PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

PRAKTIKALITAS MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 7 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI IS SMAN 3 LENGAYANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMPN 24 PADANG ABSTRACT

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Brain Based Learning

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS X SEMESTER II SMAN 1 LINTAU BUO ABSTRACT

JURNAL MEGA ISHANA NPM

Evan Destadri*, Delsi K**, Melisa**

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

ABSTRACT. Keywords : media, computer, RME, circle, ADDIE

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISMEUNTUK MATERI SISTEM KOORDINAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PERANCANGAN LEMBAR KERJA MATEMATIKA DASAR PADA MATERI LIMIT, TURUNAN, DAN INTEGRAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Key Words: Development, Student Worksheet (LKS), Contructivism, Ratio.

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

VALIDASI LEMBAR KERJA PADA MATERI LIMIT, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA PERKULIAHAN MATEMATIKA DASAR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI SMKN 6 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT PADA TOPIK LINGKARAN UNTUK KELAS VIII SMPN 23 PADANG ABSTRAK

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) UNTUK SISWA KELAS VIII

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

TINJAUAN TENTANG PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS INQUIRY UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

JURNAL SUSANTI NIM

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) ABSTRACT

Oleh ABSTRACT. Key Word : Development, LKS,Guided Discovery PENDAHULUAN

DEVELOPING MATHEMATICAL LEARNING BASED ON DISCOVERY LEARNING MODEL

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

Transkripsi:

Vol. 9 No.2 Juni 2017 Halaman 135-143 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.1910 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP Hamdunah, Mulia Suryani, Fransisca Isabella Wijaya STKIP PGRI Sumatera Barat hamdunah_nst@yahoo.com INFO ARTIKEL Diterima: 7 Juni 2017 Direview: 9 Juni 2017 Disetujui: 4 September 2017 Kata Kunci: modul, realistik, lingkaran Keywords: module, realistic, circle Abstrak Buku teks belum fasilitasi siswa untuk belajar mandiri serta meningkatkan peran serta siswa dalam belajar, terutama pada materi lingkaran. Permasalahan yang berkaitan dengan lingkaran banyak ditemui dikehidupan sehari-hari siswa, namun materi lingkaran pada buku teks belum dikaitkan dengan keseharian siswa. Mengaitkan materi pelajaran dengan keseharian siswa diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi lingkaran. Solusi yang ditawarkan dari masalah ini adalah pengembangan modul berbasis realistik untuk materi lingkaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan rancangan Plomp. Dilakukan 3 tahap, yaitu tahap 1) preliminary research, tahap 2) prototyping phase, dan 3) assessment phase. Metode evaluasi yang digunakan mengacu kepada rancangan evaluasi formatif yang terdiri atas evaluasi diri, tinjauan ahli, evaluasi satu-satu dan evaluasi kelompok kecil. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa modul yang berbasis realistik yang dikembangkan pada materi lingkaran sudah valid, praktis, dan efektif. Abstract Textbook had not facilitated the students to study autonomously and increased the student s role in teaching and learning on circle material. There were many problems faced by students on daily activity, yet the circle material on text book had not been related to the student s daily activity. Relating the lesson to the student s daily activity is expected to help the students to comprehend the circle material. The proposed solution on this problem is realistic- based module development on circle material. The research was developmental research from Plomp design where it was ISSN: 2085-1057 E-ISSN: 2460-3740

136 Hamdunah, Mulia Suryani, Fransisca Isabella Wijaya conducted into three stages, 1) preliminary research, 2) prototyping phase, and 3) assessment phase. Evaluation method was formative evaluation consisting self-evaluation, one-to-one evaluation, and small group evaluation. Techniques of data analysis used were quantitative and descriptive qualitative. Based on the data analysis, it can be concluded that the developed module is in very valid criteria. Result of the practical questionnaire both teacher and student shows that module is very practical. Result of the interview both teacher and student shows that module is very practical. Try out test also shows that the module is very practical. It finally states that the realistic-based module is valid, effective and practical on circle material at SMPN 1 Sintuk Toboh Gadang. PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Penguasaan matematika sangat dibutuhkan siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, pembelajaran matematika membekali siswa agar memiliki kemampuan berpikir logis, sistematis, kritis, analitis, kreatif, dan kemampuan kerjasama. Salah satu materi yang dapat dipelajari oleh siswa agar memiliki kemampuan tersebut yaitu lingkaran. Lingkaran merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran matematika di kelas VIII SMP. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tertentu. Titik tertentu itu adalah titik yang berada tepat di tengah lingkaran yang sering disebut titik pusat lingkaran. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui permasalahan yang berhubungan dengan lingkaran. Menurut Hamdani (2011: 120) Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan harus mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, sehingga menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut sendiri atau berorientasi pada peserta didik. Bahan ajar digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dalam proses pembelajaran. Sebagaimana menurut Hamdani (2011: 121) penggunaan bahan ajar berfungsi sebagai pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa, sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya dan sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran. Menurut Hamdani (2011: 219) bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu (1)bahan ajar dalam bentuk cetak, misalnya lembar kerja siswa (LKS), hand out, buku, modul, wilchart, dan lain-lain, (2)bahan ajar berbentuk audio visual, misalnya film, video dan VCD, (3) bahan ajar berbentuk audio, misalnya kaset, radio dan CD audio, (4) visual misalnya foto, gambar, model/maket, (5) multimedia misalnya CD interaktif, computer based learning, internet. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 29 Februari 4 Maret 2016 di SMPN 1 Sintuk Toboh

Jurnal Pelangi 137 Gadang Kabupaten Padang Pariaman, diketahui bahwa guru menggunakan bahan ajar berupa buku teks, banyak kendala yang ditemui dalam proses pembelajaran, seperti buku teks yang digunakan belum bisa menunjang kemandirian siswa dalam belajar, siswa hanya berperan sebagai penerima semua informasi yang disampaikan oleh guru, karena siswa masih kesulitan memahami bahasa yang digunakan dalam buku teks. Siswa kurang aktif karena selama proses pembelajaran siswa tidak menggunakan modul sebagai penunjang aktivitas belajar siswa. Siswa berpendapat matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami. Siswa merasa malas membaca buku dan siswa belum mampu mempelajari materi dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul berbasis realistik sebagai media pembelajaran matematika. METODE PENELITIAN Model pengembangan dalam penelitian ini mengikuti model umum desain penelitian menurut Plomp (2013: 19) yang terdiri atas 3 fase yaitu 1) preliminary research, 2) prototyping phase, dan 3) assessment phase. Metode evaluasi formatif yang digunakan adalah evaluasi diri, tinjauan ahli, evaluasi satusatu, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Adapun kriteria evaluasi pada setiap tahap pengembangan terlihat pada Tabel 1. Tahap investigasi awal (preliminary research) dilakukan proses analisis silabus dan buku teks, dan melakukan wawancara dengan siswa dan guru. Tahap prototipe (prototyping phase) dilakukan proses pembuatan rancangan dan sistematika modul, pembuatan desain modul, memvalidasi, dan uji coba untuk melihat kepraktisan modul. Assessment phase dilakukan uji coba lapangan untuk melihat keefektivitasan modul. Menurut Depdibud dalam Trianto (2009: 241) suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Menurut Suryosobroto (1983: 43) menyatakan bahwa ditinjau dari segi penguasaan modul, yang lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas, seorang siswa setelah menguasai paling tidak 75% dari tujuan dapat diperkenankan pindah ke modul berikutnya. Tabel 1. Kriteria Evaluasi pada Setiap Tahap Pengembangan Fase Kriteria Deskripsi Aktivitas Preliminary research Penekanan pada validitas isi Analisis masalah dan studi literatur Prototyping phase Assessment phase Fokus pada konsisitensi (validitas konstruk) dan praktikalitas. Selanjutnya, mengutamakan praktikalitas dan secara bertahap menuju efisiensi Praktikalitas dan efisiensi Pengembangan prototipe yang akan diujicoba dan direvisi berdasarkan evaluasi formatif Menilai apakah pengguna dapat menggunakan produk (praktikalitas) dan berkeinginan untuk mengaplikasikannya, juga apakah produk tersebut efektif

138 Hamdunah, Mulia Suryani, Fransisca Isabella Wijaya Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah dua orang guru matematika dan siswa SMPN 1 Sintuk Toboh Gadang. Jenis data yang digunakan dalam pengembangan modul adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Kemudian ditarik kesimpulan dengan teknik deskriptif. Menurut Miles dan Huberman dalam Rohidi (2009:16) analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, pedoman wawancara, dan angket, serta soal tes akhir. Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing-masing item sebagaimana terdapat dalam angket, dengan persentase: Jumlah semua skor NA = Skor maksimum 100 Rerata skor nilai akhir semua siswa dicari dengan menggunakan rumus: x NA = n i=1 NA i n ; (Walpole, 1995: 24) Dimana x NA adalah rerata hasil skor dari para siswa, NA i adalah nilai akhir skor siswa ke-i dan n adalah banyak siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap Preliminary Research (Investigasi Awal) dilakukan analisis silabus, analisis buku teks dan wawancara dengan guru dan siswa. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika kelas. Hasil analisis diperoleh bahwa materi tersebut sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Urutan materi juga telah sesuai karena materi pertama yaitu unsur dan bagian lingkaran merupakan materi dasar yang harus dipelajari sebelum mempelajari materi selanjutnya. Hasil analisis buku teks belum sepenuhnya memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri dan memudahkan siswa mengkonstruksi konsep matematika dengan baik serta tampilan buku teks kurang menarik serta materi dalam buku masih kurang dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi sehari-hari. Dari hasil wawancara dengan guru matematika, guru menjelaskan bahwa buku teks yang digunakan belum mampu membantu siswa belajar secara mandiri, siswa hanya menyalin materi yang dicatatkan oleh guru di papan tulis, dalam mengerjakan latihan maupun tugas, kebanyakan siswa hanya menunggu jawaban dari temannya, tanpa berinisiatif mengerjakan sendiri. Hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas VIII SMPN 1 sintuk Toboh Gadang, diketahui bahwa siswa menganggap bahasa dan isi yang terdapat dalam buku teks sulit dimengerti. Selain itu tampilan bahan ajar yang digunakan tidak menarik. Bahan ajar yang diinginkan siswa adalah bahan ajar yang dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dan memiliki tampilan yang menarik serta mudah dipahami dengan cara materi dikaitkan dengan masalah sehari-hari siswa. Tahap selanjutnya adalah Prototyping Phase (Tahap Pembuatan Prototipe). Modul matematika yang dikembangkan berbasis realistik sehingga modul yang dibuat harus memiliki prinsip utama matematika realistik. Adapun prinsip realistik pada modul sebagai berikut: a. Didominasi oleh masalah-masalah konteks. Pembelajaran dimulai dari permasalahan konteks yang terjadi dikehidupan sehari-hari siswa.

Jurnal Pelangi 139 Permasalahn konteks pada modul dapat dilihat pada Gambar 1. b. Perhatian diberikan pada pengembangan model-model, situasi, skema dan simbol-simbol. c. Dari permasalahan konteks yang disajikan kemudian dibuat pemodelan secara matematikanya, seperti yang terlihat pada Gambar 2. d. Sumbangan dari para siswa sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif. e. Interwinning (membuat jalinan) antar topik atau antar pokok bahasan atau antar strand). Setiap materi pokok bahasan saling berhubungan dan tidak keluar dari kompetensi dasar yang ada. Gambar 1. Masalah konteks Gambar 2. Pengembangan Model-model

140 Hamdunah, Mulia Suryani, Fransisca Isabella Wijaya Gambar 3. Sumbangan Pemikiran Para Siswa Gambar 4. Interaktif pada Modul Gambar 5. Jalinan Antar Topik pada Modul Pada tahap ini dilakukan beberapa evaluasi formatif yaitu, evaluasi diri, tinjuan ahli, uji coba satu-satu dan kelompok kecil. Evaluasi formatif dilakukan untuk melihat praktikalitas modul yang dikembangkan. Apabila modul yang dikembangkan telah praktis, maka bisa dilakukan uji coba lapangan pada tahap selanjutnya. Evaluasi diri dilakukan untuk mengetahui ketidaksesuaian dalam penyusunan rancangan modul sebelum modul ditinjau oleh ahli. Evaluasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar evaluasi diri. Revisi dilakukan apabila terdapat ketidaksesuaian modul dengan rancangan yang dibuat. Tinjauan ahli bertujuan untuk melihat validitas modul hasil pengembangan, Tinjauan ahli dilakukan oleh dosen Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil validasi dapat dilihat pada Gambar 6. Modul dikatakan valid apabila 60 < x < 80 dan dikatakan sangat valid apabila 80 < x < 100. Hasil validasi modul di atas dikategorikan sangat valid dengan rerata 82,38%.validasi para ahli tersebut menunjukkan bahan ajar modul yang dikembangkan sudah memiliki validitas

Jurnal Pelangi 141 dari segi penyajian materi, penyajian, keterbacaan dan bahasa, dan kegrafikan. Artinya materi yang disajikan dalam modul sudah sesuai dengan materi yang harus dipelajari siswa untuk memperoleh capaian pembelajaran matematika, materi yang disajikan pada modul dapat mengarahkan siswa dalam mencapai kompetensi yang ingin dicapai, bahasa yang digunakan dalam modul sudah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, dan tampilan modul sudah menarik. Modul berbasis realistik yang valid diuji praktikalitas. Uji praktikalitas dilakukan oleh dua orang guru mata pelajaran matematika dan enam orang siswa kelas VIII SMPN 1 Sintuk Toboh Gadang. Hasil praktikalitas modul yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 7. 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Hasil validasi 82.86% 86.67% 80% 80% materi penyajian keterbacaan dan bahasa kegrafikan nilai validasi Gambar 6. Diagram hasil validasi modul 100.00% Hasil Praktikalitas 94.28% 93.88% 86.66% 94% 93.33% 95% 95% 75% 50.00% 0.00% kemudahan penggunaan modul waktu yang diperlukan manfaat ekivalensi yang sama persentase praktikalitas dengan guru persentase praktikalitas dengan siswa Gambar 7. Grafik hasil praktikalitas modul Tabel 2. Nilai tes akhir siswa kelas VIII6 Jumlah Jawaban Benar Siswa 70% Jawaban Benar Siswa < 70% Siswa Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%) 20 17 85 3 15

142 Hamdunah, Mulia Suryani, Fransisca Isabella Wijaya Modul dikatakan praktis apabila 60 < x < 80, dan sangat praktis apabila 80 < x < 100. Berdasarkan Gambar 7 dapat dijelaskan bahwa nilai praktikalitas oleh guru oleh guru dan siswa sangat praktis. Persentase rata-rata praktikalitas modul oleh guru sebesar 89,57%, sedangkan rata-rata persentase praktikalitas oleh siswa sebesar 92,21%. Penggunaan modul dinilai bermanfaat bagi siswa dalm memperlajari materi lingkaran. Adanya modul membantu siswa memahami konsep. Siswa berpendapat bahwa dengan adanya modul ini, ia dapat memahami konsep pelajaran dengan baik dan ia dapat belajar dengan gaya belajarnya sendiri. Selain itu, modul dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun pengetahuan pada siswa dan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari kembali materi di rumah serta membantu siswa belajar mandiri. Hasil wawancara tahap praktikalitas dinyatakan bahwa siswa merasa senang belajar dengan menggunakan modul yang dihasilkan. Selain itu, modul yang di-hasilkan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa karena modul disajikan dengan permasalahan seharihari siswa. Penggunaan warna dan gambar pada modul menarik perhatian siswa untuk membacanya. Prastowo (2011: 124), menyatakan bahwa gambargambar yang mendukung sangat dibutuhkan dalam pembuatan modul karena menambah daya tarik dan mengurangi kebosanan siswa dalam mempelajarinya. Aspek efektivitas yang diamati dalam proses pembelajaran dengan menggunakan modul ini adalah hasil belajar siswa. Untuk menilai hasil belajar siswa digunakan tes akhir. Tes akhir ini terdiri dari 2 buah soal uraian. Berikut hasil nilai tes akhir siswa kelas VIII6. Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa hasil dari perhitungan ketuntasan belajar siswa terdapat 17 orang siswa yang tuntas dan 3 orang siswa yang tidak tuntas. Ketuntasan belajar (ketuntasan klasikal) dalam kelas tersebut 78. Untuk pengembangan modul dikatakan efektif jika minimal 75% dari jumlah siswa mendapat nilai 78. Hasil yang diperoleh persentase siswa yang tuntas berjumlah 85%. Hal ini menunjukkan penggunaan modul berbasis realistik efektif dan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Data hasil keseluruhan lembar validitas modul dan praktikalitas dapat dinyatakan bahwa modul berbasis realistik dihasilkan sudah sangat valid, praktis, dan efektif. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Somayasa (2013) yang menyatakan bahwa pengembangan modul matematika Realistik disertai Asesmen Otentik efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas X di SMK Negeri 3 Singaraja, dan juga penelitian yang dilakukan oleh Afreni (2010) dengan judul Pengembangan Modul berbasis realistik untuk materi himpunan di kelas VII SMP. Penelitian tersebut menghasilkan modul berbasis realistik yang memiliki karakteristik valid dan praktis. Selain itu menurut Usdiana (2009) umumnya siswa merasa senang, tertarik, dan mudah mengerti belajar matematika dengan menggunakan pendekatan realistik, terutama untuk siswa kelompok sedang dan rendah. PENUTUP Berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan terhadap pengembangan modul berbasis realistic pada materi lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII SMPN 1 Sintuk Toboh Gadang maka diperoleh kesimpulan dihasilkannya modul berbasis realistik pada materi lingkaran untuk kelas VIII SMPN 1 Sintuk Toboh Gadang yang valid, praktis, dan efektif.

Jurnal Pelangi 143 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih ini disampaikan kepada STKIP PGRI Sumatera Barat, Ketua Program Studi dan sekretaris Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, dan seluruh staf pengajar program studi pendidikan matematika yang telah berikan banyak bantuan dan arahan dalam menyelesaikan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA Afreni, T. (2010). Pengembangan Modul berbasis realistik untuk materi himpunan di kelas VII SMP. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: STKIP Sumatera Barat. Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Miles, Matthew B dan Huberman, Michael, Penerjemah Rohidi, Tjetjep Rohend. (2009). Analisis Data Kualitatif. UI Press. Jakarta. Plomp. (2013). Educational Design Research : An Introduction, dalam An Introduction to Educational Research. Enschede, Netherland: National Institute for Curriculum Development. Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Somayasa, Wayan,. Natajaya, Nyoman,. Candiasa, Made,. (2013). Pengembangan Modul Matematika Realistik disertai Asesmen Otentik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X di SMK Negeri 3 Singaraja. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Volume 3. Suryosubroto. (1983). Sistem Pengajaran Dengan Modul. Bina Aksara. Yogyakarta. Sudjana, N dan Ahmad R. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Group. Jakarta Usdiana, D, Purniati, T, Yulianti, K, Harningsih, E. (2009). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Pengajaran MIPA. 13(1). http://journal.fmipa.upi.edu.23-03- 2017. Walpole, Ronald E., Raymond H Myers. (1995). Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuwan. Edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung.