HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

PENGARUH GAYA BELAJAR DAVID KOLB TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kesehatan Remaja

Fitriani Nur Damayanti 1), Lia Mulyanti 2), Novita Nining Anggraini 3)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB III METODE PENELITIAN

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN JENIS KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATAMPONE

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

Kata kunci: kontrasepsi hormonal, pengetahuan perawatan organ reproduksi, keputihan. Cairan tersebut bervariasi dalam PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI BEBERAPA SMA DI KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan penelitian case control, yaitu untuk mempelajari

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN SIKAP PERGAULAN DI SMAN 13 BANJARMASIN

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea dengan. Penanganan Dismenorea pada Siswi Kelas XI Di SMA N 6 Cirebon Tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Akademi Farmasi Yamasi Makassar Terhadap Penanganan Nyeri Haid (Dysmenorrhea)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

III. METODE PENELITIAN

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

PENGARUH PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA TINGKAT II DI AKBID SARI MULIA BANJARMASIN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Tentang Aborsi 35

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keluar (Smeltzer & Bare, 2001). Siklus menstruasi endometrium terdiri dari

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN Agus Mulyawan 1, Fitri Yuliana 2, Nurlaila Sari 3 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin ISSN : 2086-3454 ABSTRAK Latar Belakang : Masih banyaknya masalah-masalah kesehatan reproduksi pada remaja putri dengan pengetahuan yang cukup baik namun tidak di iringi dengan penyikapan atau penanganan masalah yang baik seperti pada masalah reproduksi tentang nyeri haid atau dismenore. Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dismenore di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin. Metode : Menggunakan metode cross sectional dengan populasi remaja putri sebanyak 179 orang, diambil dengan teknik simple random sampling dan diperoleh 65 responden. Kemudian di analisis menggunakan uji chi square dengan alternative exact fisher test diolah melalui program komputerisasi. Hasil : Berdasarkan analisis univariat yaitu variabel penelitian pengetahuan diperoleh responden memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 39 responden (60%). Variabel tingkat sikap diperoleh remaja putri memiliki sikap positif 63 responden (96,9%). Analisis bivariat dengan chi square diperoleh ρ = 0,398 > α = 0,05 atau ρ = 1 > α = 0,05 dengan alternatif exact fisher test, maka tidak ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dismenore. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Remaja, Dan Dismenore 78

PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya untuk membantu remaja agar memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku kehidupan reproduksi sehat dan bertanggung jawab. Kesehatan reproduksi ini tidak saja bebas dari penyakit dan kecacatan, namun juga sehat mental dan sosial dari alat, sistem, fungsi, serta proses reproduksi (Pinem, 2009). Menstruasi merupakan peristiwa yang wajar dan alami, walaupun kenyataannya banyak wanita mengalami masalah menstruasi di antaranya yang sering terjadi adalah dismenorea atau nyeri haid (Widyaningsih, 2007). Data dari berbagai negara, angka kejadian dismenorea di dunia cukup tinggi. Diperkirakan sekitar 50% dari seluruh wanita di dunia menderita akibat dismenorea dalam sebuah siklus menstruasi (Llewellyn, 2005). Selanjutnya, di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenorea, pada studi epidemiologi yang dilakukan di Amerika Serikat melaporkan prevalensi dismenorea 59,7%, yang dapat dikategorikan dismenorea berat sebanyak 12%, dismenorea sedang sebanyak 37% dan dismenorea ringan 49%. Di Pensylvania dilaporkan 60% pelajar wanita menderita dismenorea yang hebat. Lebih lanjut dalam sebuah studi longitudinal yang dilakukan di Swedia melaporkan dismenorea terjadi pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67% wanita yang berusia 24 tahun (French, 2005). Di Indonesia angka kejadian dismenorea primer sebesar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder (Qittun, 2008). Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan serta dari hasil wawancara pada beberapa mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin Tingkat II didapatkan hasil bahwa dari 10 orang mahasiswa terdapat 7 orang yang mengalami dismenore dan 3 orang yang tidak mengalami dismenore, serta 8 orang mahasiswa mengetahui bagaimana cara penanganan dismenore sedangkan 2 orang lainnya kurang mengetahui bagaimana cara penanganannya. TUJUAN Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dismenore di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin 79

dengan sasaran penelitian semua remaja putri yang berada di tingkat II. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran atau pengamatan dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu). Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri yang berada di tingkat II yang berjumlah 179 orang dengan jumlah sampel 65 orang yang di ambil dengan teknik simple random sampling dengan cara lotre (undian). Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 65 responden kemudian hasilnya dihitung dan diolah menggunakan bantuan komputerisasi. HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin pada 65 responden didapatkan hasil berupa: 1. Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Dismenore No Pengetahuan F % 1 Baik 11 16,92 2 Cukup 39 60,00 3 Kurang 15 23,08 Jumlah 65 100 Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa pengetahuan remaja yang paling banyak adalah berpengetahuan cukup tentang dismenore yaitu sebanyak 39 responden (60,00%) dan yang paling sedikit berpengetahuan baik tentang dismenore yaitu 11 responden (16,92%). 2. Distribusi Sikap Remaja Putri Tentang Dismenore Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden No Sikap Frekuensi (%) 1 Positif 63 96,9 2 Negatif 2 3,1 Jumlah 65 100 Berdasarkan Tabel 2 bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap positif tentang dismenore yaitu sebanyak 63 responden (96,9%). 3. Analisis Berdasarkan Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenore. Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri tentang Dismenore Sikap No Pengetahuan Positif Negatif Total F % F % F % 1 Baik 10 90,91 1 9,09 11 100 2 Cukup 38 97,44 1 2,56 39 100 3 Kurang 15 100 0 0 15 100 Jumlah 63 96,92 2 3,08 65 100 Uji hipotesis menunjukkan bahwa statistik yang digunakan adalah uji chi square, didapatkan nilai ρ = 0,398 > 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (α) atau Ho diterima, Ha ditolak. Namun dalam pengujian menggunakan uji chi square yang telah dilakukan terdapat nilai harapan sel yang kurang dari 5 sehingga digunakan exact fisher test sebagai alternative agar 80

memperjelas hasil yang didapat dengan ρ=1 > 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (α) atau Ho diterima, Ha ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dismenore di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore Pengetahuan responden yang paling tinggi yakni cukup yaitu sebanyak 39 responden (60%) dan yang paling sedikit adalah responden dengan pengetahuan baik yaitu sebanyak 11 responden (16,92%). Dari hasil analisis soal pengetahuan tentang disminore kebanyakan remaja putri mampu menjawab benar tentang definisi dan akibat yang timbul karena disminore. Serta mayoritas responden tidak mampu menjawab pada poin penanganan dan pencegahan dismenore. Menurut Mubarak (2007), pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya. Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul dan penerangan-penerangan yang keliru, hal ini ditunjukkan dari 39 responden sebagian besar berpengetahuan cukup, hal ini dikarenakan remaja putri sudah banyak mengetahuinya dari orang tua maupun dari internet dan majalah. 2. Sikap Remaja Putri Tentang Dismenore Berdasarkan data yang telah diperoleh pada Tabel 2 tersebut dapat dinyatakan bahwa sikap remaja putri secara umum memiliki sikap positif. Sikap yang dimaksud adalah respon serta tanggapan para remaja putri terhadap disminore dan penanganannya. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin baik sikap remaja putri, dalam hal ini memiliki sikap positif akan meningkatkan pemahaman terhadap dismenore. Adanya hasil ini dipengaruhi beberapa faktor dalam pembentukan sikap seseorang seperti pengalaman dismenore yang pernah dialami sebelumnya sehingga remaja putri sudah dapat menangani jika mengalami dismenore yang berulang atau remaja putri tersebut pernah menemukan remaja lain yang mengalami dismenore sehingga sudah mendapatkan pengetahuan dari orang lain ataupun tenaga kesehatan. Selain itu dari analisa yang telah peneliti lakukan didapatkan hasil bahwa mayoritas responden mendapatkan nilai minimal pada pernyataan sikap yang menyebutkan tentang beraktivitas saat mengalami dismenore. Hal ini dapat menggambarkan bahwa responden cenderung mengurangi aktivitas yang pada dasarnya aktivitas itu sendiri memiliki efek yang positif. Dalam berbagai penelitian dikatakan bahwa beraktivitas pada saat mengalami dismenore dapat meminimalkan rasa nyeri yang dirasakan. 81

3. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenore Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 65 remaja putri yang berpengetahuan cukup berjumlah 39 sebagian besar bersikap positif yaitu 38 responden (97,44%) dan 1 responden bersikap negative (2,56%). Berdasarkan hasil analisa bivariat yaitu variabel pengetahuan dengan sikap menunjukkan bahwa hasil dari analisis statistik dengan uji chi square didapatkan nilai ρ = 0,398 > α 0,05. Namun dalam pengujian menggunakan uji chi square yang telah dilakukan terdapat nilai harapan sel yang kurang dari 5 sehingga digunakan exact fisher test sebagai alternative agar memperjelas hasil yang didapat dengan ρ=1 > 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (α) atau Ho diterima, Ha ditolak. Sehingga tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang dismenore di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin. Tidak adanya hubungan pengetahuan dengan sikap dalam penelitian dipengaruhi beberapa faktor seperti responden yang peneliti gunakan tidak hanya remaja yang mengalami dismenore tetapi juga remaja yang tidak pernah mengalami dismenore yaitu 28 responden yang sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 15 responden dengan sikap positif yaitu 14 responden. Selain itu pengetahuan dan sikap remaja putri tentang dismenore sendiri dipengaruhi oleh faktor pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain, serta kemungkinan adanya ketidakvalidan soal sehingga mempengaruhi hasil dari penelitian. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Akademi Kebidanan Sari Mulia yang telah memberikan izin penelitian dan semua pihak yang telah mendukung dan membantu jalannya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Sari Mulia. 2014. Pedoman Penilisan Karya Tulis Ilmiah. Banjarmasin : Akademi Kebidanan Sari Mulia French L. 2005. Dysmenorrhe. American Family Physcian : Academic Research Library. Diakses pada tanggal 14 November 2014 dalam http://www.medicastore.net Llewellyn DJ. 2005. Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasa Pinem Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media Purwani Siti. 2010. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri di SMA X Sidoarjo. Diakses pada tanggal 15 April 2015 dalam http://www.academia.edu 82

Widyaningsih. 2007. Kesehatan Reproduksi dan Kehidupan Generasi Muda. Jakarta : Trans Info Media Wijayanti, D. 2009. Fakta Penting Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogjakarta : Book Marks Qittun. 2008. Konsep Dasar Nyeri. Jakarta : ECG 83