KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Securities and Exchange Commissin (SEC) mengusulkan roadmap yang

STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PERBEDAAN SAK, IFRS, SAK ETAP, SAP, IPSAS, DAN SAKS

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia internasional, terdapat dua standar akuntansi keuangan yang telah

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS 2015

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

TEORI AKUNTANSI MAKALAH ADOPSI PENUH IFRS

LAMPIRAN 1. International Financial Reporting Standards (IFRSs ) Daftar Standar yang Berlaku Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

PERKEMBANGAN IFRS. Anggota Kelompok: Adityanto Budi Prastyo Akuntansi. Karina Oktaviany Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ada sebelumnya dan tidak dapat diubah atau dimanipulasi. Penelitian ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

C H A P T E R 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS (PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI)

Tinjauan Atas Penerapan Psak No. 23 Mengenai Pengakuan Pendapatan Pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung

PERKEMBANGAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA. Bobby Wiryawan Saputra Harapan Bangsa Business School

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

Perbedaan IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK: Investement Property

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

OVERVIEW PSAK KONVERGENSI IFRS TERBARU. Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK (Universitas Padjadjaran & Anggota DSAK-IAI)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1 Universitas Bhayangkara Jaya

Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. IFRS (International Financial Reporting Standards) telah menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perkembangan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

Silabus. EKA 5312 Seminar Akuntansi Keuangan. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BERBASIS IFRS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD

BAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar OLEH: ERSA TRI WAHYUNI, PHD, CA., CPSAK.,CPMA.,CPA

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN. Indonesia (SAK) dengan standar akuntansi internasional (IFRS), penulis

Catatan/ 2010 Notes 2009

DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI Grha Akuntan/ Jumat, 8 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis

TINJAUAN TERHADAP KONVERGENSI IFRS (INTERNATIONAL FINANCIALREPORTING STANDARTS) DENGAN PSAK (PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN) DI INDONESIA

OVERVIEW PSAK KONVERGENSI IFRS TERBARU

INDONESIA MENUJU ERA GLOBALISASI AKUNTANSI Oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak. Abstrak

BAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. International Financial Reporting Standard. 1. Sejarah International Financial Reporting Standard

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

Hubungan IFRS, Tanggung Jawab Sosial dan Pendidikan Akuntansi di. Indonesia. Di Susun Oleh : UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

Harmonisasi Implementasi International Financial Reporting Standards terhadap Sistem Hukum di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. mengetahui perbandingan tingkat konservatisme akuntansi laporan keuangan di

HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN DAMPAK PENERAPAN DARI ADOPSI PENUH IFRS TERHADAP PSAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

Tantangan Penerapan Konvergensi IFRS bagi Penyajian dan Pemeriksaan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi (DSAK, Kerangka Dasar Penyajian dan

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes

PT SIWANI MAKMUR Tbk

31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak diluar perusahaan. Segala informasi yang menyangkut keadaan

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998)

UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

IFRS 11/PSAK 66, Konsep, Struktur, Akuntansi dan Perpajakan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006

31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006

KONVERGENSI STANDAR LAPORAN KEUANGAN KE STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL, APA DAN BAGAIMANA

Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD. Accounting Assumptions, Principles, Procedures and Policies

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

Transkripsi:

KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA Seberapa Perlunya Dilakukan di Indonesia dan Bagaimanakah Pelaksanaannya? Andrea G. Diliharto, SE, Ak, CPA, MM Dosen Universitas Bunda Mulia E-Mail : andrea.diliharto@medcoenergi.com ABSTRACT The financial statements are often referred to as the language of business. The financial statements provide information about the company's financial condition that can be used as a basis for decision-making for all stakeholders of the company. Investors or shareholders, as a major stakeholder, is very concerned about the numbers and all of the information presented in the financial statements, considering all these things are intimately associated with the fate of their investment. The good financial statements will be able to convey the message of the report concerning the financial condition of the business entity so that it can be understood by the various interested parties (stakeholders). In order to uniformity of financial statements, they held a generally accepted standard. The financial statements must be presented shall be in accordance with accounting principles and generally accepted financial reporting or Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). An accepted accounting principles in a country area in general is not necessarily accepted in other countries. Nature of "Generally Accepted" has a commonly accepted notion in a particular geographic area. In the development, the rapid globalization undermined the boundaries of demography and geography for potential investors and for traders to invest in running their business. This situation also leads to the formation of the financial system and global capital markets. The establishment of various regional and global capital markets such the New York Stock Exchange, London Stock Exchange, Singapore Stock Exchange, and others to accommodate the transactions between buyers and sellers from various backgrounds countries. This condition causes more eliminate the limitations in presenting the financial statements. GAAP is that we know today must be adapted to existing market conditions. It s the origin of raising of International Financial Reporting Standards. Keyword : Konvergensi, Financial Reporting Standard (IFRS) Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan sering disebut sebagai bahasa bisnis. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi seluruh stakeholder perusahaan. Investor atau pemegang saham, sebagai stakeholder utama, sangat berkepentingan terhadap angka dan seluruh informasi yang disajikan dalam Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 100

laporan keuangan, mengingat semua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan nasib investasinya. Laporan keuangan yang berkualitas baik akan dapat menyampaikan pesan dari penyusun laporan keuangan mengenai kondisi usaha entitas sehingga dapat dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder). Supaya ada keseragaman dalam penyampaian laporan keuangan sehingga mudah dipahami oleh semua orang, maka diadakanlah suatu standar yang berlaku umum. Laporan keuangan harus disajikan harus sesuai dengan prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan yang diterima umum atau generally accepted accounting principles (GAAP). Suatu prinsip akuntansi yang berlaku pada suatu wilayah negara belum tentu diterima secara umum di Negara lain. Sifat generally accepted ini memiliki pengertian diterima secara umum dalam suatu wilayah geografis tertentu. Saat ini kita mengenal US GAAP yang berlaku di Amerika Serikat, UK GAAP yang berlaku di Inggris Raya dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Pada perkembangannya, arus globalisasi yang deras meruntuhkan batas-batas demografi dan geografi bagi potential investor dalam menanamkan investasinya serta bagi pedagang dalam menjalankan roda usahanya. Situasi ini mengarah pula pada pembentukan sistem keuangan dan pasar modal global. Berdirinya berbagai pasar modal regional dan global semacam New York Stock Exchange, London Stock Exchange, Singapore Stock Exchange, dan lain-lain mengakomodasi terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual dari berbagai latar belakang negara. Kondisi ini menyebabkan makin tergerusnya batasan-batasan dalam menyajikan laporan keuangan. Pada periode-periode sebelumnya kita mengenal bahwa US GAAP diberlakukan di pasar Amerika Serikat, UK GAAP diberlakukan di Inggris Raya, PSAK di Indonesia dan lain sebagainya. Perbedaan standar pelaporan tersebut menyebabkan jika suatu perusahaan beroperasi di negara dengan standar akuntansi lain, maka diperlukan penyesuaian atas laporan dari standar di negara asalnya. Penyesuaian ini tentunya memerlukan penggunaan sumber daya yang tentunya tidak sedikit, terutama dari sisi waktu, di mana investor sulit mengambil keputusan secara secara cepat mengingat masih diperlukannya proses penyesuaian. Kondisi tersebut melahirkan ide adanya pelaporan keuangan global di decade 70- an. Pada tahun 1973, didirikanlah International Standard Accounting Committee (IASC) oleh sepuluh organisasi professional yang berasal dari Belanda, Kanada, Australia, Meksiko, Jepang, Perancis, Selandia Baru, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Sebagai produk IASC, munculah International Accounting Standard (IAS). Pada perkembangannya, di tahun 2000, IASC melakukan restrukturisasi kelembagaan dengan membentuk IASC Foundation (IASCF) yang membawahi International Accounting Standard Board (IASB) dan International Financial Reporting Interpretation Committee (IFRIC). IASB kemudian Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 101

mengeluarkan International Financial Reporting Standard (IFRS) sebagai standar akuntansi dan pelaporan keuangan baru yang dibelakukan di samping IAS yang sudah ada dan masih berlaku. Sementara itu, IFRIC menghasilkan interpretasi terhadap hal-hal yang tidak jelas pada IFRS. Di samping itu, juga ada interpretasi yang dihasilkan oleh Standing Interpretation Committee (SIC) atas ketentuan IAS yang tidak jelas. IFRS, IAS dan interpretasi yang dikeluarkan oleh IFRIC dan SIC inilah yang akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan global. Pelaksanaan Konvergensi IFRS di Indonesia Usaha-usaha untuk menjadikan IFRS menjadi global accounting standard menghadapi berbagai kendala yang antara lain muncul karena tidak semua negara mau menerima konsep standar akuntansi dan pelaporan keuangan tunggal. Kondisi ini diperburuk pula dengan perbedaan bahasa yang digunakan. Terdapat beberapa kendala dalam negeri pada kebanyakan negara, sehingga ada resistensi internal dalam mengadopsi IFRS, yaitu: 1. Sistem hukum dan politik, 2. Sistem perpajakan dan fiscal, 3. Nilai-nilai budaya korporasi, 4. Sistem pasar modal dan peraturan terkait dengan kepemilikan korporasi, 5. Kondisi ekonomi dan aktivitas bisnis, dan 6. Teknologi. Di balik segala kendala tersebut, harmonisasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan yang berasal dari berbagai Negara. Hal ini tentu akan memudahkan perusahaan multinasional dalam memperoleh sumber pendaaan secara lintas negara dan lintas pasar modal. Harmonisasi standar akuntansi dan pelaporan keuangan diyakini juga akan memberikan efiensi dalam penyusunan laporan keuangan yang mengahbiskan banyak sumber daya yang dialami oleh perusahaan multinasional yang sahamnya diperdagangkan di limtas pasar modal karena diperlukannya mekanisme rekonsiliasi sebagaimana telah dijelaskan di atas. Penggunaan standar akuntansi global juga diharapkan akan menambah kepercayaan investor asing untuk melakukan investasi pada perusahaan nasional. Bagaimana dengan di Indonesia? Amerika Serikat, sebagai kiblat kebanyakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan IAI di masa silam, telah berencana melakukan adopsi penuh atas IFRS ke semua laporan keuangan perusahaan publik dan non publiknya di tahun 2014 dengan cara bertahap, yaitu dengan mengadopsi satu per satu IFRS dan mempererat kerja sama antara IASB dengan Federal Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 102

Accounting Standard board (FASB). Saat ini, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai institusi yang paling kompeten dalam hal penerbitan standar pelaporan keuangan keuangan di Indonesia belum mewajibkan perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS, melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi lokal. Namun hal tersebut bukan berarti IAI tidak mengambil tindakan apa-apa berkenaan dengan adopsi terhadap IFRS. IAI tetap melakukan usaha untuk mewujudkan keseragaman bahasa pelaporan keuangan. IAI telah mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi IFRS yang akan diberlakukan secara penuh pada tahun 2012. Pada saat itu, Indonesia harus mengadopsi IAS dan IFRS untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Akan tetapi, melakukan konvergensi standar bukanlah hal yang mudah. Semua pihak, terutama pelaku bisnis dan akuntan, harus melakukan berbagai persiapan dan adaptasi dengan diberlakukannya konvergensi IFRS ini. Ada tiga kendala utama konvergensi IFRS di Indonesia. Pertama adalah kurang siapnya infrastruktur seperti Dewan Stardarisasi Akuntansi Keuangan (DASK) IAI sebagai financial accounting setter di Indonesia. Kedua adalah kondisi peraturan perundang-undangan (serta kebanyakan governmental contractual agreement) yang belum tentu sinkron dengan IFRS (bahkan dengan PSAK saat ini). Serta yang ketiga adalah kurang siapnya sumber daya manusia dan dunia pendidikan di Indonesia. Pembahasan mengenai kendala-kendala ini, insyaallah, akan dibicarakan pada kesempatan terpisah di masa mendatang. Dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh DSAK- IAI, akhir-akhir ini, tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh IAS. Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Proses adopsi yang dilakukan oleh IAI dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap adopsi, tahap persiapan dan tahap implementasi. Masing-masing tahap tersebut dilakukan dengan jadwal sebagai berikut: No Tahap Keterangan Tahun 1 Tahap adopsi Adopsi seluruh IFRS terakhir ke 2008-2010 dalam PSAK 2 Tahap persiapan Penyiapan seluruh infrastuktur pen-dukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi 2011 seluruh IFRS, evaluasi dan dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 103

3 Tahap implementasi Penerapan PSAK yang sudah meng-adopsi seluruh IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabi-litas publik Sumber: Proposal Konvergensi IFRS IAI 2008 2012 Sesuai dengan tahap adopsi yang ditetapkan IAI, maka harmonisasi IFRS dan IAS dengan PSAK dilakukan secara bertahap. Adapun IFRS dan IAS yang sudah diadopsi hingga tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 1. IAS 2 Inventories 2. IAS 10 Events after balance sheet date 3. IAS 11 Construction contracts 4. IAS 16 Property, plant and equipment 5. IAS 17 Leases 6. IAS 18 Revenues 7. IAS 19 Employee benefits 8. IAS 23 Borrowing costs 9. IAS 32 Financial instruments: presentation 10. IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement 11. IAS 40 Investment property 12. IFRS 2 Share-based payment 13. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations 14. IFRS 7 Financial instruments: disclosures 15. IAS 1 Presentation of financial statements 16. IAS 27 Consolidated and separate financial statements 17. IAS 28 Investments in associates 18. IFRS 8 Segment reporting 19. IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates and errors 20. IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates 21. IAS 31 Interests in joint ventures 22. IAS 36 Impairment of assets 23. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets Melanjutkan tahap adopsi yang telah dilakukan hingga tahun 2009, IFRS dan IAS yang akan dilanjutkan untuk diadopsi ke dalam PSAK hingga 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 1. IAS 12 Income taxes 2. IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans 3. IAS 38 Intangible assets 4. IFRS 4 Insurance contracts 5. IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources 6. IFRS 3 Business combination Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 104

7. IAS 7 Cash flow statements 8. IAS 20 Accounting for government grants and disclosure of government assistance 9. IAS 24 Related party disclosures 10. IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary economies 11. IAS 33 Earning per share 12. IAS 34 Interim financial reporting 13. IAS 41 Agriculture Sementara itu, untuk hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK-IAI akan terus mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di Indonesia, terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan semakin berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air. Manfaat Konvergensi IFRS di Indonesia Program konvergensi IFRS di Indonesia diharapkan akan menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki bahasa yang sama dengan potential stakeholder yang ada di belahan bumi lain. Secara umum, dapat disebutkan bahwa harmonisasi IFRS di Indonesia diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Akses pendanaan internasional yang lebih terbuka, baik dari kreditor maupun investor, karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan kepada pasar global. 2. Salah satu substansi utama dalam IFRS adalah penggunaan fair value (nilai wajar). Penggunaan nilai wajar ini diharapkan dapat meningkatkan relevansi penggunaan laporan keuangan. 3. Kinerja keuangan yang dicerminkan dalam laporan laba rugi akan menunjukkan pergerakan yang fluktuatif jika memang harga bergerak fluktuatif. Smoothing income menjadi hal yang sulit dilakukan karena penyajian laporan keuangan disajikan dengan balance sheet approach dan fair value. 4. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas, sehingga control stakeholder atas laporan keuangan akan makin kuat. DAFTAR PUSTAKA International Financial Reporting Standards, Official Pronouncements as issued at 1 January 2009, 30 Cannon Street, London EC4M 6XH, United Kingdom. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2007. Purba, Marisi P., International Financial Reporting Standard, Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010. www.iaiglobal.or.id Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 105

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol.3 No.1 106