PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan menurut Trostle dalam Simamora (2004), adalah tingkat perilaku

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka. Tuberculosis Paru. Oleh : Ziad Alaztha Pembimbing : dr. Dwi S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penyebab Tuberkulosis. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB tidak hanya menyerang

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium. mengenai organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. paru,tetapi juga dapat mengenai organ tubuh lainnya. Kuman Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PRAKATA... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK EFEK SAMPING PENGOBATAN TUBERKULOSIS DENGAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS KATAGORI 1 PADA FASE INTENSIF

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sulianti (2004) Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. yang akan dilakukan yaitu : Program Pemberantasan TB Paru. 3. Hambatan Pelaksanaan Program Pemberantasan TB Paru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

UNTUK PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN

PATOFISIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI TUBERKULOSIS. Retno Asti Werdhani Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga FKUI

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bakteri Mycobacterium Tuberkulosis (KemenKes, 2014). Kuman tersebut

INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit ini tersebar ke seluruh dunia. Pada awalnya di negara industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemeriksaan dahak penderita. Menurut WHO dan Centers for Disease Control

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB II. Meningkatkan Pengetahuan dan, Mirandhi Setyo Saputri, Fakultas Farmasi UMP, 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TBC PARU BTA (+) TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DOTS PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PKM CIPAGERAN KOTA CIMAHI PADA TAHUN

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

Dasar Determinasi Pasien TB

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAGI PENDERITA TBC/TUBERCULOSIS DI KOTA BANDUNG. yakni menyerang berbagai organ tubuh (Wahyu, 2008, h.2).

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberkulosis. 4 Sekitar 80%

BAB 1 PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Sumber infeksi TB kebanyakan melalui udara, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Umur Responden :...Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting dilakukan dalam upaya pencegahan dan menjaga kesehatan. Pendidikan

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global

II. TINJAUAN PUSTAKA. di daerah urban, lingkungan yang padat, dibuktikan dengan adanya

Dasar Determinasi Kasus TB

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI

GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. M. Tuberculosis merupakan kelompok bakteri

Dasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

LISTY CEARINA N K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meminum obatnya secara teratur dan tuntas. PMO bisa berasal dari keluarga,

TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang bersifat aerobik, tahan

Transkripsi:

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Edwin 102012096 C4

Skenario 1 Bapak M ( 45 tahun ) memiliki seorang istri ( 43 tahun ) dan 5 orang anak. Istri Bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuannya (R, 9 tahun) saat ini sedang batuk-batuk sudah 3 minggu tidak kunjung reda, sudah diperiksa oleh dokterpuskesmas dan diberi obat batuk namun belum ada pernaikan. Keluarga Bapak M tinggal di sebuah rumah semi permanen 4x11 meter di pemukiman yang padat penduduk.

Dokter Keluarga Dokter keluarga adl dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integrative, holistic, koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia

Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga dibedakan atas dua macam 1. Tujuan Umum Sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

2. Tujuan Khusus - Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga memang lebih efektif. - Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta

Epidemiologi global Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama. Pada bulan Maret 1993 WHO mendeklarasikan TB sebagai global health emergency. Sebagian besar dari orang yang terinfeksi tidak akan menjadi penderita tuberculosis hanya 10% yang akan terinfeksi. Hal ini dipengaruhi daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya karena gizi buruk atau HIV/AIDS.

Alasan utama yang muncul atau meningkatnya penyakit TB global ini disebabkan : Kemiskinan pada berbagai penduduk Meningkatnya penduduk dunia Perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi Tidak memadainya pendidikan mengenai penyakit TB Terlantar dan kurangnya biaya

TBC di Indonesia Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Cara penularan : inhalasi droplet dari pasien TB dengan batuk berdahak atau dahak mengandung basil tahan asam

Epidemiologi

Host Faktor Umur: dewasa muda Faktor Jenis Kelamin: laki-laki>wanita Tingkat Pendidikan Pekerjaan Kebiasaan Merokok Status Gizi Keadaan Sosial Ekonomi Perilaku

Agent (Etiologi)

Lingkungan 1. Kepadatan hunian kamar tidur 2. Pencahayaan 3. Ventilasi 4. Kondisi rumah 5. Kelembaban udara

Gejala Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih. Batuk darah Sesak napas dan rasa nyeri dada Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.

Diagnosis tb pada dewasa Berdasarkan pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung BTA positif (+) : Hasil s-p-s : +++/++- Hasil s-p-s : +-- & R0 (+) Bta negatif (-) : Hasil s-p-s : ---& R0 (-)

Gejala tb pada anak Kontak erat dengan penderita BTA (+) BCG dg reaksi kemerahan dipercepat BB turun tanpa sebab jelas dan tidak naik dengan perbaikan gizi Sakit dan demam lama tanpa sebab Batuk > 3 minggu Tes tuberkulin + (> 10mm) R ȫ mengarah ke TB

Upaya preventif 1. Pencegahan primer. Health Promotion a. Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat kerja melalui pendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di tempat kerja. b. Penyuluhan Pengertian, penyebab, tanda, gejala cara penularan, mencegah, pengobatan, dll

Pencegahan Primer Specific Protection Untuk mencegah timbulnya penyakit pada populasi yang sehat dengan memberikan vaksin BCG Vaksin BCG : Diberikan secara intrakutan pada lengan atas. Dosis : 0,05 ml

Pencegahan Primer Selain pemberian vaksin, upaya mencegah penularan penyakit TBC, antara lain: 1. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin 2. dilarang membuang dahak sembarangan 3. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur 4. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari 5. Meningkatkan ventilasi rumah

Pencegahan Sekunder Mendiagnosis dan memberi pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama : Agent, Host dan Lingkungan.

Pencegahan Tersier Mencegah disabilitas & keparahan penyakit dg: - Rehabilitasi - Memberi dukungan scr mental/memotivasi pasien

Tatalaksana Obat primer: INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid Kategori 1 : 2HRZE / 4 H3R3 2HRZE / 4 HR 2HRZE / 6 HE Kategori 2: 2HRZES / HRZE /5H3R3E3 2HRZES / HRZE / 5HRE

Tatalaksana Kategori 3: 2HRZ / 4H3R3 2HRZ / 4 HR 2HRZ / 6 HE OAT SISIPAN HRZE

Indikasi OAT Kategori 1 : Penderita baru TBC Paru BTA Positif Penderita TBC Paru BTA negatif Rontgen positif yang sakit berat dan Penderita TBC Ekstra Paru berat. Kategori 2 : Penderita kambuh ( relaps ) Penderita Gagal ( failure ) Penderita dengan Pengobatan setelah lalai ( after default )

Kategori 3: Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan Penderita ekstra paru ringan yaitu TBC kelenjar limfe ( limfadenitis ) pleuritis eksudativa unilateral TBC kulit, tbc tulang ( kecuali tulang belakang ) sendi dan kelenjar aderenal. Oat Sisipan : Bila pada akhir tahap intensif pengobatan penderita baru BTA positif dengan kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan ulang dengan kategori 2 hasil pemeriksaan dahak masih BTA positif diberikan obat sisipan ( HRZE ) setiap hari selama 1 bulan.

Untuk menghindari munculnya bakteri TBC yang resisten, biasanya diberikan obat yang terdiri dari kombinasi 3-4 macam obat ini. Untuk menjamin kepatuhan penderita menelan obat, pengobatan perlu dilakukan dengan pengawasan langsung (DOTS=Directly Observed Treatment Short Course) oleh seorang pengawas Menelan Obat (PMO).

Pencegahan Profilaksis Primer Kontak dgn penderita TBC BTA (+) INH minimal 3 bulan. Sekunder Anak dgn infeksi TBC uji tuberkulin (+) tpi tudak ada gejala. Profilaksis diberikan 6-9 bulan

Follow up a) Akhir tahap intensif 1 minggu sebelom akhir bulan k-2. BTA sudah menjadi (-) berarti berhasil d lanjutkan dengan tahap lanjutan selama 4 bulan Jika BTA masih (+) maka d teruskan dengan oat sisipan selama 1 bulan. b) Sebulan sebelum akhir pengobatan 1 minggu sebelum akhir bulan k 5. c) Akhir pengobatan 1 minggu sebelum akhir bulan 6

Kesimpulan Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang harus ditangani dengan tepat dan cepat. Dibutuhkan kepatuhan minum obat supaya pasien dapat sembuh total dan tidak dapat menularkan ke orang lain.

Terimakasi h