BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

BAB III METODE PENELITIAN. secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian yang berjudul Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data resep obat off-label

BAB III METODE PENELITIAN. dengan diagnosis utama Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

III. METODE PENELITIAN

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif terhadap semua variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. konsolidasi paru yang terkena dan pengisian alveoli oleh eksudat, sel radang dan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif non analitik

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan data

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi potong lintang (cross sectional) yaitu jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. konsolidasi paru yang terkena dan pengisian alveoli oleh eksudat, sel radang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. bawah 5 tahun dibanding penyakit lainnya di setiap negara di dunia. Pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

Peresepan Antibiotik pada Pasien Anak Rawat Jalan di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura: Prevalensi dan Pola Peresepan Obat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tertinggi terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun. (Kemenkes RI, 2013).

BAB III METOLOGI PENELITIAN. vivax di instalasi rawat jalan RSUD Scholoo Keyen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun...

PHARMACY, Vol 05 No 01 April 2007

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Farmakologi. dari instansi yang berwenang.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan anak merupakan suatu hal yang penting karena. mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Community Acquired Pneumonia (CAP) adalah penyakit saluran

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik pendekatan secara cross sectional dengan mengambil data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkim paru-paru dan sering

Perbandingan Pemilihan Terapi Golongan Penisilin dan Sefalosporin sebagai Terapi Empiris Berdasarkan Usia dan Status Gizi pada Balita dengan Pneumonia

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO)

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang disebabkan oleh bakteri terutama Streptococcus pneumoniae,

BAB IV METODE PENELITIAN

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

EVALUASI POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RS SLAMET RIYADI SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU PADA TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN...iv. KATA PENGANTAR...v

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental secara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pneumonia adalah penyebab utama kematian anak di. seluruh dunia. Pneumonia menyebabkan 1,1 juta kematian

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan

BAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berjudul Profil Penerapan Pelayanan Farmasi Klinik di Rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan Terapi Intensif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PENYAKIT ASMA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 2014). Pneumonia pada geriatri sulit terdiagnosis karena sering. pneumonia bakterial yang didapat dari masyarakat (PDPI, 2014).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN DI RUMAH SAKIT X KUPANG

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis pendekatan penelitian dengan pengumpulan data (observasi) sekaligus pada satu waktu. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu dengan mencatat data yang didapat dari rekam medik pasien balita penderita ISPA di RSUD Kab Bangka Tengah yang menjalani perawatan di instalasi rawat inap periode Januari-Desember 2015. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di RSUD Kab Bangka Tengah dan pengambilan data dilakukan selama satu bulan (Juni-Juli 2016). C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien balita berusia 0-5 tahun yang menderita ISPA dan menjalani perawatan di instalasi rawat inap RSUD Kab Bangka Tengah periode Januari-Desember 2015 yaitu sejumlah 103 pasien. 25

26 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling atau biasa disebut dengan sampel acak sederhana. Perhitungan besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini diketahui dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut: Keterangan: n : Besar sampel N : Jumlah populasi e : Toleransi kesalahan (10%) N n = 1 N. e 2 Berdasarkan rumus di atas dapat diketahui besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 103 n = 1 + 103. (0.1) 2 n = 103 = 50.73 51 pasien 2.03 D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi a. Pasien balita berusia 0-5 tahun yang menderita ISPA, menjalani perawatan di instalasi rawat inap RSUD Kab Bangka Tengah, dan mendapat terapi antibiotik periode Januari-Desember 2015

27 2. Kriteria Eksklusi a. Pasien yang pulang paksa dan meninggal, dan disertai penyakit penyerta infeksi b. Pasien yang memiliki rekam medik tidak lengkap E. Definisi Operasional 1. ISPA: penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih saluran nafas dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama 14 hari yang diderita oleh pasien balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015. 2. Ketepatan penggunaan antibiotik: apabila telah memenuhi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis berdasarkan berat badan pasien dan frekuensi pemberiannya. 3. Tepat pasien: tepat dalam menilai kondisi pasien apakah pasien mempunyai penyakit penyerta atau kontraindikasi terhadap terapi yang diberikan. 4. Tepat indikasi: obat yang diberikan sesuai dengan diagnosa dokter dan ditunjang dengan hasil lab dan gejala klinis yang mendukung. 5. Tepat obat: pemilihan jenis antibiotik yang diberikan kepada pasien sesuai dengan pedoman atau rujukan yang biasa digunakan sebagai acuan pengobatan.

28 6. Tepat dosis: dosis obat yang diberikan dan frekuensi pemberiannya berada dalam range terapi dan sesuai dengan standar pengobatan yang digunakan sebagai acuan. 7. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Depkes RI (2005), IDAI (2009), Pharmacotherapy Handbook 9 th Edition dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003). 8. Evaluasi penggunaan antibiotik: analisis perbandingan penggunaan antibiotik pada tiap kasus, dibandingkan dengan pedoman atau rujukan yang biasa digunakan sebagai acuan pengobatan. 9. Pasien balita: pasien yang berusia 0-5 tahun. F. Instrument Penelitian 1. Rekam Medik Rekam medik yang digunakan adalah rekam medik pasien balita penderita ISPA yang menjalani perawatan di instalasi rawat inap RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015. 2. Pedoman Pengobatan ISPA Berdasarkan keterangan dari pihak Rumah Sakit (RS) bahwa RSUD Kab Bangka Tengah belum mempunyai Standar Pelayanan Medik (SPM) tersendiri karena kondisi RS yang masih mendapat akreditasi C. Pemilihan obat untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah ini bersifat subjektif atau tergantung dengan dokter yang

29 menanganinya. SPM RSUD Kab Bangka Tengah baru akan disusun ketika proses akreditasi RS yang akan dilakukan di waktu berikutnya. Oleh karena itu, untuk mengevaluasi ketepatan penggunanan antibiotk pada penelitian ini digunakan beberapa standar terapi yang biasa digunakan sebagai acuan pengobatan seperti The Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and Children Older Than 3 Months of Age: Clinical Practice Guidelines by the Pediatric Infectious Diseases Society and The Infectious Diseases Society of America, Pharmacotherapy Handbook 9 th Edition, IDAI (2009): Pedoman Pelayanan Medis, Depkes RI (2005): Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003): Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Pneumonia. G. Cara Kerja 1. Proses pengumpulan data dari berkas rekam medik pasien balita penderita ISPA periode 2015. 2. Melakukan observasi dari berkas rekam medik secara retrospektif kemudian memilih kasus yang memenuhi kriteria inklusi. 3. Dari berkas yang terkumpul dipilih kasus ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 yang diterapi dengan antibiotik. 4. Mencatat data rekam medik pada lembar pengumpulan data.

30 5. Menganalisis ketepatan penggunaan antibiotik yang terdapat di rekam medik pasien berdasarkan pedoman atau standar terapi yang digunakan sebagai acuan. 6. Membuat hasil, pembahasan, dan kesimpulan. H. Skema Langkah Kerja Pengajuan proposal Izin dari Universitas Pengambilan data Izin dari Direktur RSUD Kab Bangka Tengah Seleksi dan pengolahan data Analisis data Membuat kesimpulan Membuat hasil dan pembahasan Gambar 2. Skema langkah kerja I. Analisis Data Analisis ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriftif evaluatif atau analisis perbandingan.

31 Analisis ketepatan dilakukan dengan melihat penggunaan antibiotik tiap kasus, kemudian dibandingkan dengan pedoman atau standar terapi yang digunakan sebagai acuan. Penyajian data disajikan secara kuantitatif yaitu dalam bentuk persentase.