L-1 Daftar Bank No Nama Bank No Nama Bank 1 BANK OF CHINA LIMITED 28 PT BANK BNP INDONESIA 2 DEUTSCHE BANK AG 29 PTBANK BUANA INDONESIA, TBK 3 PT BANK BRI (PERSERO), TBK 30 PT BANK BUKOPIN 4 PT BANK BUMI ARTA 31 PT BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK 5 PT BANK CHINATRUST INDONESIA 32 PT BANK CAPITAL INDONESIA, TBK 6 PT BANK GANESHA 33 PT BANK COMMONWEALTH 7 PT BANK JASA ARTA 34 PT BANK DANAMON INDONESIA 8 PT BANK MAYAPADA INTERNASIONAL,TBK 35 PT BANK DBS INDONESIA 9 PT BANK MAYBANK INDOCORP 36 PT BANK DKI 10 PT BANK METRO EXPRESS 37 PT BANK EKONOMI RAHARJA, TBK 11 PT BANK MIZUHO INDONESIA 38 PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL 12 PT BANK PERMATA TBK 39 PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO) 13 PT BANK RABOBANK INTERNASIONAL 40 PT BANK FINCONESIA 14 PT BANK ROYAL INDONESIA 41 PT BANK HARDA INTERNASIONAL 15 THE BANGKOK BANK BANK COMP. LTD 42 PT BANK HARMONI INTERNASIONAL 16 THE BANK THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI 43 PT BANK IFI 17 KANTOR PUSAT BANK BCA 44 PT BANK INA PERDANA 18 ABN AMRO BANK NV 45 PT BANK INDEX SELINDO 19 AMERICAN EXPRESS BANK LTD 46 PT BANK INDOMONEX 20 BANK OF AMERICA, N.A 47 PT BII, TBK 21 CIMB NIAGA 48 PT BANK JASA JAKARTA 22 CITI BANK N.A 49 PT BANK KESAWAN 23 PT BANK AGRONIAGA 50 PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 24 PT BANK ALFINDO SEJAHTERA 51 PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK 25 PT ANZ PANIN BANK 52 PT BANK MAYORA 26 PT BANK AKITA 53 PT BANK MEGA, TBK 27 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 54 PY BANK MULTIARTA SENTOSA
55 PT BANK MITRANIAGA 68 PT BANK UOB INDONESIA 56 PT BANK MULTICOR 69 PT BANK VICTORIA INTERNASIONAL 57 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) 70 PT BANK WOORI INDONESIA 58 PT BANK NISP 71 PT BANK YUDHA BHAKTI 59 PT BANK PERSYARIKATAN INDONESIA 72 PT DIPO INTERNASIONAL BANK 60 PT BANK RESONA PERDANIA 73 PT PAN INDONESIA BANK 61 PT BANK SHINTA INDONESIA 74 PT KOREA EXCHANGE 62 PT BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA 75 BANK DANAMON 63 PT BANK SWADESI 76 PT LIMAN INTERNASIONAL BANK 64 PT BANK SWAGUNA 77 STANDARD CHARTERED BANK 65 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) 78 THE HONGKONG & SHANGHAI BC 66 PT BANK UIB 67 PT BANK UOB BUANA, TBK
L-2 Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak... Nomor : Lampiran : Perihal : Permintaan Pemblokiran Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank... Kepada Yth. Sdr. Pimpinan Bank di... Sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa jo. Keputusan menteri keuangan Nomor : 563/KMK.04/2000 Tentang Pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dengan ini diminta bantuan Saudara untuk melakukan pemblokiran dan pencatatan atas kekayaan berupa deposito berjangka/ tabungan/ saldo rekening koran/ giro/ bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu *) atas nama: Nama :... NPWP :... Nomor Rekening :... Alamat :... Untuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor... tanggal... Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak saudara, diucapkan terima kasih. Kepala kantor *) Coret yang tidak perlu... NIP
L-3 Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak......,... 20... Nomor : Lampiran : Perihal : Pencabutan Pemblokiran Kepada Direktur Bank... di... Sehubungan dengan Surat kami Nomor : S-.../WPJ.../KP.../20... tanggal... perihal pemblokiran kekayaan penanggung pajak yang tersimpan pada bank... atas nama: Nama : NPWP : Nomor Rekening : Alamat : Berhubung telah dilunasinya utang pajak dan biaya penagihan pajak oleh penanggung pajak Sendiri/ melalui pemindahanbukuan ke kas Negara. *) Sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat (3) huruf F Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 jo. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 563/KMK.04/2000 tanggal 26 Desember 2000, dengan ini diminta kepada Saudara untuk mencabut pemblokiran tersebut. Atas bantuan dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. Kepala kantor *) Coret yang tidak perlu... NIP
L-4 Nomor : Lampiran : Perihal : Pelunasan Utang Pajak dan Biaya Penagihan pajak Menggunakan Harta Kekayaan yang Tersimpan di Bank yang telah Disita. Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... Jl... Di... Sehubungan dengan Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor:... tanggal..., bersama ini kami sampaikan permohonan untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menggunakan harta kekayaan yang tersimpan di Bank yang telah disita, yaitu atas nama: Nama :... NPWP :... Alamat :... Nomor Rekening :... Selesai : Rp... (......) Terlampir kami sampaikan bukti Surat Setoran Pajak yang telah kami tandatangani. Demikian kami sampaikan dan selanjutnya mohon pemblokiran yang telah dilakukan untuk dicabut. Pemohon Tindasan: Pimpinan Bank... Di......
L-5 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK... Nomor Lampiran Hal : SP-.../WPJ.../KP.../20... : 1 (satu) set : Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita Kepada Yth. Saudara Pimpinan Bank... di... Bersama ini kami sampaikan kepada saudara Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita: Nomor : Tanggal : Yang pelaksanaan sitanya telah dilakukan pada tanggal... tahun... Demikian disampaikan, untuk dimaklumi. Kepala kantor,... NIP
DAFTAR WAWANCARA PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN DAN PENYITAAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN DI BANK PADA KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU 1. Siapa sajakah yang melaksanakan kegiatan pemblokiran dan penyitaan harta kekayaan penanggung pajak di KPP Jakarta Kebon Jeruk 1? Kepala Seksi Penagihan Pajak, 1 orang Jurusita Pajak dan 1 orang Pelaksana Pajak. 2. Berapa banyak-kah dalam 3 tahun terakhir ini sudah dilakukannya tindakan pemblokiran dan penyitaan? 2 perusahaan (wajib pajak badan). 3. Mengapa sampai akhirnya harus dilakukan tindakan pemblokiran dan penyitaan? Tindakan penagihan seperti surat teguran dan surat paksa sudah disampaikan tetapi tidak ada tanggapan dari Penanggung Pajak yang bersangkutan. 4. Dasar hukum apa yang menjadi acuan dalam melakukan pemblokiran dan penyitaan? Kep. MenKeu Nomor 563/KMK.04/2000 tentang Pemblokiran Dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan Pada Bank Dalam Rangka Penagihan Pajak. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER 109/PJ./2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemblokiran Dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan PadaBank Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 2/19/PBI/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank. 5. Apa yang harus dilakukan Jurusita Pajak sebelum melakukan pemblokiran dan penyitaan? Membuat surat permintaan pemblokiran ke semua Bank di Indonesia (78 bank). 6. Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pemblokiran dan penyitaan? Alamat Wajib Pajak / Penanggung Pajak yang berubah-ubah dan tidak dimutakhirkan oleh Wajib Pajak / Penanggung Pajak yang bersangkutan. Wajib Pajak / Penanggung Pajak kurang mengetahui berbagai jenis alat paksa, (tidak menggubris ST dan SP yang diberikan sebelumnya). Jurusita Pajak mendapatkan perlawanan dari Wajib Pajak / Penanggung Pajak. Jurusita Pajak tidak menjumpai Wajib Pajak / Penanggung Pajak di tempatnya. Sebagian harta yang dimiliki Penanggung Pajak sudah dijaminkan ke Bank.
7. Sejauh ini bagaimana cara menangangi kendala tersebut? Dengan cara persuasif terlebih dahulu (langsung berbicara / tatap muka) dengan si Penanggung Pajak. Jika tetap tak ada tanggapan maka KPP langsung melakukan tindakan pemblokiran. 8. Bagaimana pelunasan utang pajak dengan harta tersebut? Tindakan pemblokiran akan dilepas / dicabut jika Penanggung Pajak sudah menyelesaikan / melakukan pelunasan utang pajak. 9. Apakah tindakan pemblokiran dilakukan harus sepengetahuan Penanggung Pajak ataukah dapat langsung? Langsung. Tindakan pemblokiran dilakukan dengan mengirimkan surat permintaan pemblokiran, langsung ke Bank tanpa sepengetahuan si Penanggung Pajak. Karena jika diketahui Penanggung Pajak dikhawatirkan harta kekayaan yang tersimpan di Bank tersebut telah dipindahkan. 10. Bagaimana Jurusita Pajak tahu apabila Penanggung Pajak memiliki rekening di bank? Surat untuk pemblokiran dikirimkan ke semua Bank yang ada di Indonesia. (total ada 78 Bank) dan dalam hal ini Bank wajib menyampaikan surat balasan. Berisi laporan kalau rekening tersebut sudah dilakukan pemblokiran. 11. Lalu bagaimana jika dia memiliki lebih dari 1 rekening? Semua akan tetap dilakukan pemblokiran. 12. Bagaimana jika rekening yang digunakan untuk menyimpan adalah rekening bukan milik pribadi? Sejauh ini belum ada kasus. Rekening biasanya milik pribadi. 13. Bagaimana jika rekening tersebut masih diblokir atas permintaan polisi terkait perkara pidana. Apakah menurut aturan rekening nasabah tersebut dimungkinkan diblokir lebih dari satu kali atas permintaan instansi yang berwenang yang berbeda? Lebih didahulukan untuk kepentingan perpajakan. Dan biasanya KPP akan langsung menemui pihak tersebut yang melakukan pemblokiran terlebih dahulu untuk dirundingkan bagaimana cara penyelesaiannya. Tapi sejauh ini belum ada kasus. 14. Apakah dalam pelaksanaan dalam melakukan pemblokiran Jurusita Pajak didampingi polisi? Kalau tindakan penyitaan : Iya. Tapi dalam hal pemblokiran : Tidak. Pihak KPP hanya mengirimkan surat lewat pos ke seluruh Bank.
Data yang diperoleh terkait penagihan pajak dengan surat paksa serta pemblokiran dan penyitaan rekening Bank dari si Penanggung Pajak Jumlah target dan realisasi penerimaan pajak tahun 2009-2011. Jumlah tunggakan pajak dan persentasenya tahun 2009-2011. Jumlah surat teguran, surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan yang telah diterbitkan tahun 2009-2011. Kronologis pelaksanaan penagihan pajak di KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu (kasus PT IPC). Contoh surat permintaan pemblokiran, pencabutan pemblokiran, dll Pelaksana Penagihan Pajak KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Jurusita Pajak KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Mulyanto Istajam Qomarudin Kepala Seksi Penagihan Pajak KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Hapunguan P