BAB II PROFIL PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) ,

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN(PERSERO) CABANG PERAWANG JALAN RAYA PERAWANG KM. 5. Belanda (VOC) yaitu pada sekitar abad ke-19.

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah, Diantaranya. penyediaan infrastuktur telekomunikasi, maupun barang-barang keperluan

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga. sakit dan biaya untuk mengadakan kegiatan usaha lainnya.

BAB II GAMBARAN UMUM

Lampiran I. Hasil Review Dokumen dan Wawancara

Board Manual PJBS Tahun 2011

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT BIO FARMA (PERSERO)

KOMITE AUDIT CHARTER

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI BOARD MANUAL

LAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Perusahaan jasa. menggunakan jasa yang perusahaan tersebut tawarkan, sehingga

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

Tata Laksana Kinerja Direksi dan Komisaris BOARD OF MANUAL

Pedoman Kerja Direksi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( CODE OF CORPORATE GOVERNANCE)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

3.11 Penilaian, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN PERUSAHAAN Rapat...

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB. 03/SKB/XII/2016 TENTANG BOARD MANUAL PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO)

PANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK

PEDOMAN KERJA DIREKSI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Bertempat di Batavia, tanggal 20 Agustus 1746 adalah momentum tonggak awal berdirinya lembaga pegadaian di Indonesia. Saat itu pemerintahan Kolonial Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening, lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Saat Inggris mengambil alih pemerintahan, Bank Van Leening sempat dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian sepanjang mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun, dalam perkembangannya metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Sebagai solusinya saat itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah. Metode pacth stelsel masih tetap dipertahankan saat Belanda berkuasa kembali, namun kembali lagi, metode ini membuka peluang penyelewengan dari pemegang hak dalam menjalankan bisnisnya. Mencari jalan keluar, pemerintahan Hindia Belanda menerapkan cultuur stelsel yang dalam kajiannya tentang pegadaian disarankan agar sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah sehingga dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Penerapan atas kajian tersebut adalah dikeluarkannya Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian

merupakan monopoli Pemerintah dan sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 1 April 1901 didirikan lembaga Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Momentum itulah yang menjadikan setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulangtahun PT. Pegadaian (Persero). Ketika kekuasaan beralih dari Belanda ke Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 sempat dijadikan sebagai tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Selama kekuasaan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi, baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian atau yang dalam bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku. Kala itu, pimpinan jawatan dipegang oleh Ohno-San yang berkebangsaan Jepang dengan wakilnya, M. Saubari, seorang warga pribumi. Kantor Jawatan Pegadaian kemudian sempat berpindah keluar Jakarta, yakni ke Karang Anyar, Kebumen, Jawa Tengah. Perpindahan tersebut dilakukan pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia karena situasi perang yang kian memanas. Setelah itu, pada era Agresi Militer Belanda kedua, Kantor Jawatan Pegadaian kembali mengalami perpindahan, yakni ke Magelang, Jawa Tengah. Kembalinya Kantor Jawatan Pegadaian ke Jakarta dilakukan pasca perang dan saat itu Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sejak dikelola Pemerintah, Pegadaian telah mengalami sejumlah pergantian status, mulai dari Perusahaan Negara PN pada 1 Januari 1961. Perubahan status kedua adalah berdasarkan PP nomor 7 tahun 1969 yang menjadi Pegadaian sebagai Perusahaan Jawatan (PERJAN). Kemudian dikeluarkan kembali PP Nomor 10 Tahun 1990 yang diperbaharui dengan PP nomor 103 tahun 2000 sebagai dasar hukum status Perusahaan Umum (PERUM) untuk Pegadaian. status PERUM

bertahan hingga tahun 2011. Pada 13 Desember 2011 Pemerintah mengeluarkan PP nomor 51 tahun 2011 yang menandakan perubahan status badan hukum Pegadaian menjadi Perusahaan Persero (Persero). Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian atau disingkat PT Pegadaian (Persero) nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauziwan, SH, M.Kn yang berkedudukan di Jakarta, dan kemudian disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU- 17525.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan, telah disahkan Badan Hukum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero). Terjadi perubahan Anggaran Dasar dengan Akta No. 05 tanggal 15 agustus 2012, yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauziwan, SH,M.Kn yang berkedudukan di Jakarta selatan dan diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat AHU-AH.01.10 32516 tahun 2012 tanggal 06 September 2012. 1. Visi Perusahaan Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah. 2. Misi Perusahaan 1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. 3. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan. B. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai kerangka suatu hubungan satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas dan wewenang yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh. Organisasi di Indonesia tumbuh cepat dengan berbagai bentuk menifestasi, oleh karena itu setiap pemimpin perusahaan dituntut untuk dapat mengelola organisasi dengan baik karena perkembangan zaman yang begitu cepat, pemikiran tentang kegiatan manusia yang semakin berkembang dan meningkatkan persaingan yang semakin tajam. Dalam keadaan seperti ini suatu organisasi memerlukan pemimpin yang berkualitas. Adapun struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero)

C. Uraian Pekerjaan 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) di lingkungan BUMN, tugas Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero), sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari RKAP Perusahaan. 2. Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS/Menteri. 3. Melakukan pengawasan terhadap penerapan GCG secara efektif dan berkelanjutan dalam kegiatan operasional dan usaha Perusahaan. 4. Memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utama, jabatan Dewan Komisaris di perusahaan lain termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku

(rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi) serta honorarium, fasilitas dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan. 5. Menjalankan fungsi sebagai sebuah majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan kolektif. 6. Mengusulkan indikator pencapaian kinerja (key performance indicators) Dewan Komisaris dan KPI tersebut wajib ditetapkan dalam RUPS. 7. Membuat risalah rapat setiap rapat Dewan Komisaris yang memuat pendapat pendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat yang mendukung atau pendapat berbeda (dissenting opinion), keputusan/kesimpulan rapat serta alasan ketidakhadiran anggota. 8. Menyampaikan laporan triwulanan 9. perkembangan realisasi indikator pencapaian kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri. 10. Mengkaji dan memberikan pendapat mengenai Rencana Jangka Panjang (RJP) yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama. 11. Mengkaji dan memberikan pendapat mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama. 12. Memberikan persetujuan pengangkatan kepala SPI dan Sekretaris Perusahaan yang diajukan Direksi. 13. Mengajukan calon-calon Auditor Eksternal yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahunan BUMN untuk ditunjuk oleh RUPS/Menteri serta

menyampaikan mengenai alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa yang diusulkan untuk Auditor Eksternal tersebut. 2. Direksi Direksi bertanggung jawab secara kolektif terhadap pengelolaan Perusahaan termasuk pengelolaan bisnis dan kegiatan operasional Perusahaan dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan seluruh pihak terkait. Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan Perusahaan, Direksi PT Pegadaian (Persero) selalu merujuk pada Akte Pendirian Perusahaan, Board Manual Direksi PT Pegadaian (Persero), prinsip GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Anggaran Dasar PT PEGADAIAN (Persero) dan Peraturan Direksi Nomor 979/PSDMBK. 200322/2012 tanggal 3 Juli 2012 tentang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan, Direksi Perusahaan bertugas untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Selain itu, Direksi juga memiliki fungsi merencanakan, memonitor, mengevaluasi dan melakukan adjustment/koreksi dalam menjalankan operasional Perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Cakupan tugas dan tanggung jawab Direksi PT Pegadaian (Persero), antara lain sebagai berikut: 1. Memimpin, mengurus dan mengelola Perusahaan secara optimal termasuk memelihara aset Perusahaan dan mewakili Perusahaan baik secara internal maupun eksternal.

2. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola Perusahaan. 3. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. 4. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. 5. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan/persetujuan. 6. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan. 7. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan Perseroan Terbatas. 8. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya. 3. Komite Audit Pembentukan dan pelaksanaan tugas Komite Audit PT Pegadaian (Persero) mengacu pada keputusan Menteri BUMN No.103/MBU/2002, tentang pembentukan Komite Audit bagi BUMN. Berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Komite audit adalah organ Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, pelaksanaan tugas Satuan

Pengawas Internal dan Kantor Akuntan Publik (Auditor Eksternal) serta menilai kecukupan pengungkapan informasi Perusahaan khususnya Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan. Berdasarkan Piagam Komite Audit PT Pegadaian (Persero), rincian tugas dan tanggung jawab Komite Audit, sebagai berikut: 1. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris; 2. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris; 3. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; 4. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal; 5. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya; 6. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan; 7. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya; 8. Komite Audit wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan kepada Dewan Komisaris;

9. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya; 10. Selain tugas-tugas di atas, Dewan Komisaris dapat memberikan penugasan lain kepada Komite Audit. 4. Komite Nominasi Jabatan Sesuai dengan keputusan Direksi No. 26/SDM.200322/2004 tanggal 7 Januari 2004 tentang Pengangkatan Anggota Komite Nominasi Jabatan Perum Pegadaian. 1. Meneliti dan mengkaji setiap usulan promosi pegawai dan pejabat setingkat Asisten Manajer dan Manajer baik di tingkat pusat maupun daerah. 2. Melakukan klarifikasi data pegawai dan pejabat yang diusulkan promosi tentang catatan kepegawaiannya (track record-nya) positif maupun negatif kepada pejabat yang dianggap kompeten. 3. Memberikan rekomendasi usulan promosi para pegawai/pejabat kepada direksi dilengkapi data referensi dalam bentuk notulen rapat. 5. Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kebijakan yang menyangkut pengkajian risiko dan pengelolaan perusahaan. 1. Menyusun Rencana Kerja yang diperlukan dalam melakukan aktivitas pengelolaan manejemen risiko.

2. Melakukan kajian dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan identifikasi dan penilaian risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan lingkungan bisnis Perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan kebijakan internal Perusahaan yang sesuai dengan ketentuan Perundangundangan dan/atau Anggaran Dasar, harus memperoleh pendapat dan/atau persetujuan Dewan Komisaris. 4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan kebijakan internal Perusahaan yang secara signifikan dan material akan berpengaruh pada kinerja Perusahaan seperti namun tidak terbatas pada factor risiko yang timbul akibat : a. Penetapan strategi pengembangan usaha Perusahaan. b. Perubahan pola dan skema usaha gadai dan kredit fidusia. c. Kebijakan perubahan tarif sewa modal. d. Perubahan sistem Teknologi Informasi yang digunakan. e. Kebijakan pemberian kredit, perubahan persyaratan jaminan dan penciptaan produk baru. f. Kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia seperti rekruitmen, pensiun dini, pemberian bonus dan sebagainya. g. Kebijakan di bidang hukum seperti adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga. h. Dampak yang timbul akibat berlakunya suatu kebijakan/regulasi internal baru di PT Pegadaian (Persero). i. Kebijakan yang terkait dengan reputasi dan citra (image) Perusahaan.

5. Melakukan kajian terhadap sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi penyempurnaan secara berkelanjutan yang diperlukan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. 6. Melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko yang bertugas mengelola risiko di PT Pegadaian (Persero) dalam melakukan identifikasi, penilaian, monitoring dan penanganan risiko yang dihadapi Perusahaan. 7. Melakukan review terhadap kecukupan Piagam Komite Manajemen Risiko dan memberikan rekomendasi perbaikan. 8. Melaksanakan penugasan lain dari Dewan Komisaris terkait dengan aspek manajemen risiko. 9. Melakukan kerjasama usaha dan melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dengan persetujuan Dewan Komisaris. 10. Mengangkat dan memberhentikan karyawan Perusahaan berdasarkan Peraturan Ketenagakerjaan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang ketenagakerjaan termasuk penetapan gaji pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi karyawan Perusahaan serta mengatur semua hal kepegawaian lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Menyiapkan Laporan Tahunan dan laporan berkala. 6. Direktur Utama 1. Memastikan bahwa seluruh organ Perusahaan baik kepengurusan, infrastruktur maupun suprastruktur yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) telah ada dan diimplementasikan dengan baik. 2. Memastikan bahwa Perusahaan telah menyusun/memiliki Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan, termasuk visi dan misi yang dijabarkan dalam rencana pencapaian jangka menengah dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tiap tahun berjalan. 3. Mempertanggungjawabkan kinerja Perusahaan setiap tahun atau periode berjalan kepada Pemegang Saham, baik melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun melalui monitoring atau pengawasan Dewan Komisaris. 4. Mengkoordinasikan seluruh anggota Direksi dalam menjalankan operasional Perusahaan dan memastikan/meyakini bahwa operasional seluruh Direktorat dan atau bidang telah menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik. 5. Mewakili Perusahaan dalam melakukan perikatan dengan pihak ketiga setelah ada persetujuan kuorum anggota Direksi yang lain. 6. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi. 7. Direktur Bisnis I 1. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya: bisnis/penyaluran pinjaman yang berbasis fidusia dan bisnis jasa lain serta bisnis syariah, telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan.

2. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan untuk merealisir pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan. 3. Mempertanggungjawabkan kinerja Perusahaan di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya, baik dalam RUPS, Pemegang Saham atau Dewan Komisaris. 4. Menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pejabat atau pegawai di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya dan memastikan bahwa kualitas bisnis yang menjadi tanggung jawabnya selalu terjaga dengan baik (tidak menjadi Non Performing Loan). 5. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi. 8. Direktur Bisnis II 1. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya: bisnis/penyaluran pinjaman yang berbasis gadai dan bisnis emas telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan. 2. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan untuk merealisir pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan yang

dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan. 3. Mempertanggungjawabkan kinerja Perusahaan di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya, baik dalam RUPS, Pemegang Saham atau Dewan Komisaris. 4. Menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pejabat atau pegawai di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya dan memastikan bahwa kualitas bisnis yang menjadi tanggung jawabnya selalu terjaga dengan baik (tidak menjadi Non Performing Loan). 5. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi. 9. Direktur Bisnis III 1. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya: bisnis properti & afiliasi serta pengembangan produk dan pemasaran telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan. 2. Memastikan bahwa bidang usaha yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi Perusahaan untuk merealisir pencapaian Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan.

3. Mempertanggung jawabkan kinerja Perusahaan di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya, baik dalam RUPS, Monitoring Pemegang Saham atau Dewan Komisaris. 4. Menjalankan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh pejabat atau pegawai di bidang bisnis yang menjadi tanggung jawabnya dan memastikan bahwa kualitas bisnis yang menjadi tanggung-jawabnya selalu terjaga dengan baik. 5. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi. 10. Direktur Keuangan 1. Memastikan bahwa bidang keuangan dan manajemen risiko yang menjadi tanggung jawabnya telah dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan. 2. Mengkoordinasikan seluruh Direktorat dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan dan penjabarannya dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun berjalan dan meyakini/memastikan bahwa RJPP dan RKAP termaksud telah tersusun dengan kualitas yang baik dan kuantitas pencapaian bisnis yang SMART (Specify, Measurable, Achievable, Realistic, Time Bound). 3. Mencari dan mengelola sumber-sumber dana untuk mendukung bisnis Perusahaan secara efisien dan optimum dalam pencapaian bisnis.

4. Meyakini/memastikan bahwa seluruh transaksi Perusahaan telah dibukukan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kaedah serta prinsipprinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. 5. Melakukan analisa kinerja Perusahaan dan membandingkan dengan potensi bisnis yang ada untuk mengukur pencapaian bisnis dan mendorong kemajuan bisnis Perusahaan secara optimal. 6. Mengendalikan seluruh risiko dan melakukan inisiasi baru untuk pengembangan Perusahaan yang akan datang. 7. Melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi. 11. Direktur Umum & SDM 1. Memastikan bahwa bidang umum dan SDM yang menjadi tanggung jawabnya telah dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada) dan kebijakan/ketentuan Perusahaan. 2. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas Divisi dalam bidang umum dan SDM dan meyakini/memastikan bahwa seluruh aktivitas termaksud telah tersusun dengan kualitas dan kuantitas yang baik. 3. Memastikan akurasi analisis organisasi Perusahaan, pengelolaan SDM dan budaya kerja, kesejahteraan karyawan, permasalahan hubungan industrial, dan pengelolaan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam membentuk SDM Perusahaan yang kompeten dan professional.

4. Memastikan bahwa seluruh pengelolaan logistik dan rumah tangga Perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kaedahserta prinsip prinsip tata kelola yang berlaku di Indonesia. 5. Melakukan analisa pemenuhan SDM dan logistic dalam mendukung operasional bisnis yang ada untuk mengukur pencapaian bisnis dan mendorong kemajuan bisnis Perusahaan secara optimal. 6. Mengendalikan seluruh aktivitas dan melakukan inisiasi baru untuk pengembangan SDM dan logistik Perusahaan yang akan datang.melakukan pembinaan terhadap divisi/unit kerja yang menjadi binaannya sesuai dengan keputusan Direksi. D. Kegiatan Terkini PT Pegadaian (Persero) Cabang Parluasan Pematang Siantar Kegiatan terkini PT Pegadaian (Persero) Cabang Parluasan Pematangsiantar yaitu dengan menyediakan beberapa produk layanan yang bisa dinikmati para nasabah perusahaan. Berikut adalah berupa beberapa layanan PT Pegadaian : 1. KCA (Kredit Cepat Aman) Kredit dengan sistem gadai yang di berikan kepada semua golongan nasabah. baik untuk kebutuhan komsumtif maupun kebutuhan produktif. 2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia) Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) unktuk pengembangan usaha dengan sistem fidusia. 3. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai) Kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai.

4. Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga) Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan PEGADAIAN untuk membantu kegiatan UKM di INDONESIA 5. Kremada (Kredit Perumahan Swadaya) Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan pengembalian secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri Perumahan Rakyat. 6. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling. Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan harga para tengkulak. 7. Amanah Pembiayaan berprinsip syariah dari pegadaianmelayani anda karyawan swasta atau pegawai negri untuk memiliki motor atau mobil idaman. 8. Arrum Memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas.

9. Kremada Pinjaman (kredit) lunak yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk kebutuhan renovasi atau pembangunan rumah. 10. Kredit multi guna Kredit (pinjaman) dengan sistem fidusia yang di peruntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu instanti yang telah memiliki penghasilan tetap. 11. Investa Pinjaman dengan sistem gadai yang ang diberikan kepada nasabah dengan sistem perseorangan maupun institusi dalam waktu tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan diperdagangkan di bursa efek indonesia. 12. Kredit tunda jual gabah Pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling (GKC) unktuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya.