbol) dan area parkir, yang kedua adalah general interior yang terdiri dari flooring(lantai), lighting and colours, scent (keharuman), jarak antar meja, dan pelayanan yang ramah variabel berikutnya adalah store layout yang terdiri dari kenyamanan berada di caffe bene, pemisahan ruangan smoking dan non smoking area, ketersedian sofa yang memadai, serta variabel terakhir adalah interior display yang terdiri dari penataan Korean style, penyesuaian tema sesuai hari besar di Indonesia, keunikan papan promosi. Keempat variabel ini memperoleh tanggapan yang baik dari para responden. Hal ini menunjukan bahwa store atmosphere yang berada di Caffe Bene sudah baik sehingga bisa menarik konsumen untuk mengunjungi caffe bene. 2. Minat Beli pada Caffe Bene Bandung Berdasarkan tanggapan responden terhadap minat beli konsumen sudah berada di kategori baik, ini bisa diliohat dengan beberapa tanggapan konsumen terhadap minat beli konsumen yang meliputi Ketertarikan mencari informasi yang lebih tentang produk, pertimbangan konsumen untuk membeli produk, Keinginan untuk mengetahui produk, kertarikan untuk mencoba produk dari café benne serta Keinginan untuk memiliki produk caffe bene berada dikategori baik. Artinya konsumen dari kafe benne mempunyai minat yang tinggi untuk mengunjungi kafe bene sehingga dapat disimpulkan minat beli di caffe Bene sudah berada dikategori baik. 3. Pengaruh Store atmosphere Terhadap MInat Beli Secara Simultan Store atmosphere pada Caffe Bene Bandung yang terdiri dari exterior, general interior, store layout, interior display secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, Sedangkan besarnya pengaruh variabel bebas yaitu store atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout dan,interior display, secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen sebesar 80,5%. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (exterior, general interior, store layout, interior display) terhadap variabel terikat minat beli konsumen adalah sebesar 80,5%, sedangkan sisanya 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan apabila ke 4 variabel ini secara bersama-sama diterapkan dapat mempengaruhi minat beli konsumen. 4. Pengaruh store atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Parsial Berdasarkan uji t, exterior (X 1 ), general interior (X 2 ), dan store layout (X 3 ), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien sedangkan, interior display (X 4 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli secara parsial. 1. Exterior menjadi variable yang mempengaruhi dalam minat beli konsumen pada caffe bene. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh variabel exterior berupa tampilan luar yang menarik, symbol yang unik pada logo caffé bene, Penempatan papan nama yang tepat, serta tempat parkir yang luas mempengaruhi store atmosphere terhadap minat beli konsumen di caffe bene Bandung. 2. Peningkatan store atmosphere pada general interior juga bisa dilakukan dengan memperbaiki pencahayaan yang redup agar konsumen nyaman untuk berlama-lama di caffe bene. 3. Store layout menjadi variabel ketiga yang mempengaruhi Minat beli konsumen di caffe bene Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh variabel store layout, ini membuktikan bahwa 7

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2074 semakin store layout seperti adanya pemisahan ruangan antara smoking dan non smoking area, serta ketersediaan sofa yang memadai berarti semakin besar minat beli konsumen caffe bene Bandung, sehingga store layout turut mempengaruhi minat beli konsumen pada caffé bene Bandung. 4. Peningkatan pada Interior Display bisa dilakukan dengan lebih meningkatkan desain untuk tema Korean Style agar lebih menarik konsumen untuk berkunjung ke caffe bene. Interior Display menjadi variabel yang tidak mempengaruhi dalam minat beli konsumen pada caffe bene Bandung. Hal ini berarti Interior display bukan menjadi sesuatu yang berpengaruh terhadap minat beli. Store atmosphere yaitu interior display dalam hal ini berkaitan dengan penataan Korean style, penyesuaian tema sesuai hari besar di Indonesia, keunikan papan promosi. Pada umumnya interior display bisa menjadi salah satu yang bisa menarik para konsumen untung mengunjungi caffe bene Bandung oleh karena itu interior display yang baik akan menambah daya tarik konsumen untuk mengunjungi caffe bene Bandung. Namun interior display sendiri tidak mempunyai kontribusi terhadap minat beli konsumen pada kafe benne alasan ini dikarenakan para konsumen yang mengunjungin kaffe benne tidak begitu memperhatikan unsur -unsur interior display, seperti tema Korean style yang digunakan ataupun penyesuaian caffe bene.rata-rata pengunjung yang mengunjungi caffe bene tidak terlalu mempeduikan tema atau interior display pada caffe bene, ini dikarenakan caffe bene didukung oleh exterior toko, general interior serta store layout yang sudah memadai sehingga para konsumen tidak begitu memperhatikan interior display, dari hasil wawancara dengan beberapa pengunjung suasana yang nyaman atau cozy di caffe bene membuat para pengunjung betah berada di caffe bene, sehingga interior display tidak mempengaruhi minat beli konsumen di caffe bene. Hal ini berarti walaupun secara keseluruhan interior display juga turut mempengaruhi minat beli konsumen secara simultan atau bersama- sama namun secara parsial interior display tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. 8

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2075 DAFTAR PUSTAKA Dessyana, C. J. (2013). Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Texas Chicken Multimart II Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.3, 844-852. Nugraha, B. A. (2013). Persepsi Terhadap Store Atmosphere Dengan Minat Beli Konsumen Di Hypermarket. Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02, 515-528. Berman, B., & Evans, J. R. (2010). Retail Manajemen. New Jersey: Prentice Hall. Meldarianda, R., & Lisan, H. (2010). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Cafe Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) Vol. 17, No. 2, 97-108. Levy, M., & Weitz, B. (2009). Retailing Management. New York: McGraw Hill. Kotler, P., & Keller, L. K. (2012). Marketing Management. USA: PT Pearson Edison. Belch, G., & Belch, M. (2009). Advertising and Promotion An Integrated Marketing Communication Perspective. New York: McGraw Hill. Schiffman, L. K., & Leslie, L. (2008). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. 9