HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015 RELATIONSHIP OF NURSING CHARACTERISTICS WITH THE IMPLEMENTATION OF FIXED PROCEDURES SURGICAL WOUND CARE AT BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH IN 2015 Munazar* Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh Email: nazar_1575@yahoo.com Abstrak: Perbedaan karakteristik yang berbeda ini tentunya akan memberikan ciri tersendiri dalam melakukan tindakan keperawatan, termasuk tindakan perawatan luka pada pasien post operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015. Jenis penelitian merupakan penelitian analitik Metode sampel yang digunakan yaitu Proportionate Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang responden. Metode analisa data adalah univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.004, dan nilai OR= 2,54. Ada hubungan yang signifikan antara masa kerja perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.003, dan nilai OR= 2,77.Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.001, dan nilai OR= 3,78. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.028, dan nilai OR= 2,20. Disarankan kepada pihak RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien post operasi melalui penerapan pelaksanaan setiap tindakan yang sesuai dengan prosedur kepada para perawatnya. Kata Kunci : Karakteristik Perawat, Protap, Luka Operasi Abstract: Differences of these different characteristics will certainly provide distinctive features in the conduct of nursing actions, including wound care in postoperative patients. The AIMS of this study is to determine the relationship of nurse characteristics with the implementation of fixed procedures (Protap) surgical wound care at BLU Cut Nyak Dhien Meulaboh General Hospital Year 2015. The type of research is an analytic study Sample method used is Proportionate Random Sampling with a total sample of 35 respondents. Data analysis methods are univariate and bivariate. Based on the results of the study. There is a significant correlation between nurse education level with the implementation of surgical wound care with p value = 0.004, and OR value = 2.54. There was a significant correlation between the nurse's working period and the implementation of surgical wound care with the value of p = 0.003, and the value of OR = 2.77. There is a significant relationship between nurse's income with the implementation of surgical wound care with p = 0.001, and OR = 3, 78. There is a significant correlation between nurse knowledge with the implementation of surgical wound care with p = 0.028, and OR = 2,20. It is suggested to RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh to improve nursing service in post operative patient through the implementation of every action in accordance with the procedure to the nurses. Keywords: Characteristics of Nurse, Protap, Wound Surgery 246
247 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 PENDAHULUAN Salah satu keadaan yang membutuhkan pelayanan keperawatan adalah pasien postoperasi. Tujuan pelayanan keperawatan pada luka operasi adalah untuk mencegah infeksi, mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan luka. Disamping itu perawatan luka yang tepat dengan teknik yang benar dapat meningkatkan kenyamanan pasien dan merupakan salah satu bentuk pelayanan professional yang diberikan oleh perawat kepada pasien dalam memenuhi kebutuhannya. 1 Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh merupakan salah satu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan di Kabupaten Aceh Barat. Tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit ini terdiri dari berbagai latar belakang profesi, perawat merupakan tenaga kesehatan terbesar yang bertugas di rumah sakit tersebut. Perawat yang bertugas dirumah sakit ini pun terdiri dari latar belakang yang berbeda, baik dari segi umur, pendidikan, pengalaman dan sebagainya. Perbedaan karakteristik yang berbeda ini tentunya akan memberikan ciri tersendiri dalam melakukan tindakan keperawatan, termasuk tindakan perawatan luka pada pasien post operasi. Bedasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 17 Februari 2015 di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh terhadap perawat di ruang Rawat Bedah, yang memiliki latar belakang yang berbeda dan sudah bekerja lebih 1 tahun, namun dalam melaksanakan perawatan luka ketiga perawat tersebut belum menerapkan prosedur perawatan luka yang diberlakukan di rumah sakit seperti tidak menjelaskan prosedur dan tidak meletakan perlak di bawah luka, dan penggunaan alat yang steril untuk beberapa pasien, sehingga akan berdampak kurang baik pada proses penyembuhan dan kenyamanan pasien. Bahkan ada pasien yang mengalami infeksi pada lukanya dan memerlukan masa rawatan lebih lama. Kemudian hasil wawancara dengan kepala ruang Rawat Bedah didapatkan data bahwa perawatan luka operasi biasanya dilakukan rawatan selama 3 hari, tetapi ada beberapa pasien yang rawatannya sampai 17 hari dengan post operasi amputasi kaki dengan diagnosis medis ulkus diabetes mellitus. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah hubungan karakteristik perawat dengan pelaksanaan
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...248 prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015. Hipotesis penelitian ini adalah (1) Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi, (2) Ada hubungan pendapatan dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi, (3) Ada hubungan masa kerja dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi, (4) Ada hubungan umur dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi, dan (5) Ada hubungan jenis kelamin dengan pelaksanaan prosedur tetap (Protap) perawatan luka operasi METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko (variabel independent) dengan faktor efek (variabel dependen) 2. Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah Hubungan Karakteristik Perawat dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap) Perawatan Luka Operasi di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh dengan pertimbangan bahwa masih kurangnya penerapan perawatan luka yang sesuai dengan prosedur. Pelaksanaan penelitian pada bulan April tahun 2015. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas merawat pasien postoperasi di BLUD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh tepatnya perawat di Ruang Bedah yang berjumlah 21 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode sampling jenuh, yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. 1 Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan pertanyaan. Untuk variabel independen (karakteristik perawat), data pengetahuan dikumpulkan dengan mengajukan kuesioner. Pengetahuan diukur dengan menggunakan skala Gutmant,
249 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 Pendapatan dikategorikan tinggi bila imbalan yang diperoleh melebihi Upah Minimum Provinsi (Rp. 1.900.000) dan melebihi kebutuhan hidup sehari-hari, rendah bila imbalan tidak melebihi Upah Minimum Provinsi (Rp. 1.900.000) dan hanya sesuai dengan kebutuhan seharihari atau kurang, Masa kerja dikategorikan menjadi 3, yaitu < 5 tahun, 5-10 tahun, dan > 10 tahun, Umur dikategorikan menjadi 3, yaitu dewasa muda (20-30 tahun), dewasa tengah (31-45 tahun), dan dewasa tua (46-60 tahun). Jenis kelamin dikategorikan menjadi 2, yaitu laki-laki dan perempuan, Prosedur perawatan luka dikategorikan baik bila skor yang diperoleh adalah 10-13, kurang bila skor yang diperoleh <10. Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara data yang telah dikumpulkan diolah secara manual dengan langkah-langkah Editing, Coding, dan Data Entry. Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa masing-masing variabel dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa hubungan antara dua variabel. Untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen akan digunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α:0,05). Uji ini dapat dipakai untuk tingkat pengukuran nominal atau tingkatan yang lebih tinggi yang dapat digunakan pada satu atau beberapa sampel. 3 Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer.. HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Karakteristik Responden Karakteristik responden terdiri dari beberapa unsur diantaranya adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pendapatan, dan pengetahuan. Karakteristik responden secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Distribusi Karakteritik Responden di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 No Kategori Frekuensi (f) Persen (%) 1 2 Umur Dewasa Muda (20-30 Tahun) Dewasa Menengah (31-45 Tahun) 28 7 80,0 20,0 Total 35 100
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...250 1 2 1 2 1 2 3 4 1 2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan S-2 S-1/D-IV D-III SPK Masa Kerja > 5 tahun 1-5 tahun Pendapatan Tinggi Rendah Pengetahuan Baik Kurang 11 31,4 24 68,6 Total 35 100 0 13 19 3 0 37,10 54,28 8,62 Total 35 100 16 45,72 19 54,28 Total 35 100 18 51,4 17 48,6 Total 35 100 1 2 18 17 51,4 48,6 Total 35 100 Sumber : Data Primer Tahun 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden berusia dewasa muda yaitu 80%, kebanyakan perempuan (68,6%). Pendidikan responden terbanyak adalah D-III yaitu 54,28%, masa kerja terbanyak adalah 1-5 tahun yaitu 54,28%. Kebanyakan memiliki pendapatan tinggi (51,4%), dan sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik (51,4%). Perawatan Luka Operasi Pelaksanaan perawatan luka operasi dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu baik dan kurang. Kategori perawatan luka operasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 No Kategori Jumlah (%) 1 2 Baik Kurang 20 15 57,1 52,9 Total 35 100 Sumber : Data Primer tahun 2015 Dari tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden melaksanakan perawatan luka operasi dengan baik, yaitu 20 orang atau sekitar 57,1 %.
251 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel independen dengan dependen, sekaligus untuk melihat sejauhmana kekuatan hubungan tersebut. Hubungan Umur dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Tabel 3. Hubungan Umur dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 Prosedur Perawatan Luka p Jumlah Umur Baik Kurang n % n % n % Dewasa muda 15 53,6 13 46,4 28 100 0,66 Dewasa menengah 5 71,4 2 28,6 7 100 9 Total 20 15 35 Sumber : Data Primer tahun 2015 Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa dari 28 perawat yang berusia dewasa muda, 15 diantaranya melakukan perawatan luka dengan baik. Sedangkan dari 7 perawat yang berusia dewasa menengah, 5 diantaranya juga melakukan perawatan luka dengan baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,669 (p>0,05). Keputusan yang OR 0,745 diambil adalah dengan menolak Ha, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara umur perawat dengan prosedur perawatan luka operasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada nilai odd ratio (OR), yaitu 0,745 (OR<1), artinya kekuatannya sangat lemah atau tidak bermakna. Hubungan Jenis Kelamin dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Tabel 4. Hubungan Jenis Kelamin dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 Prosedur Perawatan Luka p Jumlah Jenis Kelamin Baik Kurang n % n % n % Laki-laki 7 63,6 4 36,4 11 100 0,87 Perempuan 13 54,2 11 45,8 24 100 5 Total 20 15 35 Sumber : Data Primer tahun 2015 OR 0,659
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...252 Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 11 perawat yang berjenis kelamin laki-laki, 7 diantaranya melakukan perawatan luka dengan baik. Sedangkan dari 24 perawat yang berjenis kelamin perempuan, 13 diantaranya juga melakukan perawatan luka dengan baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,875 (p>0,05). Keputusan yang diambil adalah dengan menolak Ha, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin perawat dengan prosedur perawatan luka operasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada nilai odd ratio (OR), yaitu 0,659 (OR<1), artinya kekuatannya sangat lemah atau tidak bermakna. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Tabel 5. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 Prosedur Perawatan Luka Jumlah p OR Tingkat Pendidikan Baik Kurang n % n % n % Tinggi (S-1/D-IV) 12 92,3 1 7,7 13 100 0,004 2,54 Rendah (D-III/SPK) 8 36,4 14 63,6 22 100 Total 20 15 35 Sumber : Data Primer tahun 2015 Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dari 13 perawat yang berpendidikan tinggi, 12 diantaranya melakukan perawatan luka dengan baik. Sedangkan dari 22 perawat yang berpendidikan rendah, 14 diantaranya melakukan perawatan luka dengan kurang baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,004 (p<0,05). Keputusan yang diambil adalah dengan menerima Ha, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan perawat dengan prosedur perawatan luka operasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada nilai odd ratio (OR), yaitu 2,54, artinya perawat yang memiliki pendidikan tinggi memiliki peluang 2,54 kali lebih besar untuk melakukan perawatan luka dengan baik bila dibandingkan dengan perawat yang memiliki pendidikan rendah.
253 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 Hubungan Masa Kerja dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Tabel 6. Hubungan Masa Kerja dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 Masa Kerja Prosedur Perawatan Luka Baik Kurang n % n % n % > 5 tahun 14 87,5 2 12,5 16 100 1-5 tahun 6 31,6 13 68,4 19 100 Total 20 15 35 Sumber : Data Primer tahun 2015 Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa dari 16 perawat yang memiliki masa kerja >5 tahun, 14 diantaranya melakukan perawatan luka dengan baik. Sedangkan dari 19 perawat yang memiliki masa kerja 1-5 tahun, 13 diantaranya melakukan perawatan luka dengan kurang baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,003 (p<0,05). Keputusan yang diambil adalah dengan menerima Ha, artinya ada Jumlah p OR 0,003 2,77 hubungan yang signifikan antara masa kerja perawat dengan prosedur perawatan luka operasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada nilai odd ratio (OR), yaitu 2,77, artinya perawat yang memiliki masa kerja lebih lama berpeluang 2,77 kali lebih besar untuk melakukan perawatan luka dengan baik bila dibandingkan dengan perawat yang memiliki masa kerja lebih pendek. Hubungan Pendapatan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Tabel 7. Hubungan Pendapatan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 Prosedur Perawatan Luka Jumlah p OR Pendapatan Baik Kurang n % n % n % Tinggi 16 88,9 2 11,1 18 100 0,00 3,78 Rendah 4 23,5 13 76,5 17 100 1 Total 20 15 35 Sumber : Data Primer tahun 2015 Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa dari 18 perawat yang memiliki pendapatan tinggi, 16 diantaranya melakukan perawatan luka dengan baik. Sedangkan dari 17 perawat yang memiliki pendapatan rendah, 13
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...254 diantaranya melakukan perawatan luka dengan kurang baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,001 (p<0,05). Keputusan yang diambil adalah dengan menerima Ha, artinya ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan prosedur perawatan luka operasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada nilai odd ratio (OR), yaitu 3,78, artinya perawat yang memiliki pendapatan tinggi berpeluang 3,78 kali lebih besar untuk melakukan perawatan luka dengan baik bila dibandingkan dengan perawat yang memiliki pendapatan rendah. Hubungan Pengetahuan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Tabel 8. Hubungan Pengetahuan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi di BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2015 Prosedur Perawatan Luka Jumlah p OR Pengetahuan Baik Kurang n % n % n % Baik 14 77,8 4 22,2 18 100 0,028 2,20 Kurang 6 35,3 11 64,7 17 100 Total 20 15 35 Sumber : Data Primer tahun 2015 Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa dari 18 perawat yang memiliki pengetahuan baik, 14 diantaranya melakukan perawatan luka dengan baik. Sedangkan dari 17 perawat yang memiliki pengetahuan kurang, 11 diantaranya melakukan perawatan luka dengan kurang baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,028 (p<0,05). Keputusan yang diambil adalah dengan menerima Ha, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan prosedur perawatan luka operasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat pada nilai odd ratio (OR), yaitu 2,20, artinya perawat yang memiliki pengetahuan baik berpeluang 2,20 kali lebih besar untuk melakukan perawatan luka dengan baik bila dibandingkan dengan perawat yang memiliki pengetahuan kurang. PEMBAHASAN Prosedur Perawatan Luka Operasi Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kebanyakan perawat melakukan perawatan luka sudah sesuai dengan prosedur yaitu 57,1% dari 35
255 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 perawat yang diteliti. Hasil ini menunjukkan bahwa perawat yang merawat pasien post operasi khususnya dalam merawat luka sudah menerapkan prosedur tetap (Protap) yang diberlakukan ditempat mereka bekerja. Semakin baiknya prosedur perawatan luka operasi ini tidak terlepas dari banyak hal, termasuk karakteristik perawat itu sendiri seperti pendidikan, masa kerja, pendapatan dan juga pengetahuan perawat yang semakin baik. Pada dasarnya perawat sudah mengetahui tentang prosedur perawatan luka operasi, namun karena ada satu dan lain hal membuat pelaksanaannya terkadang tidak sesuai dengan prosedur tersebut. Misalnya peralatan yang belum lengkap atau pasien yang kurang kooperatif, sehingga kadangkala ada tahapan yang terlewatkan dalam perawatan luka operasi tersebut. Menurut Suriadi 5, prosedur perawatan luka merupakan serangkaian tindakan untuk merawat luka dalam melakukan pembalutan, dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka. Dari definisi ini jelas sekali bahwa perawatan luka harus dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur agar terhindar dari infeksi silang. Karakteristik Perawat Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kebanyakan perawat yang jadi responden adalah berusia dewasa muda (80%), berjenis kelamin perempuan (68,6%), berpendidikan D-III (54,28%), memiliki masa kerja 1-5 tahun (54,28%), memiliki pendapatan tinggi (51,4%), dan memiliki pengetahuan baik (51,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari segi karakteristik sudah sangat mendukung perawat untuk melakukan tindakan keperawatan, termasuk perawatan luka post operasi. Karakteristik yang sudah mendukung ini tentunya tidak terbentuk dengan sendirinya kecuali umur dan jenis kelamin. Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik yang sangat mendasar dan tidak mungkin diintervensi. Namun untuk karakteristik yang lain seperti pendidikan, masa kerja, pendapatan dan pengetahuan sangat besar kemungkinan untuk ditingkatkan sehingga akan semakin baik nantinya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muksydayan, karakteristik individu merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh seseorang yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan dengan
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...256 lingkungannya. Karakteristik tersebut terbentuk oleh faktor-faktor biologis dan sosiopsikologis. Berdasarkan hal tersebut penting sekali untuk memperhatikan karakteristik perawat ini agar tindakan perawat dalam melaksanakan tugasnya dapat terukur dan terlaksana dengan baik. Hubungan Karakteristik Perawat dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam karakteristik perawat yang di uji, empat diantaranya memiliki hubungan yang signifikan dengan prosedur perawatan luka operasi yaitu pendidikan, masa kerja, pendapatan, dan pengetahuan dengan nilai p<0,05. Yang tidak memiliki hubungan yaitu jenis kelamin dan umur. Hubungan Jenis Kelamin dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perawatan luka operasi, dengan nilai p=0,669 dan nilai OR= 1.333. Hal ini disebabkan karena umur tidak mempengaruhi dalam melakukan perawatan luka operasi. Hubungan Umur dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan perawatan luka operasi, dengan nilai p=0,875, dan nilai OR= 1.175. Hal ini disebabkan karena jenis kelamim tidak mempengaruhi dalam melakukan perawatan luka operasi. Hubungan Pendidikan dengan Prosedur Perawatan Luka Operasi Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan perawatan luka operasi, dengan nilai p=0,004, dan nilai OR= 2,54. Hasil penelitian ini menggambarkan bawah pelaksanaan perawatan luka operasi yang sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan erat kaitannya tingkat pendidikan seorang perawat baik SPK, D-III, ataupun S-1/D-IV. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendidikan seorang perawat maka akan semakin memahami tugasnya, disamping itu perawat yang sudah tinggi pendidikan tentu akan senantiasa menjaga image (penilaian orang) terhadap dirinya sehingga ia akan sangat berhati-hati dalam bertindak termasuk melakukan perawatan luka operasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Daryanti tentang Faktor-
257 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Protap Perawatan Luka Post Operasi di Ruang Cendana RSUD dr. Moewardi Surakarta dimana terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan perawat dengan kepatuhan perawat dalam penerapan prosedur perawatan luka. Meningkatkan pendidikan memang sangat penting, namun demikian tingkat pendidikan yang tinggi belum menjamin seseorang mau melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. Diharapkan semakin tinggi pendidikan formal (profesi maka akan semakin baik dalam bekerja. 6 Pendidikan merupakan pengembangan diri dari individu dan kepribadian yang dilaksanankan secara sadar dan penuh tanggung jawab meningkatkan pengetahuan sikap dan ketrampilan serta nilai-nilai sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pendidikan tidak hanya mempengaruhi unsur kognitif seperti proses belajar dan pemecahan masalah atau pemulihan perilaku, tetapi juga mengubah nilai seperti persepsi, minat, perasaan, dan sikap. Hubungan Masa Kerja Perawat dengan Perawatan Luka Operasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja perawat dengan perawatan luka operasi, dengan nilai p= 0.003, dan nilai OR= 2,77. Dari hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa perawat yang memiliki masa kerja yang lebih lama akan semakin baik dalam melakukan perawatan luka operasi. Hal ini diduga karena semakin bayaknya pengalaman yang dialami oleh perawat tersebut membuat perawat tersebut semakin percaya diri dan mempertahankan pelayanan yang diberikan termasuk dalam melakukan tindakan perawatan luka operasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Daryanti tentang Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Protap Perawatan Luka Post Operasi di Ruang Cendana RSUD dr. Moewardi Surakarta dimana terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja perawat dengan kepatuhan perawat dalam penerapan prosedur perawatan luka. Lama waktu kerja juga sangat mempengaruhi kemampuan seorang perawat, hal ini berkaitan erat dengan pengulangan secara sistematis beberapa hal atau langkah-langkah tindakan medik
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...258 yang dilakukan. Lama kerja seorang perawat juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan dan pengenalan dari masyarakat. Kecendurungan yang terjadi adalah, semakin lama waktu kerja seorang perawat, maka semakin tinggi juga kemampuan dan tingkat kepercayaan masyarakat. 7 Hubungan Pendapatan Perawat dengan Perawatan Luka Operasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendapatan perawat dengan perawatan luka operasi, dengan nilai p= 0.001, dan nilai OR= 3,78. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan atau gaji merupakan suatu harapan individu dalam bekerja. Artinya perawat akan semakin baik dalam bekerja bila ditunjang dengan gaji yang memadai. Hal ini diduga karena semakin banyaknya pendapatan yang diterima perawat membuat perawat tersebut semakin konsen dan percaya diri dalam memberikan pelayanan termasuk dalam melakukan tindakan perawatan luka operasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Makta tentang Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Unit Rawat Inap RS. Stella Maris Makassar dimana terdapat hubungan yang signifikan antara gaji kerja perawat dengan kinerja perawat. Tingkat pendapatan adalah satuan materi yang diperoleh dari hasil pekerjaan seseorang. Tingkat pendapatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan, khususnya tindakan yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang. 8 Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Perawatan Luka Operasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan perawatan luka operasi, dengan nilai p= 0.028, dan nilai OR= 2,20. Hasil penelitian ini menjelaskan bawah dengan pengetahuan baik seorang perawat akan semakin baik dalam melakukan perawatan luka operasi. Menurut beberapa ahli, pengetahuan merupakan salah satu penyebab utama timbulnya tindakan atau perubahan perilaku. Menurut Fritz Heider (1946), perubahan perilaku terjadi karena disposisi internal, misalnya pengetahuan, motif, sikap, dan sebagainya. Menurut Finer (1957) timbulnya tindakan terjadi akibat ketidakseimbangan kognisi (cognitive dissonance). Ketidakseimbangan ini
259 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2, Nopember 2016, 246-260 terjadi karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi (pengetahuan, pendapat, atau keyakinan) yang bertentangan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau obyek, dan stimulus tersebut menimbulkan keyakinan bertentangan di dalam diri individu sendiri, maka terjadilah ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan lahirnya sebuah perilaku baru. 9 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Daryanti tentang Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Protap Perawatan Luka Post Operasi di Ruang Cendana RSUD dr. Moewardi Surakarta dimana terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam penerapan prosedur perawatan luka. Menurut Rogers (1962), tindakan dapat timbul melalui kesadaran. Kesadaran yang dimaksud berawal dari tingkat pengetahuan seseorang. Kesadaran tersebut kemudian akan berlanjut mengikuti empat tahap berikutnya, yaitu keinginan, evaluasi, mencoba, dan menerima (penerimaan) atau dikenal juga dengan AIETA (Awareness, Interest, Evaluation, Trial, and Adoption). 10 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data terhadap hasil penelitian dan juga pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi, Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi, Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.004, dan nilai OR= 2,54, Ada hubungan yang signifikan antara masa kerja perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.003, dan nilai OR= 2,77, Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.001, dan nilai OR= 3,78, Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan perawatan luka operasi dengan nilai p= 0.028, dan nilai OR= 2,20. SARAN Disarankan kepada pihak RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh untuk meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien post operasi melalui
Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Pelaksanaan Prosedur Tetap (Protap)...260 penerapan pelaksanaan setiap tindakan yang sesuai dengan prosedur kepada para perawatnya. Kepada perawat disarankan untuk melakukan perawatan luka operasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk menganalisis secara lebih spesifik tentang sejauh mana pengaruh karakteristik perawat terhadap pelaksanaan perawatan pasien post operasi. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh, pihak editorial Nasuwakes Poltekkes Kemenkes aceh, tempat penelitian, seluruh responden penelitian dan teristimewa Melisa yang terlibat aktif dalam penelitian ini. 4 BLUD RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh, 2015. Data Perawat di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh 5 Suriadi, 2005. Perawatan Luka. Salemba Medika. Jakarta 6 Undang-Undang Kesehatan No 36, tahun 2009 7 Prihardjo, 2005. pengkajian fisik keperawatan. Jakarta : EGC 8 Notoadmojo, 2011. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta 9 ----------------, 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta 10 Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya, Penerbit Salemba. Medika, Jakarta DAFTAR PUSTAKA 1 Hidayat. A.A, 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tehnik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta 2 Notoadmojo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta 3 Djarwanto, 2006. Statistik Induktif. BPFE-. UGM. Yogyakarta