Lampiran I. Hasil Review Dokumen dan Wawancara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran I. Hasil Review Dokumen dan Wawancara"

Transkripsi

1 Lampiran I Hasil Review Dokumen dan Wawancara NO Indikator Rincian Ya Tidak Keterangan 1. Kewajiban BUMN 1. GCG berpedoman pada Peraturan Menteri (KEP-117/M-MBU/2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN atau Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomer : PER 01 /MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. 2. GCG berpedoman pada Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero). 3. BUMN memiliki GCG manual yang disusun oleh Direksi. X Sampai dengan tahun 2011 pedoman GCG pada PT Jamsostek (Persero) yang tertuang dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/353/ masih berpedoman pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor::KEP-117/M-MBU/. Hal ini dikarenakan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomer:PER- 01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN mulai berlaku mulai 01 Agustus X Pedoman GCG pada PT Jamsostek (Persero) yang tertuang dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/353/ masih berpedoman pada Akta Nomor: 25 tanggal 29 Agustus 2008 Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn tentang Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero). X PT Jamsostek (Persero) telah memiliki GCG manual PT Jamsostek disusun oleh Direksi. 2. GCG Manual 1. GCG manual memuat board manual X Dengan memeriksa GCG manual dapat diketahui bahwa GCG manual berisi tentang Board Manual PT Jamsostek (Persero) yang tertuang dalam dalam Keputusan Direksi Nomor KEP/354/ GCG manual memuat manajemen resiko manual 3. GCG manual memuat Sistem Pengawasan Intern X Dengan memeriksa GCG manual dapat diketahui bahwa GCG manual memuat tentang Keputusan Direksi Nomor :KEP/82/ tentang Pedoman Kebijakan Manajemen Resiko. X Dengan memeriksa GCG manual dapat diketahui bahwa GCG manual berisi tentang Keputusan Direksi Nomor:KEP/378/ tentang Piagam Audit Internal Biro Pengawasan Intern PT Jamsostek (Persero). LA-1

2 4. GCG manual memuat Sistem Pengendalian Intern 5. GCG manual memuat mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan 6. GCG manual memuat tata kelola teknologi informasi 7. GCG manual memuat pedoman perilaku etika (Code of Conduct) X Dengan memeriksa GCG manual dapat diketahui bahwa GCG manual berisi tentang Keputusan Direksi Nomor:KEP/274/ tentang Sistem Pengendalian Intern PT Jamsostek (Persero). X Dengan memeriksa GCG manual dapat diketahui bahwa GCG manual memuat Keputusan Direksi Nomor KEP/199/ tentang Sistem Pelaporan Pelanggaran. X Dengan memeriksa GCG manual PT Jamsostek (Persero) dapat diketahui bahwa GCG manual tersebut memuat Pedoman Pengklasifikasian dan Pengungkapan Informasi yang tertuang dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor :KEP/90/ X Dengan memeriksa GCG manual dapat diketahui bahwa GCG manual memuat Keputusan Direksi Nomor KEP/355/ tentang pedoman perilaku. 3. Hak Pemegang Saham / Pemilik Modal 1. Menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) Pasal 25 ayat 2 menyatakan bahwa Pemegang Saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa, berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Dalam Akta Nomor 25 tanggal 29 Agustus 2008 Notaris Nanfa Fauz Iwan, S.H.,M.Kn diketahui bahwa dalam pertemuan untuk membahas perubahaan Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero), Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia hadir mewakili Pemegang Saham tunggal PT Jamsostek (Persero) yaitu Negara Republik Indonesia. 2. Memberikan suara dalam RUPS X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) Pasal 25 ayat 2 menyatakan bahwa Pemegang Saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa, berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Dalam hal Pemegang Saham PT Jamsostek (Persero) adalah Negara Republik Indonesia maka diwakili oleh Menteri Negara BUMN. LA-2

3 3. Memperoleh informasi mengenai BUMN secara tepat waktu,terukur dan teratur. X Dari tahun ke tahun PT Jamsostek telah menerbitkan Laporan Tahunan yang berisi tentang segala informasi PT Jamsostek (Persero). 4. Menerima deviden Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa sejak tahun 2007, dalam rangka menyelaraskan dengan ketentuaan Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), pemerintah selaku pemilik saham tunggal (100%) PT Jamsostek (Persero) telah menetapkan kebijakan zero deviden, yaitu meniadakan distribusi bagian laba kepada pemegang saham dan dialihkan untuk sebesar besarnya kepentingan peserta. (Ini menjadi nilai tambah (C) bagi PT Jamsostek (Persero)) 4 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 1. Pemegang saham mendapat panggilan untuk RUPS 2. Panggilan untuk RUPS mencakup informasi mata acara dalam agenda RUPS dan apabila informasi tersebut belum tersedia saat dilakukannya panggilan untuk RUPS, maka informasi dan usulan itu harus disediakan dikantor Perseroan sebelum RUPS diselenggarakan. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 23 ayat 4 diatur bahwa Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dengan didahului pemanggilan RUPS. Dan pada ayat 9 menyatakan bahwa Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 4 pasal ini dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima. X Dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/353/ tentang Pedoman Good Corporate Governance pada PT Jamsostek (Persero) pada Bab II mengenai Organ Perusahaan, dimana panggilan RUPS mencakup informasi mengenai mata acara, tanggal dan acara RUPS. Bahan (materi) setiap mata acara dalam panggilan RUPS harus tersedia di kantor perusahaan sejak tanggal panggilan RUPS, dan jika bahan tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka bahan itu harus disediakan sebelum RUPS diselenggarakan. LA-3

4 3. RUPS dalam mata acara lain-lain berhak mengambil keputusan sepanjang semua Pemegang Saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui tambahan mata acara RUPS. 4. Keputusan atas mata acara tambahan harus disetujui dengan suara bulat 5. Setiap penyelenggaraan RUPS wajib dibuatkan risalah RUPS. 6. Risalah RUPS memuat tentang waktu RUPS. 7. Risalah RUPS memuat tentang agenda RUPS. 8. Risalah RUPS memuat tentang peserta RUPS. X Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 20 ayat 3 yang menyatakan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham dalam mata acara lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua Pemegang Saham hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan menyetujui penambahan mata acara rapat. X Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 20 ayat 4 yang menyatakan bahwa Keputusan atas mata acara Rapat Umum Pemegang Saham yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 24 ayat 2 mengatur bahwa Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. X Dalam Risalah Rapat yang dibuat oleh Akta Notaris (Akta Nomor 25 tanggal 29 Agustus 2008 Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn ) yang membahas tentang Anggaran Dasar PT Jamsostek (persero) disebutkan bahwa rapat tersebut dilaksanakan pada Jumat, tanggal 29 Agustus 2008 pukul WIB. X Diatur dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 24 ayat 4 Dalam risalah RUPS sebagaimana dimaksudkan pada ayat 2 pasal ini berisi hal hal yang dibicarakan dan hal-hal yang diputuskan (termasuk pendapat berbeda/dissenting opinion). X Dalam risalah rapat yang dibuat oleh Akta Notaris (Akta Nomor 25 tanggal 29 Agustus 2008 Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn ) yang membahas tentang perubahaan Anggaran Dasar PT Jamsostek (persero) disebutkan bahwa hadir Nanda Fauz Iwan selaku Notaris, Nyonya Ely Suryani dan Nona Sri Astuti Handayani selaku saksi, Tuan Hotbonar Sinaga selaku Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) dan Menteri negara BUMN selaku wakil Pemerintah sebagai RUPS/ Pemegang Saham. LA-4

5 9. Risalah RUPS memuat tentang pendapatpendapat yang berkembang dan keputusan dalam RUPS. X Dalam hasil wawancara, dapat diketahui bahwa dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 24 ayat 4 dimana mengatur muatan risalah RUPS antara lain berisi hal-hal yang dibicarakan dan hal-hal yang diputuskan (termasuk pendapat berbeda/dissenting opinion). 10. Risalah RUPS ditandatangani oleh ketua RUPS dan paling sedikit 1 pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. 11. Pemegang saham berhak memperoleh salinan risalah RUPS. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 24 ayat 2 mengatur bahwa Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. Pasal 24 ayat pasal 3 mengecualikan jika: Tandatangan sebagaimana disyaratkan dimaksudkan pada ayat 2 pasal ini tidak disyaratkan apabila risalah RUPS tersebut dibuat dengan Akta Notaris. Hal ini di contohkan dengan Akta Nomor 25 tanggal 29 Agustus 2008 Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn. X Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa salinan risalah RUPS diberikan kepada Pemegang Saham (Negaa Republik Indonesia, lewat Menteri Negara BUMN). 12. Pemegang saham dapat mengambil keputusan di luar RUPS, dengan syarat semua Pemegang Saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dan menandatangani, keputusan dapat dilakukan dalam bentuk surat keputusan atau surat biasa, yang keduanya mempunyai kekuatan mengikat sebagai keputusan RUPS secara fisik. X Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero), pada pasal 25 ayat 10 Pemegang Saham juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS secara fisik, dengan ketentuan semua Pemegang Saham telah diberitahu secara tertulis dan semua Pemegang Saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil secara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS. LA-5

6 5. Laporan Tahunan 1. Pemegang Saham mendapatkan penjelasan lengkap serta informasi akurat dalam laporan tahunan mengenai metode perhitungan dan penentuan gaji /honorarium bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi 2. Pemegang Saham mendapatkan penjelasan lengkap serta informasi akurat dalam laporan tahunan mengenai fasilitas bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi 3. Pemegang saham mendapatkan penjelasan lengkap serta informasi akurat dalam laporan tahunan mengenai tunjangan bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi 4. Pemegang saham mendapatkan penjelasan lengkap serta informasi akurat dalam laporan tahunan mengenai rincian mengenai fasilitas yang diterima oleh anggota dewan komisaris dan Direksi X Dalam Laporan tahunan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 dapat diketahui perhitungan dan penentuan gaji/ honorarium bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2011 sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-07/MBU/2010, disertai usulan faktor penyesuaian industry. Keputusan Pemegang Saham PT Jamsostek (Persero) diluar RUPS tentang penetapan penghasilan tahun 2011 dan tantiem tahun buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP- 21/D4.MBU/2011 adalah sebagai berikut: Direktur Utama 100%, Direktur 90% dari honorarium Direktur Utama, Komisaris Utama 40% dari Honorarium Direktur utama, Komisaris 36% dari honorarium Direktur Utama. (Dalam hal ini jumlah rupiah tidak dapat disebutkan) X Dalam Laporan tahunan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 dapat diketahui fasilitas bagi Anggota Dewan Komisaris berupa fasilitas kesehatan dan bantuan hukum. Sedangkan bagi Anggota Dewan Direksi dapat diketahui fasilitas yang diterima berupa kendaraan, kesehatan, perkumpulan profesi, bantuan hukum, rumah jabatan, corporate member, biaya representasi. X Dalam Laporan Tahunan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 dapat diketahui tunjangan bagi setiap Anggota Dewan Komisaris/ Direksi. Tunjangan bagi Anggota Dewan Komisaris berupa tunjangan hari keagamaan, tunjangan komunikasi, tunjangan santunan purna jabatan, tunjangan pakaian, tunjangan transportasi. Tunjangan bagi Anggota Dewan direksi berupa tunjangan hari keagamaan, tunjangan komunikasi, tunjangan santunan purna jabatan, tunjangan pakaian, tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti besar, tunjangan perumahaan apabila tidak disediakan. X Dalam laporan Tahunan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 dapat diketahui rincian mengenai fasilitas yang diterima oleh Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: - Kesehatan : sebesar asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan. LA-6

7 yang sedang menjabat - Bantuan hukum : sebesar biaya kantor pengacara/ konsultan. Sedangkan rincian fasilitas yang diterima Anggota Dewan Direksi adalah sebagai berikut: - Kendaraan: 1 (satu ) unit - Kesehatan: sebesar asuransu kesehatan atau penggantian biaya pengobatan. - Perkumpulan profesi : sebesar uang pangkal dan iuran tahunan maksimal 2 perkumpulan biaya kantor. - Bantuan hukum : sebesar biaya pengacara atau konsiltan - Rumah jabatan : 1 (satu) Unit - Corporate member: sebesar uang pangkal dan iuran tahunan maksimal 2 perkumpulan biaya kantor. - Biaya representasi : sebesat atau sesuai pengeluaran. 5. Pemegang saham mendapatkan penjelasan lengkap serta informasi akurat dalam laporan tahunan mengenai rincian mengenai tunjangan yang diterima oleh anggota dewan komisaris dan Direksi yang sedang menjabat X Dalam laporan Tahunan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 dapat diketahui rincian tunjangan yang diterima Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: - Hari keagamaan: sebesar 1 kali honorarium. - Komunikasi : maksimal 5% dari honorarium. - Santunan purna jabatan : premi maksimal 25% ditanggung perusahaan. - Pakaian : sesuai RKAP. - Transportasi: sebesar 20% dari honorarium. Sedangkan rincian tunjangan yang diterima Anggota Dewan Direksi adalah sebagai berikut: - Hari keagamaan: 1 kali gaji. - Komunikasi : sesuai pengeluaran. - Santunan/ asuransi purna jabatan: premi maksimal 25% ditanggung perusahaan. - Pakaian: sesuai dengan RKAP - Cuti tahunan : 1 (satu) kali gaji - Cuti besar : 2 (dua) kali gaji - Perumahaan apabila tidak disediakan rumah jabatan : sebesar 30% dari gaji. LA-7

8 6. Dalam Laporan tahunan memuat tentang informasi rincian rencana kerja dan anggaran perusahaan dan hal-hal lain yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh Persero, khusus untuk RUPS Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja Anggaran (RKAP). 7. Laporan Tahunan BUMN telah memuat informasi mengenai rapat-rapat internal maupun gabungan yang dilakukan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi dalam satu tahun buku. X Dalam laporan Tahunan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 memuat tentang Pokok-pokok keputusan RUPS Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Jamsostek (Persero) tahun 2011, pokok-pokok Keputusan Dewan Komisaris tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta Pokok-pokok keputusan RUPS Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2010 PT Jamsostek (Persero). X Dalam laporan Tahunan PT Jamsostek tahun 2011 dapat diketahui selama tahun 2011 Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali dimana 4 (empat) kali rapat adalah rapat Dewan Komisaris dan 8 (delapan) kali merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Sedangkan Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali dimana 20 (dua puluh) kali rapat adalah rapat Direksi dan 8 (delapan) kali rapat merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. 6. Dewan Komisaris ( Dewan Pengawas) 1. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan dan/atau anggaran dasar. 2. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas bertanggung jawab dan berwenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya mengenai BUMN maupun usaha BUMN. X a. Tugas dewan komisaris dapat tercermin dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 15. Dimana Anggaran Dasar PT Jamsostek (persero) tersebut mengacu kepada Undang-Undang Nomor 40 tentang Perseroan terbatas. b. Dalam Anggaran Dasar yang dimaksudkan point a, maka jelas tugas dewan komisaris diwajibkan untuk mematuhi Anggaran Dasar PT Jamsostek tersebut yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 tentang Perseroan terbatas. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek pasal 15 diatur mengenai tugas, wewenang, dan kewajiban Dewan Komisaris dimana ayat 1 yang mengatur tentang tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan. LA-8

9 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berhak memberikan nasihat kepada Direksi. 4. Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dalam menjalankan tugas dan wewenangnya didasarkan atas tujuan BUMN (bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan). 5. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas membuat pembagian tugas yang diatur oleh mereka sendiri. 6. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris /Dewan Pengawas yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dan RKAP. 7. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS/Menteri. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pada pasal 15 yang mengatur tentang tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris, dimana pada ayat 2(b) point 1 tertulis tentang hak memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Persero. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 15 yang mengatur mengenai tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris disebutkan dalam ayat 3(b) dimana dalam melaksanakan tugasnya setiap Anggota Dewan Komisaris harus beritikad baik, penuh kehati-hatian, dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Persero dan sesuai dengan maksud dan tujuan Persero. X Dalam agenda rapat Dewan Komisaris tahun 2011 yang tercantum dalam laporan GCG PT Jamsostek (Persero) tahun 2011, dapat diketahui bahwa tanggal 1 April 2011 Dewan Komisaris mengadakan rapat dengan agenda rapat pembagian tugas Dewan Komisaris. Disini membuktikan bahwa pembagian tugas Dewan Komisaris diatur oleh mereka sendiri. X Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 15 ayat 2(b) pada point yang mengatur tentang kewajiban dewan komisaris dalam menyusun Program Kerja Tahunan dan dimasukan kedalam RKAP. X Dalam hal ini diatur dalam anggraan dasar pasal 15 ayat 2(b) point 13 mengatur tentang kewajiban Dewan Komisaris dalam memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. LA-9

10 8. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 9. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus memastikan bahwa dalam Laporan Tahunan BUMN telah memuat informasi mengenai rapat-rapat yang dilakukan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi). 10. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus memastikan bahwa dalam laporan tahunan BUMN telah memuat informasi mengenai honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dari BUMN yang bersangkutan. X Dalam hasil wawancara, dapat disimpulkan salah satu fungsi Dewan Komisaris yang berkaitan dalam pelaksanaan GCG dalam PT Jamsostek (Persero) adalah sebagai pemantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan oleh setiap insan Jamsostek. X Dalam laporan tahunan PT Jamsostek tahun 2011 dapat diketahui Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali dimana 4 (empat) kali rapat adalah rapat Dewan Komisaris dan 8 (delapan) kali merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Sedangkan Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali dimana 20 (dua puluh) kali rapat adalah rapat Direksi dan 8 (delapan) kali rapat merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Dalam hal ini dapat tercermin bahwa Dewan Komisaris/ Pengawas telah melakasankan tugas atau kewajiban tersebut. X Dalam Laporan Tahunan PT Jamsostek tahun 2011 dapat diketahui informasi mengenai honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dari BUMN yang bersangkutan. Dalam hal ini tercermin bahwa Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas atau kewajiban tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya dalam hal memastikan bahwa dalam laporan tahunan BUMN telah memuat informasi mengenai honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dari PT Jamsostek (Persero). LA-10

11 7. Rapat Dewan Komisaris / Dewan Pengawas. 11. Mantan anggota Direksi BUMN dapat menjadi anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN yang bersangkutan, setelah tidak menjabat sebagai anggota Direksi BUMN yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. 12. Dalam komposisi Dewan Komisaris /Dewan Pengawas, paling sedikit 20% (dua puluh persen) merupakan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Independen yang ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya. 1. Rapat Dewan Komisaris /Dewan Pengawas harus diadakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan dan Dalam Rapat Dewan Komisaris /Dewan Pengawas tersebut Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dapat mengundang Direksi. 2. Dalam Rapat Dewan Komisaris /Dewan Pengawas tersebut Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dapat mengundang Direksi 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus menetapkan tata tertib Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. X Dari hasil wawancara, dijelaskan bahwa mantan anggota Direksi BUMN dapat menjadi anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN yang bersangkutan, setelah tidak menjabat sebagai anggota Direksi BUMN yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. X Dewan Komisaris dengan surat Nomor :84/DK/ tanggal 29 Oktober 2010 telah mengusulkan Saudara Bambang Subianto (Komisaris Utama) sebagai Komisaris Independen kepada Pemegang Saham PT Jamsostek (Persero). Komisaris Independen hanya diusulkan belum ditetapkan secara resmi. X Dalam laporan GCG PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 dapat diketahui selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali dimana 4 (empat) kali rapat adalah rapat Dewan Komisaris dan 8 (delapan) kali merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Tetapi dalam agenda rapat tersebut dapat diketahui bahwa pada bulan Januari, Febuari, Juli, Agustus dan September Dewan Komisaris tidak mengadakan rapat apapun. X Dalam laporan GCG PT Jamsostek tahun 2011 dapat diketahui Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali dimana 8 (delapan) kali merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (dengan mengundang Direksi). X Tidak ada pedoman yang mengatur mengenai petunjuk teknis pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris LA-11

12 4. Setiap Rapat Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas harus dibuatkan risalah rapat yang memuat pendapat-pendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat yang mendukung maupun yang tidak mendukung atau pendapat berbeda (dissenting opinion)serta keputusan atau kesimpulan rapat Dewan Komisaris. 5. Risalah Rapat Dewan Komisaris / Dewan Pengawas memuat alasan ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (apabila ada). 6. Setiap anggota Dewan Komisaris /Dewan Pengawas berhak menerima salinan risalah Rapat Dewan Komisaris /Dewan Pengawas, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 7. Risalah asli dari setiap Rapat Dewan Komisaris /Dewan Pengawas harus disimpan oleh BUMN yang bersangkutan. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek pasal 16 ayat 3 mengatur Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah rapat yang berisi halhal yang dibicarakan (termasuk pendapat berbeda/(dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. X Sesuai dengan hasil wawancara, dijelaskan bahwa dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris diberitahukan alasan ketidakhadiran Dewan Komisaris/Pengawas. X Sesuai dengan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa bahwa hasil atau keputusan dari Rapat Dewan Komisaris diberitahukan kepada semua Dewan Komisaris/ Pengawas yang hadir maupun tidak hadir melalui Risalah Rapat Dewan Komisaris. X Hal ini tercermin dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/354/ tentang Board manual dimana dalam hal Aspek Legalitas Risalah Rapat ( ) mengatur bahwa risalah asli dari setiap Rapat Dewan Komisaris harus dijilid dalam kumpulan tahunan dan disimpan oleh perusahaan serta harus tersedia bila diminta oleh setiap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dari hasil wawancara dengan Biro Sekretariat perusahaan, beliau mengatakan bahwa risalah asli Rapat Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero) disimpan oleh PT Jamsostek (Persero). 8. Penilaian Dewan Komisaris / Dewan Pengawas. 1. RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris /Dewan Pengawas. X Sesuai hasil wawancara dan review dokumen dapat diketahui bahwa RUPS belum menetapkan Indikator Pencapaiaan Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. LA-12

13 2. Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang bersangkutan. 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan triwulanan perkembangann realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri. X X Sesuai hasil wawancara dan review dokumen dapat diketahui bahwa RUPS belum menetapkan Indikator Pencapaiaan Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Sesuai hasil wawancara dan review dokumen dapat diketahui bahwa RUPS belum menetapkan Indikator Pencapaiaan Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 9. Informasi untuk Dewan Komisaris / Dewan Pengawas. 1. Direksi wajib memastikan agar informasi mengenai BUMN dapat diperoleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara tepat waktu, terukur dan lengkap. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 19 ayat 1-3 dapat disimpulkan bahwa Direksi wajib menyiapkan laporan berkala meliputi laporan triwulan, laporan tahunan dan laporan khusus kepada Dewan Komisaris, Pemegang Saham, dan/atau RUPS. Pada pasal 5 juga diatur bahwa Direksi wajin menyampaikan laporan triwulan kepada Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham paling lambat 30 hari setelah berakhirnya periode triwulan tersebut. 10. Organ Pendukung Dewan Komisaris / Pengawas 1. Sekertaris Dewan Komisaris / Dewan Pengawas. X Diatur dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek pasal 15 ayat 2(a) point 6 tentang kewenangan Dewan Komisaris dalam mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan komisaris jika diangaap perlu. Dari hasil wawancara dengan Bpk. Imam Santoso selaku Biro Sekretaris Perusahaan pada PT Jamsostek (Persero), beliau menjelaskan bahwa untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris. Hal ini tercermin dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP/02/DEKOM/1999 tanggal 9 Nopember Sekretaris Dewan Komisaris memilik fungsi untuk memberikan dukungan administrarif dan kesekretariatan kepada Dewan Komisaris guna mempelancar pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. LA-13

14 2. Komite Audit. X Dalam Anggaran Dasar pasal 15 ayat 2 (a) point 8 mengatur tentang kewenangan Dewan Komisaris dalam membentuk komite audit dan komite-komite lain yang dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan. Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero) telah membentuk Komite Audit sejak tahun 1999 dengan untuk mengakomodir perkembangan yang terjadi maka Dewan Komisaris telah menyempurnakan pembentukan Komite Audit dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP/06/DEKOM/ tanggal 01 Desember Komite lain lain X Komite Menejemen resiko Dari hasil wawancara, dapat diketahui pembentukan Komite Manajemen Risiko didasarkan pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian secara berkala dan memberi rekomendasi tentang pengelolaan risiko perusahaan. 11. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1. Direksi mempunyai tanggung jawab untuk memastikan agar BUMN melaksanakan tanggung jawab sosialnya 2. Direksi mempunyai tanggung jawab untuk memastikan agar BUMN memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. X Dalam hasil wawancara, dapat diketahui bahwa PT Jamsostek (Persero) berpandangan bahwa perusahaan yang baik tidak hanya bekerja membangun kinerja terbaik tanpa memikirkan lingkungan dan manusia sekitarnya. Untuk mewujudkan hal tersebut PT Jamsostek (Persero) memaknai hal itu melalui 2 sajian yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta Program Dana Peningkatan Kesejaterahaan Peserta (DPKP). X Hal ini tercermin dengan adanya Pedoman Perilaku PT Jamsostek (Persero) yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi Nomor : KEP/355/122009, dimana di dalamnya mengatur dan melindungi kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan LA-14

15 12 Rencana Jangka Panjang 3. Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di BUMN yang bersangkutan. 4. Direksi wajib menyampaikan informasi mengenai rapat-rapat internal dan gabungan yang dilakukan dalam satu tahun buku. 1. Direksi wajib menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) 2. Rencana Jangka Panjang (RJP) memuat evaluasi pelaksanaan RJP sebelumnya. 3. Rencana Jangka Panjang (RJP) memuat posisi BUMN saat ini. 4. Rencana Jangka Panjang (RJP) memuat asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJP. 5. Rencana Jangka Panjang (RJP) memuat penetapan visi misi, sasaran, strategi, penetapan kebijakan, penetapan program kerja jangka panjang BUMN X Dari hasil wawancara, dapat diketahui salah satu tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai pemantau dan penanggungjawab pelaksanaan tata kelola perusahaan dalam PT Jamsostek (Persero). X Dalam laporan GCG PT Jamsostek tahun 2011 dapat diketahui Selama tahun 2011, Dewan Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali dimana 20 (dua puluh) kali rapat adalah rapat Direksi dan 8 (delapan) kali rapat merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. X Dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 11 ayat 2(b) point 2 mengatur tentang kewajiban Direksi yaitu menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS. X Dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/354/ tentang Board Manual PT Jamsostek (Persero) pada bab IV mengatur tentang muatan RJP yang salah satuanya mencakup tentang evaluasi pelaksanaan RJPP sebelumnya. X Dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/354/ tentang Board Manual PT Jamsostek (Persero) pada bab IV mengatur tentang muatan RJP yang salah satuanya mencakup tentang posisi perusahaan saat ini. X Dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/354/ tentang Board Manual PT Jamsostek (Persero) pada bab IV mengatur tentang muatan RJP yang salah satuanya mencakup tentang asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJP. X Dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/354/ tentang Board Manual PT Jamsostek (Persero) pada bab IV mengatur tentang muatan RJP yang salah satuanya mencakup tentang penetapan Visi, Misi,Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program Kerja Rencana Jangka Panjang. LA-15

16 13 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 6. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengkaji dan memberikan pendapat mengenai RJP yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama. 1. Direksi wajib menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebagai penjabaran tahunan dari RJP. 2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) memuat misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan, program kerja/kegiatan BUMN 3. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) memuat anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan. 4. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) memuat hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS/Menteri. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek pasal 15 ayat 2(b) point 2 mengatur tentang kewajiban Dewan Komisaris dalam meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi. Pada point ke 3 Dewan Komisaris berkewajiban untuk memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. X Dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 11 ayat 2(b) point 2 mengatur tentang kewajiban Direksi yaitu menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS. Pada pasal 17 ayat 1 juga mengatur kewajiban Direksi dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk setiap tahun buku. X Dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 17 ayat 1(a) mengatur tentang RKAP yang memuat misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan, program kerja/kegiatan BUMN. X Dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 17 ayat 1(b) mengatur tentang RKAP yang memuat anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan. X Dalam Anggran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 17 ayat 1(e) mengatur tentang RKAP yang memuat hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS. LA-16

17 14 Penyelenggaraan Daftar-Daftar dan Dokumen oleh Direksi 5. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengkaji dan memberikan pendapat mengenai RKAP yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama. 1. Direksi wajib membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. 2. Direksi wajib membuat Laporan Tahunan dan dokumen keuangan BUMN. 3. Direksi wajib memelihara seluruh dokumen dan daftar yang dibuat. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 15 ayat 2(b) point 2 mengatur tentang kewajiban Dewan Komisaris dalam meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi. Pada point ke 3, Dewan Komisaris berkewajiban untuk memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 11 ayat 2(b) point 4 mengatur tentang kewajiban Direksi dalam membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. Hal ini diatur juga dalam Board Manual PT Jamsostek (Persero) dalam bab IV (Direksi) pada poin 4.4 yang mengatur tentang kewajiban Direksi dalam membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 11 ayat 2(b) point 5 mengatur tentang kewajiban Direksi dalam membuat Laporan tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus Persero, serta dokumen keuangan Persero sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Dokumen perusahaan. Hal ini diatur juga dalam Board Manual PT Jamsostek (Persero) dalam bab IV (Direksi) pada poin 4.4 yang mengatur tentang kewajiban Direksi dalam membuat Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Persero. X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 11 ayat 2(b) point 11 mengatur tentang kewajiban Direksi dalam memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi, laporan tahunan dan Dokumen Keuangan Perseroan dan dokumen perseroan lainnya. Hal ini diatur juga dalam Board Manual PT Jamsostek (Persero) dalam bab IV (Direksi) pada poin 4.4 yang mengatur tentang kewajiban Direksi dalam memelihara seluruh Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan, dokumen LA-17

18 keuangan persero, serta dokumen Perseroan lainnya. 15 Rapat Direksi (Transparansi) 4. Direksi wajib menyimpan di tempat kedudukan perusahaan dokumen dan daftar yang dibuat. 1. Rapat Direksi harus diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan, X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek pasal 11 ayat 2(b) point 12 mengatur tentang kewajiban Direksi dalam menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi, laporan tahunan dan dokumen keuangan perseroan dan dokumen perseroan lainnya ditempat kedudukan Persero. Hal ini diatur juga dalam Board Manual PT Jamsostek (Persero) dalam bab IV (Direksi) pada poin 4.4 yang mengatur tentang kewajiban Direksi dalam menyimpan di tempat kedudukan perusahaan dokumen dan daftar yang dibuat. X Dalam laporan GCG PT Jamsostek tahun 2011 dapat diketahui Selama tahun 2011, setiap bulannya Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi. Rapat dilakukan sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali dimana 20 (dua puluh) kali rapat adalah rapat Direksi dan 8 (delapan) kali rapat merupakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi. 2. Direksi harus menetapkan tata tertib Rapat Direksi X Hal ini tercermin dalam Keputusan Direksi Nomor KEP/349/ tentang Petunjuk Teknis Rapat Direksi. 3. Setiap Rapat Direksi yang dilakukan dibuatkan Risalah Rapat Direksi. X Dalam Anggaran Dasar pasal 12 ayat 3 dan Board manual (4.8.6) PT Jamsostek (Persero) mengatur bahwa dalam setiap Rapat Direksi harus dibuat risalah rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. Dari hasil wawancara dengan Biro Sekretariat Perusahaan dapat diketahui bahwa risalah rapat Direksi dibuat dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan atau Pejabat lain yang ditunjuk oleh Direksi. LA-18

19 4. Risalah Rapat Direksi memuat segala sesuatu yang dibicarakan dalam rapat termasuk pendapat-pendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat yang mendukung maupun yang tidak mendukung atau pendapat berbeda (dissenting opinion) dan segala sesuatu yang diputuskan dalam rapat Direksi. 5. Risalah Rapat Direksi memuat alasan ketidakhadiran anggota Direksi (apabila ada). 6. Setiap anggota Direksi berhak menerima salinan risalah Rapat Direksi, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut. 7. Risalah asli dari setiap Rapat Direksi harus disimpan oleh BUMN yang bersangkutan X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal 12 ayat 3 mengatur bahwa dalam setiap Rapat Direksi harus dibuat risalah rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. X Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa setiap alasan ketidakhadiran Anggota Direksi dalam Rapat Direksi dimuat dalam Risalah Rapat Direksi. Ketidakhadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi dapat dikarenakan antara lain tugas ke luar kota atau tugas lain yang menyebabkan Anggota Direksi tidak dapat mengikuti Rapat Direksi. X Dalam Board manual PT Jamsostek (Persero) pada bab IV ( ) mengatur bahwa Risalah Rapat dikirim kepada anggota Direksi. Setiap anggota Direksi berhak menerima salinan Risalah Rapar Direksi, baik anggota Direksi yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam rapat Direksi tersebut. X Dalam Board manual PT Jamsostek (Persero) pada bab IV ( ) mengatur bahwa Risalah asli dari Rapat Direksi harus dijilid dalam kumpulan tahunan dan disimpan oleh Perusahaan serta harus tersedia bila diminta oleh setiap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 16 Manajemen Risiko (Risk Management) 1. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. X Dalam wawancara, dapat diketahui bahwa PT Jamsostek (Persero) menetapkan suatu kebijakan yang dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan aktifitas perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan risiko perusahaan. Kebijakan dimaksud tertuang dakam Keputusan Direksi Nomor KEP/82/ tentang Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko yang merupakan komitmen Manajemen PT Jamsostek (Persero) dalam melaksanakan Good Corporate Governance. LA-19

20 2. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi dalam pelaksanaan program manajemen risiko. 3. Memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko. 4. Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan. X Dalam wawancara, dapat diketahui bahwa manajemen resiko di PT Jamsostek (Persero) berada dibawah tanggung jawab Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang pelaksanaan dilakukan oleh Biro Manajemen Resiko. X Dalam wawancara, dapat diketahui bahwa ada posisi sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan, dan mengendalikan kebijakan dalam pengelolaan risiko, hukum, dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku guna meminimalisasi risiko usaha dan masalah hukum yang dapat membawa dampak negatif pada Perusahaan. X Dalam laporan tahunan dan laporan GCG PT Jamsostek tahun 2011 menginformasikan tentang Profil Risiko Korporasi PT Jamsostek (Persero) tahun 2011 menggambarkan bahwa Perseroan terekspos risiko strategis, risiko operasional, risiko hukum, risiko perlindungan aset non investasi, risiko reputasi dan risiko pelaporan. Risiko tersebut terpetakan di unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang/Wilayah berdasarkan jenis risikonya serta penangannya. 17 Sistem Pengendalian Intern (Internal Control System) 1. Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian intern 2. Sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. X Dalam hasil wawancara, dapat diketahui bahwa Sistem Pengendalian Intern PT. Jamsostek (Persero) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang PT. Jamsostek (Persero) sebagaimana telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: KEP/378/ tentang Sistem Pengendalian Intern PT Jamsostek (Persero). X Dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP/378/ tentang Sistem Pengendalian Intern PT Jamsostek (Persero) dijelaskan mengenai tujuan Sistem Pengendalian Intern dalam PT Jamsostek (Persero) adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan perusahaan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset, dan ketaatan terhadap peraturan. LA-20

21 18 Pengawas Intern 1. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern. 2. Pengawasan intern dilakukan dengan membentuk Satuan Pengawasan Intern. 3. Pengawasan intern dilakukan dengan membuat Piagam Pengawasan Intern. X Hasil dari wawancara, dapat disimpulkan bahwa Direksi PT Jamsostek (Persero) telah menyelenggarakan Pengawasan Intern dengan dibentuknya Satuan Pengawas Intern (Biro Pengawas Intern) dan menetapkan Piagam Audit. X Hasil dari wawancara, dapat disimpulkan bahwa Satuan Pengawas Intern dalam PT Jamsostek (Persero) (Biro Pengawasan Intern) dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Satuan Pengawasan Intern bertanggungjawab langsung dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Direktur Utama X Hasil dari wawancara, dapat disimpulkan bahwa sesuai Surat Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) nomor: KEP/274/ tanggal 17 September 2008 telah ditetapkan Piagam Audit Internal yaitu dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan dan komitmen pimpinan atas berfungsinya suatu Biro Pengawasan Intern. Piagam Audit Internal telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit PT Jamsostek (Persero). 4. Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 5. Pengawas intern mengevaluasi efektivitas pelaksanaan pengendalian intern. X Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa Satuan Pengawas Intern pada PT Jamsostek (Persero) diangkat oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris, dimana Biro Pengawasan Intern bertanggung jawab langsung dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. X Dari hasil wawancara dan memeriksa mengenai peran Biro Pengawasan Intern (Satuan Pengawas Intern) dalam Laporaan GCG 2011 dapat diketahui bahwa salah satu peran dan Biro Pengawas Intern adalah sebagai konsultan dan menilai efisiensi dan efektivitas sistem pengendalian intern dan mendorong peningkatan pengendalian intern secara berkesinambungan. LA-21

22 6. Pengawas intern mengevaluasi efektivitas pelaksanaan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. 7. Pengawas intern memeriksa dan menilai efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan BUMN 8. Pengawas intern memeriksa dan menilai efisiensi dan efektifitas di bidang operasional BUMN 9. Pengawas intern memeriksa dan menilai efisiensi dan efektifitas di bidang sumber daya manusia. 10. Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan intern secara periodik kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. X Dari hasil wawancara dan memeriksa mengenai peran Biro Pengawasan Intern (Satuan Pengawas Intern) dalam Laporaan GCG 2011 dapat diketahui bahwa peran Biro Pengawas Intern salah satunya adalah sebagai konsultan dalam menilai efisiensi dan efektivitas sistem pengendalian intern yang dapat diandalkan dalam rangka peningkatan pengelolaan risiko (berkaitan dengan manajemen resiko), dan penerapan prinsip-prinsip GCG. X Dalam hasil wawancara dan melihat dalam laporan GCG 2011, dapat diketahui bahwa salah satu kegiatan Pengawas Intern adalah melakukan audit untuk memeriksa perhitungan atas kas, surat surat berharga, persediaan dan lain lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Pengawasan Intern. X Dalam hasil wawancara dan melihat dalam laporan GCG 2011, dapat diketahui bahwa salah satu kegiatan Pengawas Intern adalah melaksanakan audit operasional untuk mengukur efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan PT Jamsostek (Persero) di dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. X Dalam hasil wawancara dan melihat dalam laporan GCG 2011, dapat diketahui bahwa salah satu kegiatan dan hak Biro Pengawas Intern adalah meminta keterangan atau penjelasan pada semua pejabat / pegawai PT Jamsostek (Persero) dan pihak ekstern yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Biro Pengawasan Intern untuk menilai kinerja sumber daya PT Jamsostek (Persero). X Dalam Anggaran Dasar PT Jamsostek Pasal 11ayat 2 (b) poin 14 mengatur tentang kewajiban Direksi untuk memberikan laporan berkala,serta laporan lainnya kepada Dewan Komisaris atau Pemegang saham. Dalam hal yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengawas intern, Direksi melalui direktur utama bertanggungjawab langsung dan melaporkan hasil kegiatannya (Laporan) kepada Dewan Komisaris. LA-22

23 19 Fungsi Sekretaris Perusahaan 11. Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan intern di perusahaan 1. Direksi wajib menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan untuk memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; X Sesuai dengan hasil wawancara dengan dan dengan memeriksa Laporan GCG tahun 2011 dapat disimpulkan bahwa Direksi telah melakukan peran dalam menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawas intern. Hal ini tercermin dimana Biro Pengawasan Intern bertanggungjawab langsung dan melaporkan hasil kegiatannya kepada Direktur Utama (yang merupakan Anggota Direksi). Dan salah satu fungsi Direktur utama adalah mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan pengawasan intern. X Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa dalam PT Jamsostek (Persero) telah ada sekretaris Perusahaan yang memiliki fungsi dalam memastikan bahwa perseroan mematuhi peraturan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. 2. Fungsi sekertaris perusahaan dapat dilakukan dengan mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. 3. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 4. Sekretaris Perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris /Dewan Pengawas secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta; X Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa dalam PT Jamsostek (Persero) telah ada sekretaris Perusahaan yang memiliki fungsi dalam memastikan bahwa perseroan mematuhi peraturan keterbukaan sejalan dengan penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance. Fungsi Sekretaris Perusahaan dalam uraian ini sesuai dengan struktur organisasi, yang terdiri dari unit kerja Biro Sekretariat Perusahaan, Biro Hubungan Masyarakat dan Biro Kepatuhan dan Hukum. X Dalam anggaran Dasar PT Jamsostek pasal 11 ayat 6 mengatur tentang kewenangan Dewan Direksi dalam mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan. X Dari hasil wawancara, beliau menjelaskan bahwa salah satu tugas dan tanggung jawab beliau adalah sebagai penatalaksanaan office of the board yang mencakup pemastiaan ketersedian informasi dan pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. LA-23

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,

Lebih terperinci

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. A. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Analisis Penelitian Pada penelitian ini terdapat 2 (dua) pertanyaan yang akan di bahas pada bab 4 ini, diantaranya yaitu: 1. Gambaran penerapan Good Corporate

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 358 IKHTISAR UTAMA PROFIL ANALISIS & PEMBAHASAN URAIAN KEBIJAKAN REMUNERASI BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI MEMBANGUN GCG TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN TETAPI MEMERLUKAN KOMITMEN, KONSISTENSI

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris memuat hal-hal yang terkait dengan organisasi, tugas dan tanggungjawab, wewenang, etika

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : /DEKOM-BTN/ /2016 DAN DIREKSI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk NOMOR : SKB- /DIR-BTN/ /2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) adalah panduan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

3.11 Penilaian, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN PERUSAHAAN Rapat...

3.11 Penilaian, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN PERUSAHAAN Rapat... DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Maksud dan Tujuan... 1 1.2 Ruang Lingkup... 1 1.3 Referensi... 1 BAB II DEWAN KOMISARIS... 2 2.1 Organisasi... 2 2.2 Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris...

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 Daftar Isi I. Pendahuluan... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 II. Komposisi dan Struktur, Persyaratan Keanggotaan dan Masa kerja... 4 A.

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX www.ptpnix.co.id Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi/Board Manual 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris I. Landasan Hukum - Undang undang No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan - Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal - Undang undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR: PER 10/MI3U/2012 TENTANG ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK

PANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK PANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK Edisi 2015 Daftar Isi DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Maksud dan Tujuan 4 1.3 Istilah-istilah

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT Darma Henwa Tbk. Pedoman Tentang Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Sesuai dengan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT Darma Henwa Tbk. Pedoman Tentang Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Sesuai dengan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance PT Darma Henwa Tbk Pedoman Tentang Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Sesuai dengan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.. 3 BAB I PENDAHULUAN.. 5 1. Latar Belakang. 5 2.

Lebih terperinci

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi 1. Latar Belakang Sebagai perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia, PT Surya Artha Nusantara Finance ( Perseroan ) memiliki

Lebih terperinci

BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I 1. Pengertian Piagam Komite Good Corporate Governance (GCG) adalah perangkat Dewan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) ( Perseroan ) A. UMUM Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan pengelolaan perusahaan

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan Sumatera Utara, Indonesia

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan Sumatera Utara, Indonesia Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email : kandir@ptpn3.co.id CODE OF CORPORATE

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI 1. Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) berarti Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab

Lebih terperinci

3. Menerapkan asas-asas GCG yakni, transparansi, akuntabi/itas, responsibi/itas, independensi. Makassar, 11 Februari 2014

3. Menerapkan asas-asas GCG yakni, transparansi, akuntabi/itas, responsibi/itas, independensi. Makassar, 11 Februari 2014 2014 PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) Jalan Urip Su moharjo Km. 4 - Kotak Pos 1006 Makassar - 90232 Tel p. 444810, 444112, 449944 - Fax. (041 1) 444840,449886 - Telex. 71641 PTP32 1A E-mail : ptpnxiv@indosat.netid

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO CIKARANG Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ dari Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) berarti Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab kepada

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

PEDOMAN BOARD MANUAL PT RUMAH SAKIT PELABUHAN

PEDOMAN BOARD MANUAL PT RUMAH SAKIT PELABUHAN PEDOMAN BOARD MANUAL PT RUMAH SAKIT PELABUHAN VISI DAN MISI : 1. Visi : Menjadi Rumah Sakit Rujukan dengan Layanan Unggulan dan Berbiaya Wajar bagi masyarakat sekitarnya. 2. Misi : Keberadaan Rumah Sakit

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 ACUAN PEDOMAN 4 ARTI ISTILAH 5 BAB I PENDAHULUAN 7 A. Latar Belakang Penyusunan Pedoman GCG 7 B. Maksud Dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk PENGANTAR 1

DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk PENGANTAR 1 DAFTAR ISI BOARD MANUAL PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman PENGANTAR 1 CHARTER DEWAN KOMISARIS A. KEANGGOTAAN DAN KOMPOSISI 2 B. KETENTUAN JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS 2 C. PROGRAM PENGENALAN PERSEROAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 11 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Pembentukan Komite-Komite 5. Fungsi

Lebih terperinci

Tentang Panduan Good Corporate Governance.

Tentang Panduan Good Corporate Governance. Tentang Panduan Good Corporate Governance. Panduan Good Corporate Governance PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan, ini merupakan kristalisasi dari kaidah-kaidah Good Corporate

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

Daftar Isi... i Tentang Panduan Good Corporate Governance... 1 Visi... 3 Misi... 3 Nilai-Nilai Dasar Perseroan... 4 Komitmen Perseroan...

Daftar Isi... i Tentang Panduan Good Corporate Governance... 1 Visi... 3 Misi... 3 Nilai-Nilai Dasar Perseroan... 4 Komitmen Perseroan... (GCG) DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Tentang Panduan Good Corporate Governance... 1 Visi... 3 Misi... 3 Nilai-Nilai Dasar Perseroan... 4 Komitmen Perseroan... 4 BAB I Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL Board Manual ini merupakan salah satu soft structure Good Corporate Governance, sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan

Lebih terperinci

Board Manual PJBS Tahun 2011

Board Manual PJBS Tahun 2011 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Board Manual adalah petunjuk tatalaksana kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG. Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017 PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM BULOG Nomor : Nomor : PD- 16 / DU000 / 05 / 2017 Nomor : KEP- 02 / DW000 / 05 / 2017 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Maksud dan Tujuan... 1 3. Referensi... 2 4. Daftar Istilah... 3 BAB II. DEWAN KOMISARIS... 5

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT JAMKRIDA RIAU

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT JAMKRIDA RIAU 2017 PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT JAMKRIDA RIAU PT JAMKRIDA RIAU Jl. Jend. Sudirman No. 438 Pekanbaru Phone/Fax : 0761-7871467 PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM Penyusunan Pedoman Dan Kode Etik merupakan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00 Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi PT Prodia Widyahusada Tbk Revisi: 00 November 2017 1 DAFTAR ISI Halaman BAB I Pendahuluan A. Latar belakang dan Tujuan Penyusunan Board Manual 3 B. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Tentang Panduan Good Corporate Governance.

Tentang Panduan Good Corporate Governance. Tentang Panduan Good Corporate Governance. Panduan Good Corporate Governance PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan, ini merupakan kristalisasi dari kaidah-kaidah Good Corporate

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa - Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI Piagam Dewan Komisaris dan Direksi PT Grand Kartech, Tbk ( Piagam ) adalah panduan dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Pasal 35 Ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris PEDOMAN DAN TATA KERJA Hal 1/11 RINCIAN PEDOMAN DAN TATA KERJA DAFTAR ISI 1.0 Statement of Policy..... 3 2.0 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......... 3

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS 1. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris PT. Sat Nusapersada Tbk ( Perseroan ) diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Dewan Komisaris... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Waktu

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

BOARD MANUAL PT PG Rajawali I

BOARD MANUAL PT PG Rajawali I BOARD MANUAL Informasi yang terdapat dalam dokumen ini merupakan penilaian perusahaan sehingga bersifat rahasia dan tidak boleh digunakan, dipublikasikan atau disebarkan ke pihak-pihak luar, baik perseorangan

Lebih terperinci

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) PENGANTAR Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ACUAN PEDOMAN DAFTAR ISTILAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Pedoman GCG B. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Pedoman GCG C. Visi, Misi Dan Nilai-Nilai Perusahaan BAB II

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI Piagam Direksi 1 I. Dasar Pembentukan 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO)

PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO) PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO) Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero), dengan ini menyatakan bahwa dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenang

Lebih terperinci

Pedoman Good Corporate Governance PT Taspen (Persero)

Pedoman Good Corporate Governance PT Taspen (Persero) t r a n s p a r a n s i ii PERATURAN BERSAMA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO) NOMOR PD 11/DIR/2013 KEP.02/DK TASPEN/2013 TENTANG PEDOMAN GOOD CORPORATE

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci