BAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

ABSTRAK. Analisis Peranan Controller Dalam Sistem Pengendalian Internal Gaji Guna Menunjang Efektifitas Pembayaran Gaji

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global seperti saat ini, dunia perekonomian mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada. Semua dapat

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan teknologi informasi disegala sektor

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh melampaui batas-batas negara karena perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I. Pendahuluan. kegiatan bisnis, teknologi informasi tidak hanya sebagai pendukung atau pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah menuntut setiap daerah otonom dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul didalam perusahaan itu sendiri seperti kegiatan operasional

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Azizah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru. Perkembangan teknologi informasi membawa perusahaan. ekonomi dan meningkatnya persaingan usaha membuat tekanan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG POLA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI WILAYAH

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pembangunan ekonomi, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung dengan perangkat Information Communication Technology (ICT)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia tengah menghadapi realisasi Asean Economic

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN. tidak stabil, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan para

BAB I PENDAHULUAN. kepada warga dan bisnis (Torres, Pina, & Acerete, 2005). Banyak pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi diawal abad ke-21 telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di dunia usaha akhir akhir ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap bisa bertahan. Karena apabila suatu perusahaan tidak memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang datang dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Software

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dikelola dan dipantau saat ini (Hunton & Bagranoff, 2004). Dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diperkenalkannya konsep Business Intelligence (BI) pada akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin ketat, termasuk pada sektor jasa. Pada sektor ini, pelayanan yang prima akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha sehingga perlu dilakukan perubahan yang berkelanjutan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya. Sektor jasa transportasi adalah salah satu contohnya. Sistem transportasi di Indonesia terdiri dari tiga jenis bidang transportasi yaitu bidang transportasi udara, bidang transportasi laut dan bidang transportasi darat. Kereta api merupakan salah satu jenis alat transportasi darat dan merupakan salah satu alat transportasi tertua di Indonesia sejak jaman pendudukan Belanda. Tujuan penyelenggaraan perkeretaapian nasional adalah untuk memperlancar perpindahan orang atau barang secara massal, menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas serta sebagai pendorong dan penggerak pembangunan nasional. Dengan demikian, terdapat harapan besar terhadap peran dan fungsi perkeretaapian nasional dalam sistem pembangunan nasional maupun untuk pelayanan umum kepada masyarakat.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang penyediaan pelayanan transportasi publik dan satusatunya perusahaan yang mengelola jasa transportasi bidang perkeretaapian. Dalam beberapa dekade, perkeretaapian menjadi bisnis yang berkembang pesat, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain kemampuannya untuk mengangkut penumpang dan barang secara massal, hemat energi dan penggunaan ruang sehingga efisien, terutama untuk angkutan jarak jauh dan daerah yang padat lalu lintas. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor 5 tahun 2008 mengharuskan tiap-tiap BUMN untuk memenuhi penilaian kinerja yang meliputi 4 (empat) aspek penilaian yaitu finansial, operasional, dinamis, komersial dan 31 indikator penilaiannya. Sebagai salah satu BUMN, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pun harus mentaati peraturan tersebut dan menampilkan kinerja terbaiknya agar dapat memenuhi kriteria yang diminta. Namun, dalam pelaksanaannya muncul permasalahan-permasalahan yang tentunya dapat menghambat kinerja perusahaan. Permasalahan yang dihadapi perkeretaapian nasional saat ini tidak mudah diselesaikan. Hal ini menjadi semakin serius akibat terjadinya berbagai akumulasi permasalahan baik dari dalam maupun luar sistem. Selain itu perkeretaapian nasional juga menghadapi berbagai tantangan perubahan lingkungan eksternal yang berkembang semakin kompleks dan berlangsung cepat. Di sisi lain, pesatnya perubahan lingkungan eksternal dan perkembangan global baik dari aspek teknologi,

ekonomi, sistem informasi, dan desentralisasi, menyebabkan semakin tingginya tuntutan terhadap akuntabilitas, efisiensi dan kualitas pelayanan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan dimulai dari aspek terdekat yaitu lingkungan internal perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem teknologi informasi yang tepat. Seddon (1997: 242) menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Artinya adalah sistem informasi tersebut digunakan karena keuntungan/manfaat yang dihasilkan oleh sistem tersebut. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki divisi yang bertugas untuk menciptakan Back Office System tersendiri yaitu bagian Sistem Informasi. Back Office System memiliki tugas yang sesuai dengan fungsi perusahaan dimana sistem diterapkan. Secara umum tugas utama dari sistem ini adalah menhimpun data, mengolah data kemudian menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan. Penggunaan sistem informasi akan berpengaruh terhadap jalannya operasional perusahaan sehingga sistem yang digunakan haruslah memberikan hasil yang efektif. Efektivitas/Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem ini dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Model dasar kesuksesan informasi dari Delone dan

McLean (1992) dalam Jogiyanto (2007:3) mencerminkan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam komponen tersebut adalah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), penggunaan (use), kepuasan pengguna (user satisfaction), dampak individual (individual impact) dan dampak organisasi (organization impact). Model ini tidak mengukur komponen-komponen tersebut secara independen melainkan secara keseluruhan, satu komponen mempengaruhi komponen lainnya. Pengujian empiris terhadap keseluruhan dimensi dalam model keberhasilan sistem informasi dari DeLone dan McLean (1992) yang dilakukan oleh McGill, Hobbs dan Klobas (2003:30) menujukkan bahwa kepuasan pengguna akhir suatu sistem informasi memainkan peranan signifikan dalam menentukan penggunaan sistem aplikasi. Beberapa peneliti, diantaranya adalah EinDor dan Segev serta Hamilton dan Chervany seperti dikutip dalam Jogiyanto (2007:23) memberikan usulan untuk menggunakan kepuasan pengguna sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi. Untuk mengukur seberapa besar tingkat efektivitas sistem back office yang diciptakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) maka dilakukanlah sebuah survey mengenai kepuasan pengguna sistem informasi dilihat dari kualitas informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Survey ini dilakukan terhadap 10 orang responden pengguna sistem informasi bagian SDM. Bagian ini dipilih karena merupakan bagian penting yang diprioritaskan untuk mencapai efisiensi melalui paktek terbaik. Survey

ini menggunakan skala Likert 1-5 dengan 5 dimensi kualitas informasi (akurat, tepat waktu, relevan, lengkap dan bebas dari bias) dan skor kepuasan pengguna adalah perbedaan antara kualitas informasi yang diharapkan (harapan) dan yang diterima (kinerja). Hasil dari survey tersebut adalah sebagai berikut : Akurat Tepat Waktu Relevan Lengkap Bebas dari Bias 1 2 3 4 5 Akurat Tepat Waktu Relevan Lengkap Bebas dari Bias Sumber : Data Pra Penelitian tentang Kepuasan Pengguna SIM di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 2013 Ket : Kinerja Harapan Gambar 1.1. Skala Semantik Diferensial Kinerja dan Harapan Pengguna Mengenai Kualitas Informasi yang dihasilkan SIM PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Dari Gambar 1.1 di atas, maka dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan rata-rata pengguna SIM di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih belum optimal karena nilai dari kualitas informasi yang dihasilkan berada di bawah pengharapan yang diinginkan oleh pengguna sistem tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh garis berwarna hitam yang mewakili nilai rata-rata kinerja nilainya lebih kecil dari nilai yang diharapkan yang ditunjukkan dengan daris titik-titik. Untuk lebih jelasnya lagi nilai rata-rata kepuasan akan ditampilkan pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Rata-rata Kepuasan Pengguna Sistem Informasi tentang Kualitas informasi yang dihasilkan SIM PT. Kereta Api Indonesia (Persero) No. Indikator Rata-rata skor harapan (y) Rata-rata Skor Kinerja (X) Kepuasan Y (X - Y) 1 Akurat 3.6 2.6-1.0 2 Tepat Waktu 3.7 2.5-1.2 3 Relevan 3.5 2.4-1.1 4 Lengkap 3.9 2.9-1.0 5 Bebas dari Bias 3.6 2.5-1.1 Rata-rata 3.66 2.58-1.08 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013 Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa skor rata-rata kinerja berada di bawah skor rata-rata harapan dengan gap terbesar terdapat pada indikator tepat waktu yaitu - 1.2. Selain menghasilkan tingkat kepuasan yang belum optimal, sistem informasi yang digunakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini pun belum terintegrasi, dalam artian setiap fungsi organisasi dan sub divisinya bekerja secara terpisah. Hal ini tentunya mengganggu kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat efisiensi yang seharusnya dicapai. Proses yang dijalani memakan waktu yang banyak karena ada beberapa bagian proses yang dikerjakan secara manual. Rumitnya proses transaksi data antar level pun menambah panjang siklus pelaporan, menunda proses auditing dan menambah waktu yang dibutuhkan untuk menutup buku. Pada bagian

SDM hal ini mengganggu jalannya proses rekrutmen dan data pegawai yang menimbulkan kesalahan ketika penggajian. Adanya proses yang dilakukan secara manual menghasilkan masalah tersendiri yang mengganggu pihak eksekutif perusahaan dalam menentukan langkah stratejik yang harus diambil oleh perusahaan. Atas pertimbangan tersebut sebuah langkah strategis diambil oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menunjang proses operasional dan memperbaharui sistem yang sebelumnya telah diterapkan. Berita menyebutkan bahwa PT. Kereta Api Indonesia (Persero) secara resmi mengimplementasikan System Application Product (SAP) Enterprise Resource Planning (ERP) yang bertujuan untuk mendukung kinerja dan mempermudah sistem pelaporan di berbagai unit kerja di Kantor Pusat, Daerah Operasi, serta Divisi Regional. Pengimplementasian sistem yang dilakukan bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia dan Metrasys ini dimulai pada tanggal 1 Juni 2010 dan diharapkan akan mulai go live tertanggal 1 Januari 2011. Sistem SAP ERP ini menciptakan adanya platform tunggal yang terinkoneksi dengan keuangan, sumber daya manusia dan kegiatan operasional lainnya yasng ada di tubuh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) serta meningkatkan kinerja proses terhadap berbagai hal secara real time dan meningkatkan kontrol manajemen. Penggunaan SAP ERP ini bisa memberikan gambaran yang konsisten terhadap kegiatan dan informasi keuangan seluruh organisasi. Hal ini memungkinkan kegiatan pelaporan menjadi lebih cepat, akurat dan meningkatkan pengawasan dalam

kegiatan operasional yang dilakukan bersamaan sehingga nantinya siklus yang dibutuhkan untuk laporan bulanan turun 75%, laporan kuartal turun 75% dan laporan tahunan turun 66%. Kegunaan lainnya adalah bisa menentukan apakah rute yang dilalui oleh kereta api bisa ditambah frekuensinya atau dihapuskan. Tidak sebatas itu saja, PT. Kereta Api Indonesia juga bisa merencanakan, melaksanakan dan mengawasi rolling stock serta kegiatan pemeliharaan terhadap infrastruktur yang dimiliki. (Sumber : http//www.tekno.kompas.com 10 Juni 2010) Sistem SAP ERP ini adalah aplikasi ERP dengan kemampuan terbaik di dunia dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan penggunanya. Dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan implementasi SAP-based HR yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja SDM dengan praktek terbaik. Inovasi yang berkaitan dengan teknologi informasi seperti pembelian paket sistem SAP ERP ini sangat mahal. Dana yang dikeluarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk implementasi SAP-based HR adalah sebesar 7,8 miliyar rupiah, sehingga perlu pertimbangan apakah langkah tersebut benar-benar dapat memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Karena masih terhitung baru, dan melihat bahwa hal serupa yang dilakukan beberapa perusahaan BUMN lainnya memberikan hasil positif, maka penelitian ini akan ditujukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh kualitas informasi yang dihasilkan terhadap kepuasan pengguna sistem tersebut, dan secara tidak langsung berkaitan dengan efektivitas sistem.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul tentang (Survey terhadap pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung Jawa Barat). 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Setiap perusahaan harus bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi mengikuti perubahan yang terjadi. Sama halnya dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang merupakan BUMN untuk terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia transportasi. Perkembangan yang dimaksud meliputi penggunaan teknologi sistem informasi yang akan membantu kelancaran operasional perusahaan. Langkah strategis diambil oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan mengimplementasikan sistem SAP ERP berbasis SAP-based HR dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan di bidang SDM. Penggunaan sistem SAP ERP ini diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif ditinjau dari sejauh mana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem tersebut. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan permasalahan secara terperinci sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tingkat kualitas informasi sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)? 2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)? 3. Bagaimana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Gambaran tingkat kualitas informasi sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 2. Gambaran tingkat kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 3. Untuk menganalisis dan mendapatkan bukti empiris pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem SAP ERP di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

1.4. Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil dari penelitian ini nantinya dapat memberikan kegunaan secara teoritis dan praktis bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen khususnya tentang teori-teori sistem informasi yang berkaitan dengan kualitas informasi dan kepuasan pengguna. 2. Kegunaan Praktis Hasil penetian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mengenai pengaruh penggunaan sistem SAP ERP terhadap kepuasan pengguna sistem informasi yang berada di intern perusahaan, dan mendorong organisasi lainnya untuk mengambil tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu menganalisa fenomena yang terjadi secara objektif dan menarik kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan dari fenomena tersebut, serta dalam mengukur efektifitas sistem informasi yang dapat dilihat dari faktor lainnya yang mempengaruhi.