BAB V PENUTUP. Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin. Guru PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

judul IMPLEMENTASIRENCANAPELAKSANAANPEMBELAJAR AN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB V PENUTUP. SMP Negeri 2 Tulungagung, maka melalui penelitian ini dapat. 1. a. Pelaksanaan KTSP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang telah berusaha

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Proses pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mapel-mapel

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir ini sekaligus bab penutup peneliti akan mengemukakan tiga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kedua lembaga sama-sama menanamkan nilai-nilai keagamaan dengan b. Kedua lembaga mementingkan suksesnya pembelajaran dengan bukti

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan alam secara umum masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V PENUTUP. Islam melalui metode mind map di SD Al Falah Surabaya dan SD Al Falah

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Kondisi Fisik Sekolah Dan Pembelajaran Di Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Pertemuan 1 dan 2

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar yang dicapai siswa tidak dapat lepas dari peran guru.

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat berdirinya MA Negeri 2 Model Banjarmasin

BAB VI PENUTUP. pembelajaran PAI berbasis Kurikulum Gontor di MA Al-Mawaddah 1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ABSTRAK... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... xvii HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xx

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP. pengelolaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multi. mengambil simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013 (penjelasan pada Lampiran 1), yang didalamnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dikemukakan

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat. diambil antara lain :

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa komponen

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

seperti adanya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah seperti bangunan sekolah yang baik, juga tersedia alat atau media pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. banyak dituntut dalam menghafal rumus rumus fisika dan menyelesaiakan soal

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Simpulan Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran mata pelajaran Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin untuk berbagai aspek seperti: 1. Perencanaan pembelajaran Guru PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin telah mengembangkan KI-KD dengan menyiapkan program pembelajaran yaitu membuat PROTA dan PROMES, dengan mengkaji dari silabus. Menyiapkan materi ajar, memilih metode dan strategi yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan, serta menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. guru tidak selalu menghadirkan RPP ketika hendak mengajar karena menurut guru yang terpenting adalah persiapan dalam hal penguasaan materi yang akan diajarkan. Dalam hal perencanaan pembelajaran guru PAI dan BP melaksanakan program pembelajaran dengan apa yang diinginkan oleh Kurikulum 2013 Adapun kendala dalam perencanaan pembelajaran, ketika padam lampu yang berlangsung berjam-jam sangat merugikan terhadap guru, perencanaan yang sudah matang di buat oleh guru dalam penayangan video atau film selama proses pembelajaran, mengakibatkan guru harus mengelola kembali rancangan 235

236 pembelajaran. Dan dalam pembuatan RPP memerlukan waktu yang banyak, dikarenakan beberapa menu yang harus dikerjakan oleh guru Perencanaan dalam penanaman budi pekerti di dalam pembelajaran terkadang tidak berdampak jangka panjang bagi anak dikarenakan faktor jiwa peserta didik yang terkadang masih labil dan banyaknya pengaruh yang ada di lingkungan. 2. Pelaksanaan pembelajaran Pada proses pembelajaran guru PAI dan BP juga ikut melaksanakan pembelajaran Kurikulum 2013 dengan mengikuti penerapan pendekatan saintifik. Guru secara kreatif dan terampil memandu pembelajaran agar siswa aktif untuk mengkaji, mengeksplorasi dan memperoleh sendiri ilmu pengetahuan dan nilai dalam pembelajaran. Metode yang guru gunakan antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi. Strategi pembelajaran aktif yang digunakan guru antara lain Discovery Learning, fill in the blank, index card match. Peserta didik terlihat aktif menanggapi, bertanya, menjawab pertanyaan guru, mengamati, mengumpulkan, menggali, dan merumuskan simpulan dari pembelajaran yang telah berlangsung. Meskipun memang ada beberapa kekurangan dalam pembelajaran, seperti masih ada peserta didik yang pasif, mengantuk dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yang dihadapi oleh guru PAI dan Budi Pekerti adalah: a. Mata pelajaran PAI dan BP sering mendapatkan jam terakhir mengajar, guru merasa sangat kesulitan menumbuhkan gairah belajar

237 peserta didik dikarenakan otak mereka sudah lelah dengan pelajaran sebelumnya. b. Kurangnya penggunaan Teknologi Informatika (TI) dalam kompetensi guru. c. Pada tahap kegiatan mencipta dalam proses pembelajaran penerapan pendekatan saintifik masih terbilang minim. d. Dalam hal metode, penggunaan metode ceramah masih menjadi metode yang dominan dalam proses pembelajaran, metode diskusi juga terdapat banyak kendala baik dari guru maupun peserta didik, dari guru pasif nya peserta didik dalam presentasi, mencari bahan materi terkadang hanya copy paste tanpa mengetahui kebenaran sumbernya, dan dari kendala peserta didik, kebanyakan dari mereka tidak menyukai diskusi, karena dalam diskusi sering tidak direspon ketika menyapaikan, disini dapat dilihat bahwa mereka lebih suka disampaikan daripada menyampaikan, dan dalam pembuatan makalah sering kerja kelompok, dalam artian satu kerja yang lain kelompok hanya ada tumpangan nama dalam sebuah kelompok. e. Strategi yang membuat peserta didik lebih aktif dan menyenangkan jarang digunakan oleh guru. f. Peserta didik banyak yang mengeluh ketika harus diperintahkan untuk menghafal ayat Alquran. g. Masih ada peserta didik yang mengharapkan guru sebagai center utama dalam proses pembelajaran

238 3. Evaluasi Pembelajaran Untuk pembelajaran yang telah berlangsung, guru selalu melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang baru dipelajari. Berdasarkan pada data yang telah penulis sajikan untuk penilaian kognitif dan psikomotorik sudah berjalan dengan semestinya, dan untuk penilaian afektif guru PAI dan BP hanya menilai sampai dimana sikap peserta didik tersebut bisa dinilai, dikarenakan jumlah koata peserta didik di SMAN 1, 6 dan 7 kota Banjarmasin mencapai ribuan jumlahnya. Untuk instrument penilaian guru PAI dan BP menggunakan Penilaian Acuan Patokan yang sudah ada di dalam buku pegangan guru maupun peserta didik, guru juga melakukan penilaian portofolio dalam penugasan peserta didik, melakukan lembar pengamatan sikap, namun dalam penilaian diri peserta didik dan penilaian antarteman jarang dilakukan oleh guru, mengingat penilaian ini menilai peserta didik satu-persatu membuat guru merasa kewalahan dan penilaian dalam instrument ini menurut penuturan guru PAI dan BP tidak objektif untuk peserta didik. Kendala yang nampak pada sistem penilaian ini yang masih dirasakan sangat rumit karena guru PAI harus mengamati satu persatu peserta didiknya untuk mengetahui tingkat perkembangan peserta didik, baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Penilaian dirasakan sulit karena banyaknya itemitem penilaian yang harus diisi oleh guru. Sedangkan guru umum hanya mengamati bagaimana sikap peserta didik di dalam proses pembelajaran mapel tersebut.

239 Adapun beberapa kendala umum dalam menerapkan Implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin adalah : 1. Untuk Pelatihan penyampaiannya tidak begitu jelas dan tidak sampai kepada teknis penilaian. Untuk pelatihan guru PAI dan BP diadakan oleh Kementerian Agama, sedangkan kemenag jarang mengadakan pelatihan, sehingga berakibat kepada kurangnya pelatihan dan pemahaman guru PAI dan BP dalam materi Kurikulum 2013. 2. Dalam hal pendampingan, tidak ada follow up artinya tidak perkembangan tindak lanjut dari pengawas maupun LPMP. 3. Sumber belajar salah satunya buku pembelajaran masih kurang lengkap untuk kelas XI dan XII, pada buku PAI dan BP terdapat kesalahan dalam penulisan ayat, penomoran buku, dan pendablingan BAB, hal ini dikarenakan pemerintah ingin cepat meluncurkan kurikulum baru tanpa memperhatikan penerbit dalam mencetak isi buku. 4. Sarana dan prasarana seperti LCD masih pinjam ambil, dan tercatat dalam dokumen Tata Usaha (TU) masih ada terdapat alat-alat yang rusak, untuk bangunan kelas masih ada yang bocor, dan daya tahan listik masih ada yang rendah. Untuk laboratorium Pendidikan Agama Islam di SMAN yang keberadaannya cukup penting demi kelancaran pembelajaran PAI masih belum sepenuhnya ada. Untuk Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Mata Pelajaran PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin sudah berjalan dengan cukup baik, guru PAI dan BP sudah semaksimal mungkin melaksanakan kegiatan

240 perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran dengan apa yang diingikan oleh Kurikulum 2013, namun adanya kendala, alasan guru tersendiri, dan lain sebagainya, sehingga program pembelajaran masih kurang dalam kreteria yang diharapkan oleh Kurikulum 2013. B. Saran-Saran Dari pemaparan mengenai implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 1, 6 dan 7 kota Banjarmasin khususnya pada mata pelajaran PAI dan BP, maka ada beberapa hal yang dijadikan saran dan masukan, yaitu sebagai berikut. 1. Untuk pemerintah pusat maupun kota agar lebih memperhatikan lagi implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah, termasuk hal-hal yang menunjang dalam proses tercapainya implementasi Kurikulum 2013 dengan baik 2. Semua yang terlibat dan bertanggung jawab dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 1, 6 dan 7 kota Banjarmasin, dalam hal ini kepala sekolah, para guru, peserta didik staf tata usaha dan karyawan sekolah terus berupaya untuk saling bekerja sama dalam rangka menyukseskan implementasi Kurikulum 2013 di SMAN 1, 6 dan 7 kota Banjarmasin. 3. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum hendaknya senantiasa mengembangkan diri dan menambah kualitas demi tercapainya keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

241 4. Peserta didik harus menyadari tugas dan kewajibannya dalam belajar agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai prestasi belajar yang baik. 5. Mengingat bahwa penelitian ini belum sepenuhnya tuntas maka perlu dilakukan penelitian lanjutan.