BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek budaya dan sosial yang datang dari luar negeri membuat pola

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. kepada perusahaan. Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat global yang berdampak terhadap gaya hidup seseorang. termasuk dalam memenuhi kebutuhan hiburan. Rutinitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

Bab I PENDAHULUAN. perkembangan industri jasa dirasakan cukup dibutuhkan oleh masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yang menempati urutan ke-4. Data ini berasal dari CIA World

BAB I PENDAHULUAN. sumber penghasilan rakyat. Kopi menjadi andalan ekspor negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Kopi adalah jenis minuman yang dikenal banyak orang. Kopi masuk ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Perkembangan bisnis di era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi :

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan terkenal dengan kelezatan kopinya. Kopi telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah makluk sosial dimanapun mereka berada saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa jika pada suatu kota yang besar terdapat banyak pelaku-pelaku industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Makanan dalam pandangan sosial budaya, memiliki makna yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dinamis menjadikan kafe adalah salah satu alternatife untuk memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ismayadi, 1999)

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah bisnis di bidang Bakery. Roti memiliki sejarah panjang karena bagaimana. pun roti adalah makanan yang sehat dan bergizi.

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini gaya hidup masyarakat kota semakin kompleks, dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia IT (Information Technology) sekarang ini demikian

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bisnis food and beverage. Salah satu kebutuhan primer

BAB I PENDAHULUAN. . Gambar 1.1. Grafik Kontribusi Sub Industri Restoran Sumber : BPS (2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi dibandingkan beberapa sektor lainnya. PDB sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak sekali pebisnis atau investor yang membuka bisnis coffee shop di

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Profil Perusahaan. kecamatan Cepu, dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Selama hidup di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB 1 LATAR BELAKANG. Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata sebagai sumber pendapatan tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

Transkripsi:

BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma yang nikmat. Secara umum terdapat dua jenis kopi yang telah dibudidayakan ditempat ini yaitu kopi Robusta dan kopi Arabica. Dengan kualitas rasa yang nikmat tak heran kopi Aceh pun telah dipasarkan keberbagai penjuru Indonesia dan telah mendunia hingga kepasar Asia, Eropa dan Amerika. Salah satu jenis kopi robusta yang paling digemari yaitu kopi ulee Kareng yang menggunakan 100 persen kopi robusta asli. Ulee Kareng adalah salah satu kecamatan dibanda Aceh, ibu kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, salah satu karakteristik lain dari kopi Ulee Kareng adalah warnanya yang sangat pekat. Yang membuat kopi Aceh menjadi khas, khususnya kopi Ulee Kareng adalah cara penyajiannya yang khas berbeda dengan penyajian kopi dimana pun diseluruh Indonesia. Kopi diseduh dengan air yang dijaga tetap dalam keadaan mendidih, seduhan kopi disaring berulang kali dengan saringan yang terbuat dari kain, lalu dituangkan dari satu ceret keceret yang lain. Hasilnya adalah kopi yang sangat pekat, harum dan bersih tanpa mengandung bubuk kopi. Menikmati kopi Aceh bukan hanya menikmati rasanya, tetapi juga tradisi budaya. Di Aceh, kedai kopi merupakan tempat berkumpul, bertemu dan membicarakan segala topik. Bagi orang Aceh, mengunjungi kedai kopi merupakan bagian tak terpisahkan dari aktifitas sehari-hari. Disitu mereka

bersosialisasi dan menjalin silahturahmi sambil menikmati kopi. Mereka datang untuk menikmati kopi, sebagai tempat untuk bertemu teman atau rekan bisnis, ataupun hanya sekedar melepas lelah. semua masalah pasti bisa selesai diwarung kopi, begitu kata orang Aceh. Hal ini juga terjadi hampir diseluruh daerah di Indonesia khususnya bagi pecinta kopi, masyarakat di Indonesia sudah akrab dengan tradisi ngopi yang menajadi konsumsi rutin di setiap hari nya baik dilakukan di rumah atau di kedai-kedai kopi. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi kopi tumbuh sebesar 6-8 persen per tahunnya. Saat ini, konsumsi kopi domestik diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun. Hal ini menjadi peluang yang cukup besar bagi produsen dalam negeri untuk fokus menggarap pasar lokal (www.metrotvnews.com). Minum kopi kini bukan hanya menjadi tradisi bagi masayarakat didaerah namun telah menjadi bagian dari gaya hidup kaum urban, terlebih lagi kebiasaan itu tidak hanya menyerang kaum pria saja, namun telah menyerang kaum Wanita. Banyak aktifitas kehidupan masyarakat seperti rapat, pertemuan bisnis, reuni, kencan dan lain sebagainya dihiasi dengan secangkir kopi. Tidak hanya itu sejumlah tempat minum kopi pun didesain secara khusus, sehingga suasana minum kopi benar-benar membawa suasana segar dan nyaman. Hadirnya fenomena ini membuat para pengusaha melihat peluang bisnis yang menjanjikan, sehingga munculah banyak coffee shop atau kafe. Dimana kehadiran coffee shop ini dinilai yang paling sesuai dengan trend dan gaya hidup kaum urban saat ini. Suasana kafe yang nyaman, pilihan menu yang berkualitas dengan harga yang terjangkau tentu merupakan alasan bagi masyarakat untuk

memilih kafe sebagai tempat untuk refreshing, hang out, dan berkumpul dengan teman atau kerabat. Pengunjung juga dapat memperoleh keinginannya sekaligus dalam satu tempat misalnya pengunjung dapat menikmati hiburan yang disediakan di coffee shop atau Kafe tersebut sambil menikmati hidangan yang disediakan sekaligus sambil bekerja dengan memanfaatkan fasilitas hotspot atau wifi yang kini banyak ditawarkan di coffee shop atau kafe-kafe di kota-kota wilayah industri atau kota-kota dimana banyak kelas menengah berada, dalam hal ini termasuk pelajar dan mahasiswa. Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus mengalami perkembangan, kota Medan dikenal oleh masyarakat sebagai kota yang memiliki macam pilihan hiburan wisata untuk semua kalangan tanpa batasan usia. Mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, hingga wisata sejarah yang ditawarkan di kota ini. Medan juga memiliki kedekatan dengan kota Medan, selain letak kotanya yang berdekatan juga masyarakat Aceh yang mulai banyak menetap di kota Medan. Ada yang meneruskan pendidikan, bekerja dan menjalankan usaha. Warga Aceh dikota Medan terkenal dengan ciri khas usahanya yg bergerak dibidang kuliner khas Aceh yang hampir tersebar di sebagian besar kota Medan khususnya daerah-daerah yang dekat dengan universitas dan banyak dihuni oleh mahasiswa. Laju pertumbuhan perekonomian serta kemajuan teknologi dan informasi pun semakin cepat. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam pemasarannya,yaitu dengan secara terus menerus berinovasi untuk mencari dan

mempertahankan konsumennya. Bisnis yang dijalankan dewasa ini tidak lagi berorientasi pada laba dan keuntungan semata tetapi lebih berorientasi pada konsumen yang lebih banyak digunakan oleh pelaku bisnis. Keude Kupie Ulee Kareng merupakan salah satu coffee shop yang berada dikota Medan. Keude Kupie Ulee Kareng berdiri sejak tahun 2012 yang berlokasi di Jl. Dr Mansyur Medan yang berdekatan dengan kampus USU (Universitas Sumatera Utara). Keude Kupie Ulee Kareng Medan menjadi objek penelitian karena Keude Kupie Ulee Kareng Medan merupakan salah satu kedai kopi yang didesain lebih modern dan lebih nyaman dengan berbagai layanan dan fasilitas yang tersedia berbeda dengan kedai kopi yang selama ini kita kenal. Keude Kupie Ulee Kareng menawarkan kopi khas Aceh sebagai menu utama yang jarang kita dapat kan di coffe shop yang ada dikota Medan, selain kopi khas Aceh ada juga berbagai hidangan yang ditawarkan seperti makanan khas Aceh dan makanan tradisional lainnya. Keude Kupie Ulee Kareng juga dikunjungi oleh konsumen bukan hanya untuk membeli makanan atau minuman saja tetapi dijadikan sebagai tempat berkumpul berbagai komunitas dan pertemuan acara bisnis. Keude Kupie Ulee Kareng telah menjalankan usahanya 3 tahun, walaupun masih termasuk baru Keude Kupie Ulee Kareng Medan termasuk coffee shop yang diminati dikota Medan. Hal ini terlihat dari ramainya konsumen yang mengunjugi Keude Kupie Ulee Kareng Medan. Minat konsumen untuk berkunjung akan membawa keuntungan bagi Keude Kupie Ulee Kareng, Karena dengan adanya minat untuk berkunjung kembali ke Keude Kupie Ulee Kareng maka akan ada rencana untuk melakukan pembelian. Sehingga selagi konsumen

masih berminat untuk berkunjung kembali ke Keude Kupie Ulee Kareng, maka Keude Kupie Ulee Kareng akan dapat bertahan dari persaingan bisnis yang sama saat ini. Adapun jumlah pengunjung yang berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng Tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung di Keude Kupie Ulee Kareng Tahun 2015 Bulan / Tahun 2015 Jumlah Pengunjung Rata-Rata Pengunjung Per Hari Januari 4.850 161 Februari 5.650 188 Maret 6.120 204 April 5.510 184 Mei 5.750 192 Juni 6.350 212 Juli 4.550 152 Jumlah rata-rata pengunjung = 185 orang Sumber: Keude Kupie Ulee Kareng (Data diolah)2015 Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa ada terjadi fluktuasi jumlah pengunjung atau konsumen yang datang ke Keude Kupie Ulee Kareng. Pada bulan tertentu jumlah pengunjung mengalami peningkatan dan penurunan sehingga terjadi fluktuasi. Pada bulan januari jumlah pengunjung 4.850 orang pengunjung dengan rata-rata per harinya sebanyak 161 orang, pada bulan Februari jumlah pengunjung mengalami peningkatan menjadi 5.650 orang dengan rata-rata pengunjung per harinya 188 orang, sampai pada Bulan Maret meningkat menjadi 6.120 orang dengan rata rata per harinya 204 orang. Pada Bulan April dan Mei mengalami penurun yaitu 5.510 dan 5.750 orang, dibulan Juni jumlah pengunjung meningkat lagi 6.350 orang. Kemudian dibulan Juli mengalami penurunan yang sangat

siknifikan yaitu menjadi 4.550 orang pengunjung dengan rata rata perharinya 152 0rang. Peningkatan maupun penurun jumlah pengunjung yang terjadi tidak terlepas dari persaingan yang ada antara Keude Kupie Ulee Kareng dengan coffee shop lain yang bermunculan dikota Medan khususnya didaerah Jl. Dr Mansyur. Muncul persaingan ini merupakan salah satu masalah bagi Keude Kupie Ulee Kareng, karena dengan muncul nya pesaing ini menyebabkan penurunan pada jumlah pengunjungnya. Untuk itu Kuede Kupie Ulee kareng harus dapat melihat penyebab terjadi nya penurunan pengunjung dan melihat bagaimana segmen pengunjung yang ingin ditariknya, agar dapat mengerti strategi yang bagaimana dilakukan untuk menarik kembali konsumennya. Sangat penting bagi perusahaan untuk mengatahui dan memahami perilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan dapat lebih mengembangkan barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsumen memberikan pengaruh besar terhadap tujuan akhir pencapaian perusahaan, yaitu dengan memperoleh laba atau keuntungan melalui pembelian produk yang ditawarkan dan akan menghasilkan kepuasaan dari konsumen yang akan melakukan pembelian secara terus menerus. Dan hal ini lah yang mendorong perusahaan agar memahami faktor penyebab terjadinya keputusan pembelian produk oleh konsumen yang berupa barang atau jasa yang pada saat konsumen membutuhkan nya. Menurut Cravents dalam (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:4) perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, dan selera dan keputusan pembelian

konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya. Perusahaan yang melakukan usaha sebaliknya, yaitu memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian konsumennya, disebut customer driven organization. Artinya organisasi yang digerakkan oleh pemahaman untuk mengenal pelanggan dan memahami prilaku konsumen bukan masalah sederhana. Para pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya. Para pelanggan tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka lebih dalam. Menurut Setiadi (2003:12) keputusan seorang pembeli juga di pengaruhi oleh ciriciri kepribadiannya termasuk usia, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan motivasi. Pengunjung di Keude Kupie Ulee Kareng sangat beragam dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Berdasarkan Variabel yang ada yaitu Pekerjaan(X 1 ), Keadaan ekonomi(x 2 ), Gaya hidup(x 3 ), Kepribadian(X 4 ), Motivasi(X 5 ) dan Keputusan pembelian(y). Pengunjung yang berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng memiliki pekerjaan yang beragam yaitu Pengusaha, Karyawan swasta, Pegawai Negeri Sipil dan Mahasiswa. Kalau dilihat dari keadaan ekonomi nya, pengunjung Keude Kupie Ulee Kareng berasal dari golongan menengah ke bawah dan juga yang berkunjung ke Keude Kupie Ulee Kareng datang dengan gaya hidup yg berbeda-beda ada yang sudah menjadi kebiasaan untuk menikmati kopi disaat santai dan mengisi waktu luang, ada juga yang berkunjung untuk berbincang-bincang masalah bisnis ataupun pekerjaan. Kepribadian pengunjung juga berbeda-beda disetiap perkerjaan maupun gaya

hidupnya, ada yang senang bersosialisasi dengan kelompoknya dan ada juga yang lebih bersifat individual. Hal itu juga melandasi motivasi pengunjung di Keude Kupie Ulee Kareng, yang berkunjung karena ingin bersantai, mengisi waktu luang, berbicara bisnis dan pekerjaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Faktor Pribadi Yang Terdiri Dari Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, Kepribadian dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Pekerjaan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan? 2. Apakah Keadaan Ekonomi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan? 3. Apakah Gaya Hidup berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan? 4. Apakah Kepribadian berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan? 5. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan?

6. Ada pengaruh dari faktor pribadi dan motivasi terhadap keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui dan menganalisis bahwa Pekerjaan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 2. Mengetahui dan menganalisis bahwa Keadaan Ekonomi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 3. Mengetahui dan menganalisis bahwa Gaya Hidup berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 4. Mengetahui dan menganalisis bahwa Kepribadian berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 5. Mengetahui dan menganalisis bahwa Motivasi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan. 6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari faktor pribadi dan motivasi terhadap keputusan pembelian produk pada Keude Kupie Ulee Kareng Jl. Dr Mansyur Medan.

1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi seorang konsumen sebelum melakukan aktifitas pembelian agar perusahaan dapat meningkatkan dan mempertahankan konsumen. b. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan suatu kesempatan baik bagi peneliti untuk menambah wawasan,dan ilmu yang telah dipelajari selama perkulihaan. Peneliti juga dapat menerapkan teori-teori dan literatur yang peneliti peroleh dari bangku kuliah. c. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta pembanding dalam melakukan penelitian terhadapap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang.