Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

dokumen-dokumen yang mirip
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Indikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa

Kerangka Fikir Alat Ukur; "Pilihan sebuah alat ukur sangat ditentukan oleh kepentingan tujuan pengguna alat ukur itu sendiri (otoritas)"

PENGAKUAN DAN PENGUATAN PERAN PEREMPUAN DALAM IMPLEMENTASI UU DESA NO 6 TAHUN 2014

KEGIATAN DIRERTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

Taufik Madjid, S.Sos, MSi. Direktur Pemberdayaan Masyarkat Desa

Pembangunan Kota Berkelanjutan

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

INDONESIA NEW URBAN ACTION

Jakarta, 10 Maret 2011

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

LAPORAN EKSEKUTIF. Kolaborasi Pemangku Kepentingan Desa Menuju Gerakan Nasional Desa Membangun Indonesia

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Prioritas Penggunaan Dana Desa

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MENGEMBANGKAN DEMOKRATISASI DESA. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2016

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Perspektif Kemendes No. 2 dan 4 Tahun 2015

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DITJEN PPMD Jakarta, Oktober 2017

BAPPEDA Planning for a better Babel

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Hotel Mercure Convention Center Ancol - Jakarta, 19 Oktober 2017

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

Isu Strategis Kota Surakarta

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RISALAH PEMBAHASAN RDS

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

Sambutan Bupati Buton Utara Pada Musrenbang Perubahan RPJMD Kabupaten Buton Utara Tahun

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Peran TKPK Kabupaten/Kota dalam Penggulangan Kemiskinan pasca UU 6 Tahun 2014 tentang Desa. Ir. TARMIZI A. KARIM, M.Sc

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Pendahuluan. Latar Belakang

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

Tahun terakhir RPJMN

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

P O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS

Transkripsi:

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas Melalui Peningkatan Akses dan Keterjangkauan Pelayanan Sosial Dasar Disampaikan oleh: dr. Hanibal Hamidi, M.Kes Direktur Pelayanan Sosial Dasar, Direktorat Jenderal PPMD Geosmart 2016 Surabaya, 21 Juli 2016

Pembangunan berkelanjutan? MDGs SDGs 25 Sept.2015: SDGs diresmikan di hadapan Sidang Umum PBB

Tantangan Pembangunan Berkeadilan URBANISASI KESEHATAN AIR BERSIH KONFLIK SOSIAL PENDIDIKAN KESENJANGAN SOSIAL SANITASI PENGGANGGURAN PERUBAHAN IKLIM EMISKINAN KRISIS PANGAN KESETARAAN GENDER

Tren Demografi Persentase (%) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan 2,75% pertahun, lebih besar dari nasional 1,17% per tahun. 51.61 48.39 54.19 59.35 63.84 67.66 71.89 75.77 79.26 82.37 45.81 40.65 36.16 32.34 28.11 24.23 20.74 17.63 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 Tahun Sumber: Diolah dari BPS, 2014 Persentase Penduduk Perkotaan 2015: 59,35% penduduk di kota Persentase Penduduk Perdesaan Desa menempati 90% wilayah teritorial NKRI 2045: 82,37% penduduk akan hidup di kota!

Dasar Kebijakan Agenda Nawa Cita ke-3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan RPJMN 2015-2019 tentang Arah Kebijakan Nasional Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan UU No 6/2014 tentang Desa Permendes PDTT No 2/2016 tentang Indeks Desa Membangun

Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antar Wilayah Indikator Pembangunan Perdesaan Penurunan desa tertinggal (sampai dengan 5,000 desa) Peningkatan desa mandiri (paling sedikit 2,000 desa) Pengembangan Kawasan Perbatasan o Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN) 2014 (Baseline) 36,531 desa tertinggal (2011) 2,294 desa mandiri (2011) 3 (111 lokasi prioritas) 2019 31,531 desa tertinggal 4,294 desa mandiri 10 (187 lokasi priorias) ARAH KEBIJAKAN: Pembangunan Perdesaan 1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai dengan kondisi geografis Desa 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa 3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa 4. Penguatan Pemerintahan Desa 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan 6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota. Pengembangan Kawasan Perbatasan openingkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan 12 pulau-pulau kecil terluar berpenduduk 92 pulau kecil terluar/terdepan 1. Penguatan pelayanan imigrasi dan Penegasan batas wilayah negara 2. Peningkatan Kesejahteraan masyarakat

Keterkaitan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan PERKOTAAN KETERKAITAN KOTA - DESA PERDESAAN Arah Kebijakan : Mewujudkan Kota Berkelanjutan yang Berdaya saing, melalui: 1. Mewujudkan peran kota dalam sistem perkotaan nasional: a. Mewujudkan PKN perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Nasional/ Global; b. Mempercepat peran kota sedang sebagai PKN atau PKW untuk mewujudkannya sebagai penyangga urbanisasi. 2. Mempercepat pembangunan sarana dan prasarana pelayanan perkotaan (SPP) khususnya kota sedang dan kota kecil; 3. Mewujudkan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana; mewujudkan kota layak huni yang aman dan nyaman; mewujudkan kota cerdas yang berdaya saing; 4. Meningkatkan kapasitas aparatur kelembagaan, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota, dan mengembangkan regulasi dan pembiayaan perkotaan. Arah Kebijakan: Mewujudkan keterkaitan hulu di perdesaan dan hilir di perkotaan, melalui: 1. Mewujudkan industri pengolahan dari potensi produksi perdesaan. 2. Mengembangkan pusat-pusat kawasan agropolitan, minapolitan, dan klaster industri, untuk menjadi pusat pengolahan hasil pertanian dan jasa untuk mendukung sektor pertanian 3. Meningkatkan akses infrastruktur desa dan pusat-pusat pertumbuhan. 4. Meningkatkan kelembagaan dan tata kelola ekonomi daerah 5. Mengembangkan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta 6. Menerapkan teknologi dan inovasi di tingkat lokal untuk meningkatkan nilai tambah Arah Kebijakan : Menguatkan Meningkatkan desa kesejahteraan dan masyarakat desa masyarakat serta pengembangan dan kualitas hidup pusatpusat manusia pertumbuhan serta penanggulangan di perdesaan kemiskinan untuk mendorong sebagaimana keterkaitan amanat desakota Desa dan No. perdesaan 6 Tahun 2014, berkelanjutan, melalui: UU 1. pemenuhan melalui kebutuhan : dasar, 2. 1. Pemenuhan pembangunan Standar sarana Pelayanan dan Minimum prasarana sesuai dengan Desa, kondisi 3. pengembangan geografis potensi Desa ekonomi 2. Penanggulangan lokal, kemiskinan dan 4. pemanfaatan pengembangan sumber usaha daya ekonomi alam dan masyarakat lingkungan Desa secara 3. Pembangunan berkelanjutan. Sumber Daya Manusia, meningkatkan Keberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa 4. Penguatan Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan 6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota.

3 Pilar PPMD JARING KOMUNITAS WIRADESA (JKWD) Penguatan daya dan ekspansi kapabilitas masyarakat desa INOVASI MENUJU KEMANDIRIAN DESA 1 2 3 LUMBUNG EKONOMI DESA (LED) Optimalisasi sumber daya Desa untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, kedaulatan pangan dan ketahanan energi LINGKAR BUDAYA DESA (LBD) Partisipasi masyarakat desa sebagai kerja budaya PEMBANGUNAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

PROGRAM UNGGULAN DITJEN PPMD 2016-2019 PMD DITJE N PPMD JKWD 3 PILAR PPMD PSD LBD PUED 15.00 0 Desa LED SDA TTG SARPRAS LOKUS & FOKUS KEMENTERIAN DESA K/L LAIN

Inovasi Pelayanan Sosial Dasar Indeks Desa Membangun (IDM) Pilotting Generasi Sehat Cerdas (GSC) di 5.753 desa, 499 kecamatan, 66 kabupaten dan 11 provinsi Rumah Desa Sehat, pembangunan 50.000 unit, fasilitasi ketersediaan dokter komunitas dan bidan desa serta peran serta masyarakat Kerjasama 7 Laboratorium Desa dengan Unila, Unibraw, Unram, Tadulako, Tanjungpura, Pattimura dan Uncen Membangun 1000 Desa Online dengan Balai Rakyat Penyediaan Sejuta Jamban kerjasama TNI AD, Kemendesa, Kemendagri dan Komunitas Desa Mandiri Tanpa Korupsi

Mengapa Indeks Desa Membangun (IDM)? 1. Melihat status dan posisi desa dalam konteks wilayah (kecamatan atau kawasan, kota/kabupaten, provinsi, regional, nasional). 2. Mengukur kemajuan desa dibandingkan dengan desa yang lain pada tahun tertentu atau membandingkan perubahan desa dari tahun 1 dengan tahun N. 3. Membantu merumuskan targeting (target area) untuk memperkuat pencapaian sasaran program/kegiatan yang efektif. 4. Menstimulasi desa atau pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan.

3 Dimensi Indeks Desa Membangun (IDM) Sosial Ekonomi IDM Ekologi

Indeks Desa Membangun Vs Indeks Kota Cerdas?

Sinergi Pemangku Kepentingan Swasta (partisipasi menggerakkan modal sosial) Pemerintah (melalui Musrenbang, RPJM Desa) Masyarakat (aktif dan inisiatif untuk cerdas, maju, berdaulat, adil dan demokratis)

Sinergi Bersama Membangun Indonesia Sehat dan Cerdas Percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan akses, keterjangkauan dan peningkatan kualitas pelayanan sosial dasar (quality of life) melalui pemberdayaan masyarakat (citizen engagement) dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi. Mendukung sinergi pembangunan perdesaan-perkotaan agar berjalan efektif (Desa Maju=Kota Cerdas). Smart village-smart city wajib menempatkan warga sebagai manusia yang berkarakter, agar berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.

Terima Kasih