: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya 50% angk kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. sampai mengancam jiwa (Ranuh, dkk., 2001, p.37). dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi dan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas Oebobo Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasan selanjutnya dalam penelitian ini yang dimaksud imunisasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Nisa khoiriah INTISARI

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PKD AMANDA DESA BANYURIP KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI DI PKD KASIH BUNDA POPONGAN, GERDU, KARANG- PANDAN

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi adalah prosedur yang dilakukan untuk memberikan kekebalan. tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah bahan yang

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA AMOXICILLIN DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2014

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN BAYINYA

UBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS GUGUK PANJANG OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN BUKIK CANGANG KR BUKITINGGI

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN Suyati, Maya Yuni Hariyanti Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: KIPI adalah kejadian sakit dan kematian yang terjadi setelah mendapatkan imunisasi yang disebabkan oleh imunisasi. Jumlah 130 bayi yang di imunisasi, imunisasi BCG yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) sejumlah 3 bayi (10%) yang berupa abses dan bulatan merah, imunisasi DPT yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) 9 (17%) yang berupa demam tinggi, imunisasi campak yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) 2 bayi (5%)yang berupa demam tinggi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi di wilayah kerja puskesmas Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 98 responden ibu yang mempunyai anak bayi di wilayah Kerja Puskesmas Sambungmacan Kabupaten sragen, dengan kriteria ibu yang mempunyai anak bayi di wilayah kerja puskesmas Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan analisis univariate. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu tentang kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada bayi Diwilayah Kerja Puskesmas Sambungmacan, Kabupaten Sragen adalah baik sebanyak 11 responden (11,22%), cukup sebanyak 45 responden (45,91%), dan Kurang 44 responden (44,89%). Simpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi diwilayah kerja puskesmas Sambungmacan, Kabupaten Sragen mempunyai tingkat pengetahuan Cukup Kata kunci : Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi PENDAHULUAN Di Indonesia sendiri Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) yang paling serius pada anak adalah anafilaksis, angka kejadian reaksi anafilaksis pada DPT diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis.tetapi benar-benar reaksi anafilaktik 1-3 kasus diantara 1 juta dosis.anak yang lebih besar dan orang dewasa lebih banyak mengalami sincope segera atau lambat. Episode hipotonok- hiporesponsif juga tidak jarang terjadi, secara umum dapat terjadi 4-24 jam setelah imunisasi (Andhini, 2010) Kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) polio berat terjadi pada 1 per 2,4 juta dosis vaksin (CDC Vaccine Information Statement 2000), sedangkan kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) hepatitis B pada anak dapat berupa demam ringan sampai sedang terjadi 1/14 dosis vaksin, dan pada dewasa1/100 dosis (CDC Vaccine Information Statement 2000). Kasus Kejadian Ikutan

Pasca Imunisasi campak berupa demam terjadi pada 1/6 dosis, ruam kulit ringan 1/20 dosis, kejang yang disebabkan demam 1/3000 dosis, dan reaksi alergi serius 1/1.000.000 dosis ( IDAI, 2011) Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) merupakan suatu kejadian (medik) sakit dan kematian yang terjadi setelah menerima imunisasi yang diduga disebabkan oleh imunisasi (Lisnawati, 2011) Gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang disebabkan induksi vaksin umumnya sudah dapat diprediksi terjadi terlebih dahulu karena merupakan reaksi samping vaksin dan secara klinis biasanya ringan. Walaupun demikian dapat saja terjadi gejala klinis berat seperti reaksi anafilaktik sistemik dengan resiko tinggi kematian(idai, 2011) Berdasarkan perbandingan yang dilakukan peneliti di wilayah kerja puskesmas Sambungmacan II dan Wilayah kerja Puskesmas Gondang, dari 2 wilayah dengan hasil banyak kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) diwilayah kerja Puskesmas Sambungmacan II dengan jumlah 130 bayi yang di imunisasi, bayi yang imunisasi BCG sebanyak 28 bayi yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) sejumlah 3 bayi (10%) yang berupa abses dan bulatan merah sehabis imunisasi,bayi yang imunisasi HB sejumlah 27 bayi, bayi yang di imunisasi DPT sejumlah 41 bayi yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) 9 (17%) yang berupa demam tinggi, pada, bayi yang di imunisasi campak sejumlah 34 bayi yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) 2 bayi (5%)yang berupa demam tinggi. Sedangkan pada wilayah kerja puskesmas Gondang sejumlah 272 bayi yang diimunisasi dan kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)hanya berupa demam ringan sehabis imunisasi DPT dan barutan merah sehabis imusasi BCG. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambung macan, kabupaten Sragen. berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak bayi di wilayah kerja Puskesmas Sambungmacan sebanyak 130. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 98 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling.

Uji validitas yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan cronbach s alpha. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis univariat yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik Berdasarkan diagram 4.2 maka tingkat pendidikan terakhir yang pernah ditempuh terbanyak adalah SMA sebanyak 66 Responden ( 67%). c. Pekerjaan Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. HASIL PENELITIAN 1. Deskriptif Responden Penelitian a. Umur Responden Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan diagram 4.1 dari umur responden terbanyak adalah berusia 20-35 Tahun yaitu 72 Orang (73%). b. Pendidikan Diagram 4.2 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan. Berdasarkan diagram 4.3 maka distribusi responden berdasarkan tingkat pekerjaan dari terbanyak adalah sebagai IRT Sebanyak 65 responden (66%). d. Paritas Diagram 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas Berdasarkan diagram 4.4 maka distribusi responden berdasarkan paritas terbanyak adalah sebagai jumlah anak 1 Sebanyak 59 responden (60%). 2. Deskriptif Variabel Penelitian a. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca

Imunisasi pada bayi berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada Bayi berdasarkan umur. sebagian besar ibu di wilayah Kerja Puskesmas Sb.macan, Kabupaten Sragen mempunyai Pendidikan SMA dan memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 25 Responden ( 25,51%) Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada Bayi berdasarkan pekerjaan Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan kriteria umur sebagian besar ibu diwilayah kerja puskesmas Sb.macan, Kabupaten Sragen mempunyai umur 20-35 tahun dan memiliki tingkat pengetahuancukup yaitu sebanyak 33 responden (33,67%) Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada Bayi berdasarkan pendidikan Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan kriteria Pekerjaan sebagian besar ibu di wilayah kerja puskesmas Sambung macan, Kabupaten Sragen adalah IRT dan memiliki tingkat pengetahuan yaitu Cukup sebanyak 28 Responden (28,58%) Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi pada bayi berdasarkan paritas Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan Tingkat pendidikan

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan kriteria paritas sebagian besar ibu mempunyai bayi diwilayah kerja puskesmas Sambungmacan II kecamatan Sambungmacan Kabupaten sragen adalah ibu mempunyai anak 1 sebanyak 29 responden (29,59%) b. Tingkat pengetahuan ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada bayi. Diagram 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Berdasarkan diagram 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasipada Bayi menunjukkan bahwa sebagian besar ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sambungmacan II mempunyai tingkat pengetahuan cukup Sebanyak 44 Responden ( 45%). PEMBAHASAN Berdasarkan diagram 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur responden dari 98 responden menunjukkan sebagian besar responden mempunyai umur 20-35 tahun yaitu 33 responden (33,67%). Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu prengetahuan akan berkurang (Mubarak, 2007; Hendra, 2008) Hal ini dikarenakan usia produktif berdampak pada daya tangkap ibu terhadap segala bentuk informasi yang disampaikan dari petugas kesehatan atau dinas kesehatan setempat yang akan memperluas pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi. Berdasarkan diagram 4.2 karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir menunjukkan paling banyak berpendidkan SMA dengan tingkat pengetahuannya yaitu sebanyak 25 Responden (25,51%) Tingkat pengetahuan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuan (Hendra, 2008) Responden yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi cenderung lebih mudah menerima informasi tentang kejadian ikutan pasca imunisasi yang diberikan

oleh petugas kesehatan, sebaliknya responden yang tingkat pendidikan rendah akan mendapat kesulitan untuk menerima informasi yang ada sehingga mereka kurang memahami tentang pelayanan yang mereka dapatkan. Berdasarkan diagram 4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan paling banyak responden sebagai IRT Yaitu sebanyak 28 responden (28,57%). Factor sosial ekonomi yang berkaitan dengan pekerjaan juga mempengaruhi ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi. Pekerjaan mempengaruhi seseorang untuk mempunyai tingkat pengetahuan yang baik kebiasaan dan tradisi yang dilakukan selama berinteraksi dengan orang lain merupakan suatu proses belajar dan memperoleh pengetahuan (Mubarak, 2007; Hendra, 2008) Dalam penelitian ini ibu yang mempunyai anak bayi dengan pekerjaan sebagai IRT mempunyai pengetahuan cukup dikarenakan pada ibu yang mempunyai anak bayi mempunyai waktu luang yang lebih untuk mengakses informasi kesehatan dari media masa contohnya televisi, majalah dan sebagainya dibandingkan ibu yang bekerja diluar rumah. Berdasarkan diagram 4.4 karakteristik responden berdasarkan paritas responden dari 98 responden menunjukan paling banyak responden mempunyai anak 1 yaitu 29 responden (29,59%) Paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan.semakin banyak paritas semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuannya sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik dan suatu pengalaman masa lalu mempengaruhi belajar. Sehingga dapat disimpulkan orang yang mempunyai anak banyak pengetahuannya lebih. Berdasarkan diagram 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Pada bayi di wilayah Kerja Puskesmas Sambungmacan II, Kecamatan Sambungmacan, kabupaten Sragen sebagian besar mempunyai pengetahuan Cukup yaitu sebanyak 44 responden (45%). Pengetahuan adalah merupakan hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telingga, dan sebagainya).dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2005) Menurut (Mubarak 2007) Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang ada 7 salah satunya antara lain faktor umur, pendidikan, pekerjaan. Dari hasil penelitian bahwa dari umur terbanyak adalah umur 20-35 memiliki pengetahuan Cukup, dari pendidikan terbanyak adalah SMA memiliki pengetahuan Cukup, dari pekerjaan terbanyak adalah IRT memiliki pengetahuan Cukup sedangkan dari paritas terbanyak adalah mempunyai anak 1 mempunyai pengetahuan kurang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian mempunyai pengetahuan cukup dan kurang sehingga karakteristik mempengaruhi penelitian. Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur responden dari 98 Responden menunjukkan sebagian besar responden berumur 20-35 tahun dan memiliki pengetahuan Cukup Yaitu 33 responden (33,67%) Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan sebagian besar responden berpendidikan SMA mempunyai tingkat pengetahuan Cukup yaitu sebanyak 25 Responden (25,51%) Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai IRT Dan memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 28 responden ( 8,57 %) Berdasarkan diagram 4.4 karakteristik responden berdasarkan paritas responden dari 98 responden menunujukkan sebagian besar responden mempunyai anak 1 dan mempunyai pengetahuan kurang yaitu 29 responden (29, 59%) Hal ini sesuai dengan teori (Mubarak 2007; Hendra 2008) yang menunjukan umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas bisa mempengaruhi pengetahuan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang kejadian ikutan pasca imunisasi pada bayi diwilayah puskesmas Sambungmacan II, kabupaten sebagian responden mempunyai pengetahuan cukup. Berdasarkan simpulan maka saran yang diberikan:bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian dengan variable yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih bervariasi, Tenaga kesehatan sebaiknya dapat memberikan konseling dan pemahaman lebih dalam pada ibu-ibu yang membawa anaknya untuk imunisasi tentang reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi.agar ibu mantap dan tidak ragu untuk mengimunisasi anaknya. Bagi Responden diharapkan dapat berusaha mwningkatkan pengetahuan diri tentang kejadian ikutan pasca imunisasi. DAFTAR PUSTAKA Andhini, A.,P.,C.,S.,D. 2010. Imunisasi dan Vaksin. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal: 82 Suharsimi_Arikunto. 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 223 Dompas, R. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC. Hal: 60,61 Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Hal: 77, 85, 91, 93 Dewi, V., N., L. 2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Hal: 130-131, 133, 14 Hidayat, A., A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika. Hal: 6 Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Jakarta : IDAI Lisnawati, L. 2011. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta: CV Trans. Info Media. Hal: 99 Machfoedz, I. 2009. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya. Hal: 38, 112, 126, 127 Marimba, H. 2010.Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar padabalita. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal: 1, 130, 133 maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam kebidanan. Jakarta: CV Trans Info Media. Hal: 219, 220 Mubarak, W., I. 2011.Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: salemba Medika. Hal: 31, 83 Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 139 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 35, 37, 159, 164, 165, 175 Rukiyah, A., Y. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: CV Trans Info Media. Hal: 318 Riyanto, A. 2009.Pengolahan dan Analisis DataKesehatan. Yogyakarta: Nuha Ofsset. Hal: 9, 46