BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat. diambil antara lain :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat. diambil antara lain :"

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil antara lain : 1. Nilai-nilai pendidikan anti korupsi di SMAN 4 Kota Tegal diintegrasikan pada mata pelajaran pendidikan agama Islam yang terfokus pada pengaitan materi-materi di dalam aspek aqidah, akhlak, fiqih, Alquran dan sejarah kebudayaan Islam. Nilai-nilai yang diintegrasikan di dalam pembelajaran diantaranya: a. Nilai kejujuran b. Nilai Kemandirian c. Nilai Kepedulian d. Nilai Kedisiplinan e. Nilai Tanggung jawab f. Nilai Kerja keras g. Nilai Kesederhanaan h. Nilai Keberanian i. Nilai Keadilan Proses penanaman nilai-nilai tersebut dilakukan melalui : pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru agama. Materi-materi yang disampaikan diantaranya membiasakan perilaku terpuji seperti; membiasakan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, semangat 144

2 145 dalam menuntut ilmu, menunjukkan sikap toleran dan mencontoh kejujuran Rasulullah SAW dan keberaniannya dalam berdakwah menyiarkan agama Islam. Penanaman nilai-nilai tersebut diintegrasikan dalam proses pembelajaran dengan menyesuaikan materi pelajaran oleh guru. Belum ada kurikulum maupun panduan khusus yang sistematis dalam penanaman nilai tersebut. Hal itu dibuktikan guru hanya menyusunnya dalam RPP dengan mencantumkan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dengan menambahkan kolom nilai-nilai pendidikan anti korupsi. Dengan demikian dapat kemungkinan penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi belum terlaksana secara maksimal. 2. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi dilakukan melalui pembelajaran PAI di dalam kelas dan di luar kelas. Adapun Metode dan strategi yang merupakan proses penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang digunakan dalam pembelajaran PAI di dalam kelas, diantaranya; a) Metode Ceramah, b) Metode Diskusi, c) Metode Tanya Jawab, d) Metode Hafalan, dan e) Metode Keteladanan. Melalui metode pembelajaran tersebut di dalamnya ditanamkan nilainilai pendidikan anti korupsi yang sejalan dengan materi pelajaran. Untuk strategi yang digunakan adalah strategi integratif dan startegi pengembangan. Strategi integratif merupakan penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran yang dikembangkan melalui materi pelajaran. Sedangkan

3 146 pada strategi pengembangan, SMAN 4 Kota tegal mengembangkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada penanaman dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kemudian melalui pembelajaran di luar kelas; terkadang guru mengadakan pembelajaran yang di ajarkan di luar kelas, seperti mengadakan shalat jenazah ketika ada wali murid yang meninggal dunia, mengadakan kegiatan bermalam di sekolah guna mengadakan pembelajaran langsung shalat hajat dan tahajud bersama. Hal itu dilakukan guna memberikan contoh nyata sebagai penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi. Selain itu untuk menanamkan nilai kejujuran diluar aktifitas pembelajaran salah satunya melalui kantin kejujuran. Kantin kejujuran di SMAN 4 Kota Tegal di desain layaknya kantin kejujuran pada umumnya. Tidak ada pelayan di dalamnya, semua dilakukan oleh peserta didik. Dimulai dari mengambil barang, menghitung, membayar hingga mengambil kembalian juga dilakukan sendiri. Hal itu sebagai upaya melatih kejujuran dan kesadaran siswa untuk berperilaku jujur, jika kesadaran mereka sudah terbangun maka dimanapun mereka berada dan dalam keadaan apapun mereka tetap mengutamakan kejujuran. Selain melalui kantin kejujuran, SMAN 4 Kota Tegal juga memasang berbagai poster dan slogan anti korupsi. Tujuannya adalah sebagai pemicu dan memotivasi siswa dalam membudayakan anti korupsi dalam aktifitas sehari-hari.

4 147 B. SARAN-SARAN 1. Tidak adanya follow up dari pemerintah bukan berarti terhentinya program pendidikan anti korupsi di SMAN 4 Kota Tegal. Pihak sekolah baik guru, siswa maupun karyawan harus bisa bekerja sama untuk membangun budaya anti korupsi di sekolah dengan tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi. 2. Peran sekolah dan guru lebih ditingkatkan lagi khususnya dalam proses pembelajaran dan menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga peserta didik baik secara formal maupun non formal demi tercapainya penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi. 3. Workshop dan sosialisasi pendidikan anti korupsi sangat membantu kinerja dan pengetahuan guru dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi terhadap siswa. Jadi harapannya workshop dan sosialisasi dapat terus dilakukan guna menunjang potensi guru dalam menjalankan program pendidikan anti korupsi khususnya dalam proses pembelajaran. 4. Perbaikan tata kelola dan evaluasi perlu secara intensif dilakukan terhadap pelaksanaan program-program pendidikan anti korupsi di luar kelas, seperti kantin kejujuran maupun tempat temuan barang. 5. Penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi dapat berjalan maksimal dengan adanya dukungan dari segala pihak, baik penyelenggara pendidikan maupun lingkungan masyarakat.

5 SMAN 4 Kota Tegal diharapkan mampu melakukan kerjasama yang baik dan intensif dengan penegak hukum, pemerintah, maupun masyarakat dalam upaya menciptakan iklim pendidikan yang anti korupsi. 7. SMAN 4 Kota Tegal hendaknya mendorong pemerintah dalam hal ini Kemdikbud atau Kemenag untuk mendesain kurikulum khusus bagi pelaksanaan pendidikan anti korupsi pada mata pelajaran PAI. C. PENUTUP Demikian laporan penelitian dalam bentuk skripsi dibuat. Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna. Namun harapanya, skripsi ini dapat menjadi pemicu untuk kajian-kajian yang lebih intensif tentang korupsi dikemudian hari. Dan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat.

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN 4 KOTA TEGAL

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN 4 KOTA TEGAL BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN 4 KOTA TEGAL A. Nilai-Nilai Pendidikan Anti Korupsi yang Ditanamkan Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya 119 BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya Berdasarkan laporan penelitian yang disajikan pada bab sebelumnya diketahui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa 112 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Kesimpulan Umum Pembinaan sopan santun adalah suatu hal yang sangat penting dilakukan setiap lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan umum baik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Simpulan Umum Pendidikan karakter antikorupsi merupakan hal yang paling penting dalam melihat situasi kondisi masyarakat Indonesia sekarang ini. Melihat fenomena

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menanggulangi masalah kenakalan remaja disekolah, maka penulis mengambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menanggulangi masalah kenakalan remaja disekolah, maka penulis mengambil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai peranan guru PKn dalam menanggulangi masalah kenakalan remaja disekolah, maka penulis mengambil kesimpulan dari data dan fakta

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil paparan penyajian data hasil penelitian mengenai Implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yaitu tentang pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap

BAB V PENUTUP. yaitu tentang pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data pada hasil penelitian ini yaitu tentang pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap karakter jujur siswa SMAN 1 Tarik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis serta hasil pembahasan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan pendidikan antikorupsi sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab VI, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang kiranya dapat bermanfaat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL

BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDIT BIAS Assalam Kota Tegal, yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH 1. Kasus-kasus kenakalan siswa apa sajakah yang selama ini banyak dilakukan siswa? 2. Apakah ada suatu upaya yang sistematis untuk mengatasi kenakalan remaja? 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter penting ditanamkan sejak kecil, karena karakter merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus ditanamkan kepada siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aqidah Akhlak merupakan pendidikan yang sangat perlu untuk para siswa agar dapat mencerminkan dan menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari penjelasan bab bab sebelumnya, maka terdapat simpulkan penelitian sebagai berikut: 1. Pelaksanaan bimbingan tentang kesehatan reproduksi remaja di SMP N 39 Semarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Konsep Pendidikan Moral Siswa di MTs Hasbullah Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan menyimpulkan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan dan merekomendasikan terhadap berbagai pihak mengenai hasil yang telah dicapai baik dari pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan dan menyelaraskan pembangunan dan kemajuan, maka nilai akhlak harus tetap dilestarikan dan ditanamkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,

Lebih terperinci

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNANETRA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNANETRA - 217 - K. KOMPETENSI INTI DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNANETRA KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin. Guru PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin

BAB V PENUTUP. Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin. Guru PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin BAB V PENUTUP A. Simpulan Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran mata pelajaran Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin untuk berbagai aspek seperti: 1. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Metakognitif tentang cara berpikir siswa dalam membangun strategi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Metakognitif tentang cara berpikir siswa dalam membangun strategi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Metakognitif tentang cara berpikir siswa dalam membangun strategi untuk memecahkan masalah. Keterampilan metakognitif adalah kemampuan siswa untuk mengontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 234 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan (1) Secara umum kondisi lingkungan keagamaan keluarga, sosial keagamaan tempat tinggal dan kegiatan keagamaan remaja berada pada tingkat kurang kondusif. Secara rinci

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan pendidikan bangsa ini akan cerdas dalam berpikir, dan bijak dalam bertindak. Agar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut : 148 BAB VI KESIMPULAN Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan yang ditarik dari temuan hasil peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam membangun karakter siswa.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan 136 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan rekomendasi. Bagian kesimpulan menguraikan beberapa kesimpulan terhadap temuan-temuan penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan yang ditarik dari temuan

BAB VI PENUTUP. Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan yang ditarik dari temuan BAB VI PENUTUP Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan yang ditarik dari temuan hasil penelitian yang kemudian dari kesimpulan tersebut diajukan implikasi dan saran bagi berbagai pihak berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkualitas harus berlandaskan tujuan yang jelas, sehingga dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, diselenggarakan secara sengaja, sistematis, terarah dan terprogram. Dalam lembaga pendidikan terdapat berbagai macam peserta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pendidikan Agama Islam hendaknya tujuan pengajaran PAI diarahkan: 1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian

BAB V PENUTUP. Pendidikan Agama Islam hendaknya tujuan pengajaran PAI diarahkan: 1) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari permasalah terkait dengan fokus penelitian diatas dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya: Dalam rangka untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk 148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, tujuan program pembiasaan disiplin melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas baik. Peningkatan sumberdaya manusia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas baik. Peningkatan sumberdaya manusia dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu Negara didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas baik. Peningkatan sumberdaya manusia dapat dilakukan berbagai cara, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi dalam upaya peningkatan taraf hidup bermasyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh perubahan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan kriminal saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tidak sedikit anak-anak yang melakukan tinadakan kriminal dimulai dari pencurian hingga tindakan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting yang menjadi kebutuhan dan harus dimiliki oleh setiap individu manusia, baik itu pendidikan ilmu pengetahuan umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan masalah penerapan keterampilan bertanya dasar pada proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB AUTIS

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB AUTIS - 1871 - K. KOMPETENSI INTI DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB AUTIS KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: penguasaan dan pemahaman terhadap isi dan kandungan al-qur an

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: penguasaan dan pemahaman terhadap isi dan kandungan al-qur an 107 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penentuan rumusan masalah dan pembahasan dalam penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama; bahwa pandangan alqabisi dalam pendidikan akhlak

Lebih terperinci

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB AUTIS

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB AUTIS - 1877 - L. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INGGRIS SMPLB AUTIS KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu Negara. Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat permasalahan yang menjadi

Lebih terperinci

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1 Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1. Bentuk pengembangan pendidikan Islam sebagai budaya sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa hal Akidah Berdasarkan hasil wawancara narasumber, bahwa nilai aqidah sudah tertanam pada diri

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PEDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA JL.Ratu Kalinyamatan No 1 Demaan, Jepara TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan untuk mengungkapkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik, seperti frekuensi, persentase,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta didik. Diasumsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu peranan penting dalam proses pembelajaran matematika di sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika merupakan

Lebih terperinci

KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU. Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU. Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia PENGANTAR HASIL PENDIDIKAN DEWASA INI CENDERUNG MENJADIKAN MANUSIA YANG LEBIH MEMENTINGKAN KEHIDUPA PRAGMATIS,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 131 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS aspek perilaku yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga atau orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka serta juga

BAB I PENDAHULUAN. keluarga atau orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka serta juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan penting bagi kemajuan bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, mempunyai tugas menyelengarakan

Lebih terperinci

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNARUNGU

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNARUNGU - 605 - K. KOMPETENSI INTI DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum berarti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya pada taraf hidup yang lebih baik.

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA. BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA. Suatu kegiatan yang dijalankan pasti menemui kendala-kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka, peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama pebangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan. 1. Kesimpulan Umum Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat dan juga usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang dan dapat membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VI SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VI SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VI SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Agama Islam KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. Mengartikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN 1 Tulungagung Pendidikan karakter adalah suatu upaya yang digunakan untuk mendidik dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Proses ini akan berjalan efektif apabila individu-individu yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Proses ini akan berjalan efektif apabila individu-individu yang terlibat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses interaktif yang terjadi dalam suatu kegiatan pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sejalan dengan terus dikembangkannya kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs.

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs. BAB II TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA A. Tinjauan Umum Fikih MTs. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs. Mata pelajaran fikih dalam kurikulum MTs. adalah salah satu bagian mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti tahap perencanaan di SMAN 1 Ngunut? Setiap kegiatan pasti memiliki

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan guru aqidah akhlak dalam pembinaan akhlakul karimah. siswa kelas x di MAN Tulungagung 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan guru aqidah akhlak dalam pembinaan akhlakul karimah. siswa kelas x di MAN Tulungagung 2 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan guru aqidah akhlak dalam pembinaan akhlakul karimah siswa kelas x di MAN Tulungagung 2 Dari paparan data sebelumnya dapat dikemukakan bahwa secara umum strategi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kajian tentang pendidikan adalah sebuah kajian yang tidak pernah selesai untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu pada pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa yang direncanakan sebelum pelaksanaan pendidikan. 2. Bagaimana proses penyusunan program pendidik-an

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa yang direncanakan sebelum pelaksanaan pendidikan. 2. Bagaimana proses penyusunan program pendidik-an Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA Wawancara Kepala Sekolah 2. Bagaimana proses penyusunan program pendidik-an karakter? 3. Bagaimana cara menyusun 4. Siapa saja yang dilibatkan dalam penyusunan program pendidikan

Lebih terperinci

Pengembangan Sekolah Berkarakter

Pengembangan Sekolah Berkarakter Pengembangan Sekolah Berkarater Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Mampu mengembangan sekolah berkarakter Indikator: Memahami hakikat sekolah berkarakter Memahami nilai karakter yang dikembangkan di sekolah

Lebih terperinci

13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA

13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA 13. KOMPETENSI INTI DAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini 84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: 1. Strategi Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz dalam membentuk karakter

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan serta

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan serta 201 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan serta pembahasan lintas situs, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bentuk-Bentuk Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 92 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Setelah penulis menyampaikan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka skripsi yang penulis beri judul Pemahaman Nilai-nilai Multikultural

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP dirancang untuk mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan penalaran induktif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMPLB TUNARUNGU

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMPLB TUNARUNGU - 585 - H. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Ibtidaiyah : Sejarah Kebudayaan Islam : IV : 1 (Ganjil) Kompetensi Inti : KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal tahun pelajaran 2006/2007 telah diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam termasuk fisika. Kemampuan siswa

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS I - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS I - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS I - SEMESTER 1 1 MATA PELAJARAN : Agama Islam Standar Kompetensi : 1. Menghafal Al Quran surat pendek pilihan Aspek : Al Qur an PROGRAM SEMESTER Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Bentuk penanaman nilai-nilai keagamaan (Studi kasus pada karyawan perusa

BAB VI PENUTUP. 1. Bentuk penanaman nilai-nilai keagamaan (Studi kasus pada karyawan perusa BAB VI PENUTUP A. Simpulan. 1. Bentuk penanaman nilai-nilai keagamaan (Studi kasus pada karyawan perusa haan swasta PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan PT. Patriot Intan Abadi) di Kabupaten Tanah Laut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci