SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata sampai saat ini merupakan motor penggerak ekonomi di Bali.

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB VII KESIMPULAN. Bentuk dan gagasan pada tari kontemporer telah jauh. berkembang dibandingkan dengan pada awal terbentuknya.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

TERKADANG KITA HARUS MUNDUR DULU SEBELUM BERGERAK MAJU

Studi Kawasan Islam. Islamic Area Studies. National Institutes for the Humanities of Japan (NIHU) Program

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

Hadirin yang Saya Hormati, Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

60 menit tahun. Memperkenalkan Tujuan Global. Subjek. Hasil belajar. Persiapan

G30S dan Kejahatan Negara

TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

I. PENDAHULUAN. agama-agama asli (agama suku) dengan pemisahan negeri, pulau, adat yang

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN PRIORITAS UNTUK PENGADILAN FEDERAL. 30 September 2011

Relevansi Catatan Eksplorasi Ini

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

Assalamu alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

bentuk usaha pembelaan negara meliputi:

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1


I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan

Manfaat Mempelajari Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

Transkripsi:

Jurnal Sejarah. Vol. 1(1), 2017: 151 156 Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia DOI: 10.17510/js.v1i1. 59 SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG Sumber Gambar: Tempo.co Professor Robert Cribb adalah nama yang cukup dikelan dalam kajian sejarah Indonesia modern. Sampai sekarang, ia melakoni pekerjaannya sebagai pengajar di Departemen Ilmu Politik dan Perubahan Sosial, Corral Bell School of Asia- Pacific Affairs, Australian National University. Fokus utama yang menjadi perhatiannya dalam profesi sebagai sejarawan adalah sejarah Indonesia modern, kekerasan massal, identitas nasiona, dan geografi sejarah. Selain kesibukannya mengajar, ia pun tetap mengerjakan serangkaian kegiatan penelitian. Penelitian terbarunya adalah tentang kejahatan perang militer Jepang dalam periode

152 Wawancara - Robert Cribb Perang Pasifik (1941-1945). Penelitian itu memberinya inspirasi melihat kembali peristiwa kekerasan antikomunis yang pernah menjadi perhatiannya dalam sebuah buku yang disuntingnya pada dekade awal 1990, The Indonesian Killings of 1965-1966. Studies from Java and Bali (1990). Saya ingin lebih memahami kekerasan 1965 melalui pendekatan yang saya dapatkan saat meneliti kejahatan perang Jepang. Tidak lama setelah karya itu terbit, pada 1991 karya disertasi yang dibuatnya pada 1984 di School of Oriental and African Studies (SOA) tentang periode revolusi Indonesia diterbitkan dengan judul Gangsters and Revolutionaries: The Jakarta People s Militia and the Indonesian Revolution 1945-1949 (1991). Redaksi Jurnal Sejarah mewawancarainya untuk mengenang kembali kisah penulisan tentang revolusi Indonesia dan pandanganpandangannya tentang studi sejarah Indonesia. REDAKSI JURNAL SEJARAH: Mengenang kembali masa lalu sebagai mahasiswa sejarah, alasan apa yang menyebabkan Anda tertarik pada sejarah Indonesia dan revolusi Indonesia sebagai topik disertasi Anda? ROBERT Saya memilih Indonesia pada saat akhir studi di sekolah menengah atas. Ada suatu waktu ketika masa sekolah menengah atas saya bersama keluarga mengadakan studi wisata ke Jawa dan Bali. Kemudian menjadikannya sebagai karya tulis dalam pelajaran sejarah modern. Saya sangat menyukai karir dalam bidang sejarah. Indonesia menurut saya sangat menarik dan relevan bagi Australia (selain itu saya bisa mendapat pekerjaan karenanya). Guru sekolah menengah kebetulan mengambil studi S-2 bidang sejarah. Ia terkesan dengan kelas Chris Penders yang mengajar di Universitas Queensland. Begitulah awal mula ketertarikan saya terhadap sejarah Indonesia. Saya masih ingat pernah membeli buku bekas karya Herb Feith, Decline of constitutional democracy in Indonesia, seharga 5 dollar. Itu buku serius pertama yang miliki tentang Indonesia. Pilihan saya melakukan studi tentang Revolusi Indonesia karena saya merasa terkesan dengan pandangan para pemimpin generasi tersebut tentang cita-cita meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia yang layak dan sejahtera. Selain itu, saya juga terkesan dengan kecerdasan para pemimpin dalam merencanakan strategi menghadapi Belanda. Saya melihatnya sebagai momen menarik ketika manusia mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik bagi kehidupan mereka.

Jurnal Sejarah Vol. 1/ 1 (2017): 180-185 153 Dengan cara seperti apa revolusi Agustus masih memiliki relevansi terhadap kehidupan politik kontemporer Indonesia? Revolusi Indonesia adalah sebuah sarana mencapai tujuan: Ia adalah upaya meningkatkan martabat manusia yang tidak mungkin tercapai di bawah sistem kolonial, dan memberikan kesejahteraan yang lebih besar dibanding apa yang bisa diberikan sistem kolonialisme. Revolusi Indonesia berhasil mencapai tujuantujuan tersebut, meski kita melihat berbagai kekurangan yang terjadi sejak 1945. Menurut saya mengingat kembali tujuan-tujuan tersebut jauh lebih penting dibanding sekedar glorifikasi bangsa. Ras dan Agama adalah topik panas dalam politik Indonesia sekarang. Apakah ini sekedar fenomena kontemporer atau memiliki akar sejarah lama? Konflik-konflik keagamaan di Indonesia telah muncul sejak kedatangan Islam (dan kemudian Kristen) di wilayah kepulauan ini. Keduanya adalah agama misionaris dengan hasrat kuat menyebarkan agama dan mengubah keyakinan orang. Para pengikutnya tidak segan menggunakan kekerasan untuk melindungi keyakinan dan memajukan penyebaran ajaran mereka. Sudah pasti terdapat juga tradisi toleransi yang kuat di Islam dan Kristen (seperti juga tradisi-tradisi lama yang memandang agama sebagai urusan masing-masing). Sikap ini mengurangi tingkat ketegangan konflik agama dari waktu ke waktu. Ringkasnya, masyarakat Indonesia memiliki sumber untuk pada saat bersamaan menciptakan konflik dan membangun toleransi keagamaan. Bagaimana semua itu berkembang tergantung kemampuan pemimpin dalam mengatasi masalah tersebut. Terkait ras, rasisme doktriner (dalam pengertian bahwa unsur genetik menentukan kemampuan dan kepribadian seseorang) di Indonesia sesungguhnya tidak memiliki akar kuat. Antagonisme etnis (yang berfokus pada perbedaan budaya) menjadi kuat paling tidak sejak periode kolonial. Pengetahuan kita tentang sejauh mana masyarakat prakolonial menempatkan identitas etnis dalam kehidupan mereka masih terlalu sedikit, tetapi dengan memperhatikan apa yang kita ketahui dalam kecenderungan global saat itu, kita bisa mengatakan bahwa orang-orang Indonesia telah menyadari konsepsi perbedaan etnis itu sejak abad ke-13. Kebijakan-kebijakan Belanda terkait klasifikasi etnis, yang memisahkan

154 Wawancara - Robert Cribb Eropa, Timur Asing dan Pribumi, mengukuhkan (kesadaran) perbedaan etnis tersebut, tetapi tidak menciptakannya. Kita bisa melihat dari tempat lainnya (Rwanda dan Timor Leste) bahwa antagonisme etnis bahkan bisa dibentuk dan hadir tanpa latar belakang kuat. Jadi, jawabannya adalah antagonisme etnis di Indonesia mungkin sudah cukup tua, tetapi kontur khusus antagonisme yang muncul senantiasa berubah. Dengan melihat pengalaman Revolusi Agustus, apakah Anda memandang kemungkinan sejenis revolusi baru di abad ke-21? Tidak. Revolusi Agustus adalah revolusi antikolonial. Ia terjadi pada saat gelombang sejarah bergerak dalam semangat zaman yang mendukung akhir kolonialisme. Revolusi adalah sebuah perubahan radikal. Orang melakukannya karena ada desakan kuat bahwa satu pilihan sulit harus dilakukan dengan konsekuensi besar yang harus ditanggung. Mereka yang menggulirkan Revolusi Agustus meyakini bahwa jika mereka tidak memanfaatkan kesempatan tersebut, kolonialisme Belanda akan terus bertahan sampai beberapa dekade ke depan. Sekarang ini saya tidak melihat gambaran seperti itu. Bagaimana pandangan anda tentang perkembangan studi sejarah Indonesia di dalam dan luar negeri? Untuk negeri sepenting Indonesia, masih terlalu sedikit sejarawan yang mempelajari sejarahnya. Jumlahnya menjadi lebih sedikit lagi dengan menimbang keharusan menguasai sumber-sumber bahasa Indonesia dan Belanda, dan terus berkurang bila memperhatikan mereka yang bisa menguasai bahasa-bahasa lainnya (Jawa, Jepang, dan lainnya). Dalam kaitan ini, ada rentang yang luas topik kajian kesejarahan yang bisa dikaji. Dibanding sejarawan Amerika dan Australia yang dituntut memfokuskan perhatian pada topik spesifik, sejarawan Indonesia memiliki kemewahan untuk berbicara tentang tema besar yang umum. Bagaimanapun ada kekurangan dalam situasi ini. Kesempatan mengkaji dan mengkritisi karya masing-masing menjadi terbatas. Ruang perdebatan tentang metode kesejarahan menjadi tidak berkembang. Sekarang ini ada perkembangan menarik dalam penggunaan kategori-kategori baru sumber sejarah sejarah lisan, sastra, dan film tetapi banyak karya yang memanfaatkan sumber ini cenderung menjadi tidak terlalu

berhati-hati dalam melakukan kritik sumber. Jurnal Sejarah Vol. 1/ 1 (2017): 180-185 155 Ketika saya mulai melakukan studi tentang sejarah Indonesia, saya merasakan adanya semangat yang mulai pudar dalam proyek kebangsaan Indonesia. Antusiasme kaum nasionalis Indonesia yang menjadi inspirasi saya sebagai mahasiswa S-1 telah sampai pada titik kenyataan bahwa optimisme mencapai kemajuan bagi rakyat Indonesia telah pudar. Sayangnya, memudarnya optimisme itu bukan karena keyakinan terhadap adanya alternatif lain yang mungkin bisa dilakukan (yang berarti kita bisa membayangkan sebuah revolusi yang lain), tetapi lebih dikarenakan segala sesuatu segera kehilangan arti pentingnya dan dengan mudah mengamali kemunduran bila tidak dipertahankan dengan sekuat tenaga. Saya khawatir pandangan ini mendekati kenyataan, dan saya sangat menyesalkan memudarnya antusiasme yang menarik minat saya melakukan kajian sejarah tersebut. Anda telah melakukan eksplorasi yang cukup beragam terhadap sejarah Indonesia, mulai dari revolusi, kekerasan massal tahun 1965, dan termasuk membuat atlas geografi. Apakah Anda sekarang masih memiliki topik baru untuk penerbitan yang akan datang? Pekerjaan saya tentang 1965 belum tuntas. Saya masih ingin mendalami pemahaman tentang periode tersebut dengan menggunakan inspriasi yang saya dapat saat melakukan penelitian tentang kejahatan perang Jepang (syukurnya, berkat investigasi terhadap persoalan itu pasca Perang Dunia II, telah terdokumentasi dengan baik). Saya juga ingin menggali lagi tentang sifat kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia. Ada pandangan kuat di antara sejarawan bahwa kekuasaan Belanda adalah sekedar persoalan kekejaman dan kerakusan. Saya kira persoalannya jauh lebih rumit. Selain itu, cara penguasa Belanda memanfaatkan budaya Indonesia memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Apa kesan dan refleksi pribadi tentang Indonesia sebagai sejarawan. Masa depan terbaik seperti apa yang bisa dicapai negeri ini terkait sejarah masa lalunya? Sejarah seharusnya menjadi inspirasi yang memberi kesempatan memanfaatkan peluang, dibanding faktor penghambat terkait kekurangan dan ketidakpuasan di dalamnya. Saya kira akan menjadi sangat kontra-produktif bagi kita untuk terus memfokuskan perhatian pada kesalahan-kesalahan Belanda, Sukarno, PKI, atau

156 Wawancara - Robert Cribb Suharto terhadap masalah sekarang. Sebaliknya, kita seharusnya memandang masa lalu untuk melihat bagaimana orang menanggapi tantangan yang mereka hadapi secara kreatif. Kekuatan Indonesia terletak pada kemampuannya menciptakan hal baru dan inovasi. Kemampuan seperti itu layak dihargai. Seharusnya kita tidak lagi terlalu terobsesi dengan beban sejarah dan luka masa lalu. Terakhir, bila Anda lahir di Indonesia dan tumbuh besar pada masa revolusi, Anda ingin menjadi sosok seperti apa? Pertanyaan menarik. Jika Anda menanyakan ini saat saya masih muda, tanpa ragu saya akan segera menjawab bahwa saya ingin menjadi perwira militer yang merumuskan strategi perang melawan Belanda. Pilihan itu menjadi kurang menarik bagi saya sekarang ini. Saya cenderung membayangkan menjadi seorang politisi-pengacara, yang memperkuat pijakan dasar aturan hukum pasca-revolusi di Indonesia. Namun, sesungguhnya dalam revolusi, segala sesuatu tergantung pada situasi ketika Anda berada di waktu dan tempat yang tepat.