BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis"

Transkripsi

1 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka Konsep dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis imunisasi, macam-macam imunisasi, efek samping imunisasi, jadwal imunisasi) dan variabel dependen (pengetahuan ibu). Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain sedangkan variabel dependen adalah variabel yang nilanya ditentukan oleh variabel lain. Variabel Bebas (Independen) Variabel Terikat (Dependen) Pengetahuan Ibu Pengetahuan tentang : Pengertian Imunisasi Tujuan Imunisasi Manfaat Imunisasi Jenis imunisasi Macam-macam Imunisasi Efek samping Imunisasi Jadwal Imunisasi Bagan 3.1 Kerangka Konsep

2 B. Defenisi Operasional No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan Hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan Kuesioner Wawancara Baik = pertanyaan Cukup = 7 13 pertanyaan Ordinal terhadap objek suatu tertentu, Kurang = 0 6 pertanyaan penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni: indera panglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

3 BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan cross sectional, yaitu untuk menggambarkan pengetahuan ibu tentang imunisasi di klinik bersalin Nurhalmah Tembung. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu ibu yang memiliki balita yang mengimunisasikan anaknya di klinik bersalin Nurhalmah Tembung. Dengan jumlah populasinya pada bulan Februari April 2010 adalah 48 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki. Dalam pengambilan sampel untuk penelitian menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi yang mengimunisasikan anaknya di klinik bersalin Nurhalmah Tembung dengan jumlah sampel 48 orang.

4 Sebagai kriteria inklusi yaitu : 1) Ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun. 2) Ibu yang mengimunisasikan anaknya di klinik bersalin Nurhalma Tembung. 3) Memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat) 4) Bersedia menjadi subjek penelitian Sedangkan kriteria eksklusinya adalah : 1) Tidak memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat). 2) Tidak bersedia menjadi subyek penelitian. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung. Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung dijadikan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa klinik tersebut merupakan salah satu klinik yang mengadakan imunisasi secara rutin setiap bulan, lokasi penelitian cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti, dan dapat mewakili seluruh populasi. D. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April E. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah, peneliti mendapat izin dari Ketua Program D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, dengan mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Kilinik Bersalin Nurhalma Tembung. Selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon

5 responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela. Responden berhak untuk menolak dari penelitian. Responden dianggap bersedia dalam penelitian, responden harus menandatangani surat persetujuan. Kerahasiaan catatan responden mengenai data-data dijaga, maka lembar pernyataan untuk observasi tidak akan disebarkan ke pihak lain dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian. F. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data dipakai dengan menggunakan kuesioner untuk wawancara dan observasi, dilengkapi dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk crosscheck tanggal lahir dan imunisasi yang telah diberikan. Kusioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang perlu diketahui. (Arikunto, 2006). Kuesioner tersebut berisi : 1) Data Demografi Kuesoner penelitian berisi data demografi meliputi : nama, alamat, umur, pendidikan terakhir, jumlah anak seluruhnya, jumlah balita, sumber informasi yang diperoleh responden. 2) Kuesioner Pengetahuan Kuesioner pengetahuan berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang imunisasi. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan yang tertinggi adalah 20.

6 Berdasarkan rumus statistika : P = Rentang Banyak Kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dimana rentang kelas sebesar 20 dan banyak kelas adalah 3 yaitu : baik, cukup, kurang sehingga diperoleh P = 6. Kisaran nilai antara 0 20, maka pengetahuan akan diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yakni : Baik, apabila responden menjawab benar > 65% (14 20 pertanyaan) dari 20 pertanyaan yang diajukan Cukup, apabila responden menjawab benar 65% (7 13 pertanyaan) dari 20 pertanyaan yang diajukan Kurang, apabila responden menjawab benar < 30% (0 6 pertanyaan) dari 20 pertanyaan yang diajukan. Peneliti menggunakan kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawaban dan responden hanya memilih satu diantaranya. (Arikunto, 2006). Kriteria kuesioner yang baik adalah valid dan reliabel. Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. (Riwidikdo, 2008). Penilaian tentang validitas isi ini bersifat subjektif dan keputusan apakah isntrumen sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli. Uji validitas ini dilakukan oleh seorang ahli dibidangnya.

7 Sedangkan uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan tehnik cronbach s alpha. Kuesioner di ujikan pada 10 responden yang memenuhi kriteria. Kemudian jawaban responden akan diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. G. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kusioner yang berbentuk pertanyaan tertutup yang diberikan kepada orang tua balita yang memenuhi kriteria penelitian. Bila ada responden yang menolak terlibat atau berpartisipasi dalam penelitian, peneliti mencari pengganti yang sesuai dengan kriteria sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2, yaitu : Pertama, data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran kusioner kepada orang tua anak balita yang menjadi sampel penelitian dan juga dilakukan pengawasan pada saat responden menjawab kuesioner. Hasil dari kusioner penelitian tersebut dicatat dalam tabel induk/master tabel dan selanjutnya dilakukan pengkodean untuk mempermudah analisa data. Kedua, Data sekunder diperoleh dari register anak yang diimunisasi di klinik bersalin Nurhalmah Tembung yang meliputi nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, alamat rumah, dan status kesehatan anak balita. H. Analisa Data Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel. Analisis data di lanjutkan dengan membahas penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.

8 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini diperoleh sebanyak 48 responden yang memenuhi kriteria penelitian yang dilakukan di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung pada bulan Februari April Dalam penelitian tidak ada responden yang menolak untuk manjadi objek penelitian (semua responden bersedia menjadi objek penelitian). Hasil penelitian disajikan dalam table-tabel distribusi frekwensi sebagai berikut : 1. Data Demografi Responden Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah % , , , ,6 Berdasarkan tabel terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada usia tahun, yaitu sebanyak 19 responden (39,6%), minoritas responden

9 terdapat pada usia tahun, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%) dan rata-rata umur responden terdapat pada usia 28 tahun. Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah % SMP 14 29,2 SMU 30 62,5 DIII 3 6,3 S1 1 2,0 Selanjutnya tabel terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada responden yang berpendidikan SMU, yaitu sebanyak 30 responden (62,5%) dan minoritas terdapat pada responden yang berpendidikan S1, yaitu sebanyak 1 responden (2,0%). Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah % IRT 24 50,0 Petani 10 20,8 Pedagang 7 14,6 Pegawai Swasta 4 8,3

10 PNS 3 6,3 Lebih lanjut tabel terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada responden yang bekerja sebagai IRT, yaitu sebanyak 24 responden (50,0%) dan minoritas terdapat pada responden yang bekerja sebagai PNS, yaitu sebanyak 3 responden (6,35). Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Jumlah anak ( paritas ) jumlah ( % ) ( 2 ) 6 12,5 ( 3-4 ) 34 70,8 ( 5 ) 8 16,7 Demikian juga tabel terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada responden dengan Paritas/jumlah anak 3-4 orang, yaitu sebanyak 34 responden (70,8%) dan minoritas terdapat pada responden dengan Paritas/jumlah anak 2, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%). Tabel Ditribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Sumber Informasi jumlah %

11 Keluarga / Tetangga 26 54,2 Tenaga Kesehatan 6 12,5 Media Cetak 9 18,8 Media Elektronik 7 14,5 Kemudian ditabel terlihat bahwa responden yang mayoritas yang menerima Sumber Informasi berasal dari Keluarga/Tetangga, yaitu sebanyak 26 responden (54,2%) dan minoritas yang menerima Sumber Informasi berasal dari Tenaga Kesehatan, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%). 2. Pengetahuan Responden Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Pengetahuan Jumlah % Baik 6 12,5 Cukup 18 37,5 Kurang 24 50,0 Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 24 orang (50%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%).

12 3. Pengetahuan Responden Berdasarkan Pengertian Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Pengertian Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 5 10,4 Cukup 7 14,6 Kurang 36 75,0 Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 36 responden (75,0%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 5 responden (10,4%). 4. Pengetahuan Responden Berdasarkan Tujuan Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Tujuan Imunisasi Pengetahuan Jumlah %

13 Baik 5 10,4 Cukup 3 6,3 Kurang 40 83,3 Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 40 responden (83,3%) dan minoritas responden berpengetahuan Cukup, yaitu sebanyak 3 responden (6,3%). 5. Pengetahuan Responden Berdasarkan Manfaat Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Manfaat Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 7 14,6 Cukup 8 16,6 Kurang 33 68,8 Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 33 responden (68,8%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 7 responden (14,6%).

14 6. Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Jenis Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 6 12,5 Cukup 11 22,9 Kurang 31 64,6 Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 31 orang (64,6%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 6 orang (12,5%). 7. Pengetahuan Responden Berdasarkan Macam-macam Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Macam-macam Imunisasi Pengetahuan Jumlah %

15 Baik 16 33,3 Cukup 15 31,3 Kurang 17 35,4 Berdasarkan tabel terlihat bahwa responden lebih banyak berpengetahuan Kurang yaitu sebanyak 17 orang (35,4%) dan perbedaannya sangat tipis/kecil dengan responden yang berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 16 orang (33,3% ) dan responden yang berpengetahuan Cukup, yaitu sebanyak 15 responden (31,3%). 8. Pengetahuan Responden Berdasarkan Efek Samping Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Efek Samping Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 40 83,3 Cukup 5 10,4 Kurang 3 6,3 Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 40 orang (83,3%) dan minoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 3 orang (6,3% ).

16 9. Pengetahuan Responden Berdasarkan Jadwal Imunisasi Tabel Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Jadwal Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 47 97,9 Cukup 1 2,1 Kurang - - Berdasrkan tabel terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 47 orang (97,9%) dan minoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 1 orang (2,1%).

17 B. Pembahasan 1. Berdasarkan Pengetahuan tentang imunisasi secara umum Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan yang tertera pada tabel (5.2.1) menunjukkan bahwa responden berpengetahuan kurang tentang imunisasi pada balita sebanyak 24 responden (50,0%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 6 responden (12,5%). Menurut (Notoatmodjo, 2003) bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari hasil penelitian bahwa kurangnya pengetahuan responden tentang imunisasi tersebut disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah yaitu mayoritas

18 berpendidikan SMP/SMU yang masing-masing yaitu sebanyak 14 responden (29,2%) dan sebanyak 30 responden (62,5%). Secara umum, tingkat pengetahuan responden yang kurang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan responden tentang pengertian imunisasi sebanyak 36 responden atau 75,0% (tabel 5.3.1), tujuan imunisasi sebanyak 40 responden atau 83,3% (tabel 5.4.1), manfaat imunisasi sebanyak 33 responden atau 68,8% (tabel 5.5.1), jenis imunisasi sebanyak 31 responden atau 64,6% (tabel 5.6.1), dan sumber informasi yang diperoleh kurang lengkap karena sumber informasi yang diperoleh mayoritas berasal dari keluarga/tetangga yaitu sebanyak 26 responden atau 54,2% (tabel 5.1.5). Responden yang berpengetahuan baik hanya terdapat pada responden yang berpendidikan DIII dan S1 yaitu sebesar 8,3% (tabel5.1.2). Baiknya pengetahuan responden terdapat pada pengetahuan tentang efek samping imunisasi sebanyak 40 responden (83,3%) dan jadwal imunisasi sebanyak 47 responden (97,9%). 2. Berdasarkan pengetahuan tentang imunisasi secara khusus Dari hasil penelitian yang tertera pada tabel tersebut diatas terlihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan kurang terutama mengenai tujuan imunisasi yaitu sebanyak 40 responden atau 83,3% (tabel 5.4.1), kemudian diikuti berturut-turut adalah mengenai pengertian imunisasi yaitu sebanyak 36 responden atau 75,0% (tabel 5.3.1), manfaat imunisasi sebanyak 33 responden atau 68,8% (tabel 5.5.1), jenis imunisasi yaitu sebanyak 31 responden atau 64,6% (tabel 5.6.1), dan macam-macam imunisasi yaitu sebanyak 17 responden (35,4%). Kurangnya pengetahuan responden mengenai pengertian imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 2 yaitu tentang pengertian dari imunisasi dasar yang

19 terbanyak menjawab salah yaitu sebanyak 42 responden atau 87,7% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban C (Suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi 0-12 bulan terhadap penyakit Tuberkulosis, Difteri, Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban A (Mengobati penyakit) Kemudian mengenai tujuan imunisasi yang paling tinggi frekuensinya, yaitu sebesar 83,3% yang terdapat pada kuesioner nomor 5 yaitu tentang tujuan dari pemberian imunisasi DPT yang terbanyak menjawab salah sebanyak 45 responden atau 93,3% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban C (Untuk memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban A (Untuk memberikan kekebalan pasif dalam waktu yang berlainan terhadap penyakit TBC) Mengenai manfaat imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 6 yaitu tentang manfaat dari imunisasi yang terbanyak menjawab salah sebanyak 42 responden atau 87,5% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban A (Dapat meningkatkan derajat kesehatan) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban B (Dapat membuat derajat kesehatan) Sedangkan mengenai jenis imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 9 yaitu tentang jenis imunisasi secara umum yang terbanyak menjawab salah sebanyak 41 responden atau 85,4% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban B (Imunisasi aktif dan pasif) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban C (Imunisasi wajib dan tidak wajib) Dan mengenai macam-macam imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 14 yaitu tentang macam imunisasi yang dianjurkan yang terbanyak menjawab salah

20 sebanyak 33 responden atau 68,7% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban B (HIB, MM, Tifoid, Hepatitis A, Variasi) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban A (Tuberkulosis, Campak, dan Polio). Pengetahuan responden yang kurang tentang pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis imunisasi mungkin disebabkan karena tingkat pendidikan responden yang masih rendah yaitu yang mayoritas responden terdapat pada tingkat pendidikan SMP dan SMU, faktor usia yang masih terlalu muda yaitu berusia tahun sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Paritas/jumlah anak yang terlalu banyak yaitu lebih dari 2 orang anak sehingga ibu-ibu lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah untuk mengurus anak dan suami serta sibuk untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan hal ini memungkinkan ibu untuk tidak mempunyai waktu untuk mengetahui lebih jelas dan lengkap tentang imunisasi. Sumber informasi yang benar juga berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang. Sumber informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan dan media masa sangat sedikit dan sebagian besar sumber informasi yang diperoleh berasal dari keluarga/tetangga sehingga informasinya masih kurang jelas dan lengkap tentang imunisasi baik itu tentang pengertian, tujuan, manfaat, jenis dan macam-macam imunisasi. Sedangkan dari hasil penelitian yang tertera pada tabel (5.5.1) diatas terlihat bahwa responden hampir sama frekuensi pengetahuannya mengenai macam-macam imunisai baik dari segi pengetahuan baik yaitu sebanyak 16 responden (33,3%), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 responden (31,3%), dan responden yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 17 responden (35,4%). Hal ini dapat terjadi

21 kemungkinan karena adanya macam-macam imunisasi yang tertera pada kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) bagi responden yang memiliki KMS tersebut dan banyaknya poster-poster tentang macam-macam imunisasi yang terdapat difasilitas tenaga kesehatan. Dari hasil penelitian yang tertera pada tabel (5.8.1) dan tabel (5.9.1) diatas terlihat bahwa responden yang mayoritas responden berpengetahuan baik terdapat pada pengetahuan responden tentang efek samping imunisasi yaitu sebanyak 40 responden atau 83,3% (tabel 5.8.1), dan jadwal imunisasi yaitu sebanyak 47 responden atau 97,9% (tabel 5.9.1). Baiknya pengetahuan responden mengenai efek samping imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 16 yaitu tentang efek samping dari penyuntikkan imunisasi campak sebanyak 39 responden atau 81,3% (tabel 5.8.2), dan jadwal imunisasi yang terdapat kuesioner nomor 18 dan 20 yaitu tentang imunisasi BCG dan Campak diberikan pada usia berapa sebanyak 45 responden atau 93,7% (tabel 5.9.2). Terlihat disini bahwa pengetahuan responden yang baik dan sangat memahami tentang efek samping berdasarkan pengalaman yang dialami oleh responden tentang efek samping dari imunisasi yaitu terjadinya demam pada anaknya yang diimunisasi sehingga menimbulkan rasa cemas pada kesehatan anaknya dan pengalaman tersebut dapat berasal dari yang dialaminya ataupun berasal pengalaman orang lain/temannya. Sedangkan pengetahuan responden yang baik tentang jadwal imunisasi merupakan tingkat pengetahuan yang paling tinggi yaitu sebanyak 47 responden (97,9%), hal ini mungkin disebabkan karena responden mendapatkan informasi tentang jadwal imunisasi yang tertera dalam KMS (Kartu Menuju Sehat), pada saat imunisasi

22 petugas kesehatan mencatat imunisasi yang diberikan dalam kartu KMS tersebut dan petugas kesehatan tersebut sering juga mengingatkan/memberitahukan kapan jadwal imunisasi ulang akan diberikan pada anaknya, disamping itu ibu-ibu juga memperoleh informasi tentang jadwal imunisasi yang mayoritas berasal dari keluarga/tetangga yang mempunyai balita untuk di imunisasi. Pengetahuan imunisasi sebenarnya penting terutama mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan macam-macam imunisasi agar mereka lebih mengetahui mengapa balita harus di imunisasi. Kita pernah mendengar lewat media massa bahwa sejak reformasi pada tahun 1998 bahwa imunisasi kurang dijalankan sehingga muncul kembali penyakit polio. Oleh karena itu perlu diberikan penjelasan/penyuluhan tentang pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan macam-macam imunisasi sebelum dilakukan dilakukan imunisasi pada balita.

23 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Walaupun penelitian ini hanya dilakukan di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung sudah dapat menggambarkan tentang tingkat pengetahuan imunisasi pada ibuibu yang mempunyai balita, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebanyak 24 responden (50%) yang mengimunisasikan anaknya di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung pada tahun 2010 berpengetahuan Kurang tentang imunisasi. 2. Kurangnya pengetahuan responden tentang imunisasi terdapat pada pengetahuan responden tentang pengertian imunisasi yang mayoritas sebanyak 36 responden (75,0%), tujuan imunisasi yang mayoritas sebanyak 40 responden (83,3%), manfaat imunisasi yang mayoritas sebanyak 33 responden (68,8%), dan jenis imunisasi yang mayoritas sebanyak 31 responden (64,6%). 3. Responden yang berpengetahuan baik terdapat pada pengetahuan responden tentang efek samping imunisasi sebanyak 40 responden (83,3%) dan jadwal imunisasi sebanyak 47 responden (97,9%).

24 B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang pengetahuan imunisasi kepada ibuibu yang mempunyai balita dengan sampel yang lebih besar. 2. Pentingnya penyuluhan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang imunisasi baik mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis dan macam-macam imunisasi yang harus diberikan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita sebelum dilakukannya pelaksanaan imunisasi tersebut.

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PADA BALITA DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG TAHUN 2010 POLMARIA METAWATI PANJAITAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PADA BALITA DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG TAHUN 2010 POLMARIA METAWATI PANJAITAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PADA BALITA DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG TAHUN 2010 POLMARIA METAWATI PANJAITAN 095102058 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut : BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian dijelaskan dalam bentuk bagan, di mana sebagai variabel independen adalah pengetahuan Ibu, dan sebagai variabel dependen adalah tentang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2003). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu tentang sariawan (oral trush ) pada anak usia 0-3 tahun. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B KUESIONER Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi terhadap imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit Kota Bandung. Identitas responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : 4.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional yaitu suatu metode pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN Meilani Yudi Arini ABSTRAK Pemberian imunisasi pada bayi dan anak

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSING, PENDUKUNG DAN PENDORONG IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN TIDAK LENGKAP PADA BALITA (12 BULAN) DI DESA SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamu alaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat Nama Saya Yusnidar sedang menjalani pendididkan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dugaan adanya hubungan antara perawatan payudara dengan kecepatan sekresi ASI postpartum primipara.

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. (Informed Consent) Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. (Informed Consent) Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu 62 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent) Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriftif analitik yaitu metode penelitian yang hanya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS MEDAN MARELAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS MEDAN MARELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR PADA ANAK USIA 12-23 BULAN DI PUSKESMAS MEDAN MARELAN OLEH: ADENIN DIAN MUSRIFANI 115102061 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu bertujuan untuk menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan menentukan sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dimana pengukuran variabel-variabel baik bebas maupun terikat dilakukan dalam satu waktu. 34 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN. D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN. D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN Saya yang bernama Emilia Silvana Sitompul, NIM 105102037 adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 18 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita dan hubungannya dengan faktorfaktor yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasi (hubungan/ asosiasi) yang mengkaji hubungan antara dua variabel dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Dedek Mikehartatik 1610104413 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non eksperimental atau observasional yang merupakan metode penelitian secara observasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Pendalian IV Koto Wilayah Kerja Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Abstrak World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini pengukuran perilaku menggunakan kuesioner. Dengan 15 pernyataan yang berisikan tentang perawatan kejang demam pada balita usia 0-5 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mendapatkan hasil gambaran secara menyeluruh tentang obyek dan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Dalam penelitian ini, Survey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk menilai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain observasional atau non eksperimental yang merupakan metode penelitian secara observasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara status gizi balita dengan kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

Saya sebagai mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanakan

Saya sebagai mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanakan Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat Kepada: Yth. Calon Responden Di tempat Saya sebagai mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita dan hubungannya dengan faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non eksperimental observasional dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian ini dilihat adalah faktor-faktor yang berhubungan

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian ini dilihat adalah faktor-faktor yang berhubungan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan desain studi cross sectional. Dalam penelitian ini dilihat adalah faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

INFORMED CONCENT. Lampiran : Satu lembar. Ayah dalam Pemberian Imunisasi pada Anak di Klinik Sari Medan Tahun 2010

INFORMED CONCENT. Lampiran : Satu lembar. Ayah dalam Pemberian Imunisasi pada Anak di Klinik Sari Medan Tahun 2010 INFORMED CONCENT Perihal Pemberian informasi : Lampiran : Satu lembar Dengan hormat, Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian dengan judul Peran Ayah dalam Pemberian Imunisasi pada Anak di Klinik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci