ISSN : e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 226

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

CHAIRUNNISA NURSANI

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tahun Masuk : a b Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan. Umur : a Tahun b Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

2. KUISONER PENELITIAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

: Shintia Indah Permatasari Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Izzati Amperaningrum, SE., MM.

disediakan dengan singkat dan jelas, dan pada tipe pilihan berilah tanda silang (X)

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Niken Kurniawati NPM :

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI DAN INSPEKTORAT KOTA TANJUNGPINANG

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan : Lama Menggunakan : a. < 1 tahun b. 1 3 tahun c.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI INSTAGRAM

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

LAMPIRAN 1 KUESIONER. : Kesediaan Menjadi Responden Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 226 PENGARUH PERAN INSPEKTORAT PEMBANTU KOTA DAN IMPLEMENTASI GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN PADA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 THE INFLUENCE OF THE INSPECTORATE ROLE AND THE IMPLEMENTATION OF GOOD GOOVERNMENT GOVERNANCE ON FRAUD PREVENTION IN EAST JAKARTA 2014 Innosanto Beawiharta Universitas Telkom innosantob@gmail.com Sri Rahayu Universitas Telkom srirahayu@telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Kecurangan adalah suatu perbuatan melawan atau melanggar hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. Untuk mencegah atau mengurangi tindakan kecurangan tersebut terutama yang terjadi di pemerintahan maka diperlukan peran Inspektorat Pembantu Kota sebagai fungsi pengawas, dan implementasi good government governance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peran Inspektorat Pembantu Kota dan implementasi good government governance terhadap pencegahan kecurangan. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan sampel 30 responden yang bekerja di Inspektorat Pembantu Kota. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah uji statistik deskriptif, uji hipotesis dan model regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah peran Inspektorat Pembantu Kota dan implementasi good government governance secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan. Secara parsial, peran Inspektorat Pembantu Kota dan implementasi good government governance memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan. Kata Kunci : Good government governance, Inspektorat Pembantu Kota, Pencegahan kecurangan 1

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 227 ABSTRACT Fraud is an act against the law or violated committed by people from within and outside the organization to gain personal advantage or group that may directly or indirectly harm others. To prevent or reduce the amount of fraud that occurs mainly in the government then takes the role of Inspektorat Pembantu Kota as watchdog function, and implementation of good government governance. The purpose of this study is to analyze the effect of Inspektorat Pembantu Kota and implementation of good government governance on fraud prevention. The sampling technique used is saturated sampling using 30 respondens in Inspektorat Pembantu Kota. The data used in this study is primary data. The analythical method used is descriptive statistics, hypothesis testing and multiple linier regression models. The result of this study are simultaneously role of the Inspektorat Pembantu Kota and Implementation of good government governance have significant influence on fraud prevention, while the partial each Role of Inspektorat Pembantu Kota and Implementation of good government governance has significant influence on fraud prevention. Keywords : Fraud Prevention, Good Government Governance, Inspectorate. 1. Pendahuluan Tuntutan dalam perwujudan good governance di Indonesia yang semakin meningkat berimplikasi pada sistem pengelolaan keuangan secara akuntabel dan transparan. Salah satu perubahan yang diinginkan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan. Pemerintah sudah seharusnya meningkatkan kualitas laporan keuangan, salah satunya dengan cara mengoptimalkan aparat pengawas pemerintah, yaitu inspektorat. Dengan adanya peran optimal yang dijalankan inspektorat maka perubahan di bidang pengelolaan keuangan pemerintah daerah dapat terwujud, sehingga praktik-praktik kecurangan dapat berkurang (Rendika, 2013). Inspektorat adalah alat kontrol pemerintah yang berbentuk badan dan dipimpin oleh seorang kepala badan terutama dalam pencapaian tujuan dan pelaksanaan pemerintah daerah sebagaimana tercantum berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2004 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi, dan tata kerja Inspektorat. Menghadapi kemungkinan terjadinya fraud, tindakan yang paling baik adalah dengan berusaha menghindari atau mencegahnya. Ada beberapa upaya komprehensif dalam memerangi fraud, yaitu: pencegahan, pendeteksian bila telah ditemukan gejala kecurangan, investigasi bila telah diyakini kecurangan sedang atau telah terjadi, dan tindakan hukum. Sedangkan pencegahan fraud dapat dilakukan dengan: membina, memelihara, dan menjaga mental/moral pegawai senantiasa bersikap jujur, disiplin, setia, beretika, dan berdedikasi dan membangun sistem pengendalian internal yang efisien dan efektif (STAN dalam Taufik, 2010). Good Government Governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggung-jawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara dominan-dominan pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat yang saling berhubungan dan menjalankan fungsinya masing-masing. Dalam melakukan tugasnya, inspektorat tidak boleh memihak kepada siapapun, inspektorat memiliki wewenang penuh untuk memeriksa dan mengamati setiap bagian dalam pemerintahan, sehingga dalam melaksanakan kegiatannya inspektorat dapat bertindak sesubjektif dan seefektif mungkin. Definisi kecurangan menurut Sukrisno (2009:6) merupakan suatu perbuatan melawan atau melanggar hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kecuranggan dapat menyebabkan timbulnya kerugian dari tempat melakukan tindakan fraud. Hal tersebut dikarenakan bahwa fraud merupakan suatu perbuatan 2

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 228 yang berhubungan dengan kebenaran karena dilakukan secara sengaja oleh pihak yang ingin memperoleh keuntungan yang bukan merupakan hak pelakunya. Kasus korupsi yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta diantaranya terdapat di Wilayah Jakarta Timur yang menyeret beberapa pejabat perangkat daerah Kelurahan terkait kasus korupsi. Fraud dapat diminimalisir dengan adanya good government governance yaitu penyelenggaraan pemerintah yang solid dan bertanggung jawab, efisien, dan efektif dengan menjaga sinergi yang konstruktif diantara unsur-unsur negara, swasta dan masyarakat (Lembaga Administrasi Negara dalam Widilestariningtyas, 2012). Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengetahui peran Inspektorat Pembantu Kota dan Implementasi Good Government Governance di Kota Administrasi Jakarta Timur; (2) Membuktikan secara empiris apakah peran Inspektorat Daerah dan Implementasi Good Government Governance secara simultan berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan di Kota Administrasi Jakarta Timur; (3) membuktikan secara empiris apakah peran Inspektorat Daerah dan Implementasi Good Government Governance secara parsial berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan di Kota Administrasi Jakarta Timur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teori bagi peneliti selanjutnya. Bagi Inspektorat Pembantu Kota diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam mengadakan perbaikan dan koreksi yang diperlukan, sehingga dapat menunjukkan sistem kinerja yang optimal. 2. Tinjauan Pustaka a. Inspektorat Pembantu Kota Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2004 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi, dan tata kerja Inspektorat, bahwa Inspektorat adalah lembaga teknis daerah yang berbentuk badan, merupakan unsur penunjang pemerintah daerah, dibidang pengawasan yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2007 Pasal 13 menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan pemerintahan, Inspektorat Pembantu mempunyai fungsi sebagai a) Pengusulan program pengawasan di wilayah, b) Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan, c) Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, d) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. b. Good Government Governance Menurut Lembaga Administrasi Negara (2001) dalam Widilestariningtyas (2012), good governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara dominan-dominan pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat yang saling berhubungan dan menjalankan fungsinya masing-masing. Azas Good Governance menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 20 Tentang Azas Penyelenggaraan Pemerintahan yaitu: kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. 3

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 229 c. Kecurangan (Fraud) Definisi kecurangan menurut Statements of Internal Standard Auditing No.3 dalam Prasetyo (2002) adalah kecurangan meliput serangkaian ketidakbiasaan dan atau tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja. Kecurangan dapat dilakukan untuk kepentingan atau atas kerugian organisasi dan oleh orang di luar atau di dalam organisasi. Menurut AICPA dalam Arens et al. (2008) mengidentifikasi tiga unsur untuk mencegah, menghalangi, dan mendeteksi kecurangan, yaitu: 1) Budaya jujur dan etika yang tinggi. 2) Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi resiko kecurangan. 3) Pengawasan oleh Komite Audit. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2007 menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan urusan pemerintahan, Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai pengusulan program pengawasan di wilayah, pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan yang berguna untuk mendeteksi apakah terjadi penyimpangan atau tidak. Dengan adanya peran optimal yang dijalankan inspektorat maka perubahan di bidang pengelolaan keuangan pemerintah daerah dapat terwujud, sehingga praktik-praktik kecurangan dapat berkurang. Orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan pemerintahan yang baik. Kondisi ini berupaya untuk menciptakan suatu penyelenggaraan pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, efisiensi, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administrasi. Azas Good Governance menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 20 Tentang Azas Penyelenggaraan Pemerintahan yaitu: kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. Penerapan good government governance yang berjalan dengan baik akan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas yang jauh dari praktik kecurangan. Penelitian Widilestariningtyas (2012) juga menyimpulkan bahwa pengaruh good government governance terhadap pencegahan fraud adalah cukup, hal ini berarti jika good government governance belum dilaksanakan dengan baik maka pencegahan fraud belum dapat terlaksana dengan baik. 3. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verikatif bersifat kausalitas yang menguji pengaruh antara peran Inspektorat Pembantu Kota dan Implementasi Good Government Governance sebagai variabel independen dengan Pencegahan Kecurangan sebagai variabel dependen. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran Inspektorat Pembantu Kota (X 1 ) dan Implementasi Good Government Governance (X 2 ). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pencegahan Kecurangan (Y). Teknik sampling yang digunakan adalah Nonprobability sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah Inspektorat Pembantu Kota Jakarta Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil yang ada di Inspektorat Pembantu Kota sebanyak 30 orang. Untuk dapat mengetahui tentang peran Inspektorat Pembantu Kota, Implementasi Good Government Governance, dan Pencegahan Kecurangan maka dilakukan pengujian Statistik Deskriptif dengan cara melakukan pengukuran dengan menggunakan kuesioner. Dari jawaban tersebut kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan berdasarkan persentase. 4

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 230 Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan tersebut benar-benar valid dan reliable. Untuk uji validitas digunakan bantuan software SPSS versi 20. Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya akan dilakukan pengujian reliabilitas. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas residual, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan metode analisis menggunakan analisis regresi berganda, uji F, koefisien determinasi dan uji T. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Peran Inspektorat Pembantu Kota Tanggapan responden mengenai Peran Inspektorat Pembantu Kota berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar menunjukkan bahwa Peran Inspektorat Pembantu Kota di Jakarta Timur telah dilaksanakan dengan sangat baik dengan persentase 85,60%. Hal ini terlihat dari telah dilaksanakannya pengusulan program pengawasan di wilayah yang dilaporkan kepada Inspektur, melaksanakan koordinasi pelaksanaan pengawasan dengan aparat pengawasan internal maupun aparat pengawasan eksternal pemerintah, melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah daerah secara independen dan melalui prosedur pengawasan yang telah dibuat yang kemudian hasil pengawasan dilaporkan kepada Inspektur, serta melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan yang dilaporkan kepada Inspektur Provinsi dan dilakukan evaluasi secara periodic atas tugas pengawasan tersebut. b. Implementasi Good Government Governance Tanggapan responden mengenai Implementasi Good Government Governance berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar menunjukkan bahwa Implementasi Good Government Governance telah dilaksanakan dengan sangat baik dengan persentase 84,93%. Hal ini terlihat dari telah dilaksanakannya kepastian hukum bagi pegawai maupun pimpinan yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi, telah diterapkan mengenai tertib penyelenggaraan Negara dalam hal melaksanakan pekerjaan telah sesuai dengan SOP yang berlaku, telah diterapkannya aspek kepentingan umum dalam hal menyusun kebijakan yang pro kepada masyarakat, telah diterapkannya aspek keterbukaan dalam hal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan telah disampaikan kepada masyarakat secara terbuka, telah diterapkannya aspek proporsionalitas dalam hal pengisian jabatan telah sesuai dengan latar belakang akademik, telah diterapkannya aspek profesionalitas dalam hal kode etik dalam bekerja, kemudian telah diterapkannya aspek akuntabilitas serta diterapkannya aspek efektifitas dan efisiensi dalam hal tidak adanya tumpang tindih wewenang dalam unit kerja. c. Pencegahan Kecurangan Tanggapan responden mengenai Pencegahan Kecurangan berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar menunjukkan bahwa Pencegahan Kecurangan telah dilaksanakan dengan sangat baik dengan persentase 84,05%. Hal ini terlihat dari telah dilaksanakannya setting tone at the top mengenai sosialisasi kode etik kepada seluruh pegawai, melaksankan rekutmen dan promosi karyawan yang tepat dengan melaksanakan kebijakan penyaringan pegawai yang efektif, telah melaksanakan kebijakan pelatihan dengan memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai mengenai pemahaman pengendalian internal secara berkala, telah menerapkan indicator mengidentifikasi dan mengukur resiko kecurangan seperti memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai dalam mengidentifikasi indikator terjadinya fraud, kemudian telah menerapkan indikator pengurangan resiko kecurangan dengan selalu menerapkan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi. 5

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 231 Hasil Uji Asumsi Klasik yaitu hasil uji normalitas menyatakan nilai Kolgomorov- Smirnov Test adalah sebesar 0,565 dengan signifikan 0,907. Berarti dapat dinyatakan berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut ( lampiran tabel 1). Diperoleh nilai VIF untuk masing-masing variable bebas kurang dari 10 dan tolerance value berada diatas 0,1 (lampiran tabel 2). Uji heteroskedastisitas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas (lampiran tabel 3). Dari pengolahan data statistik, diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y= -12,060 + 0,886X 1 + 0,467X 2 Angka yang dihasilkan dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran inspektorat pembantu kota berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan dan implementasi good government governance juga berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi peran inspektorat pembantu kota dan implementasi good government governance di Jakarta Timur maka kecurangan yang terjadi dalam pemerintah daerah tersebut dapat ditekan sebaik mungkin. Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara bersama-sama variable independen mampu menjelaskan variable dependen secara baik. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel (58.543 > 3,350) pada tingkat signifikan 0,00 < 0,05 (lampiran tabel 4). Hal ini berarti bahwa persamaan regresi yang diperoleh dapat diandalkan. Untuk pengujian koefisien determinasi, nilai R Square menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variable dependen adalah sebesar 81,3% sedangkan sisanya 18,7% ditentukan oleh variable lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian ini (lampiran tabel 5). Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel dependen secara parsial. Dapat dilihat nilai signifikansi untuk variabel peran inspektorat pembantu kota adalah sebesar 0,00 < 0,05. Nilai t hitung untuk variabel peran inspektorat pembantu kota adalah 4,374. Hal ini menunjukkan bahwa peran inspektorat pembantu kota memiliki pengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan. Sehingga hipotesis 2 diterima. Untuk variabel implementasi good government governance adalah 0,03 < 0,05. Nilai t hitung untuk variabel implementasi good government governance adalah 3,219. Hal ini menunjukkan implementasi good government governance memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan, sehingga hipotesis 3 diterima. Untuk mengungkapkan pengaruh variable yang dihipotesiskan dalam penelitian ini dilakukan melalui analisis regresi berganda, model ini menggunakan dua variable independen yaitu peran inspektorat pembantu kota (X 1 ) dan implementasi good government governance (X 2 ) dan satu variable dependen yaitu pencegahan kecurangan (Y). hasil pengolahan data yang menjadi dasar dalam pembentukan model penelitian ini dapat ditunjukkan dalam (lampiran tabel 6). Pengaruh Peran Inspektorat Pembantu Kota dan Implementasi Good Government Governance terhadap Pencegahan Kecurangan secara Simultan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama sama peran inspektorat pembantu kota dan implementasi good government governance berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi peran inspektorat pembantu kota dan implementasi good government governance, maka tindakan pencegahan kecurangan akan semakin meningkat, dengan kata lain Hipotesis Pertama (H 1 ) diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Taufik (2011) dan Widiliestariningtyas (2012) yang masing - masing menyatakan bahwa peran Inspektorat Daerah berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan dan pengaruh good government governance berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud. 6

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 232 Pengaruh Peran Inspektorat Pembantu Kota terhadap Pencegahan Kecurangan di Kota Jakarta Timur Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran inspektorat pembantu berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi peran inspektorat pembantu kota, maka tindakan pencegahan kecurangan akan semakin meningkat, dengan kata lain Hipotesis Kedua (H 2 ) diterima. Dengan adanya peran optimal yang dijalankan inspektorat maka perubahan di bidang pengelolaan keuangan pemerintah daerah dapat terwujud, sehingga praktik-praktik kecurangan dapat berkurang. Jadi semakin baik Peran Inspektorat Pembantu Kota dalam hal pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Daerah maka akan semakin meningkat pula tindakan Pencegahan Kecurangan di lingkungan Pemerintah Daerah. Dengan demikian hipotesis kedua yaitu Peran Inspektorat Pembantu Kota berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan dapat diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Taufik (2011) dan Rendika (2013) yang menyatakan bahwa Peran Inspektorat Pembantu Kota berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan. Pengaruh Implementasi Good Government Governance terhadap Pencegahan Kecurangan Di Jakarta Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi good government governance berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi implementasi good government governance, maka tindakan pencegahan kecurangan akan semakin meningkat, dengan kata lain Hipotesis Ketiga (H 3 ) diterima. Orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan pemerintahan yang baik. Kondisi ini berupaya untuk menciptakan suatu penyelenggaraan pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, efisiensi, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administrasi. Penerapan good government governance yang berjalan dengan baik akan menciptakan laporan keuangan yang berkualitas yang jauh dari praktik kecurangan. Dengan demikian hipotesis yang kedua yaitu Implementasi Good Government Governance berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan dapat diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Gusnardi (2011), Widilestariningtyas (2012) dan Husna (2013) yang menyatakan bahwa Implementasi Good Government Governance berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menggunakan deskriptif, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: (a) Peran Inspektorat Pembantu Kota di Jakarta Timur telah dilakukan dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 85,60%. (b) Implementasi good government governance oleh Inspektorat Pembantu Kota Di Jakarta Timur telah dilaksanakan dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 84,93%. (c) Pencegahan kecurangan yang dilakukan Inspektorat Pembantu Kota di Jakarta Timur telah dilakukan dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 84,05%. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa variabel Peran Inspektorat Pembantu Kota dan Implementasi Good Government Governance secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi peran inspektorat pembantu kota dan implementasi good government governance, maka tindakan pencegahan kecurangan akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa Peran Inspektorat Pembantu Kota berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan. Hal ini dapat 7

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 233 disimpulkan bahwa semakin tinggi peran inspektorat pembantu kota, maka tindakan pencegahan kecurangan akan semakin meningkat. Dan implementasi good government governance berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Kecurangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi implementasi good government governance, maka tindakan pencegahan kecurangan akan semakin meningkat. Saran Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel independen yang berbeda seperti pengendalian internal untuk mengukur pencegahan kecurangan. Untuk pemerintah Kota Jakarta Timur sebaiknya meningkatkan indepedensi dalam melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan meningkatkan aspek keterbukaan kepada masyarakat umum mengenai hasil kegiatan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Soekrisno. (2009). Auditing. Jilid II. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Arens, Alvin A, Loebebecke, James K. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terpadu. Edisi Kedua Belas. Jakarta : Erlangga. Gusnardi. (2011). Pengaruh Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terhadap Pencegahan Kecurangan. Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011:130-146 Husna, Fitriatil. (2013). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Kas dan Implementasi Good Corporate Governance terhadap Kecurangan. Jurnal Akuntansi UNP, Vol.1, No.2 2013. Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Inspektorat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Prasetyo, et al. (2003). Fraud Prevention and Investigation. Peak Indonesia : Jakarta. Rendika, Michel. (2013). Pengaruh Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peran Inspektorat terhadap Penyalahgunaan Aset. Jurnal Akuntansi UNP, Vol.1, No.3 2013. Taufik, Taufeni. (2010). Pengaruh Internal Auditor, Eksternal Auditor dan DPRD terhadap Pencegahan Kecurangan. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.2 Juli 2010: 292-300. Taufik, Taufeni. (2011). Pengaruh Peran Inspektorat Daerah terhadap Pencegahan Kecurangan. Pekbis Jurnal, Vol.3, No.2 Juli 2011: 512-520. 8

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 234 Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Widilestaringtyas, Ony. (2012). Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, dan Good Government Governance terhadap Pencegahan Fraud dan Implikasinya terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Indonesian Journal of Economics and Business, Vol. 2 No. 2. 9

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 235 Lampiran N Normal Parameters a,b Tabel 1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 30 190.53 15.422.103.103 -.061.565.907 Model 1 (Constant) Peran Inspektorat Pembantu Kota Tabel 2 Uji Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error -12.060 7.353-1.640.113 t Sig. Collinearity Statistics Toleranc VIF e.886.203.554 4.374.000.433 2.309 Good Government Governance.467.145.407 3.219.003.433 2.309 a. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan 10

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 236 Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas Model Tabel 4 Uji F ANOVA a Sum of df Mean F Sig. Squares Square Regression 1021.813 2 510.916 58.543.000 b Residual 235.635 27 8.727 Total 1257.467 29 a. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan b. Predictors: (Constant), Good Government Governance, Peran Inspektorat Pembantu Kota Tabel 5 Koefisien Determinasi Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.901 a.813.799 2.954 a. Predictors: (Constant), Good Government Governance, Peran Inspektorat Pembantu Kota b. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan 11

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 237 Model (Constant) Tabel 6 Uji T Coefficients a Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta 1 Peran Inspektorat Pembantu Kota.886.203.554 4.374.000 Good Government Governance.467.145.407 3.219.003 a. Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan T Sig. -12.060 7.353-1.640.113 12