CRITICAL THINKING IN NURSING

dokumen-dokumen yang mirip
Margaretha Teli, SKep,Ns, M.Sc PH

Berpikir Kritis (Critical Thinking)

A. PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS

PROSES BERPIKIR ILMIAH

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB II TINJAUAN TEORI

I. PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, dalam Permendiknas tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

Analisis Pendekatan Contructive Controversy dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran Matematika

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah, c. Penekanan pada eksplorasi

I. PENDAHULUAN. dapat kita temukan dan juga berbagai bidang ilmu yang telah ada dapat dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roni Rodiyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pem-belajaran

BAB II KAJIAN TEORI. Pada tahun 2001, National Research Council (NRC) merupakan kapasitas berfikir secara logis mengenai hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Savitri Purbaningsih, 2013

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vika Aprianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

Ir. Henrikus, S.Psi, CHT

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang tengah berkembang, tak henti-hentinya melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2/24/2011

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Deti Ahmatika Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung; Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

I. PENDAHULUAN. baik, namun langkah menuju perbaikan itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Soedjadi (dalam FM Fransiska, 2008:1) mengatakan bahwa: untuk

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL HIDAYAH SUMBERSUKO PANDAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA. Oleh Sugito

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II METODE PENELITIAN. Berbicara tentang bentuk penelitian, lazimnya dunia keilmuan membagi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika pada umumnya identik dengan perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

BAB II LANDASAN TEORI. Novi Sri Rahayu, dkk (2013) menyimpulkan bahwa s iswa dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah penalaran matematis dalam beberapa literatur disebut dengan mathematical

KONSEP SISTEM DALAM PELAYANAN KESEHATAN. Oleh: Tri Prabowo,S.Kp,M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelas V SDN Cipete 2 Kecamatan Curug Kota Serang. Dipilihnya. sehingga dapat mempermudah pelaksanaan penelitian.

Transkripsi:

CRITICAL THINKING IN NURSING

Keperawatan diperhadapkan pada isu : Perkemb.tuntutan msy. Perkemb.IPTEK Tingkat pendidikan Peningkt.sosek msy. Status kes.msy semakin baik Pengaruh kesejagatan Mendorong perawat mengambil.kpts akurat

perawat harus berfikir kritis u/ menghasilkan keputusan yg.lebih akurat. Berfikir kritis (brunner dan Suddrath, 1997) Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis rasional thd info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan. Keputusan berdasarkan pengetahuan/kemampuan mensintesa info.

Berfikir : Proses tidak statis. Dapat berubah-ubah setiap saat. Bersifat dinamis Pengertian ; Pengertian ; Critical bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat keputusan. Kritein to choose, to decide Krites judge.

Criterion standar, aturan, metoda Critical Thinking ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam pembuatan keputusan (Mz.Kenzie). Critical thinking investigas thd tujuan Critical thinking investigas thd tujuan guna mengeksplorasi situasi phenomena, pertanyaan, atau masalah u/ menuju pada hipotesa atau kepts secara terintegrasi.

Bandman dan Bandman (1988) ad/ pengujan yg rasional ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsip2, argumen, kesimpulan2, isu2, pernyataan, keyakinan dan aktifitas. Pengujian berdasarkan alasan ilmiah, pengambilan kpts dan kreatifitas. Miller & Malcolm ad/berfikir reflektif, berfikir beralasan yg ditujukan dalam memutuskan apa yg diyakini atau apa yg dilakukan.

Berfikir kritis mengandung sikap dan pendekatan keinginan u/ memberkan pertimbangan yang tegas pada berbagai ide, berfikir secara hati-hati saat menerima ide. Kreatifitas dan berfikir kritis : Kreatif juka memandang berbagai alternatif pemecahan/ide2 baru disaat menghadapi situasi. Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis, sosiologi dan psikologis menjadi satu dalam menjelaskan fenomena.

Mengapa berfikir kritis diperlukan : Mengikuti penddk ke jenjang > tinggi Penerapan profesionalisme Pength tehnis dan keterampilan tehnis dlm memberikan askep. Freely berfikir kritis diperlukan u/ mengembangkan kemampuan : Analisa, kritis, ide advokasi.

Freely berfikir kritis menggunakan kemampuan deduktif dan induktif. Pengambilan kpts berdasarkan fakta dan kepts. Metoda berfikir kritis : 1. Debate perdebatan/argumentasi. 2. Individual decision individu berdebat dg.dirinya dlm proses pengb.kpts.

3. Group discussion 4. Persuasi mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg berbagai alasan/argumen/bujukan 5. Propaganda sengaja u/ mempengaruh. Dapat baik/buruk 6. Coercion mengancam/menggunakan kekuatan u/memaksakan kehendak. 7. Kombinasi.

Karakteristik berfikir kritis : 1. Proses pengetahuan multidimensi 2. Berorientasi pada proses 3. Jejaring saat menginterpretasikan pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikas i 4. Sikap yg dipelajari 5. Kesadaran diri 6. Empati dan pemberdayaan 7. Teori belajar sosial

8. Hasil sosialisasi profesional 9. Mencakup keteramp.kognitif 10. Merupakan sikap kritis mencari dan meningkt.kemamp.profesional 11. Melibatkan perasaan/angan2,intuisi. Proses berfikir kritis : 1. Memahami tulisan 2. Mengevaluasi isi dan bagian isi

3. Mempertanyakan-menjawab-bertanyamenjawab-dst 4. Membangun pertanyaan mencari jawaban 5. Titik awal upaya pencarian Aktifitas mental dalam berfikr kritis : 1. Mengajukan pertanyaan 2. Mengumpulkan info yg relevan 3. Memvalidasi info yg tersedia

4. Menggunakan pengalaman dan pengeth. Yg lalu u/ menjelaskan 5. Mempertahankan suau sikap fleksibel 6. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia 7. Merumuskan suatu keputusan. Berfikir kritis dalam kep. ; Perawat setiap hari mengambil keputusan. Perawat harus menggunakan keterampilan kritisa, yaitu ;

- Menggunakan pengeth dari berbagai subjek dan lingk. - Perawat menangani perubahan - Perawat penting membuat keputusan. Berfikir kritis dlm kep. komponen dasar dalam pertanggunggugatan profesional dan kualitas askep. Ciri perawat berfikir kritis : Percaya diri/kontektual perspektif/kreatifitas/fleksibilitas/ingin tahu/intuisi/keterbukaan/tekun/refleksi.

Pemikir kritis dalam kep. Menganalisa keterampilan kognitif Menerapkan standar Memilah/mengorganisir permasalahan Mencari info/mengidentifikasi fakta Alasan yg logis Memperkirakan Transformasi pengetahuan/menggunakan pength.yg telah dimiliki dalam mendekati fenomena.

Model berfikir kritis : Costa,dkk (1985) The Six Rs Remembering--.menggunakan pengalaman masa lalu Repeating semakin sering berfikir kritis semakin mudah mengambil keputusan Reasoning keputusan didasari atas berfikir kritis/pertimbangan akurat Reorganizing mengorganisasikan fakta yg mendukung fenomena

Relating menemukan relasi antara fenomena Reflecting menganalisa kembali secara hatihati. Asumsi berfikir : Komponen dasar kep. berfikir, perasaan dan berbuat sejalan. Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya yg disengaja. Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn berfikir. Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.

Bentuk berfikir (THINK) 1. Total recall fakta kep.datang dari berbagai sumber 2. Habits suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan secara spontan dilakukan. 3. Inquiry keputusan akan lebh baik/akurat bila dg.inquiry. 4. New ideas and creativity banyak belajar/peroleh info baru. 5. Knowing how you think sadar bahwa perawat sedang berfikir.

Penerapan Konsep Berfikir kritis dalam keperawatan : 1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan 2. Argumentasi dalam keperawatan 3. Pengambilan keputusan 4. Penerapan dalam proses keperawatan.

Penggunaan bahasa dalam kep. Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal mengekspresikan ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan dan sikap thd.klien/sesama perawat/profesi lain. Penggunaan bahasa : 1. Memberi info yg dapat diklarifikasi,mis.info pentingnya kompres pada klien

2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis.pengumuman jam besk efektif memberikan kesempatan klien istirahat. 3. Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam tindakan kep, mis.info diet rendah kolesterol, info makanan yang dianjurkan /dihindari. 4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info, mengekspresikan keraguan dan keheranan, mis.mengapa Tn.A tiba-tiba syok?.

5. Mengekspresikan pengandaian, mis. Bila diberikan digitalis, gejala serangan jantung tidak muncul. Argumentasi dalam keperawatan : Perawat diperhadapkan untuk beradu Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi bersama anggota timnya menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu,memberi penjelasan, mempertahankan thd tuntutan/tuduhan.

Argumentasi diperlukan dalam pengajuan proposal/perencanaan program. Badman and Badman (1988) argumentasi terkait berfikir dalam kep. : a. Berhubungan dg.situasi perdebatan/pertengkaran. b. Debat tentang suatu isu Karu dg pimpinan RS tentang kebijakan yan kep bermutu.

c. Upaya mempengaruhi individu/kelompok u/berbuat sesuatu dalam rangka merubah perilaku sehat, mis.iklan layanan kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk u/mencegah demam berdarah. d. Berhubungan dg.bentuk penjelasan yg d. Berhubungan dg.bentuk penjelasan yg rasional yg memerlukan serangkaian alasan perlunya keyakinan dan pengambilan kepts.,mis. Monitor kadar gula darah setiap hari pada klien A.

Pengambilan keputusan dalam keperawatan : Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat. Pength.umum Dilema apa yg kita putuskan info situasi khusus Kemungkinan Tujuan Pentingnya kontekstual dan pengalaman Hasil apa yg kita ingin capai Membandingkan alternatif tindakan urgensi ketersediaan feasibility Secara efektif pilihan yg kita lakukan keputusan apa yg. Kita lakukan Diadopsi dari Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)

Penerapan proses keperawatan Berfikir kritis pada semua langkah proses kep. a. Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori data berfikir kritis menggunakan teori dalam mensintesa. b. Perumusan diagnosa kep. Tahap pengambilan kpts yg paling kritikal menetapkan masalah klien yang tepat perlu argumentasi secara rasional.

c. Perencanaan kep. Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan pength.perawat u/mensintesa Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg ditetapkan mampu menyelesaikan masalah d. Pelaksanaan keperawatan : Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata. e. Evaluasi keperawatan : Perawat mengkaji efektifitas tindakan terpenuhinya kebuth.dasar