BAB I PENDAHULUAN. pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KERANGKA TEORITIS. Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang Life-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses kehidupan manusia dimulai dari usia anak menuju usia remaja,

Transformasi BPJS 2. September 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, semuanya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Instansi Sipil, Perusahaan Swasta, atau di Dinas Pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Financial Check List. Definisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Manfaat dan Fungsi Dana Pensiun. Kapan Dana Pensiun. Perlu Dilakukan?

BAB I PENDAHULUAN. Nining Sriningsih, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dan menuju usia lanjut, sebuah perjalanan hidup yang memang tidak bisa

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2013 tentang perubahan keempat

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam sektor ketenagakerjaan ini

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan daerah diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BABI PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas manus1a yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

PENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Bekerja merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komitmen PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Natasha Ghaida Husna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan tersendiri, karena bisa memperoleh uang dan fasilitas-fasilitas yang

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fisiologis ini. Jika satu kebutuhan dasar sudah terpenuhi, maka kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Fransisca Hanita Rusgowanto S,Kom M,Ak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sektor perpajakan merupakan salah satu atau sebagian besar sumber penerimaan negara

Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon

BAB II PERANAN DANA PENSIUN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA. A. Pengaturan Dana Pensiun didalam Undang-Undang Dana Pensiun

I. PENDAHULUAN. tidak semua orang siap menghadapi masa tuanya. Terdapat banyak faktor yang

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelatihan Pembekalan Keterampilan Berwirausaha Dalam Menumbuhkan Kemampuan Wirausaha Bagi Purnabakti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hasil yang dituju. Salah satu cara untuk memenuhi semua itu adalah dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Untuk menjawab tuntutan

BERITA NEGARA. No.188, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pembayaran Pensiun. Prajurit TNI. Kepolisian. PNS. Biaya Operasional.

BAB III GAMBARAN UMUM DANA PENSIUN PLN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bekerja merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Kecemasan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau yang juga sering disebut dengan buruh merupakan elemen penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan

I. PENDAHULUAN. bekerja keras dengan hasil yang diperoleh disebut dengan penghasilan atau karya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Dana Pensiun. Pengembalian. Nilai Tunai.

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM DAN PERHITUNGAN MANFAAT TABUNGAN HARI TUA SERTA DANA PENSIUN SEBAGAI HAK PESERTA PT TASPEN (PERSERO) CABANG LAMPUNG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian berkembang sedemikian rupa. Keadaan tersebut membuat suasana

BAB I PENDAHULUAN. juga tak lepas dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

RINGKASAN PERKARA Nomor 007/PUU-III/2005 (Perbaikan I Tgl. 24 Maret 2005)

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

Sekilas tentang Dana Pensiun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

2013, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 19

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa

BAB I PENDAHULUAN. bekerja merupakan suatu kesempatan dimana seseorang dapat. mengembangkan dirinya, mencapai prestise, memperoleh suatu jabatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tanpa peran aktif karyawan walaupun perusahaan tersebut memiliki alat alat

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar saja, akan tetapi telah tersebar sampai ke kota-kota kecil dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap barang dan jasa, kesehatan, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Manusia sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja merupakan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga dengan berbagai pekerjaan. Hampir separuh dari usia digunakan dalam bekerja namun lambat laun kondisi fisik akan menurun. Aksesibilitas dalam pekerjaan pun akan berkurang pada akhirnya harus mengalami masa purna bakti atau masa pensiun. Masa pensiun masa yang akan dilalui semua pegawai yang bekerja di instansi atau perusahaan sesuai ketentuan yang ditentukan oleh pemerintah berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku. Berdasarkan peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 tahun 2013 tentang perubahan keempat atas peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1979 tentang pemberhentian pegawai negeri sipil usia pensiun PNS 56 tahun dan pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang tenaga kerja yaitu 56 tahun. Masa purna bakti adalah dimensi yang sangat rentan terhadap pergeseran mental, kemunduran fisik, dan berkurangnya produktifitas kerja. Hal inilah yang sering memicu terjadinya krisis interpersonal atau yang dikenal post power syndrome. Untuk mengatasi krisis interpersonal atau post power 1

syndrome perlu adanya pendidikan yang menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan para pegawai yang akan memasuki masa pensiun. Setelah memasuki masa purna bhakti kadang para pegawai bingung bagaimana mendapatkan pendapatan tambahan selain gaji pensiun atau pesangon yang diterima, untuk menjawab masalah krisis interpersonal atau post power syndrome pada masa pensiun yaitu pendidikan dan pelatihan merupakan solusi yang tepat untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Pendidikan yang diselenggarakan diluar pendidikan formal yaitu Pendidikan luar sekolah menyelenggarakan program program pendidikan. Program pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta. Pelaksanaan dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain jamsostek, suatu program kontribusi tetap wajib untuk karyawan swasta dan BUMN di bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, Departemen Keuangan memegang peranan dalam pengawasannya (UU No. 3/1992). Taspen, yaitu tabungan pensiun pegawai negeri sipil dan program pensiun swasta yang diberikan tanggung jawab oleh Departemen Keuangan (Keputusan Presiden No. 8/1997), dan ASABRI dana pensiun angkatan bersenjata, berada di bawah Departemen Pertahanan (Kepres No. 8/1977). Ketiga program ini diatur melalui ketentuan hukum yang berbeda-beda. 2

Program pensiun bertujuan untuk mempersiapkan kehidupan karyawan dimasa pensiun yang lebih baik. Menurut Maryono (2010), selama ini PT. PLN (Persero) sudah mempunyai program pensiun. Pada September 1991, Direksi PLN menetapkan bahwa penyelenggaraan program dana pensiun PLN dialihkan dari PLN ke YDP-PLN yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pelimpahan dana untuk dikembangkan, sementara itu administrasi kepesertaan program dana pensiun masih dilaksanakan oleh PLN. DP-PLN sebagai Dana Pensiun Pemberi Kerja dan penyelenggara Program dana Pensiun manfaat pasti adalah badan hukum tersendiri yang berbeda dengan Yayasan. Maka itu sehubungan dengan perubahan status PLN dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan pada bulan Juni 1994, maka DP-PLN disesuaikan dari Dana Pensiun Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi Dana Pensiun PT. PLN (Persero) atau disingkat DP- PLN. Sejak Oktober 1997 Iuran Peserta dipotong dan disetor langsung oleh Unit-Unit PLN ke DP-PLN yang sebelumnya disetor ke PT. PLN (Persero) Kantor Pusat selanjutnya diperhitungkan ke DP-PLN dengan jumlah Manfaat Pensiun yang telah dibayar oleh PLN. Pada PT. PLN (persero) program pensiunnya menitikberatkan kepada sistem pemberdayaan manajemen sumber daya manusia. Mengingat program pensiun yang baik harus memiliki sistem 3

manajemen sumber daya manusia. Menurut Hariandja dkk (2005), manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Menurut Henry (2001). Mengemukakan bahwa dalam rangka menindaklanjuti kepedulian perusahaan terhadap hal tersebut, maka pada perusahaan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, bermaksud menawarkan bentuk kerjasama dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan, karena menurut perspektif organisasi, dampak positif yang ditimbulkan dapat menjadi proses yang memugkinkan karyawan-karyawan baru dengan keahlian yang dimiliki untuk memasuki organisasi dan menggantikan karyawan-karyawan yang sudah memasuki masa pensiun. Masa transisi mendekati masa pra purnakarya atau pensiun disikapi beragam oleh setiap orang. Ada yang merasa cemas karena merasa belum siap dalam banyak aspek, baik aspek psikologi, aspek ekonomi dan materi maupun aspek sosial. Kecemasan yang berlebihan tentunya akan menimbulkan dampak yang kurang baik kondisi emosional dan dapat menimbulkan berbagai masalah baru. Ada juga yang menyikapi dengan santai dan tidak ada beban sama sekali dan ada pula justru menyikapi dengan rasa penuh 4

optimisme dapat mengaktualisasikan diri dalam kehidupan menjadi semakin baik dan berkualitas. Manusia pada dasarnya tidak akan terlepas dari aktivitas bekerja. Adapun alasan seseorang bekerja untuk mencari uang, bekerja untuk mengisi waktu luang, ada pula orang bekerja untuk mencari identitas diri, dan masih banyak lagi alasan seseorang untuk bekerja. Apapun alasan seseorang untuk bekerja semuanya adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia dalam melakukan pekerjaan tidak selalu sematamata hanya untuk mendapatkan upah atau gaji. Melainkan untuk mendapatkan kesenangan dengan tujuan dihargai oleh orang-orang di lingkungan kerjanya. Disamping itu kesenangan ini akan berkurang ketika seseorang tersebut memasuki masa dimana orang tersebut harus berhenti bekerja karena usianya telah lanjut dan dianggap sudah tidak produktif lagi dalam melakukan pekerjaan, atau yang sering dikenal dengan sebutan pensiun. Menurut Hadiwaluyo (2009).Pensiun merupakan masa ketika seseorang diberhentikan dari pekerjaannya sesuai dengan batas usia pensiun yang telah ditetapkan dalam aturan pensiun yaitu usia 56 tahun sedangkan untuk penganjar saat mencapai usia 65 tahun. Usia 56 tahun masuk dalam kategori madya lanjut. Di tahap ini sebenarnya seseorang masih cukup produktif namun kenyataannya mereka harus tetap 5

memasuki masa pensiun. Oleh karena itu, masa pensiun dianggap sebagai ancaman terhadap kehidupan seseorang di masa yang akan datang sehingga dapat menimbulkan kecemasan. Untuk menghindari hal kecemasan maka perusahaan memberikan sentuhan spiritual agar peserta dapat menjalani kehidupan masa pra purnakarya dengan lebih tenang, ikhlas dan hati yang lapang.memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan yang komprehensif mengenai berbagai usaha yang dapat dijadikan referensi terutama setelah para karyawan memasuki masa pra purnakarya.memberikan gambaran langsung tentang kewirausahaan dan bagaimana mengelola usaha dengan kondisi yang sesuai bidang yang diminati, sekaligus memberikan fasilitas bagi peserta untuk melakukan konsultasi usaha yang diminati hingga usahanya berjalan. Menurut Wendy (1996). Mengatakan bahwa ada terdapat 4 jenis pensiun, yaitu: 1. Pensiun Normal, pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun yang ditetapkan perusahaan. 2. Pensiun dipercepat, pensiun yang diberikan karena kondisi tertentu, misalnya ada pengurangan pegawai di perusahaan tersebut. 3. Pensiun ditunda, merupakan pensiun karena karyawan memintanya, usia peminta pensiun belum mencapai usia pensiun. Pensiun yang diberikan, akan diberikan pada usia pensiun. 4. Pensiun 6

cacat, pensiun yang diberikan karena sebuah kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Pada pokoknya adalah menjadi kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah. Karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas jasa, maka Pemerintah memberikan sumbangannya kepada Pegawai Negeri. Menurut Lum (2003), sebenarnya masa pensiun tidakah seburuk itu. Banyak juga orang yang berhasil menjalani masa pensiunnya dengan bahagia. Mereka menikmati masa pensiun sebagai masa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu, sehingga mereka menjadikan masa pensiun sebagai akhir yang indah dan cemerlang dalam pencapaian hidupnya. Mereka berhasil menyusun beberapa langkah untuk mengatasi hal hal yang tidak diinginkan pada masa tua mereka, terutama masalah keuangan yang tidak lagi stabil. Untuk memasuki pasca pensiun setiap karyawan pasti didalam sebuah perusahaan tentu memiliki program pensiun, yang mana akan 7

sangat memberikan jaminan dihari tua bagi semua karyawan yang sudah menabung atau memotong iuran setiap bulan selama bekerja. Setelah menjalani program pensiun didahului dengan masa Pra Purnakarya, pensiun dan Pasca pensiun, melihat penjelasan dilatar balakang diatas maka setiap karyawan tentu memiliki program-program yang nantinya dipilih untuk mempersiapkan dirinya memasuki ketiga masa tersebut. Sehingga tidak ada kecemasan dalam mempersiapkan diri melewati masa-masa pensiun dalam konteks sumber daya manusia di PT. PLN (Persero). 1.2 Persoalan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas rumusan persoalan penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Apa yang menjadi Latar Belakang dan tujuan pihak perusahaan melakukan training untuk para karyawan pra purna karya? 2. Bagaimana pihak perusahaan melakukan analisis kebutuhan sehingga memunculkan program training untuk karyawan pra purna karya? 3. Bagaiman gambaran program training untuk karyawan pra purna karya? 8

4. Bagaimana tanggapan karyawan pra purna karya terhadap penyelenggaran training? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan persoalan penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan alasan dan tujuan pihak perusahaan melakukan training untuk para karyawan pra purna karya. 2. Untuk mendeskripsikan analisis kebutuhan sehingga memunculkan program training untuk karyawan pra purna karya. 3. Untuk mendeskripsikan gambaran program training untuk karyawan pra purna karya. 4. Untuk mendeskripsikan tanggapan karyawan pra purna karya terhadap penyelenggaran training. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah khususnya mengenai persoalan program pensiun dalam kerangka manajemn sumber daya manusia pada perusahaan. Dan diharapkan bisa menjadi bahan pemikiran teoritis selanjutnya 9

yang akan dilakukan berkaitan dengan topik program pensiun dan sistem manajemen sumber daya manusia. 2. Manfaat secara Praktis, penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi khusus pada pihak manajemen perusahaan dalam rangka meningkatkan sistem sumber daya manusia pada karyawan purnakarya yang lebih baik dimasa yang akan datang. 10