BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV TEGUH KARYA UTAMA SURABAYA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

(Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Malang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam arti luas sistem ternyata telah disamakan maknanya dengan

Struktur SIM. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dan pengetahuan adalah senjata kompetitif di jaman kita

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI WILAYAH KARANGANYAR

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, setiap badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi atau yang sering disingkat dengan SIA merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi merupakan salah satu dampak dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. and equipment, designed to transform financial and other data into information.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

personalia yang diambil tidak tepat. h. Diagnosa Disain Pekerjaan i. Kesempatan Kerja yang Adil internal diambil tanpa diskriminasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mana membutuhkan kecepatan serta keakuratan informasi, maka setiap perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan berbasiskan pada teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB III ANALISA DAN EVALUASI. mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem informasinya guna

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian ini pada Air Minum Dalam Kemasan. (AMDK) PDAM Tirtawening Bandung serta pembahasan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatannya selalu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. TEKNINDO GEOSISTEM UNGGUL SURABAYA SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

KONSEP SISTEM INFORMASI

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DPPKAD KABUPATEN KARANGANYAR

Bab II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

MANAJEMEN OPERASIONAL

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era informasi dan globalisasi seperti saat ini menyebabkan lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh. Untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu bertujuan menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan. Menurut Mulyadi (2008:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Krismiaji (2005:2) sistem adalah serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan. Sedang menurut Fitzgrald, et al. (dalam Puspitawati dan Anggadini, 2011:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dengan kata lain sesuatu dapat dikatakan sistem apabila memenuhi 2 syarat yaitu: (Puspitawati dan Anggadini, 2011:1) 1. Mememiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan, bagian-bagian itu dinamakan subsistem. 2. Harus memenuhi 3 unsur: Input-Proses-Output. 6

7 2.1.2 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi. Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output, baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan (Astuti, 2008). Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Informasi merupakan bagian penting dalam penerapan suatu sistem dalam suatu organisasi. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain adalah fleksibel, efektif dan efisien. Wuryaningrum (2007) menyatakan bahwa suatu organisasi memerlukan keberadaan sistem informasi yang relevan, tepat dan akurat sehingga dapat digunakan dalam mengambil keputusan. Menurut Leitch dan Davis (dalam Puspitawati dan Anggadini, 2011:14) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung kegiatan operasi sehari-hari, bersifat manajerial dan kegiatan suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

8 Sedangkan menurut Diana dan Setiawati (2011:4) sistem informasi, yang kadang kala disebut sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen baik manual ataupun berbasis computer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut. 2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi digunakan dalam suatu organisasi untuk mengidentifikasi, menganalisa, menyimpan, merangkum, dan menyampaikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak eksternal maupun pihak internal organisasi. Sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam suatu organisasi harus sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Sistem informasi akuntansi dapat lebih mudah diterapkan dengan adanya teknologi informasi (Astuti, 2008). Menurut Diana dan Setiawati (2011:4) sistem informasi akuntansi adalah system yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Hill (2007:9) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2006:1) definisi sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.informasi yang dihasilkan

9 melalui sistem informasi akuntansi kemudian dikomunikasikan kepada pihakpihak yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi akuntansi dapat diterapkan secara manual maupun terkomputerisasi. Keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang telah dirancang sangat dipengaruhi oleh faktor desain sistem yang mencerminkan adanya pemisahan tanggung jawab fungsional yang tepat dan sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik. Menurut Diana dan Setiawati (2011:5-7) tujuan sistem informasi akuntansi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. Harta/kekayaan di sini meliputi jkas perusahaan, persediaan barang dagangan; termasuk aset tetap perusahaan. 2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan. Misal, pengelola toko swalayan memerlukan informasi mengenai barang apa yang diminati oleh konsumen. 3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal. 4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi. 5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan). 6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan. 7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Astuti (2008) menyatakan bahwa penerapan sistem informasi dipengaruhi secara positif oleh faktor-faktor sosial pemakai sistem, dimana faktor-faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer puncak, pimpinan

10 dan organisasi. Jen (2002) dalam Astuti (2008) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak (atasan) akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak (atasan) dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Indriantoro (1996) dalam Astuti (2008) menyatakan bahwa istilah teknologi informasi yang sekarang lazim digunakan banyak orang, sebenarnya merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan otomatisasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya. Wilkinson (2000) (dalam Astuti, 2008) menyatakan peranan teknologi informasi bagi akuntan dalam menerapkan sistem informasi akuntansi, yang meliputi: 1. Teknologi informasi membantu akuntan untuk menyelesaikan kewajiban mereka dengan lebih cepat, akurat, dan konsisten. 2. Beberapa teknologi informasi terbaru dapat membantu pengembangan dan pengintregasian file akuntansi, mengevaluasi pengawasan intern dalam SIA dan variasi aplikasi paket software. 3. Jaringan komputer menyalurkan data dan informasi, sehingga merupakan bagian integral dari SIA. 4. Jaringan komputer tertentu akan dikembangkan sehingga akan membantu pemakai dengan variasi informasi keuangan.

11 2.1.4 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Chusing (2006:24) unsur-unsur sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Sumber daya manusia Sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat berfungsi. Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung, sumber daya manusia dan dana. Sistem informasi akuntansi pada umumnya diberi nama menurut sumber daya manusia yang digunakan dinamakan sistem informasi akuntansi manual, jika suatu sistem informasi akuntansi melibatkan penggunaan komputer dan perlengkapanperlengkapannya dinamai sistem informasi akuntansi dengan komputer. 2. Peralatan Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam mempercepat pengelolaan data, meningkatkan keletian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan bentuk informasi. 3. Formulir Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi. formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. Menurut Chusing (2006:81) formulir terdiri dari 4 bagian pokok, yaitu:

12 a. Pengenalan (introduction) Pengenalan disajikan padabagian atas formulir dan harus memuat judul formulir dan nomor formulir. b. Instruksi (Instruction) Intruksi terdiri dari dua jenis, yaitu bagaimana mengisi formulir dan apa yang harus dikerjakan terhadap formulir setelah selesai pengisian. c. Isi utama (main body) Informasi yang berhubungan secara logis harus digolongkan bersama-sama pada formulir dengan memakai kolom dan tanda batas persegi (box) yang digunakan sebanyak mungkin untuk menyediakan ruang (spasi) bagi data yang dicatat. d. Kesimpulan (conclusion) Kesimpulan disajikan pada bagian bawah formulir. bagian ini harus memberikan ruang (spasi) yang cukup untuk menyangkut diposisi akhir dan atau persetujuan akhir transaksi yang dicatat pada formulir termasuk tanda tangan persetujuan dan tanggalnya. 4. Catatan Catatan terdiri dari: a. Jurnal Merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data yang lainnya. b. Buku besar

13 Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal. 5. Prosedur Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menjalankan suatu pekerjan, tugas atau kegiatan. Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadi berulang. 6. Laporan Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan keuangan dan laporan manajemen. suatu laporan dihasilkan untuk kepentingan para pengguna (user) yang berlainan. semuanya tergantung dari laporan apa yang dibutuhkan para pengguna tersebut. maka diharapkan laporan tersebut dapat memberikan gambaran yang memadai bagi pihak yang memerlukan dan bagi pihak yang menggunakan terutama di dalam pengambilan sebuah keputusan. 2.1.5 Kinerja Karyawan Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok dalam suatu perusahaan. Menurut Mangkunegara (2008), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian kinerja yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi individu sehingga individu

14 tersebut dapat termotivasi untuk selalu berusaha mencapai kinerja yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya. Sinambela (2012:5) kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Definisi ini menunjukkan bahwa kinerja lebih ditekankan pada proses, dimana selama pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan penyempurnaanpenyempurnaan sehingga pencapaian hasil pekerjaan atau kinerja dapat dioptimalkan. Rivai dan Sagala (2009:548) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. 2.1.6 Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan faktor utama dalam mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Penilaian kinerja dapat menunjukkan bagaimana kinerja individu secara nyata. Penilaian kinerja adalah cara mengukur kontribusi individu kepada organisasi tempat mereka bekerja. Menurut Simamora (2008), penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan.

15 Menurut Astuti (2008) terdapat enam indikator yang menjadi alat ukur kinerja karyawan, yaitu: 1. Kuantitas kerja (quantity) Kuantitas kerja mengukur kinerja dengan cara menilai tingkat penyelesaian laporan dan jumlah hasil kerja individu. 2. Kualitas kerja (quality) Kualitas kerja mengukur kinerja dengan cara menilai kualitas laporan dalam hal kesesuaian penyajian dan penyelesaiannya terhadap standar kerja yang berlaku. 3. Ketepatan waktu (timeliness) Kinerja diukur dengan cara menilai ketepatan waktu individu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 4. Pengawasan supervisor (need for supervisor) Kinerja diukur dengan cara menilai apakah individu dapat bekerja dengan baik tanpa diawasi atau sebaliknya. 5. Efektifitas biaya (cost effectiveness) Kinerja diukur dengan cara menilai seberapa besar biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan tugas. 6. Pengaruh rekan kerja (interpersonal impact) Kinerja diukur dengan cara menilai hasil pekerjaan yang dilakukan dalam tim dengan bekerja sama dengan karyawan lainnya. Menurut Kaswan (2012:213) instansi biasanya melakukan penilaian kinerja untuk berbagai tujuan, di antaranya:

16 1. Penilaian memberi justifikasi instansi secara resmi untuk pengambilan keputusan pekerjaan. 2. Penilaian digunakan sebagai criteria dalam validasi tes. 3. Penialian member umpan balik kepada pegawai 4. Penilaian dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan pegawai. 5. Penilaian merupakan wahana komunikasi. Sedangkan menurut Rivai dan Sagala (2009:551) instansi melakukan penilaian kinerja dapat digunakan untuk: 1. Mengetahui pengembangan, yang meliputi identifikasi kebutuhan pelatrihan, umpan balik kinerja, menentukan transfer dan penugasan, dan identifikasi kekuatan dan kelemahan pegawai. 2. Pengambilan keputusan administratif, yang meliputi keputusan untuk menentukan gaji, promosi, mempertahankan atau memperhentikan pegawai. 3. Keperluan instansi, yang meliputi: perencanaan SDM, menentukan kebutuhan pelatihan, evaluasi pencapaian tujuan instansi, informasi untuk identifikasi tujuan. 4. Dokumentasi, yang meliputi criteria untuk validasi penelitian, dokumentasi keputusan-keputusan tentang SDM dan membantu untuk memenuhi persyaratan hukum. Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para karyawan (Astuti,

17 2008). Penilaian kinerja karyawan oleh perusahaan harus dilakukan sehingga perusahaan dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh karyawan, yaitu apakah prestasi yang dicapai itu baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi ini sangat penting bagi karyawan dan berguna bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Sikula dalam Mangkunegara (2008) menyatakan bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematik dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan, penilaian adalah proses penaksiran atau penentuan nilai, kualitas, atau status dari beberapa objek orang ataupun sesuatu. Berdasarkan pendapat, dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi karyawan adalah suatu proses penilaian prestasi kerja karyawan yang dilakukan pimpinan perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. 2.1.7 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan Sistem informasi akuntansi adalah sistem pengolahan data akuntansi yang berada pada satu kesatuan struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis atau wadah organisasi untuk mentransformasikan data menjadi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur sehingga menjadi dasar bagi pemimpin untuk mengambil keputusan dalam merencanakan pengendalian perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan dan memuaskan para pengguna informasi. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan

18 pemanfaatan teknologi yang digunakan (Astuti, 2008). Wuryaningrum (2007) menyatakan bahwa teknologi informasi yang diimplementasikan dalam organisasi seharusnya dapat memberikan manfaat pada kinerja individu dan organisasi serta memberikan kenyamanan bagi pemakainya. Teknologi informasi yang dapat memberi manfaat bagi kinerja individu dan organisasi adalah teknologi informasi yang dapat diterapkan dengan mudah. Keberhasilan sistem juga tergantung pada sikap dan kepercayaan pemakai sistem terhadap sistem informasi, yang tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas mereka. Goodhue dan Thomson (1995) menyatakan bahwa kesesuaian tugas dengan teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Penerapan sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai tidak akan memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja individu. Salah satu konsep yang menjelaskan mengenai dampak teknologi informasi terhadap kinerja adalah pandangan yang berbasis pada sumber daya (resource based view) dari sebuah organisasi, yang menghubungkan kinerja dari organisasi dengan sumber daya-sumber daya serta keahlian-keahlian yang sesuai dengan kebutuhan organisasi (Barney, 1991 dalam Astuti, 2008). Teknologi informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi tersebut. Organisasi hendaknya selalu melakukan pengembangan SDM untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM

19 mengenai teknologi informasi. Jen (2002) dalam Astuti (2008) berpendapat bahwa kinerja teknologi informasi akan lebih tinggi apabila organisasi mengadakan program pelatihan dan pendidikan bagi pemakai. Pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki SDM sangat diperlukan dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi pada suatu organisasi. Teknologi informasi yang dimanfaatkan secara maksimal dapat mempermudah pelaksanaan tugas oleh setiap individu dalam organisasi. Hal ini akan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan dalam organisasi tersebut. Beberapa penelitian mengenai sistem informasi terhadap kinerja individu yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mudjiati (2008) dan Astuti (2008) menyatakan bahwa sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja individu. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada CV Teguh Karya Utama. 2.1.8 Penelitian Terdahulu Dalam rangka mencari perbandingan dalam penelitian ini, maka perlu dikemukakan hasil-hasil penelitian sebelumnya beserta pembahasan, hal tersebut dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran terkait dengan permasalahan yang ada. Penelitian yang menjadi referensi bagi peneliti untuk melakukan penelitian sebagai berikut:

20 1. Astuti (2008) meneliti Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu pada Pemerintah Kota Malang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik sistem informasi akuntansi diterapkan dalam suatu organisasi, maka semakin meningkat kinerja individu dalam organisasi tersebut. Analisis koefisien determinasi (R ) menunjukkan bahwa sebesar 36,6% dari total kinerja individu dipengaruhi oleh variabel sistem informasi akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 63,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel sistem informasi akuntansi (X) terhadap kinerja individu (Y) memiliki korelasi yang tinggi. 2. Mudjiati (2008) meneliti: Studi Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan: bahwa dengan penggunaansistem informasi/simaweb di Fakultas Ekonomi yang merupakan salah satu fasilitasguna kelancaran kegiatan proses belajar mengajar, terbukti memberikan kemudahan, banyak keuntungan dan manfaatnya yang sangat menunjang tugas-tugas karyawan dalam melayani dosen, mahasiswa dan pihak luar yang membutuhkan. Hal tersebutberarti mempunyai segi positif bagi semua pihak sehingga berpengaruh terhadapkinerja karyawa dan dapat memberikan kualitas pelayanan kepada dosen, mahasiswa dan pihak luar yang membutuhkan.

21 Tabel 1 Penelitian Sekarang No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Analisis 1. Rizaldi (2015) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Teguh Karya Utama di Surabaya Sistem Informasi Akuntansi Regresi Linier Sederhana Hasil Penelitian Terdapat pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan pada CV Teguh Karya Utama. Tabel 2 Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Sekarang No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Astuti (2008) 2 Mudjiati (2008) Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Studi Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Fakultas Ekonomi Undip Semarang Sama-sama meneliti kinerja karyawan serta metode analisis dengan regresi linier sederhana Sama-sama meneliti kinerja karyawan serta metode analisis dengan regresi linier sederhana Terletak pada obyek penelitian, maupun jumlah sampel yang digunakan Terletak pada obyek penelitian, maupun jumlah sampel yang digunakan 2.2 Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan teoretis, seperti diutarakan terdahulu maka rerangka konseptual penelitian ini dapat ditunjukkan seperti pada gambar 1 sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi (SIA) Kinerja karyawan (KK) Gambar 1 Rerangka Konseptual Penelitian Pada gambar 1 di atas dapat dilihat dampak variabel bebas (sistem informasi akuntansi penggajian) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).

22 Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar dampak tersebut dilakukan pembuktian empiris dengan cara melakukan pengumpulan data dan informasi dari para responden dengan menggunakan instrumen peneitian yaitu kuesioner.