ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM TBK PERIODE 2006-2015 Nama : Andriana NPM : 21214159 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA
Latar Belakang 1. Dalam rangka pengambilan keputusan, pengelola perusahaan memerlukan informasi khususnya informasi mengenai apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Salah satu informasi yang diperlukan adalah informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan. 2. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk membantu perusahaan mengetahui keadaan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. 3. Analisis laporan keuangan terdiri atas aplikasi alat-alat dan teknik-teknik analisis laporan keuangan. Tujuan pokok analisis keuangan adalah memprediksi kinerja di masa yang akan datang. Alat analisis untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah analisis arus kas yang menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca serta komponen laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio seperti Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Arus Dana (CAD), Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL), Rasio Pengeluaran Modal (PM), dan Rasio Total Hutang (TH).
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana analisis rasio arus kas pada PT Gudang Garam, Tbk periode 2006-2015?
Batasan Masalah Batasan masalah dalam penulisan ini adalah rasio-rasio arus kas seperti Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Arus Dana (CAD), Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL), Rasio Pengeluaran Modal (PM), dan Rasio Total Hutang (TH) pada PT Gudang Garam, Tbk periode 2006-2015.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis rasio arus kas pada PT Gudang Garam, Tbk periode 2006-2015.
Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat berguna: 1. Bagi Penulis Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai analisis rasio arus kas untuk melihat kinerja keuangan perusahaan 2. Bagi Perusahaan Dengan melihat analisis rasio arus kas diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. 3. BagiPembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi referensi untuk bahan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan analisis rasio arus kas.
Metode Penelitian Obyek Penelitian Obyek penelitian dari penulisan ini adalah laporan arus kas PT. Gudang Garam, Tbk. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di Jl. Semampir II/I, Kediri, Jawa Timur. Kantor Perwakilan Jakarta di Jl. Jenderal A. Yani 79, dan Kantor Perwakilan Surabaya di Jl. Pengenal 7-15, Surabaya, JawaTimur. Objek yang akan di analisis, yaitu rasio-rasio arus kas seperti Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Arus Dana (CAD), Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL), Rasio Pengeluaran Modal (PM), dan Rasio Total Hutang (TH) pada periode 2006-2015. Jenis Data: -Kuantitatif - Kualitatif Sumber data: Data sekunder Teknik Pengumpulan Data: Studi Pustaka Teknik Analisis: Rasio Arus Kas
Pembahasan 1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Tabel 4.1 PT. Gudang Garam Tbk Rasio Arus Kas Operasi (dalam jutaan rupiah) Tahun Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar Rasio AKO 2006 1.905.618 7.855.005 24,26% 2007 1.449.178 8.922.569 16,24% 2008 2.260.895 7.670.532 29,48% 2009 3.265.201 7.961.279 41,01% 2010 2.872.598 8.481.933 33,87% 2011 90.307 13.543.319 0,67% 2012 3.953.574 13.802.317 28,64% 2013 2.472.971 20.094.580 12,31% 2014 1.657.776 23.783.134 6,97% 2015 3.200.820 24.045.086 13,31% Average AKO PT Gudang Garam Tbk 20,68% Sumber : Data diolah berdasarkan Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2006-2015
Pembahasan 2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Tabel 4.2 PT. Gudang Garam Tbk Rasio Cakupan Arus Dana (dalam jutaan rupiah) Pembayaran Rasio Tahun EBIT Pembayaran Bunga Hutang Pajak Deviden CAD 2006 1.603.431 602.353 21.316 962.045 1,01 2007 2.204.841 335.210 167.362 481.022 2,24 2008 2.656.344 553.073 144.023 481.022 2,25 2009 4.828.213 445.230 187.952 673.431 3,70 2010 5.631.296 238.285 161.323 1.250.657 3,41 2011 6.614.971 253.002 101.094 1.727.450 3,18 2012 5.530.646 495.035 30.644 1.981.627 2,21 2013 5.936.204 755.518 48.816 1.571.975 2,50 2014 7.254.713 1.371.811 166.475 1.582.869 2,32 2015 8.635.275 1.429.592 556.163 1.567.967 2,43 Average CAD PT Gudang Garam Tbk 2,53 Sumber : Data diolah berdasarkan Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2006-2015
Pembahasan 3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Tabel 4.3 PT. Gudang Garam Tbk Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (dalam jutaan rupiah) Tahun Jumlah Arus Kas Operasi Bunga Pajak Rasio CKB 2006 1.905.618 602.353 593.935 5,15 2007 1.449.178 335.210 758.892 7,59 2008 2.260.895 553.073 775.852 6,5 2009 3.265.201 445.230 1.342.312 11,35 2010 2.872.598 238.285 1.416.507 19 2011 90.307 253.002 1.656.869 7,91 2012 3.953.574 495.035 1.461.935 11,94 2013 2.472.971 755.518 1.552.272 6,33 2014 1.657.776 1.371.811 1.822.046 3,54 2015 3.200.820 1.429.592 2.182.441 4,77 Average CKB PT Gudang Garam Tbk 8,41 Sumber : Data diolah berdasarkan Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2006-2015
Pembahasan 4. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Tabel 4.4 PT. Gudang Garam Tbk Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (dalam jutaan rupiah) Tahun Jumlah Arus Kas Operasi Deviden Kas Hutang Lancar Rasio CKHL 2006 1.905.618 0 7.855.005 0,24 2007 1.449.178 0 8.922.569 0,16 2008 2.260.895 0 7.670.532 0,29 2009 3.265.201 0 7.961.279 0,41 2010 2.872.598 0 8.481.933 0,34 2011 90.307 0 13.543.319 0,006 2012 3.953.574 0 13.802.317 0,29 2013 2.472.971 0 20.094.580 0,12 2014 1.657.776 0 23.783.134 0,07 2015 3.200.820 0 24.045.086 0,13 Average CKHL PT Gudang Garam Tbk 0,21 Sumber : Data diolah berdasarkan Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2006-2015
Pembahasan 5. Rasio Pengeluaran Modal (PM) Tabel 4.5 PT. Gudang Garam Tbk Rasio Pengeluaran Modal (dalam jutaan rupiah) Tahun Jumlah Arus Kas Operasi Aktiva Tetap Rasio PM 2006 1.905.618 6.841.100 0,28 2007 1.449.178 6.410.978 0,23 2008 2.260.895 6.608.094 0,34 2009 3.265.201 7.019.464 0,47 2010 2.872.598 7.406.632 0,39 2011 90.307 8.189.881 0,01 2012 3.953.574 10.389.326 0,38 2013 2.472.971 14.788.915 0,17 2014 1.657.776 18.973.272 0,09 2015 3.200.820 20.106.488 0,16 Average PM PT Gudang Garam Tbk 0,25 Sumber : Data diolah berdasarkan Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2006-2015
Pembahasan 6. Rasio Total Hutang (TH) Tabel 4.6 PT. Gudang Garam Tbk Rasio Total Hutang (dalam jutaan rupiah) Tahun Jumlah Arus Kas Operasi Total Hutang Rasio TH 2006 1.905.618 8.558.428 0,22 2007 1.449.178 9.789.435 0,15 2008 2.260.895 8.553.688 0,26 2009 3.265.201 8.848.424 0,37 2010 2.872.598 9.421.403 0,3 2011 90.307 14.537.777 0,006 2012 3.953.574 14.903.612 0,27 2013 2.472.971 21.353.980 0,12 2014 1.657.776 25.099.875 0,07 2015 3.200.820 25.497.504 0,13 Average TH PT Gudang Garam Tbk 0,19 Sumber : Data diolah berdasarkan Laporan Keuangan PT Gudang Garam Tbk periode 2006-2015
Kesimpulan Pada rasio arus kas operasi yang dihasilkan selama sepuluh tahun tersebut kurang dari satu disebabkan jumlah hutang lancar lebih besar daripada jumlah arus kas dari aktivitas operasinya yang berarti perusahaan tidak cukup memiliki kemampuan yang lebih dalam melunasi kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja tanpa dukungan aktivitas lain dari pemanfaatan arus kas perusahaan. Rasio cakupan arus dana menunjukkan bahwa nilai-nilai rasio cakupan arus dana yang dihasilkan pada tahun 2006 sampai dengan 2015 masih cukup rendah dan mengalami sedikit perbaikan pada tahun 2009 dan tahun 2010. Dengan rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen-komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio cakupan kas terhadap bunga tahun 2006 sampai dengan 2015 menunjukkan bahwa rasio cakupan kas terhadap bunga selama sepuluh tahun memperlihatkan nilai yang berfluktuatif, yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitas operasi yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan arus kas operasinya lebih dikonsentrasikan pada kegiatan yang sifatnya mendorong untuk menciptakan laba perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kesimpulan Rasio cakupan kas terhadap hutang lancar menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun tersebut rasio cakupan kas terhadap hutang lancar memperlihatkan kemampuan arus kas operasi yang rendah, sehingga kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menutupi hutang lancarnya. Rasio pengeluaran modal memperlihatkan bahwa selama sepuluh tahun tersebut menunjukkan angka rasio yang rendah sehingga kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran modalnya melalui arus kas operasi saja. Rasio total hutang tahun 2006 sampai dengan 2015 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang kurang baik dalam membayar total hutangnya melalui arus kas operasi bersih perusahaan, sehingga perusahaan harus memiliki sumber arus kas selain arus kas normal perusahaan untuk menutupi total hutangnya.
Saran Pada rasio arus kas operasi sebaiknya perusahaan harus memperhatikan kinerja keuangannya dimana perusahaan harus memfokuskan aktivitas operasi dalam upaya meningkatkan arus kas operasi dan mengurangi jumlah hutang lancarnya. Pada rasio cakupan arus dana perusahaan harus memperhatikan kinerja keuangan dengan cara mengurangi hutang dan berusaha untuk meningkatkan perolehan laba bersih. Pada rasio cakupan kas terhadap bunga sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi arus kas operasinya, jika perusahaan memiliki rasio yang tinggi, maka arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga dan menghasilkan kinerja keuangan yang baik juga. Pada rasio cakupan kas terhadap hutang lancar perusahaan harus meningkatkan lagi arus kas operasi dan mengurangi jumlah hutang perusahaan. Pada rasio pengeluaran modal perusahaan harus lebih meningkatkan jumlah arus kas operasi, jika perusahaan mampu meningkatkan arus kas operasi maka di tahun yang akan datang perusahaan mampu membiayai pengeluaran modal. Pada rasio total hutang perusahaan diharapkan bisa mengurangi jumlah hutang dan mengupayakan untuk lebih meningkatkan arus kas operasi perusahaan.