BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nisa khoiriah INTISARI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN. 2 yaitu tahun dan diatas 35 tahun yang mengacu dari BKKBN

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

BAB 4 Analisis Hasil

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Fajarina Lathu A INTISARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Puskesmas Tegalrejo. 2 orang tenaga medis, 3 orang tenaga paramedik, Higienie

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian survei analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB 4 ANALISIS HASIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Puskesmas Tempat Penelitian. Kopeng kilo meter 10, Kecamatan Getasan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. dokumentasi prestasi belajar (nilai raport) mata pelajaran pendidikan agama Islam

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui merupakan cara alami memberi makan bayi. Sejak terjadinya pembuahan, tubuh ibu mempersiapkan diri untuk

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU PADA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

BAB IV. Desa kayumerah adalah sebuah desa yang terdiri dari 6 Dusun. 3 Dusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum subjek penelitian, hasil analisa data, uji normalitas, penelitian

LAMPIRAN 1 SURAT PENGANTAR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Kusuma yang terletak di Kasihan Bantul Yogyakarta. Di area posyandu. 2. Gambaran Umum Karakteristik Responden

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. Tenggah. Berikut batas wilayah Desa Kaligentong :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mencari hubungan. faktor usia, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang memiliki

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

Bab 4 Analisis Hasil. Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB 4 HASIL PENELITIAN. reliabilitas dari kuisioner yang telah diisi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Scale Mean Scale Variance if Item Deleted

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Tempat Penelitian Kecamatan Getasan merupakan salah satu kecamatan dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang. Secara administratif batas wilayah Kecamatas Getasan, sebelah timur adalah Kota Salatiga, sebelah barat adalah Kabupaten Magelang, sebelah utara adalah Kecamatan Banyubiru dan sebelah selatan adalah Kecamatan Tengaran. Menurut data SIMKAB BPDAS, pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kecamatan Getasan yaitu sebesar 48.089 jiwa dengan luas wilayah 1023 Ha. Desa Kopeng merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Getasan dan Dusun Plalar Kulon merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Kopeng. Dusun Plalar Kulon merupakan dusun yang terdiri dari 6 RT dengan jumlah penduduk 920 jiwa. Di Dusun Plalar Kulon sarana kesehatan yang terdekat yaitu Puskesmas Getasan yang berada di ibukota kecamatan. Tenaga kesehatan yang bertugas adalah seorang bidan yang melayani seluruh Desa Kopeng. Untuk pelaksanaan Posyandu Bidan dibantu oleh Kader Posyandu di Dusun Plalar Kulon. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada saat pelaksanaan Posyandu pada tanggal 18 Mei 2016, karena kehadiran responden kurang dari data responden yang dibutuhkan maka keesokan harinya peneliti 57

58 mendatangi rumah-rumah responden yang tidak hadir pada saat posyandu selama 3 hari. Oleh karena itu seluruh kuesioner dapat terkumpul pada 21 Mei 2016. 4.3 Karakteristik Responden a. Umur Ibu Distribusi frekuensi berdasarkan kelompok umur ibu dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Kelompok Umur (Usia) Frekuensi Persentase (%) 18-28 20 64,5% 29-40 11 35,5% Total 31 100% Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia antara 18-28 tahun yang berjumlah 20 orang (64,5%). b. Pendidikan Ibu Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 9 29,0% SMP 14 45,2% SMA 8 28,8% Total 31 100%

59 Berdasarkan tabel 4.2 menggambarkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 14 orang (45,2%). c. Pekerjaan Ibu Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan ibu dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT 14 45,2% SWASTA 7 22,6% TANI 10 32,3% Total 31 100% Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 14 orang (45,2%). 4.4 Hasil Analisa Data 4.4.1 Analisa Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian yang dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan pemberian ASI eksklusif.

60 a. Pengetahuan ASI eksklusif Distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) Baik Cukup Kurang 6 11 14 19,4 % 35,5 % 45,1 % Total 31 100 % Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat responden dengan pengetahuan baik sebanyak 6 orang (19.4%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (45,1%), pengetahuan kurang sebanyak 14 orang (45,1%). b. Pemberian ASI eksklusif Distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Pemberian Frekuensi Presentase (%) Setuju 16 52 % Tidak Setuju 15 48 % Total 31 100% Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat responden yang setuju untuk Pemberian ASI eksklusif sebanyak 16 responden (52%) dan responden yang tidak setuju dengan pemberian ASI eksklusif sebanyak 15 responden (48%).

61 4.4.2 Analisa Bivariat Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif di dusun Plalar Kulon. Untuk menentukan metode analisa yang digunakan maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian digunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 0,05. Tabel 4.6, Hasil Uji Normalitas dengan `Uji Shapiro-Wilk Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Pengetahuan ASI.966 31.422 Pemberian ASI.898 31.007 Berdasarkan hasil pada tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi untuk Pengetahuan ASI 0,422 dan untuk nilai pemberian ASI Eklsklusif sebesar 0,007, karena pada kedua variabel terdapat nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal.

62 b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas digunakan untuk melihat varian dari beberapa populasi sama atau tidak dengan taraf signifikasi 0,05. Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas dengan Uji ANOVA (Analisa Of Varian) Levene Statistic df1 df2 Sig. B 3.167 7 16.027 B Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,027 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pemberian ASI Eksklusif berdasarkan Pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif mempunyai varian yang berbeda. c. Uji Korelasi Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas didapatkan hasil bahwa data berdistribusi tidak normal dan tidak homogen sehingga analisa korelasi yang digunakan yaitu analisa korelasi nonparametrik dengan menggunakan Spearman Rank dengan taraf signifikansi 0,05.

63 Tabel 4.8 Hasil Analisa Korelasi dengan Spearman Rank Pengetahuan ASI Pemberian ASI Spearman' s rho Pengetahuan ASI Correlation Coefficient 1.000.787 ** Sig. (2-tailed)..000 N 31 31 Pemberian ASI Correlation Coefficient.787 ** 1.000 Sig. (2-tailed).000. N 31 31 Berdasarkan hasil analisa korelasi diperoleh nilai Sig. (2- tailed) atau probabilitas (p) 0,000 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga Nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu menyusui tentang asi eksklusif dengan pemberian asi eksklusif sehingga Ho ditolak. 4.5 Pembahasan 1. Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif di Dusun Plalar Kulon paling banyak pengetahuan kurang yaitu sebanyak 14 responden (45,1%). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan umur, tingkat pendidikan ataupun

64 pekerjaan. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur ibu dengan pengetahuan kurang didominasi ibu dengan usia 29-40 tahun yakni 8 responden. Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2007) yang menyatakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur dimana semakin tua umur seseorang ingatannya semakin berkurang sehingga sulit menerima informasi yang diberikan, sebaliknya semakin muda umur seseorang maka akan mudah menerima informasi yang didapat dan akan lebih tertarik untuk mengetahui sesuatu hal. Sedangkan berdasarkan pendidikan responden yang berpengetahuan kurang didominasi ibu dengan pendidikan akhir SD yakni 8 orang. Menurut Supartini (2004) yaitu peran penting keluarga dalam perawatan anak salah satunya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orang tua. Semakin tinggi tingkat pendidikan memungkinkan seseorang mencapai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Pekerjaan juga mempengaruhi pengetahuan seseorang, berdasarkan pekerjaan responden yang berpengetahuan kurang didominasi Ibu dengan pekerjaan sebagai tani yakni 8 responden. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Ratna Wati (2009), dimana orang yang bekerja lebih sering berinteraksi dengan orang lain sehingga lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain karena orang yang kurang berinteraksi kurang mendapatkan informasi ataupun saling bertukar informasi.

65 Faktor predisposisi lain juga mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif seperti informasi, dimana sesuai dengan yang dikatakan Ibu A bahwa kegiatan yang dilakukan pada saat Posyandu jarang sekali menjelaskan tentang ASI. Kurangnya informasi dari petugas kesehatan tentang ASI eksklusif mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Faktor dukungan keluarga/suami mungkin juga berpengaruh dimana menurut Ibu B bahwa untuk urusan pemberian ASI adalah urusan istri sendiri dan suami tugasnya untuk menafkahi keluarga. Informasi juga memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio, surat kabar atau media lain maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. 2. Pemberian ASI Eksklusif Hasil penelitian pemberian ASI eksklusif di Dusun Plalar Kulon yang menyatakan setuju dan tidak setuju untuk memberikan ASI eksklusif tidak terlalu signifikan dimana didapatkan hasil 16 responden (52%) setuju dan yang tidak setuju 15 responden (48%). Dari 14 responden yang berpengetahuan kurang tentang ASI eksklusif 13 responden tidak setuju untuk memberikan ASI eksklusif dan hanya 1 responden yang setuju untuk memberikan ASI eksklusif. Sedangkan responden yang berpengetahuan cukup tentang ASI eksklusif sebanyak 11 orang diantaranya 9 responden setuju untuk memberikan ASI

66 eksklusif dan 2 responden tidak setuju. Sedangkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 6 responden semuanya setuju untuk memberikan ASI eksklusif. Maksud dari setuju pemberian ASI eksklusif disini dimana dari tiap item-item pernyataan pada kuesioner yang diberikan ada hal-hal yang menurut responden setuju untuk dilakukan walaupun pada kenyataannya untuk Pemberian ASI Eksklusif sendiri tidak dilakukan oleh responden. Jadi pada kuesioner yang diberikan pada responden dari 10 pernyataan terdapat 3 pernyataan yang menentukan apakah responden memberikan ASI eksklusif atau tidak. Dimana 3 pernyataan tersebut adalah Saya tidak memberikan Susu formula kepada anak saya yang berusia kurang dari 6 bulan tapi makanan yang lain saya berikan, Saya memberikan tambahan air putih kepada anak Saya yang berusia kurang dari 6 bulan, dan Saya memberikan susu formula kepada anak Saya yang berusia kurang dari 6 bulan. Jadi pernyataan ini yang menentukan apakah responden memberikan ASI eksklusif atau tidak. Dan responden yang setuju memberikan ASI eksklusif 7 responden benar-benar memberikan ASI eksklusif dan 9 responden tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan dari 15 responden yang tidak setuju untuk memberikan ASI eksklusif semuanya tidak ada yang memberikan ASI eksklusif. Dari hasil penelitian ini kita bisa melihat bahwa tidak selamanya pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku. Di mana hal ini kita bisa lihat dari hasil penelitian di mana walaupun responden setuju untuk

67 memberikan ASI eksklusif tetapi pada kenyataannya ada responden yang juga tetap tidak memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini sejalan dengan teori menurut Notoatmodjo tentang tingkat pengetahuan dimana tingkat pengetahuan seseorang terdiri dari 6 domain yaitu Tahu, Paham, Aplikasi, Analisis, Sintesis dan Evaluasi. Dari hasil penelitian ini kita bisa melihat bahwa tingkat pengetahuan Ibu-ibu dalam pemberian ASI secara Eksklusif berada pada tingkat tahu dan paham saja. Dimana Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah pelajari sebelumnya. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui. Jadi, Ibu-ibu Menyusui di Dusun Plalar Kulon tahu dan paham tentang ASI eksklusif tetapi untuk mengaplikasikannya tidak dilakukan. Pemberian ASI tidak eksklusif ini juga mungkin disebabkan oleh faktor internal dalam diri Ibu dimana ketika menyusui Ibu tidak menjaga gizi makanan Ibu, Ibu dalam keadaan stress, atau juga menggunakan alat kontrasepsi pil yang dapat mempengaruhi produksi ASI yang menyebabkan ASI yang dikeluarkan tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi sehingga Ibu harus memberikan makanan tambahan selain ASI. 3. Hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif Berdasarkan hasil penelitian menunjukkkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di dusun Plalar Kulon dengan nilai p value sebesar 0,000. Hasil ini dapat diartikan bahwa

68 pengetahuan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap terbentuknya praktik pemberian ASI. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Hal ini sejalan pula dengan teori Green bahwa perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama dimana salah satu faktor predisposisi yang ada di dalamnya terdapat pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan merupakan dasar bagi terbentuknya perilaku kesehatan. Sesuai dengan teori Green yang menyebutkan pengetahuan merupakan faktor predisposisi pembentuk perilaku kesehatan. Dapat diartikan bahwa untuk dapat melakukan perilaku yang benar memerlukan adanya pengetahuan yang baik. Pengetahuan tentang ASI eksklusif berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif karena pengetahuan yang dimiliki ibu mempengaruhi pola pikir yang akan membentuk sikap positif yang selanjutnya diaplikasikan dalam perilaku nyata. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Notoatmodjo (2003) yang menyatakan pengetahuan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan pola pikir seseorang. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian terdahulu Tri Hartatik (2009), dengan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan

69 ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Gunungpati Kota Semarang dengan nilai p value sebesar 0,028. Hasil yang sama juga ditunjukkan dari penelitian Maria Elisabeth Robiwala (2012), dengan hasil bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian Asi Saja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kokap 1 Kabupaten Kulon Progo Propinsi Yogyakarta. Kesamaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor penting bagi terbentuknya praktik pemberian ASI eksklusif. Hal ini berimplikasi bahwa sangat penting bagi ibu mempunyai pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan mengaplikasikan pengetahuannya tersebut dalam praktik pemberian ASI secara eksklusif. Hasil ini didukung oleh teori Green dalam Notoatmodjo (2003) disebutkan bahwa pengetahuan merupakan faktor presdisposisi dan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku.