BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Fuji Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini berupa data kualitatif

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar pemenang persaingan sekaligus menjadi pemimpin pasar.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Algoritma Program Dinamis dalam Diversifikasi Investasi Saham

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Semua investor memiliki motivasi dan harapan dalam mendapatkan return yang sesuai dengan risiko yang diambil dalam pasar modal. Volume transaksi dan volume frekuensi yang tinggi ditunjukan oleh investor dalam menanggapi aspek investasi di Indonesia. Didalam pasar modal terdapat berbagai kategori saham yang dapat dijadikn pertimbangan oleh investor. Salah satu kategori yang paling dicermati oleh investor adalah saham berkategori blue-chips stock. Winchester (2015:3) menjelaskan bahwa blue-chips stock tidak memiliki persyaratan yang jelas dalam menentukan saham tertentu termasuk ke dalam kategori saham ini. Blue-Chips Stock merupakan istilah yang digunakan oleh investor dalam pasar modal dimana perusah-perusahan besar yang memiliki pendapatan yang stabil dan liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Blue-Chips Stock adalah perusahan-perusahaan yang besar dengan reputasi yang baik dan solid (Winchester, 2015:3). Blue-Chips Stock didapatkan dengan kombinasi dari beberapa indikator yang dijadikan sebagai acuan untuk mengelompokan perusahaan (Winchester, 2015:7-13), yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan dengan reputasi tinggi; 2. Nama perusahaan yang familiar dan mewakili produk; 3. Produk yang diterima secara luas karena kualitas yang baik; 4. Perusahaan sebagai pemimpin pada industri sejenis; 5. Kinerja keuangan perusahaan yang sehat; 6. Dividen yang dibagikan kepada investor stabil; 7. Perusahaan tetap sehat dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil; 8. Perusahaan berpotensi mengalami pertumbuhan dalam jangka panjang; dan 9. Perusahaan dengan resiko yang dianggap rendah. 1

Kapitalisasi pasar menjadi acuan untuk menetapkan saham blue chips. Setiap saham bisa dihitung kapitalisasi pasarnya dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar di pasar (okezone, 2013). Suatu saham yang berkapitalisasi besar biasanya lebih likuid atau mudah diperjual-belikan. Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat empat puluh lima saham emiten yang masuk dalam index LQ-45 adalah termasuk saham blue-chips. Empat puluh lima saham dalam LQ-45 terpilih berdasarkan kapitalisasi pasar dan likuiditas perdagangan saham (okezone,2013). Berdasarkan penilaian indikator diatas, dapat ditentukan perusahaan-perusahaan yang termasuk kedalam kategori blue-chips stock periode 2016. Adapaun objek studi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Saham Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016 No Perusahaan Kode Sektor Tahun Didirikan 1 Astra Agro Lestari Tbk AALI Plantation 1988 2 Adaro Energy Tbk ADRO Coal Mining 2004 3 AKR Corporindo Tbk AKRA Wholesale 1977 4 Astra Internasional Tbk ASII Automotive and 1957 Components 5 Bank Central Asia Tbk BBCA Bank 1955 6 Bank Negara Indonesia BBNI Bank 1946 (Persero) Tbk 7 Bank Rakyat Indonesia BBRI Bank 1895 (Persero) Tbk 8 Global Mediacom Tbk BMTR Investmen 1981 Company 9 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE Property and Real Estate 1984 bersambung 2

sambungan No Perusahaan Kode Sektor Tahun Didirikan 10 Charoen Pokphand CPIN Animal Feed 1972 Indonesia Tbk 11 Gudang Garam Tbk GGRM Tobacco 1958 Manufactures 12 Indofood Sukses Makmur INDF Food and 2009 Tbk Beverages 13 Indocement Tunggal INTP Cement 1985 Prakasa Tbk 14 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR Toll Road, Airport, 1978 Harbor and Allied Products 15 Kalbe Farma Tbk KLBF Pharmaceuticals 1966 16 Lippo Karawaci Tbk LPKR Property and Real 1990 Estate 17 PP London Sumatera Tbk LSIP Plantation 1962 18 Media Nusantara Citra MNCN Advertising, 1997 Tbk Printing, and Media 19 Tambang Batubara Bukti PTBA Coal Mining 1981 Asam (Persero) Tbk 20 Semen Indonesia (Persero) SMGR Cement 1953 Tbk 21 Telekomunikasi Indonesia TLKM Telecommunication 1991 Tbk 22 United Tractors Tbk UNTR Wholesale 1972 23 Unilever Indonesia Tbk UNVR Cosmetics and Household 1933 Sumber: http://www.idx.co.id / (data diolah) 3

1.2. Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan aspek yang mulai diminati saat ini oleh masyarakat Indonesia. Dijelaskan bahwa berinvestasi merupakan langkah-langkah yang diinginkan oleh investor untuk mendapatkan return (tingkat pengembalian modal) yang telah dikeluarkan untuk melipatgandakan instrumen keuangan yang digunakan. Setiap investor pasti memiliki ekspetasi dan motivasi untuk mendapatkan return yang besar dari instrumen keuangan yang diinvestasikan. Berbagai macam investasi dapat ditemui saat ini. Keterbukaan informasi merupakan salah satu faktor penting alasan masyarakat Indonesia mulai menyukai berinvestasi pada instumen keuangan. Salah satu investasi yang sering digunakan oleh investor adalah pasar modal. Dalam pasar modal banyak instrumen investasi yang dapat investasikan. Pasar modal menyediakan berbagai instrumen investasi jangka panjang maupun jangka pendek. Produk yang ditawarkan di dalam pasar modal sangat variatif antara lain surat utang (obligasi), ekuitas (saham), dan instumen derivative seperti waran, right, option, dan futures. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi invstor. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling populer di pasar modal. Perusahaan yang menerbitkan saham merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pendanaan modal. Pada sisi lain saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal kepada perusahaan sehingga investor mendapatkan beberapa hak atas keterlibatannya dalam perusahaan. Hak yang didapatkan oleh investor ketika sudah menjadi pemegang saham antara lain mendapatkan hak atas keuntungan perusahaan, hak atas aset perusahaan, dan hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Harga saham menjadi salah satu faktor bagi investor untuk mengambil keputusan untuk berinvestasi. Harga saham terbentuk dari berbagai informasi yang ada seperti informasi ekonomi, politik, dan stabilitas negara (Widsatrya dan Subroto, 2014). Harga saham 4

dapat pula digunakan untuk menilai suatu perusahaan melalui analisi fundamental dan analisis teknikal. Setelah melakukan analisis kemudian investor akan menentukan perusahaan yang dapat memberikan return menarik. Return merupakan faktor besar yang memotivasi investor dalam berinvestasi. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memperoleh return sebaik mungkin. Tabel 1.2 Kondisi Pasar Modal Pada BEI Periode 2012 hingga 2015 No Keterangan Tahun 2012 2013 2014 2015 1 Perusahaan 462 483 506 521 Tercatat 2 Perusahaan Listing 24 30 20 16 3 Perusahaan 4 7 1 2 Delisted 4 Volume Transaksi 1,053.76 1,342.66 1,327.02 1,419.48 (milyar saham) 5 Frekuensi 29,941.00 37,499.46 51,457.61 53,538.27 Transaksi (ribu kali) Rata-rata Perdaganan Harian: 6 Volume (juta saham) 4,283.59 5,502.69 5,483.54 5,942.88 7 Frekuensi 121,712.00 153,686.32 212,634.74 233,038.20 Sumber: http://www.ojk.go.id (data diolah) Hingga tahun 2015 perusahaan yang sudah listing pada Bursa Efek Indonesia (BEI) ditunjukan pada Table 1.2 sebanyak 521 perusahaan dimana mengalami peningkatan pada tahun-tahun sebelumnya. Dapat dilihat pula, volume transaksi saham mengalami peningkatan pada tahun 2013 hingga tahun 2014 sebesar 2,1% dan pada tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2015 sebesar 3,5%. Dijelaskan pula rata-rata volume transaksi perdagangan saham setiap harinya mengalami peningkatan dari tahun 5

2014 hingga tahun 2015 sebesar 8,4%. Selain itu frekuensi rata-rata transaksi perdagangan saham setiap harinya mengalami peningkatan pada tahun 2014 hingga tahun 2015 sebesar 9,5%. Artinya berdasarkan Tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa investor di Indonesia merespon positif terkait dengan instrumen investasi berupa saham untuk digunakan sebagai sarana investasi. Aktivitas investasi pada saham akan dihadapkan oleh berbagai macam risiko. Investor akan selalu menganalisis kondisi suatu perusahaan ketika ingin melakukan pembelian saham. Hal ini bertujuan agar investor dapat memperoleh return yang sesuai dengan meminimalisir risiko. Para investor menggunakan berbagai cara untuk menganalisis kondisi dari suatu perusahaan dengan cara analisis teknikal dan analisis fundamental. Pola prilaku perdagangan saham pada bursa dapat memberikan kontribusi bagi pola harga saham, sehingga pola harga saham tersebut akan menentukan posisi return yang diterima dari investor ketika membeli saham tersebut (Syamni, 2011). Return yang diperoleh oleh investor ketika melakukan investasi pada saham adalah capital gain dan dividen. Capital gain didapatkan ketika investor mendapatkan selisih dari harga yang didapatkan ketika melakukan pembelian dan penjualan saham, sedangkan dividen didapatkan oleh investor ketika perusahaan melakukan pengumuman akan membagikan dividen kepada investor karna perusahaan telah mendapatkan keuntungan (Kumar, 2016). Dengan adanya dua tujuan utama ini membuat para investor berlomba-lomba untuk memiliki hak atas return tersebut dengan cara membeli saham pada perusahaan terkait yang diyakini akan memberikan return yang sesuai. Dividen merupakan salah satu bentuk return yang mungkin diperoleh investor selain capital gain. Sedangkan bagi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber dana yang diperoleh dari investor untuk membiayai kegiatan usahanya (Astuty dan Siregar, 2008). Dividen lebih mudah diperkirakan daripada capital gain karena perubahan harga pasar tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Dividen diminati karena perusahaan membagikan laba yang diperoleh sesuai dengan RUPS dan besar 6

kecilnya kepemilikan saham. Menurut Jais (2010) bentuk dividen yang paling sering dibagikan ada dua yaitu dividen dalam bentuk tunai (cash dividend) dimana paling umum dilakukan untuk mendistribusikan kas ke para pemegang saham dan dividen berbentuk saham (stock dividend). Pada umumnya di Indonesia perusahaan membagikan dividen tunai kepada para investor karena pemberian dividen tunai dapat mengurangi ketidakpastian investor. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada investor disebut dengan dividen per share. Informasi ini merupakan cermin atas kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dan prospek yang baik di masa yang akan datang. Besarnya pembagian dividen kepada investor merupakan informasi yang sangat berharga dalam pasar. Semakin besar dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada investor akan menambah gairah investor untuk membeli saham tersebut. Berikut disajikan data dividen per share berdasarkan objek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya pada Tabel 1.3 berikut ini. Tabel 1.3 Data Dividen Per Share Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016 No Kode Perusahaan Dividen Per Share 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Rp. 99,00 2 ADRO Adaro Energy Tbk Rp. 16.64,00 3 AKRA AKR Corporindo Tbk Rp. 70,00 4 ASII Astra Internasional Tbk Rp. 55,00 5 BBCA Bank Central Asia Tbk Rp. 105,00 6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp. 122.53,00 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp. 311.66,00 8 BMTR Global Mediacom Tbk Rp. 5,00 9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Rp. 5,00 10 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp. 29,00 11 GGRM Gudang Garam Tbk Rp. 2,600,00 bersambung 7

sambungan No Kode Perusahaan Dividen Per Share 12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Rp. 168,00 13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Rp. 415,00 14 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk Rp. 43.13,00 15 KLBF Kalbe Farma Tbk Rp. 19,00 16 LPKR Lippo Karawaci Tbk Rp. 3.5,00 17 LSIP PP London Sumatera Tbk Rp. 37,00 18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk Rp. 42,00 19 PTBA Tambang Batubara Bukti Asam (Persero) Tbk Rp. 289.73,00 20 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Rp. 304.91,00 21 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk Rp. 94.64,00 22 UNTR United Tractors Tbk Rp. 143,00 23 UNVR Unilever Indonesia Tbk Rp. 424,00 Sumber: http://www.idx.co.id/ (data diolah) Subkhan (2012) menjelaskan bahwa investor lebih menyukai mendapatkan dividen karena memperoleh pendapatan sekarang dari pada memperolah pendapatan dari capital gain yang diliputi oleh ketidakpastian. Tetapi kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak selalu sama. Kebijakan pembagian dividen tergantung dari RUPS yang diselenggarakan kemudian perusahaan menyampaikan pengumuman secara resmi jadwal pelaksanaan dan besarnya pembayaran dividen melalui surat kabar dan melaporkannya kepada bursa efek yang mencatat sahamnya (Prayitno, 2012). Suatu pasar modal dianggap efisien apabila suatu pungumuman direaksi cukup cepat oleh investor sehingga harga saham menuju harga ekilibrium baru. Bentuk efisisiensi pasar secara informasi dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu efisinsi pasar bentuk lemah (weakform efficiency), efisiensi pasar setengah kuat (semi-strong efficiency), dan efisiensi pasar bentuk kuat (strongform efficiency). Pasar modal yang efisien dapat dikategorikan sebagai pasar dimana harga saham merefleksikan semua informasi yang tersedia, baik itu masa lalu atau sekarang (Khan dan Ikram, 2010). 8

Investor sangat membutuhkan berbagai informasi terkait dengan pengambilan keputusan pembelian saham. Indonesia termasuk kedalam pasar efisien semi kuat, dimana informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga saham (Satria dan Supatmi, 2013). Hal ini mengakibatkan investor untuk mendapatkan informasi dengan terbuka. Salah satu informasi yang dicermati oleh investor adalah pengumuman dividen. Pengumuman dividen memberikan gambaran mengenai laba perusahaan yang didapatkan kemudian di distribusikan kepada investor. Laba tersebut memberikan informasi terkait dengan profabilitas perusahaan, dimana perusahaan yang memberikan dividen meningkat memiliki tingkat profabilitas yang baik atau dengan kata lain perusahaan tersebut mencerminkan kondisi perusahaan yang baik (Anita dan Ardiana, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan informasi yang diberikan oleh pihak perusahaan merupakan salah satu cara untuk memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan saati ini. Investor akan mengkaji dan menyimpulkan dari informasi yang telah diperoleh apakah perusahaan tersebut dapat memberikan return yang menarik atau perusahaan yang sedang kritis. Tetapi di lain pihak, hal ini memberikan respon yang berbeda antara investor yang satu dengan yang lainya sehingga menyebabkan perubahan keseimbangan pada harga saham (Sutijo dan Deta, 2010). Dampak harga saham di sekitar tanggal pengumuman dividen merupakan isu yang paling penting bagi investor, hal ini disebabkan karena pergerakan harga saham di sekitar tanggal pengumuman dividen akan mempengaruhi terhadap keputusan investor untuk berinvestasi karena menyangkut tentang return yang akan diterima oleh investor (Amirul dan Biplo, 2011). Akibat dari keterbukaan informasi pengumuman dividen ini adalah memungkinkan terjadinya peningkatan harga saham diatas normal sebelum dan sesudah pengumuman. Jika ada reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman dividen, maka bisa diartikan bahwa informasi tersebut mengandung informasi yang penting. Naiknya volume perdagangan saham merupakan kenaikan aktivitas jual beli investor di pasar. Dianto dan Anastasia (2013) menjelaskan semakin 9

tinggi volume perdagangan pada penawaran dan permintaan suatu saham, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham. Peningkatan volume perdagangan saham menunjukan saham tersebut makin di minati sehingga mengakibatkan kenaikan harga saham. Reaksi harga saham ini diukur dengan abnormal return sebagai respon perubahan harga yang terjadi. Abnormal return merupakan return tak wajar yang memberikan keuntungan diatas normal dari penilaian return yang sesungguhnya terhadap return yang diharapkan (Lindrianasari, 2009). Abnormal return merupakan variabel yang digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa sehingga reaksi pasar dapat diketahui. Jika terdapat perubahan harga diatas normal sebelum dan sesudah pengumuman, maka pengumuman ini memiliki information content (kandungan informasi) yang sangat bermanfaat dan pasar bereaksi dengan cepat. Sebaliknya, jika tidak terdapat perubahan harga diatas normal sebelum dan sesudah pengumuman, maka pasar tidak merespon informasi tersebut. Pada beberapa penelitian terdahulu masih ditemukan adanya hasil yang beragam mengenai fenomena pengumuman dividen terhadap kemungkinan terjadinya abnormal return. Penelitian yang dilakukan oleh Widastrya (2014) dan Anita (2014) menjelaskan bahwa pengumuman dividen di respon positif oleh investor dengan adanya abnormal return pada return saham di Bursa Efek Indoneisa. Iqbal dan Ahmad (2014) menjelaskan lebih lanjut bahwa adanya pengaruh abnormal return pada saat di sekitar hari pengumuman dividen yang terjadi di Karachi Stock Exchange. Penelitian lain yang dilakukan oleh Aamir dan Shah (2011) menjelaskan bahwa ditemukan abnormal return pada beberapa hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen yang dilakukan di Pakistan Stock Exchange. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Campbell dan Ohuocha (2011) menunjukkan hasil bahwa abnormal return di respon positif pada saat pengumuman dividen di Nigeria Stock Exchange. Sebaliknya penelitia yang dilakukan oleh Saputra dan Darsono (2015) dan Putra dan Sujana (2014) menjelaskan bahwa pasar bereaksi negatif terhadap abnormal 10

return pada Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ali (2010) yang dilakukan di Dhaka Stock Exchange menjelaskan bahwa pengumuman dividen tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pergerakan harga saham pada hari pengumuman karena banyaknya peran investor asing. Banyaknya hasil penelitian terdahulu yang beragam dalam membuktikan adanya pengaruh saat pengumuman dividen terhadap abnormal return memicu penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 1.3. Perumusan Masalah Kategori saham blue-chips stock adalah sekumpulan perusahaan-perusahaan yang memiliki keadaan keuangan yang stabil, sehat, dan Selain itu blue-chips stock juga dapat memberikan dividen kepada investor secara stabil dan konstan sehingga investor berlomba-lomba membeli saham tersebut untuk mendapatkan haknya dengan cara membeli saham. Pemberian informasi yang bersifat vital pada saat pengumuman dividen tentang gambaran masa depan perusahaan menjadi keputusan penting, hal itu dapat mempengaruhi harga saham di pasar (Sare, 2013). Hal ini mendorong investor untuk selalu menantikan pengumuman dividen untuk mengambil keputusan investasinya. Pengambilan keputusan oleh investor berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang merupakan bentuk efisiensi pasar setengah kuat (Sheikhbahaei, 2013). Keterbukaan informasi ini termasuk ke dalam jenis pasar efisien semi kuat. Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk kedalam pasar efisien semi kuat dimana harga mencerminkan semua informasi publik yang relevan sehingga kemungkinan untuk mendapatkan abnormal return semakin besar (Satria dan Supatmi, 2013). Keterbukaan informasi ini memudahkan investor dalam mencari informasi terkait dengan kondisi perusahaan sehingga harga saham merupakan cerminan kondisi perusahaan. Salah satu information content yang berharga menurut investor adalah pengumuman dividen. Dari pengumuman tersebut investor akan mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan saat pembagian dividen. Dengan adanya informasi ini, investor akan meningkatkan perdagangan saham agar mendapatkan dividen yang lebih besar. Selain itu investor 11

akan membeli saham tersebut agar mendaptkan hak dalam pembagian dividen. Peningkatan volume perdagangan ini memungkinkan investor untuk mendapatkan abnormal return karena nilai dari harga suatu saham akan terus meningkat jika dilakukan transaksi secara terus menuerus (Shobriati, 2013). Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena terjadinya kemungkinan adanya abnormal return selama pengumuman dividen. Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Kasus Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016). 1.4. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pertanyaan penelitian pada hal ini adalah apakah terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebagai akibat pengumuman dividen pada kategori blue-chips stock periode 2016? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan penelitian pada penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebagai akibat pengumuman dividen pada kategori blue-chips stock periode 2016. 1.6. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi secara praktis maupun akademis untuk berbagi pihak yang terkait yaitu: 1. Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kalangan akademis untuk meningkatakan pengetahuan mengenai event study yang diimplementasikan untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa 12

pada hal ini mengenai pengaruh reaksi pasar di sekitar pengumuman dividen terhadap abnormal return sebagai bahan refrensi penelitian selanjutnya. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam menentukan alokasi investasi berdasarkan dividen yang dibayarkan oleh perusahaan yang dapat di lihat dari informasi yang dipublikasikan, kinerja perusahaan, dan reputasi perusahaan dalam pasar. Sedangkan bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi untuk memberikan dividen kepada investor yang dapat meningkatkan reputasi perusaahaan. 1.7. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi dan memperjelas lingkup penelitian ini agar lebih terarah maka diperlukan suatu batasan. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan penelitian ini yaitu: 1. Penelitian hanya berfokus pada pembagian dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada investor dan kemungkinan investor mendapatkan abnormal return pada saat pengumuman dividen. 2. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan hanya memfokuskan pada Bursa Efek Indonesia dengan kategori Blue-Chips Stock periode 2016. 1.8. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistem matika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai tinjuan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka dan uraian umum tentang teori-teori dan model yang digunakan serta literatur yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan, operasionalisasi variable data dan sumber data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan pembahasan PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Kasus Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016) yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya, serta menyertakan saran yang dapat dipertimbangkan untuk action plan mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. 14