BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perumahan Graha Kuncara Eksekutif blok AB-1 Kelurahan Kemiri, Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB IV HASIL PENELITIAN

BUKU PENGHUBUNG KELOMPOK BERMAIN PAUD JATENG SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Definisi Anak

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

TATA TERTIB SEKOLAH SD NEGERI 01 DUKUH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

PEDOMAN OBSERVASI. No. Aspek yang diamati Keterangan. 3 Interaksi antara anak dengan orang tua. 4 Sosialisasi yang dilakukan dalam keluarga

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

tempat umum gambar 1

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PERATURAN PSYCHE 2017

FORMULIR PENDAFTARAN

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

TATA TERTIB PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK) UIN MATARAM

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

A. RUBRIK PENILAIAN JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

ABSTRAK. Oleh: Budi Hermawan, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 PURI KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: / 660 / / 2017 TENTANG

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

BAHAGIA BELAJAR BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT TUJUAN HIDUP MANUSIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 45 JAKARTA

BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AKHLAQ DI MADRASAH ALIYAH MU ALLIMIN MU ALLIMAT REMBANG. 1. Kegiatan Siswa Madrasah Mu allimin Mu allimat Rembang

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

.satu. yang selalu mengirim surat

dengan penuh hormat. rumah. mata.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

Menghormati Orang Lain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. hendak dilakukan pihak lain. Ini dimulai ketika anak masuk kelompok

LAMPIRAN-LAMPIRAN KISI-KISI WAWANCARA. Pertanyaan Masalah Pengembangan. - Pelaksanaan. Strategi. pembelajaran. untuk. motivasi siswa. dalam belajar.

SERI BACAAN ORANG TUA

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

TATA TERTIB PENGENALAN PROGRAM STUDI (PPS) STIKES JENDERAL A. YANI CIMAHI TAHUN 2017/2018

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG IV KECAMATAN KALIKOTES TAHUN AJARAN 2012 / 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN

MODUL HOMESCHOOL JUNI 2006 Usia : 2-3 th

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PADA SISWA. (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1. Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2 MABA) ESSAY. oleh. Wahyu Adinda Yuli P NIM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi Awal Keterampilan Sosial Anak Kelompok A2 di TK Kemala

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

[Petunjuk Teknis ] 1

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN HUMANIS DALAM NOVEL TOTTO-CHAN GADIS CILIK DI JENDELA

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Sedangkan jam kerja penulis dimulai pukul 07:30 s/d 15:00 WIB. bagian yang berada pada unit kerja tersebut.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/BPM FMIPA UI/VII/2016.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Partisipan TK Islam Al Fattah adalah Taman Kanak-kanak yang terletak di perumahan Graha Kuncara Eksekutif blok AB-1 Kelurahan Kemiri, Kecamatan Sidoarjo. Jumlah pendidik di TK Islam Al-Fattah adalah 6 orang. Subyek penelitian ini adalah Wali Kelas Kelompok A dan Kepala Sekolah TK Islam Al Fattah tahun ajaran 2015/2016. Untuk pengambilan data, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan wali kelas Kelompok A. Alasan peneliti memilih kepala sekolah dan wali kelas kelompok A sebagai subyek penelitian yaitu dikarenakan peneliti ingin mendapatkan data yang valid, sehingga informan harus merupakan orang yang dapat menjelaskan dan menerangkan tentang masalah yang akan di teliti. Pengambilan data pada informan dilakukan melalui wawancara dan observasi. Adapun data dari subyek penelitian adalah sebagai berikut: a. Kepala Sekolah TK Islam Al Fattah Nama Usia Jabatan Masa jabatan Awal mengajar : Fifin Avivah, S.Pd.i : 34 Tahun : Kepala Sekolah : 5 tahun : Desember2010 51

52 b. Wali Kelas Kelompok A TK Islam Al Fattah Nama Usia Jabatan Masa jabatan : Ariesta Cahya Ningtyas : 27 Tahun : Wali Kelas Kelompok A : 5 Tahun Awal mengajar : Januari 2011 B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Temuan Penelitian Tabel 1. Jadwal Observasi dan Wawancara dengan subyek Kepala Sekolah Tanggal Tempat Tujuan 2 Agustus 2016 Ruang front Office Observasi & wawancara 3 Agustus 2016 Ruang Guru Observasi & Wawancara 4 Agustus 2016 Ruang Guru Observasi Tabel 2. Jadwal Jadwal Observasi dan Wawancara dengan wali kelas kelompok A Tanggal Tempat Tujuan 2 Agustus 2016 Ruang Guru Observasi & Wawancara 3 Agustus 2016 Ruang kelas Observasi & Wawancara 4 Agustus 2016 Ruang kelas Observasi

53 Tabel 3. Jadwal Dokumentasi di kelas kelompok A Tanggal Tempat Tujuan 3 Agustus 2016 Outdoor Dokumentasi 4 Agustus 2016 Ruang kelas Dokumentasi 2. Hasil Temuan Penelitian a. Macam-macam kedisiplinan siswa 1) Disiplin Terhadap Waktu Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup setiap insan. Dalam konteks kedisiplinan siswa, ada beberapa hal yang menjadi indikatornya bahwa siswa di katakan disiplin waktu di antaranya: a. Ketepatan waktu masuk kelas Keterlambatan siswa masuk kelas bisa menjadi persoalan bila tidak di tangani serius. Untuk menyelesaikan masalah keterlambatan siswa, dapat dengan menggunakan cara memberi penjelasan dan pengarahan agar siswa tidak datang terlambat. Namun sebelumnya pendidik harus mengetahui penyebab dari keterlambatan siswa itu sendiri. biasanya sih mbak, kalau orang tuanya di tanya kenapa terlambat, kebanyakan jawabnya, bangun paginya sulit masih rewel, sulit di bujuk ketika di ajak mandi atau orang tuanya bilang sarapanya lama. (CHW:1;2.5)

54 Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa, maka guru akan dengan mudah memberikan pengarahan dan bimbingan. saya selalu bilang kepada mereka datang terlambat itu merupakan akhlak yang kurang baik, terlambat itu malu sama teman-teman yang lain, apalagi kalau rewel, nanti kayak adek bayi, masih suka nangis, kan sudah TK A nak... itu yang sering saya katakan buat motivasi anakanak mbak. (CHW:1;2;5) Bukan hanya memberi pengarahan saja, namun guru harus selalu memberikan contoh yang baik, kepada anak didiknya agar kebiasaan baiknya dapat di contoh. semua guru di sini harus datang pukul 07.00, kita semua harus datang lebih awal dari pada anak-anak, biasanya anak-anak datangnya jam tujuh lebih karena masuknya jam 07.30. Setelah datang guru-guru berbaris di pintu gerbang untuk menyambut anak-anak, sambil mengucapkan assalamu alaikum... selamat pagi... wah pinter datang pagi... sudah sarapan nak?. (CHW:1;2;4). Guru harus bersungguh-sungguh dengan apa yang di katakan, serta konsisten dengan contoh yang diberikannya. Dari hasil observasi yang di amati peneliti, contoh yang di berikan oleh guru memberikan dampak yang baik untuk siswasiswi di PG/TK Islam Al-fattah, jarang sekali terlihat siswasiswi yang datang terlambat, rata-rata siswa- siswi datang sebelum pukul 07.30. kebanyakan mereka datang dengan di antar oleh orang tuanya, namun ketika di pintu gerbang mereka sudah siap di tinggal oleh orang tua. jika ada siswa yang

55 masih rewel dan enggan masuk ke dalam sekolah dengan sigap guru-guru memberikan penjelasan dan memotivasi mereka, tak lama kemudian siswa itu mau melakukan apa yang di instruksikan oleh guru. b. Keaktifan siswa masuk kelas Keaktifan siswa masuk kelas sangat di pengaruhi oleh penggunaan metode pembelajaran yang menarik untuk siswa. siswa di katakan aktif jika siswa mau mengikuti segala aktivitas yang di instruksikan oleh guru mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Di kelompok A merupakan awal dari pembelajaran penanaman disiplin dari taman kanak-kanak, oleh karena itu guru harus memiliki strategi yang tepat agar siswa- siswi mau mengikuti semua yang di instruksikan guru dengan baik. saya harus putar otak agar anak-anak mau masuk di kelas saya mulai dari awal sampai akhir pembelajaran, saya berusaha membuat semuanya jadi menarik buat anak-anak, misalnya: ketika Mau masuk kelas saya mengajak anak-anak main kereta-keretaan, agar anakanak tertarik untuk masuk kelas. (CHW:1;2;6) Belajar dengan cara-cara bervariasi (berlainan) sambil memperhatikan strukturnya akan di mengerti lebih baik dan di ingat lebih lama,oleh karena itu untuk dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar tersebut, guru juga di tuntut untuk aktif dalam mengajarinya.

56 misalnya saja ketika anak-anak saya kenalkan dengan nama-nama hari dan bulan, agar anak-anak mudah menghafal dengan cepat dan tertarik dengan materi yang saya berikan, saya menggunakan metode lagu, nama-nama hari dan bulan saya lagukan, saya bernyayi di depan anak-anak, saya mengulang ulang nyanyian saya, nanti lama-lama anak-anak bisa mengikuti saya. (CHW:1;2;6) Apabila guru-guru di sekolah selalu mempunyai caracara bervariasi untuk menyampaikan materi, maka dapat di pastikan siswa- siswi akan lebih tertarik untuk mengikutinya. Begitu pula siswi kelompok A di PG/TK Islam Al-fattah, Dari hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti, siswa- siswi kelompok A di PG/TK Islam Al-fattah sangat antusias ketika mendapatkan materi baru dari gurunya, mereka senang apabila di ajak belajar sambil bermain dan bernyanyi. Saat bel berbunyi dan siswa- siswi di ajak untuk masuk ke kelas semua siswa- siswi mau mendengarkan apa yang di instruksikan oleh gurunya, hal ini bisa di lihat dari sepinya suasana baik di halaman depan maupun di play ground (tempat bermain anakanak). c. Ketepatan Mengumpulkan Tugas yang Di Berikan Oleh Guru Dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidaklah lepas dari peran seorang guru yang merupakan pusat pembelajaran. Setiap media, metode dan model pembelajaran

57 yang di gunakan guru dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa- siswi di sekolah, anak pada usia TK adalah saat anak mulai bereksplorasi dan bersosialisasi bersama teman-temannya. Maka kehadiran guru terkadang justru di rasa anak mengganggu aktivitasnya, apalagi saat guru menyuruh anak belajar dan mengerjakan tugas-tugas di sekolah. untuk memberikan anak-anak tugas, saya harus putar otak lagi mbak, pokoknya bagaimana caranya agar tugas saya lebih menarik dari mainan mereka, sehingga mereka bisa mengalihkan mainanya dan mengerjakan tugas yang saya berikan, misalkan saja untuk melatih motorik halusnya saya mengajak mereka menggambar, menggambar macam-macam bangun seperti lingkaran, segitiga dan persegi empat, dan sekaligus di beri warna. Jadi di sini tiga pelajaran sekaligus yang saya berikan, yaitu melatih motorik halus, mengenalkan macam-macam bangun, dan mengenalkan warna (CHW:1;2;7). selain membuat materi pembelajaran yang menarik untuk menumbuhkan minat belajar mereka, guru juga harus bisa memotivasi mereka agar mau menyelesaikan tugas yang di berikan. saya biasanya memotivasi mereka dengan memberikan reward yaitu memberikan stempel bintang di tanganya bagi anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya, meskipun tidak sempurna, tidak mirip seperti contoh saya. (CHW:1;2;8)

58 Metode reward terbukti dapat meningkatkan motivasi murid-murid dalam menyelesaikan tugas, Dari hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti di PG/TK Islam Al-fattah ketika metode reward di terapkan dalam belajar, siswa- siswi terlihat serius dan antusias terhadap tugas yang di berikan, siswa yang mulanya terlihat kurang serius dalam menyelesaikan tugas, ketika melihat teman yang lain mendapat stempel bintang di tangannya, maka siswa tersebut termotivasi menyelesaikan tugas agar mendapatkan bintang juga. 2) Disiplin terhadap tata tertib a. Memakai seragam sekolah dengan atribut sesuai dengan ketentuan Salah satu tujuan dari pemakaian seragam sekolah adalah untuk melatih kedisiplinan siswa. Pemakaian seragam sekolah dengan atribut yang lengkap dapat menunjukkan bahwa anak tersebut disiplin. di sekolah kami memiliki tiga seragam, dalam satu Minggu anak-anak ganti seragam tiga kali, hari senin dan selasa memakai seragam hijau kuning, kalau rabu kamis pakai seragam warna Pink, lah.. kalau jum at pakai seragam olah raga. (CHW:1;2;9) Seragam sekolah bisa menjadi identitas dari suatu lembaga, dengan seragam sekolah maka dapat membedakan sekolah satu dengan sekolah yang lain, pada umumnya

59 seragam sekolah memiliki beberapa atribut sebagai pelengkapnya, di antaranya : topi, bet yang terdapat pada seragam, sabuk, dan kaos kaki. seragam di sekolah ini tidak memiliki banyak atribut, karena kami sekolah berbasis islam, maka atributnya hanya peci untuk murid laki-laki, dan kerudung untuk murid perempuan. Dan model seragamnya seperti busana muslim. Sebagian besar siswa menggunakan seragam sekolah dengan atribut yang lengkap karena siswa telah memahami fungsi dari pakaian yang telah dijelaskan oleh guru di kelas. gimana ya mbak... namanya anak-anak... kadang semaunya, apalagi soal seragam, masih sering kami mendapati anak-anak yang ke sekolah tidak mau pakai seragamnya, tapi itu tidak di lakukanya setiap hari, kalau saya bilang tergantung moodnya mereka, yang lucu itu... kadang ada anak ke sekolah pakai baju pesta, bajunya frozen baju nya Elsa yang biru itu lho mbak... tapi gimana lagi, kalau di larang, misalnya kita ganti itu nangis, jadi coba kita biarkan saat itu, sambil kita beri penjelasan mengenai fungsi seragam, seperti: nak.. kalau bajunya Elsa itu di pakai waktu acara ulang tahun, karena ini baju bagus, jadi di pakai di acara yang bagus juga, nah, kalau di sekolah juga harus pakai baju sekolah (seragam) biar sama sama temen-temen yang lain, coba liat, apa temen-temen yang lain ada yang pakai bajunya Elsa di sekolah?... biasanya setelah saya beri penjelasan besoknya dia mau pakai seragamnya lagi mbak... (CHW:1;2;30) Apabila ada siswa yang tidak menggunakan seragam dengan atribut yang lengkap maka ada punishmen yang harus

60 diterima. Hal ini bisa melatih siswa agar bisa berdisiplin dalam menaati peraturan. hukuman untuk anak-anak yang ringan-ringan saja, yang penting bisa membuat mereka jera... misalnya seragam sekolah di sini kan tidak begitu banyak atribut, atributnya yang harus di pakai hanya topi dan kerudung saja, jadi kalau ada anak perempuan yang tidak mau memakai kerudungnya hukumanya biasanya kita panggil dengan sebutan mas... misalnya mas dinda bunda minta tolong ambilkan ini ya... kalau saya sudah bilang begitu spontan temen-temen yang lain ketawa dan membuat si pelaku malu dan akhirnya lari mengambil kerudungnya untuk di pakai lagi. Tapi ini kan masih tahun ajaran baru, jadi anak-anak belum mendapat seragam, untuk sementara ini anak-anak masih pakai baju bebas Muslim. (CHW:1;2;31) Dari hasil pengamatan yang dilakukan sebagian besar siswa menggunakan seragam sekolah dengan atribut yang lengkap karena siswa telah memahami fungsi dari pakaian yang telah dijelaskan oleh guru di kelas. Contohnya, apabila ada siswi yang melanggar kedisiplinan dengan tidak memakai kerudung maka guru memberikan Punishmen dengan memanggil siswi tersebut dengan panggilan Mas.. bukan Mbak.. b. Menjunjung tinggi norma dan kesopanan dengan guru dan semua siswa Dalam kehidupan sehari-hari, semua orang dianjurkan untuk tetap menjunjung tinggi nilai norma dan kesopanan yang

61 berlaku di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, sangatlah tepat apabila nilai norma dan kesopanan ditanamkan dari usia dini. banyak sekali mbak.. cara untuk ngajarkan norma dan kesopanan. Yang pertama, kalau kita mengucapkan salam, anak-anak kita ajarkan untuk menjawab salam, misalnya assalamu alaikum... mereka nanti harus menjawab wa alaikum salam bunda.... Terus kalau ada anak minta tolong untuk membukakan makanan, kita ajarkan anak-anak untuk selalu mengawalinya dengan kalimat bunda... minta tolong bukakan... kalau nggak ada kalimat tersebut maka guru-guru sepakat untuk tidak menghiraukannya. (CHW:1;2;32) Dari hasil Observasi yang di lakukan oleh peneliti Sebagian besar siswa telah memiliki akhlak yang baik seperti apa yang telah diajarkan oleh gurunya. Hal ini terlihat dari sikap maupun tutur kata seperti, siswa mudah mengucapkan kalimat minta tolong, terima kasih, dan maaf setelah melakukan sesuatu karena hal ini sudah dibiasakan oleh gurunya. Contoh, ketika siswa meminta tolong untuk membukakan bungkus makanan siswa diajarkan untuk mengucapkan kalimat yang baik seperti, Bunda, minta tolong bukakan! Jika tidak ada kalimat tolong guru tidak mau membantu membukakan makanan.

62 3) Disiplin terhadap prosedur kerja administrasi sekolah a. Ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas Dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidaklah lepas dari peran seorang guru yang merupakan pusat pembelajaran. Setiap media, metode dan model pembelajaran yang di gunakan guru dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa- siswi di sekolah, anak pada usia TK adalah saat anak mulai bereksplorasi dan bersosialisasi bersama teman-temannya. Maka kehadiran guru terkadang justru di rasa anak mengganggu aktivitasnya, apalagi saat guru menyuruh anak belajar dan mengerjakan tugas-tugas di sekolah. untuk memberikan anak-anak tugas, saya harus putar otak lagi mbak, pokoknya bagaimana caranya agar tugas saya lebih menarik dari mainan mereka, sehingga mereka bisa mengalihkan mainanya dan mengerjakan tugas yang saya berikan, misalkan saja untuk melatih motorik halusnya saya mengajak mereka menggambar, menggambar macam-macam bangun seperti lingkaran, segitiga dan persegi empat, dan sekaligus di beri warna. Jadi di sini tiga pelajaran sekaligus yang saya berikan, yaitu melatih motorik halus, mengenalkan macam-macam bangun, dan mengenalkan warna. Selain membuat materi pembelajaran yang menarik untuk menumbuhkan minat belajar mereka, guru juga harus bisa memotivasi mereka agar mau menyelesaikan tugas yang di berikan.

63 saya biasanya memotivasi mereka dengan memberikan reward yaitu memberikan stempel bintang di tanganya bagi anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya, meskipun tidak sempurna, tidak mirip seperti contoh saya. Metode reward terbukti dapat meningkatkan motivasi murid-murid dalam menyelesaikan tugas, Dari hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti di PG/TK Islam Al-fattah ketika metode reward di terapkan dalam belajar, siswa- siswi terlihat serius dan antusias terhadap tugas yang di berikan, siswa yang mulanya terlihat kurang serius dalam menyelesaikan tugas, ketika melihat teman yang lain mendapat stempel bintang di tangannya, maka siswa tersebut termotivasi menyelesaikan tugas agar mendapatkan bintang juga. 3. Pembahasan a. Penanaman Disiplin Diri pada Anak Usia Dini di PG/TK Islam Al- Fattah Sidoarjo Dari hasil wawancara apa yang diketahui tentang disiplin diri pada anak usia dini, wali kelas kelompok A TK Al-Fattah memaparkan bahwa Disiplin pada anak itu adalah anak bisa dikatakan disiplin jika bisa menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik serta norma-norma yang berlaku sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh pendidik di sekolah maupun di rumah. Sedangkan menurut kepala sekolah yaitu perilaku / kebiasaan baik anak-anak yang dilakukannya sendiri tanpa ada yang mengingatkan atau memaksanya lagi, walaupun kebiasaan baik sekecil apa pun itu.

64 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wali kelas dapat ditarik pengertian bahwa gambaran penelitian disiplin diri pada anak adalah anak di katakan disiplin jika anak bertindak secara sukarela berdasarkan suatu rangsangan peraturan dan tata tertib yang membatasi, terlepas apakah tindakannya itu di terimanya atau tidak. Hal ini sesuai dengan pendapat PIET A (1994) kedisiplinan siswa dalam belajar sangatlah penting oleh karena itu adanya sikap disiplin yang tertanam pada diri siswa mempunyai tujuan agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat dan mengganggu ketenteraman proses belajar mengajar, juga membuat anak didik terlatih dan mempunyai kebiasaan mengontrol setiap tindakannya. Karena kelak ketika dewasa nanti anakanak akan berada dalam kelompok masyarakat yang menuntutnya untuk berprilaku sesuai dengan norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan yang baik, karena sebenarnya disiplin lahir bukan paksaan dari luar melainkan dari dalam diri. Proses penanaman disiplin di PG/TK Islam Al-Fattah menggunakan tipe disiplin Demokratis, hal ini seperti yang dituturkan oleh kepala sekolah dan wali kelas kelompok A.

65 Berikut kutipan hasil wawancara kepala sekolah: Upaya penanaman disiplin yang dilakukan oleh guru jika di luar kelas yaitu guru sama-sama menanamkan perilaku disiplin yang baik, guru selalu memberikan penjelasan dan motivasi kepada anak-anak dan langsung memberikan anak-anak contoh langsung, seperti : guru selalu memotivasi anak-anaknya untuk semangat datang ke sekolah pada pagi hari, dan hal ini diberi contoh langsung oleh guru, setiap pagi semua guru berjajar di gerbang untuk menyambut kedatangan siswa. Kutipan hasil wawancara wali kelas kelompok A: Disiplin yang saya terapkan di kelas sesuai dengan indikator yang ada di laporan hasil belajar anak. anak kelompok A anak di ajarkan untuk bisa tanggung jawab dan mandiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan subyek penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penanaman disiplin di sekolah PG/TK Islam Al- Fattah menggunakan tipe disiplin Demokratis, disiplin ini menekankan penjelasan dan arti yang mendasari peraturan. Penghargaan, terutama pujian, diberikan secara murah hati bila anak melakukan hal yang benar atau berusaha melakukan apa yang diharapkan. Kondisi tersebut sesuai dengan pendapat (Indra Soefandi) bahwa hukuman di terapkan bila anak sengaja melakukan kesalahan, dan sebelumnya anak diberi kesempatan untuk menjelaskan mengapa ia sampai berbuat kesalahan. Tipe disiplin ini jarang memberi hukuman fisik.

66 Proses penanaman disiplin di PG/TK Islam Al-Fattah ditinjau dari macam-macam kedisiplinan siswa : 1) Disiplin terhadap waktu a) Keaktifan siswa masuk kelas Cara guru menanamkan kepada siswa agar siswa aktif saat masuk kelas yaitu dengan cara guru menjadikan kegiatan pembelajaran semenarik mungkin agar siswa aktif masuk kelas mulai dari awal pembelajaran hingga akhir. Contoh, melatih motorik halus dengan membuat kegiatan meronce yaitu membuat kalung dari manik-manik. b) Ketepatan waktu masuk kelas Sekolah menetapkan waktu masuk kelas kepada siswa yaitu pada pukul 07.30 WIB dan guru memberi contoh dengan datang lebih awal dan menyambut siswa di pintu gerbang sekolah serta memberikan ucapan motivasi. c) Ketepatan mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru Guru memberikan reward kepada siswa yang mengumpulkan atau menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Seperti memberikan bintang. 2) Disiplin terhadap tata tertib a) Memakai seragam sekolah dengan atribut yang lengkap sesuai dengan ketentuan dari sekolah.

67 Guru selalu memberi pengertian kepada siswa mengenai fungsi pakaian, seperti seragam sekolah hanya dipakai di sekolah dan baju bebas tidak boleh digunakan di sekolah. b) Menjunjung tinggi norma dan kesopanan dengan guru dan semua siswa. Guru memberikan pengertian kepada siswa tentang pentingnya norma dan kesopanan dan guru langsung memberikan contoh agar dapat diadaptasi oleh para siswa. 3) Disiplin terhadap prosedur kerja administrasi sekolah. Ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas Guru memberikan reward kepada siswa yang mengumpulkan atau menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Seperti memberikan bintang. b. Disiplin Diri Anak Usia Dini yang Dihasilkan Melalui Penanaman Disiplin Diri di PG/TK Islam Al-Fattah Sidoarjo. Berdasarkan data hasil observasi dan informasi wawancara diperoleh hasil dari model penanaman disiplin diri Anak Usia Dini di PG/TK Islam Al-Fattah Sidoarjo. Berikut adalah hasil observasi yang diamati peneliti kepada siswa siswi PG/TK Islam Al-fattah setelah mendapat penanaman disiplin diri dari guru di sekolah :

68 1) Disiplin terhadap waktu a) Keaktifan siswa masuk kelas Setelah mendapat penanaman disiplin diri oleh guru di sekolah sebagian besar siswa mau mengikuti apa yang diinstruksikan oleh gurunya karena mereka merasa tertarik dengan materi yang akan diberikan, yaitu anak-anak diajak berbaris membuat gerbong kereta untuk masuk kelas dengan bernyanyi bersama. b) Ketepatan waktu masuk kelas Setelah mendapat penanaman disiplin diri oleh guru di sekolah sebagian besar siswa datang ke sekolah sebelum bel berbunyi. Hal ini dikarenakan guru memberikan motivasi kepada siswa dan langsung memberi contoh dengan berangkat lebih awal dan menyambut mereka di pintu gerbang dengan salam, senyum, dan sapa. c) Ketepatan mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru Setelah mendapat penanaman disiplin diri oleh guru di sekolah sebagian besar siswa mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena siswa merasa tertarik dengan apa yang dikerjakannya serta siswa akan mendapatkan reward apabila berhasil menyelesaikan tugas

69 2) Disiplin terhadap tata tertib a) Memakai seragam sekolah dengan atribut yang lengkap sesuai dengan ketentuan dari sekolah Setelah mendapat penanaman disiplin diri oleh guru di sekolah sebagian besar siswa menggunakan seragam sekolah dengan atribut yang lengkap karena siswa telah memahami fungsi dari pakaian yang telah dijelaskan oleh guru di kelas. Contohnya, apabila ada siswi yang melanggar kedisiplinan dengan tidak memakai kerudung maka guru memberikan Punishmen dengan memanggil siswi tersebut dengan panggilan Mas.. bukan Mbak.. b) Menjunjung tinggi norma dan kesopanan dengan guru dan semua siswa Setelah mendapat penanaman disiplin diri oleh guru di sekolah sebagian besar siswa telah memiliki akhlak yang baik seperti apa yang telah diajarkan oleh gurunya. Hal ini terlihat dari sikap maupun tutur kata seperti, siswa mudah mengucapkan kalimat minta tolong, terima kasih, dan maaf setelah melakukan sesuatu karena hal ini sudah dibiasakan oleh gurunya. Contoh, ketika siswa meminta tolong untuk membukakan bungkus makanan siswa diajarkan untuk mengucapkan kalimat yang baik

70 seperti, Bunda, minta tolong bukakan! Jika tidak ada kalimat tolong guru tidak mau membantu membukakan makanan. 3) Disiplin terhadap prosedur kerja administrasi sekolah Ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas Setelah mendapat penanaman disiplin diri oleh guru di sekolah sebagian besar siswa mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena siswa merasa tertarik dengan apa yang dikerjakannya serta siswa akan mendapatkan reward apabila berhasil menyelesaikan tugas. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir (1973) seorang siswa dikatakan disiplin apabila seorang siswa mengetahui macam-macam kedisiplinan yang ada terutama dalam dunia pendidikan.