Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

dokumen-dokumen yang mirip
Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

Lampiran 1. Kode etik penelitian

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Dosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Uji hedonik (uji kesukaan)

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Yogyakarta masih berada pada level physiological needs dengan

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

Mencit dikelompokan secara acak sebanyak 5 kelompok dan diberikan perlakuan. Kelompok III: EDJB dosis 3 572mg/KgBB diberikan sebanyak 0,5 cc

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

DAFTAR LAMPIRAN. Hasil Perhitungan Statistik dengan SPSS for Windows versi dan Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1. Data Bobot Badan Ayam Arab (Gallus turcicus) Sebelum Diberi Perlakuan dan Perhitungan Koefisiensi Keragaman Bobot Badan

Transkripsi:

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan 1 kelompok 2 3 4 5 Kadar Glukosa Darah Mencit (mg%) Persentase Penurunan Penurunan Sebelum Setelah Kadar Glukosa Darah perlakuan perlakuan 1 363 200 163 44.9 2 130 73 57 43.84 3 550 293 257 46.72 4 396 180 216 54.54 5 350 150 200 57.14 1 159 150 9 5.66 2 548 199 349 63.68 3 395 230 165 41.77 4 140 95 45 32.14 5 315 142 173 54.92 1 588 227 361 61.39 2 418 110 308 73.68 3 151 60 91 60.26 4 398 55 343 86.18 5 450 120 330 73.33 1 186 169 17 9.13 2 159 150 9 5.66 3 336 320 16 4.76 4 155 149 6 3.87 5 151 138 13 8.6 1 310 156 154 49.67 2 410 177 233 56.82 3 545 182 363 66.6 4 393 156 237 60.3 5 405 160 245 60.49 63

64 Metode penarikan sampel Penentuan n=5 untuk setiap kelompok didasari pada formulasi Sukhatme & Sukhatme, yaitu : (t-1)(r-1) 15 (5-1)(r-1) 15 4r 4 15 4r 19 r 4.75 Jadi n = 5 memenuhi kriteria diatas t = treatment / perlakuan r = replication / pengulangan

65 Lampiran 2 Hasil Penghitungan Konversi dosis 1. Larutan Glibenklamide Dosis manusia untuk Glibenklamide sebesar 10 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,026. Dosis larutan Glibenklamide di konversikan dari manusia ke mencit (20 gr) = 10 mg x 0,026 = 0,26 mg Dosis untuk mencit dengan berat badan 21,02 g : = 21,02/20 x 0,26 = 0,2732/0,5 cc 2. Infusa Teh Hijau Dosis I Dosis mencit 300 mg/kgbb (Tsuneki, Hiroshi; Ishizuka, Mitsuyo; Terasawa, Miki; Wu, Jin-Bin; Sasaoka, Toshiyasu; Kimura, Ikuko., 2004) Dosis untuk mencit dengan berat badan 21,02 g : = 21,02/1000 x 300 = 6,3 mg/ 0,5 cc Jadi dosis I teh hijau yang diberikan untuk mencit dengan berat badan 21,02 gr adalah 6,3 mg/0,5 cc. Dosis II Dosis mencit 600 mg/kgbb Dosis untuk mencit dengan berat badan 21,02 g : = 21,02/1000 x 600 = 12,6 mg/ 0,5 cc Jadi dosis I teh hijau yang diberikan untuk mencit dengan berat badan 21,02 gr adalah 12,6 mg/0,5 cc.

66 Dosis III Dosis mencit 1200 mg/kgbb (Hiroshi Tsuneki et all., 2004) Dosis untuk mencit dengan berat badan 21,02 g : = 21,02/1000 x 1200 = 25,2 mg/ 0,5 cc Jadi dosis I teh hijau yang diberikan untuk mencit dengan berat badan 21,02 gr adalah 25,2 mg/0,5 cc. 3. Aloksan Dosis tikus = 70 mg/kgbb Konversi dosis tikus ke mencit = 0,14 Dosis absolut pada tikus ( berat 200g = 0,2 kg) = 200/1000 x 70 = 14 mg Dosis dikonversikan dari tikus ke mencit (berat 20 g = 0,002 kg) = 14 mg x 0,14 = 1,96 mg Dosis untuk mencit dengan berat badan 25,88 g = 25,88/20 x 1,96 = 2,53 Jadi dosis aloksan yang diberikan untuk mencit dengan berat badan 25,88 gr adalah 2,53 mg

67 Lampiran 3 PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Oneway A. Kadar Glukosa Sesudah Induksi Descriptives Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Min Max Lower Upper Infusa teh hijau 1 DM 5 357.80 150.31700 67.223 171.156 544.443 130 550 Infusa teh hijau 2 DM 5 311.40 169.98912 76.021 100.330 522.469 140 548 Infusa teh hijau 4 DM 5 401.00 158.24664 70.770 204.510 597.489 151 588 kontrol negatif 5 197.40 78.68481 35.188 99.699 295.100 151 336 kontrol positif 5 412.60 84.41742 37.752 307.781 517.418 310 545 Total 25 336.04 145.96218 29.192 275.789 396.290 130 588 Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 151914.560 4 37978.640 2.113.117 Within Groups 359404.400 20 17970.220 Total 511318.960 24

68 Oneway B. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Descriptives Rata-Rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Min Max Lower Upper infusa teh hijau 1 DM 5 49.428 6.01393 2.68951 41.9607 56.8953 43.84 57.14 infusa teh hijau 2 DM 5 39.634 22.51015 10.06684 11.6840 67.5840 5.66 63.68 infusa teh hijau 4 DM 5 70.968 10.61530 4.74731 57.7874 84.1486 60.26 86.18 kontrol negatif 5 6.404 2.34152 1.04716 3.4966 9.3114 3.87 9.13 kontrol positif 5 58.776 6.18911 2.76786 51.0912 66.4608 49.67 66.60 Total 25 45.042 24.83964 4.96793 34.7887 55.2953 3.87 86.18 ANOVA Rata-Rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 12010.794 4 3002.698 21.468.000 Within Groups 2797.386 20 139.869 Total 14808.180 24 Homogeneous Subsets Tukey HSD Rata-Rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Subset for alpha =.05 Perlakuan N 1 2 3 kontrol negatif 5 6.4040 infusa teh hijau 2 DM 5 39.6340 infusa teh hijau 1 DM 5 49.4280 49.4280 kontrol positif 5 58.7760 58.7760 infusa teh hijau 4 DM 5 70.9680 Sig. 1.000.117.063 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

69 Post Hoc Tests. Multiple Comparisons Dependent Variable: Rata-Rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Differen ce (I-J) Std. Error Sig. Lower 95% Confidence Interval Upper infusa teh hijau 1 DM infusa teh hijau 2 DM 9.794 7.47982.689-12.5884 32.1764 infusa teh hijau 4 DM -21.540 7.47982.063-43.9224.8424 kontrol negatif 43.024(*) 7.47982.000 20.6416 65.4064 kontrol positif -9.348 7.47982.723-31.7304 13.0344 infusa teh hijau 2 DM infusa teh hijau 1 DM -9.794 7.47982.689-32.1764 12.5884 infusa teh hijau 4 DM -31.334(*) 7.47982.004-53.7164-8.9516 kontrol negatif 33.230(*) 7.47982.002 10.8476 55.6124 kontrol positif -19.142 7.47982.117-41.5244 3.2404 infusa teh hijau 4 DM infusa teh hijau 1 DM 21.540 7.47982.063 -.8424 43.9224 infusa teh hijau 2 DM 31.334(*) 7.47982.004 8.9516 53.7164 kontrol negatif 64.564(*) 7.47982.000 42.1816 86.9464 kontrol positif 12.192 7.47982.497-10.1904 34.5744 kontrol negatif infusa teh hijau 1 DM -43.024(*) 7.47982.000-65.4064-20.6416 infusa teh hijau 2 DM -33.230(*) 7.47982.002-55.6124-10.8476 infusa teh hijau 4 DM -64.564(*) 7.47982.000-86.9464-42.1816 kontrol positif -52.372(*) 7.47982.000-74.7544-29.9896 kontrol positif infusa teh hijau 1 DM 9.348 7.47982.723-13.0344 31.7304 infusa teh hijau 2 DM 19.142 7.47982.117-3.2404 41.5244 infusa teh hijau 4 DM -12.192 7.47982.497-34.5744 10.1904 kontrol negatif 52.372(*) 7.47982.000 29.9896 74.7544 * The mean difference is significant at the.05 level.

70 RIWAYAT HIDUP Nama Nomor Pokok Mahasiswa : 0310033 : Binsar Marshall Maranatha Sirait Tempat dan Tanggal lahir : Balige, 26 Februari 1982 Alamat Riwayat Pendidikan : SD Indorayon, Porsea, 1994 SMP Indorayon, Porsea, 1997 SMUN 2 Matauli, Pandan, 2000 : Jln. Patuan Nagari 97 c Porsea 2003-sekarang Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Bandung