BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam pelaksanaannya, pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dalam analisis ini termasuk penelitian survey, yaitu penelitian yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

KUESIONER LAMPIRAN 1. BAGIAN 1 PROFIL RESPONDEN (Silahkan beri tanda ) Nama : Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan. Usia :

BAB IV. Hasil dan Bahasan. dan pembahasan mengenai hasil analisis data. Pada penelitian aktual peneliti membagikan 40 kuesioner tambahan, penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden, kualitas website, kepuasan pengguna, uji validitas dan

Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

LAMPIRAN 1 KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan : Lama Menggunakan : a. < 1 tahun b. 1 3 tahun c.

KUESIONER. A. Identitas Responden (No. Responden: ) Nama :

KUESIONER. Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab. penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN LATAR BELAKANG KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK IT MARINAH AL-HIDAYAH MEDAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

2. KUISONER PENELITIAN

Lampiran : 1. KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kayawan (PT. Perkebunan Nusantara XII) Pengantar

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Data keterlambatan proyek Dalam pelaksanaannya, pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 mengalami keterlambatan. Keterlambatan tersebut dapat diketahui dari hasil evaluasi data kurva S, dimana terdapat penyimpangan cukup besar antara rencana dengan realisasi. Menurut data kurva S rencana, sampai bulan Januari 2017, harusnya 75.80% pekerjaan terselesaikan. Namun realisasinya, baru 20.07% pekerjaan yang terselesaikan. Maka, dapat dihitung sampai bulan Januari 2017 progress pekerjaan minus 55.73%. 4.2. Kuesioner tahap pertama Kuesioner tahap pertama adalah kuesioner validasi awal terhadap para pakar pada Proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta. Yang menjadi pakar adalah para pimpinan atau senior Proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta yang sudah terlibat di dunia konstruksi gedung. Tujuan dari pelaksanaan kuesioner tahap pertama adalah untuk melihat tanggapan pakar mengenai variabel yang ditemukan peneliti melalui studi literatur. Para pakar memberi komentar dan masukan mengenai variabel dari literatur agar relevan dan dapat digunakan untuk penelitian yang akan digunakan. Berikut ini adalah data pakar pada kuesioner tahap pertama: Tabel 4.1 Data Pakar No. Jabatan Pendidikan Terakhir Pengalaman Kerja 1 Project Manager S1 24 th 2 Structural Manager S1 26 th 3 MEP Manager S1 30 th 4 Planning and Method Engineer S2 4.5 th 5 Supervisor S1 5 th IV-1

Pada tahap ini para pakar memberikan tanggapan, perbaikan beserta masukan terhadap 9 variabel independen beserta 91 indikator penelitian yang diajukan oleh penulis. Setelah kuesioner terkumpul, lalu dilakukan perbaikan atas yakni indikator maupun variabel yang tidak disetujui oleh pakar akan dibuang dan tidak dipergunakan pada pengumpulan data tahap kedua yaitu kuesioner tahap kedua kepada responden yakni jajaran staff PT. Acset Indonusa, Tbk yang bekerja di proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta. Berikut adalah tabel validasi awal pakar penelitian keterlambatan Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta. IV-2

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Tahap I Variabel X Variabel Kode Indikator Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar 1 2 3 4 5 Kesimpulan Faktor bahan X1 1 Kekurangan bahan konstrusi x x x Tidak (Material) X1 2 Perubahan material pada bentuk, fungsi, dan spesifikasi x Ya Faktor tenaga kerja (Man Power) X1 3 Kualitas material yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi x x x x x Tidak X1 4 Kesulitan dalam memperoleh harga resmi dari pemasok material x x x x x Tidak X1 5 Keterlambatan pemutusan Owner tentang material yang akan digunakan Ya X1 6 Keterlambatan keluarnya hasil uji / test material x x x Tidak X1 7 Keterlambatan pengiriman material x x x x Tidak X1 8 Kerusakan material di tempat penyimpanan x x x x x Tidak X1 9 Keterlambatan pabrikasi khusus bahan bangunan x Ya X1 10 Kelangkaan karena kekhususan x Ya X1 11 Ketidaktepatan waktu pemesanan x Ya X1 12 Kenaikan harga material x x x x x Tidak X1 13 Terjadi pencurian material x x x x Tidak X1 14 Kesulitan dalam pemasangan material tertentu x x Ya X2 1 Kekurangan tenaga kerja x Ya X2 2 Kemampuan tenaga kerja terkait produktivitas x Ya X2 3 Kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja x x x x Tidak X2 4 Kesukuan atau nasionalisme atau kultur tenaga kerja x x x x x Tidak X2 5 Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pihak yang terlibat di dalam x Ya proyek X2 6 Pengalaman personel kontraktor yang tidak mencukupi x x Ya X2 7 Kualifikasi personel tidak sesuai di bidangnya x x Ya IV-3

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Tahap I Variabel X (Lanjutan) Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar Variabel Kode Indikator Kesimpulan 1 2 3 4 5 X2 8 Instruksi kerja tidak jelas x x x Tidak Faktor tenaga kerja (Man Power) Faktor peralatan (Equipment) Faktor keuangan (Financing) X2 9 Pemogokan x x x Tidak X2 10 Kesalahan dalam menginterpretasikan gambar dan spesifikasi x Ya X2 11 Ketidakmampuan tim proyek kontraktor dalam menentukan atau menerapkan metode pelaksanaan x Ya X2 12 Kerja lembur yang berlebihan x x x x x Tidak X2 13 Kurangnya program pelatihan yang berkaitan dengan bidang yang ditangani x x Ya X3 1 Kerusakan peralatan x x x Tidak X3 2 Kekurangan peralatan Ya X3 3 Kemampuan mandor atau operator yang kurang x Ya X3 4 Keterlambatan pengiriman peralatan x x x Tidak X3 5 kualitas peralatan yang digunakan x x x Tidak X3 6 Penggunaan peralatan yang tidak efisien x Ya X3 7 Kesalahan manajemen peralatan x x Ya X4 1 Ketersedian keuangan selama pelaksanaan x x x Ya X4 2 Keterlambatan proses pembayaran oleh Owner x Ya X4 3 X4 4 Tidak adanya uang intensif untuk kontraktor, apabila waktu penyelesaian lebih cepat dari jadwal x x x x Tidak Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai kontrak akibat alasan tertentu x x Ya X4 5 Modal kontraktor tidak mencukupi x x x x Tidak IV-4

Variabel Kode Indikator Faktor keuangan (Financing) Faktor lingkungan (Environment) Faktor perubahan (Change) Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Tahap I Variabel X (Lanjutan) Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4 Pakar 5 Kesimpulan X4 6 Keterlambatan pembayaran kontraktor ke supplier dan tenaga kerja, x Ya sehingga mereka memilih untuk memutuskan hubungan kerja X4 7 Situasi perekonomian nasional x x x x x Tidak X4 8 Inflasi mata uang x x x x Tidak X4 9 Fluktuasi harga barang atau material x x x Tidak X5 1 Faktor sosial dan budaya x x x x Tidak X5 2 Praktik penipuan dan suap x x x Tidak X5 3 Pengaruh udara panas pada aktivitas konstruksi x x x x Tidak X5 4 Pengaruh hujan pada aktivitas konstruksi x x Ya X5 5 Pengaruh keamanan lingkungan terhadap pembangunan proyek x x x x Tidak X5 6 Lokasi proyek yang sulit dijangkau (akses/jalan masuk ke lokasi) x x x x x Tidak X5 7 Permasalahan dengan tetangga sekitar x x x x Tidak X6 1 Perubahan desain yang terlalu signifikan (perubahan lebih dari 50% dari desain sebelumnya) x Ya X6 2 Terjadi perubahan desain oleh Owner saat pelaksanaan Ya X6 3 Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana x Ya X6 4 Ketidakmatangan desain dari Owner Ya X6 5 Perubahan metode kerja oleh kontraktor x x x Tidak X6 6 Kesalahan dalam penyelidikan tanah x x x x Tidak X6 7 Kondisi permukaan air bawah tanah di lapangan x x x x Tidak X6 8 Masalah geologi di lokasi x x x x Tidak IV-5

Variabel Kode Indikator Faktor perubahan (Change) Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation) Faktor kontrak (Contractual Relationship) Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques) Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Tahap I Variabel X (Lanjutan) Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4 Pakar 5 Kesimpulan X6 9 Kesalahan yang terjadi selama proses konstrusi oleh kontraktor yang x x x Tidak mengakibatkan perubahan desain X6 10 Perubahan atas pekerjaan yang telah selesai (rework) x Ya X7 1 Perolehan ijin dari Pemerintah x x Ya X7 2 Peraturan baru yang membutuhkan waktu untuk diimplementasikan x x x Tidak X7 3 Birokrasi yang berbelit-belit dalam operasi proyek x x x Tidak X8 1 Kurangnya pemahaman isi kontrak x Ya X8 2 Ketidaksepahaman aturan pembuatan kerja x x x x Tidak X8 3 Perubahan lingkup kerja pada saar pelaksanaan x Ya X8 4 Rendahnya pengontrolan dokumen x x x Tidak X8 5 Konflik antara kontraktor dan konsultan x x x Tidak X8 6 Tidak adanya kerja sama antara kontraktor dengan Owner x Ya X8 7 Keterlambatan Owner dalam pembuatan keputusan Ya X8 8 Negosiasi dan perijinan pada kontrak x x x Tidak X8 9 Perselisihan pekerjaan antara bagian-bagian yang berbeda dalam proyek x x Ya X8 10 Komunikasi yang kurang antara Owner dengan perencana pada perencanaan Ya X8 11 Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam penyelesaian proyek x x x Tidak X8 12 Organisasi yang jelek pada kontraktor dan konsultan x x Ya X8 13 Penyampaian informasi yang kurang lengkap x Ya X9 1 X9 2 Kontrol kontraktor utama terhadap subkontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan Persiapan jadwal kerja dan revisi oleh konsultan ketika konstruksi sedang berjalan x x Ya x x Ya IV-6

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Tahap I Variabel X (Lanjutan) Pakar Pakar Pakar Pakar Pakar Variabel Kode Indikator Kesimpulan 1 2 3 4 5 Faktor waktu dan X9 3 Prosedur pemeriksaan dan pengetesan dalam proyek x x Ya kontrol (Schedulling X9 4 Perencanaan schedule pekerjaan yang kurang baik oleh kontraktor x x Ya and Controlling techniques) X9 5 Kurangnya komitmen akan komitmen QA/QC Ya X9 6 Tanda-tanda pengontrolan praktisi pada pekerjaan dalam lokasi proyek x x x x Tidak X9 7 X9 8 Kekurangan tenaga dan manajemen terlatih untuk mendukung pelaksanaan konstruksi x Ya Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Utama (Pekerjaan Penggalian/Penimbunan, Pekerjaan Pondasi) x Ya X9 9 Teknologi yang tertinggal x x x x Tidak X9 10 Penerapan teknologi baru/khusus yang belum dikenal dengan baik x x Ya X9 11 Adanya pekerjaan tambah Ya X9 12 Tidak memenuhi perencanaan awal proyek x x x Tidak X9 13 Persiapan dan ijin Shop Drawing Ya X9 14 Telatnya pengajuan perubahan desain x Ya X9 15 Menunggu ijin untuk kontrol material x x x Tidak IV-7

Dari rekapitulasi tersebut terdapat 44 indikator yang dieliminasi menurut para pakar dan tidak masuk dalam penyebaran kuesioner tahap dua, sehingga untuk selanjutnya indikator yang dipakai ada 47 indikator untuk variabel independen (X), dengan kode yang telah disesuaikan, serta ditambah 1 indikator untuk variabel dependen (Y). Tabel 4.3 Indikator yang Digunakan pada Kuesioner II Variabel X Kategori Kode Indikator Faktor bahan (Material) X1 1 Perubahan material pada bentuk, fungsi, dan spesifikasi Faktor tenaga kerja (Man Power): Staff & Labor Faktor peralatan (Equipment) Faktor keuangan (Financing) Faktor lingkungan (Environment) Faktor perubahan (Change) serta Design & Method X1 2 X1 3 X1 4 X1 5 X1 6 X2 1 X2 2 X2 3 X2 4 X2 5 X2 6 X2 7 X2 8 X2 9 X2 10 X3 1 X3 2 X4 1 X4 2 X4 3 X5 1 X6 1 X6 2 X6 3 X6 4 Keterlambatan pemutusan Owner tentang material yang akan digunakan Keterlambatan pabrikasi khusus bahan bangunan Kelangkaan karena kekhususan Ketidaktepatan waktu pemesanan Kesulitan dalam pemasangan material tertentu Kekurangan tenaga kerja Kemampuan tenaga kerja terkait produktivitas Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pihak yang terlibat di dalam proyek Pengalaman personel kontraktor yang tidak mencukupi Kualifikasi personel tidak sesuai di bidangnya Kesalahan dalam menginterpretasikan gambar dan spesifikasi Ketidakmampuan tim proyek kontraktor dalam menerapkan metode pelaksanaan Kurangnya program pelatihan yang berkaitan dengan bidang yang ditangani Kemampuan mandor atau operator yang kurang Penggunaan peralatan yang tidak efisien Kekurangan peralatan Kesalahan manajemen peralatan Keterlambatan proses pembayaran oleh Owner Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai kontrak akibat alasan tertentu Keterlambatan pembayaran kontraktor ke supplier dan tenaga kerja, sehingga mereka memilih untuk memutuskan hubungan kerja Pengaruh hujan pada aktivitas konstruksi Perubahan desain yang terlalu signifikan Terjadi perubahan desain oleh Owner saat pelaksanaan Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana Ketidakmatangan desain dari Owner IV-8

Tabel 4.3 Indikator yang Digunakan pada Kuesioner II Variabel X (Lanjutan) Kategori Kode Indikator Faktor perubahan (Change) serta Design & Method Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation) Faktor kontrak (Contractual Relationship) Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques) X6 5 X6 6 X6 7 X7 1 X8 1 X8 2 X8 3 X8 4 X8 5 X8 6 X8 7 X8 8 X8 9 X9 1 X9 2 X9 3 X9 4 X9 5 X9 6 X9 7 X9 8 Adanya rework Penerapan teknologi baru/khusus yang belum dikenal dengan baik Ketidakmampuan tim proyek kontraktor dalam menentukan metode pelaksanaan Perolehan ijin dari Pemerintah Kurangnya pemahaman isi kontrak Perubahan lingkup kerja pada saat pelaksanaan Tidak adanya kerja sama antara kontraktor dengan Owner Keterlambatan Owner dalam pembuatan keputusan Perselisihan pekerjaan antara bagian-bagian yang berbeda dalam proyek Adanya pekerjaan tambah Komunikasi yang kurang antara Owner dengan perencana pada perencanaan Organisasi yang jelek pada kontraktor dan konsultan Penyampaian informasi yang kurang lengkap Kontrol kontraktor utama terhadap subkontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan Persiapan jadwal kerja dan revisi oleh konsultan ketika konstruksi sedang berjalan Prosedur pemeriksaan dan pengetesan dalam proyek Perencanaan schedule pekerjaan yang kurang baik oleh kontraktor Kurangnya komitmen akan komitmen QA/QC Kekurangan tenaga dan manajemen terlatih untuk mendukung pelaksanaan konstruksi Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Jalur Kritis (Pekerjaan Penggalian/Penimbunan, Pekerjaan Pondasi) Persiapan dan ijin Shop Drawing Tabel 4.4 Indikator yang Digunakan pada Kuesioner II Variabel Y Kategori Kode Indikator Keterlambatan Y 1 Bagaimana kinerja waktu pekerjaan yang anda kerjakan? 4.3. Kuesioner tahap kedua Setelah dilakukan penyesuaian dengan hasil validasi terhadap para pakar, maka dilakukan pengumpulan data tahap kedua. Dimana pada tahap ini, pengumpulan data IV-9

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah staff yang bekerja di PT. Acset Indonusa, Tbk selaku main contractor pada Proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta. Responden diminta untuk mengisi kuesioner mengenai tingkat pengaruh suatu peristiwa terhadap keterlambatan pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1, Jakarta. Sehingga dapat diperoleh bagaimana penilaian terhadap penyebab terjadinya keterlambatan pada Proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta. Penjelasan data responden akan disajikan sebagai berikut. 4.3.1. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasaran jenis kelamin dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut. Tabel 4.5 Distribusi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki-Laki (L) 42 84 Perempuan (P) 8 16 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 42 orang atau sebesar 84%, sedangkan responden paling sedikit berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang dengan prosentase sebesar 16%. Berikut adalah distribusi jenis kelamin responden menggunakan gambar pie chart: IV-10

JENIS KELAMIN Perempuan (P) 16% Laki-Laki (L) 84% Gambar 4.1 Pie Chart Distribusi Data Jenis Kelamin Responden 4.3.2. Distribusi frekuensi berdasarkan kelompok usia responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasaran kelompok usia responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut. Tabel 4.6 Distribusi Kelompok Usia Responden Kelompok Usia Frekuensi Prosentase (%) 20 th 1 2 21-25 th 21 42 26-30 th 11 22 31-35 th 4 8 36-40 th 5 10 41-45 th 2 4 46-50 th 5 10 > 50 th 1 2 Jumlah 50 100 Dari tabel pengelompokan usia di atas, diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi responden berdasarkan usia berada pada usia 21-25 tahun yaitu sebanyak 21 orang dengan prosentase 42%. Kemudian untuk usia 26-30 tahun ada sebanyak 11 orang dengan prosentase 22%. Untuk usia 36-40 tahun dan 46-50 tahun, masing-masing sebanyak 5 orang dengan prosentase 10%. Untuk usia 31-35 tahun ada sebanyak 4 orang dengan prosentase 8%. Untuk usia 41-45 tahun ada sebanyak 2 orang dengan IV-11

prosentase 4%. Dan jumlah paling sedikit sebanyak 1 orang adalah responden dengan usia 20 th dan > 50 th dengan prosentase sebesar 2%. Berikut adalah distribusi kelompok usia responden menggunakan gambar pie chart. 41-45 th 4% 36-40 th 10% KELOMPOK USIA 46-50 th 10% > 50 th 2% 21-25 th 42% 20 th 2% 31-35 th 8% 26-30 th 22% Gambar 4.2 Pie Chart Distribusi Data Kelompok Usia Responden 4.3.3. Distribusi Frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasaran pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut. Tabel 4.7 Distribusi Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) SMK 10 20 D3 6 12 S1 31 62 S2 3 6 Jumlah 50 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhirnya rata-rata berpendidikan S1 yaitu sebanyak 31 orang dengan prosentase 62%. Sedangkan responden dengan pendidikan SMK, D3, dan S2 masing-masing sebanyak 10, 6, dan 3 orang dengan prosentase 20%, 12%, dan 6%. IV-12

Berikut adalah distribusi pendidikan terakhir responden menggunakan gambar pie chart. PENDIDIKAN TERAKHIR S2 6% S1 62% SMK 20% D3 12% Gambar 4.3 Pie Chart Distribusi Data Pendidikan Terakhir Responden 4.3.4. Distribusi frekuensi berdasarkan jabatan responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasaran jabatan responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut. Tabel 4.8 Distribusi Jabatan Responden Jabatan Frekuensi Prosentase (%) Cost Enginering 1 2 Drafter 7 14 Drawing Checker 4 8 Engineer 13 26 Kepala Logistik 1 2 Koordinator Drafter 1 2 MEP Manager 1 2 Planning & Method Engineer 3 6 Quality Control 6 12 Site Manager 5 10 Supervisor 8 16 Jumlah 50 100 IV-13

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar distribusi responden berdasarkan jabatan responden berada pada posisi Engineer yaitu sebanyak 13 orang dengan prosentase 26%. Berikut adalah distribusi jabatan responden dengan menggunakan gambar bar chart. JABATAN RESPONDEN 14 12 10 8 6 4 2 0 Gambar 4.4 Bar Chart Distribusi Data Jabatan Responden 4.3.5. Distribusi frekuensi berdasarkan lama kerja responden Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasaran lama kerja responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai berikut. Tabel 4.9 Distribusi Lama Kerja Responden Lama Kerja Frekuensi Prosentase (%) 1 s/d 5 th 32 64 6 s/d 10 th 5 10 11 s/d 15 th 4 8 16 s/d 20 th 3 6 21 s/d 25 th 3 6 26 s/d 30 th 3 6 Jumlah 50 100 IV-14

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar distribusi responden berdasarkan lama kerja responden, paling banyak adalah pada rentang 1 s/d 5 tahun yaitu dengan 32 orang dengan prosentase sebesar 64%.berada pada posisi Engineer yaitu sebanyak 13 orang dengan prosentase 26%. Berikut adalah distribusi lama kerja responden dengan menggunakan gambar pie chart. 11 s/d 15 th 8% 16 s/d 20 th 6% 21 s/d 25 th 6% 6 s/d 10 th 10% LAMA KERJA 26 s/d 30 th 6% 1 s/d 5 th 64% Gambar 4.5 Bar Chart Distribusi Data Lama Kerja Responden 4.4. Analisis statistik deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009: 147 dalam Windyastuti, 2013). Analisis ini memiliki kegunaan untuk menyajikan karakteristik tertentu suatu data dari sampel tertentu. Analisis ini memungkinkan peneliti mengetahui secara tepat gambaran sekilas dan ringkas dari data yang didapat (Galuh, 2011). Dengan menggunakan program SPSS versi 24, didapat nilai sum, mean, median, mode, standard deviation, dll. Melalui analisis statitistik deskriptif akan diperoleh gambaran IV-15

sekilas mengenai sub faktor-faktor penyebab keterlambatan yang memiliki skala tertinggi pada proyek yang dilihat dari skor total tertinggi pada masing-masing variabel. Hasil analisis deskriptif akan disajikan dalam masing-masing variabel. Berikut ini adalah tabulasi hasil analisis deskriptif variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) untuk faktor-faktor penyebab keterlambatan pada Proyek Pembangunan Gedung Thamrin Nine Phase 1 Jakarta. Tabel 4.10 Analisis Deskriptif Variabel X dan Y Variabel Faktor bahan (Material) Faktor tenaga kerja (Man Power): Staff & Labor Faktor peralatan (Equipment) Faktor keuangan (Financing) Faktor lingkungan (Environment) Faktor perubahan (Change) serta Design & Method Indikator Valid N Missing Mean Median Mode Std. Deviation Sum X1 1 50 0 3.038 2.696 2.696 0.975 151.889 X1 2 50 0 3.521 3.447 3.063 0.942 176.027 X1 3 50 0 3.154 2.833 2.833 0.960 157.718 X1 4 50 0 3.155 3.234 3.234 0.956 157.729 X1 5 50 0 2.858 2.727 2.727 0.965 142.915 X1 6 50 0 3.400 3.030 3.030 0.945 169.995 X2 1 50 0 3.421 3.158 3.158 0.960 171.067 X2 2 50 0 3.154 2.998 2.998 0.964 157.719 X2 3 50 0 3.667 3.641 4.706 0.930 183.344 X2 4 50 0 2.858 2.608 2.608 0.937 142.910 X2 5 50 0 3.154 2.781 2.781 0.962 157.722 X2 6 50 0 3.155 2.842 3.608 0.963 157.726 X2 7 50 0 3.154 2.891 2.891 0.944 157.709 X2 8 50 0 3.155 3.180 2.255 0.960 157.728 X2 9 50 0 3.421 3.160 3.160 0.960 171.058 X2 10 50 0 3.154 2.921 3.798 0.963 157.718 X3 1 50 0 2.590 2.616 2.616 0.966 129.504 X3 2 50 0 2.985 2.806 2.806 0.965 149.270 X4 1 50 0 2.400 2.324 3.695 0.951 119.988 X4 2 50 0 3.521 3.476 3.063 0.946 176.040 X4 3 50 0 2.458 2.279 2.970 0.960 122.889 X5 1 50 0 2.985 3.217 2.291 0.956 149.268 X6 1 50 0 4.521 5.225 5.225 0.863 226.034 X6 2 50 0 3.667 3.956 3.956 0.947 183.355 X6 3 50 0 2.755 2.574 3.428 0.966 137.748 X6 4 50 0 3.755 3.858 3.858 0.939 187.746 X6 5 50 0 3.858 4.176 3.176 a 0.943 192.916 X6 6 50 0 3.421 3.132 3.132 0.960 171.050 X6 7 50 0 2.985 2.854 2.854 0.965 149.260 IV-16

Tabel 4.10 Analisis Deskriptif Variabel X dan Y (Lanjutan) Variabel Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation) Faktor kontrak (Contractual Relationship) Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques) Indikator Valid N Missing Mean Median Mode Std. Deviation Sum X7 1 50 0 2.521 2.957 2.957 0.955 126.049 X8 1 50 0 3.421 3.070 3.070 0.956 171.058 X8 2 50 0 2.458 2.614 2.614 0.961 122.884 X8 3 50 0 3.437 3.631 3.631 0.951 171.833 X8 4 50 0 3.858 3.782 4.824 0.922 192.919 X8 5 50 0 3.421 3.451 3.848 0.960 171.065 X8 6 50 0 3.590 3.796 3.017 0.942 179.487 X8 7 50 0 4.117 4.001 5.051 0.909 205.858 X8 8 50 0 3.154 2.895 3.769 0.962 157.709 X8 9 50 0 2.985 3.245 2.406 0.949 149.272 X9 1 50 0 2.858 2.569 2.569 0.963 142.907 X9 2 50 0 3.154 3.257 4.272 0.948 157.723 X9 3 50 0 2.859 3.148 3.148 0.957 142.926 X9 4 50 0 3.154 3.257 4.272 0.947 157.716 X9 5 50 0 3.421 3.734 2.904 0.953 171.056 X9 6 50 0 2.858 3.116 4.061 0.955 142.922 X9 7 50 0 3.154 2.839 2.839 0.948 157.707 X9 8 50 0 3.154 2.973 2.973 0.964 157.713 Keterlambatan Y 1 50 0 2.985 2.854 2.854 0.962 149.254 Dari Tabel 4.10, masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut. Untuk faktor bahan (material), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X12 yaitu Keterlambatan pemutusan Owner tentang material yang akan digunakan dengan skor total 176.027, mean 3.521, median 3.447, dan mode 3.063. Untuk Faktor tenaga kerja (Man Power): Staff & Labor, sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X23 yaitu Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pihak yang terlibat di dalam proyek dengan skor total 183.344, mean 3.667, median 3.641, dan mode 4.706. Untuk Faktor peralatan (Equipment), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh IV-17

terhadap keterlambatan adalah indikator X32 yaitu Kesalahan manajemen peralatan dengan skor total 149.270, mean 2.985, median 2.806, dan mode 2.806. Untuk Faktor keuangan (Financing), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X42 yaitu Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai kontrak akibat alasan tertentu dengan skor total 176.040, mean 3.521, median 3.476, dan mode 3063. Untuk Faktor lingkungan (Environment), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X51 yaitu Pengaruh hujan pada aktivitas konstruksi dengan skor total 149.268, mean 2.985, median 3.217, dan mode 2.291. Untuk Faktor perubahan (Change) serta Design & Method, sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X61 yaitu Perubahan desain yang terlalu signifikan dengan skor total 226.034, mean 4.521, median 5.225, dan mode 5.225. Untuk Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X71 yaitu Perolehan ijin dari Pemerintah dengan skor total 126.049, mean 2.521, median 2.957, dan mode 2.957. Untuk Faktor kontrak (Contractual Relationship), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X87 yaitu Komunikasi yang kurang antara Owner dengan perencana pada perencanaan dengan skor total 205.858, mean 4.117, median 4.001, dan mode 5.051. Untuk Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques), sub faktor atau indikator yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan adalah indikator X94 IV-18

yaitu Kurangnya komitmen akan komitmen QA/QC dengan skor total 171.056, mean 3.421, median 3.734, dan mode 2.904. 4.5. Uji instrumen penelitian Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam pengujian yaitu test of validity (uji validitas atau kesahihan) dan test of reliability (uji kehandalan). Adapun uji instrumen pada penelitian kali ini menggunakan SPSS Versi 24. 4.5.1. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur (Duwi, 2010). Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkolerasi signifikan terhadap skor total. Pada software SPSS versi 24 teknik pengujian yang sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson dan Corrected Item Total Correlation. Pada penelitian ini penulis menggunakan Teknik Corrected Item Total Correlation. Outputnya yaitu data dikatakan valid apabila nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel. R tabel ada pada lampiran. Tabel 4.11 Uji Validitas Instrumen Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted r Tabel (N=50) Kesimpulan X1 1 150.84422 335.089 0.308 0.892 0.279 Valid X1 2 150.36146 334.200 0.347 0.892 0.279 Valid IV-19

Tabel 4.11 Uji Validitas Instrumen (Lanjutan) Bab IV Analisis dan Pembahasan Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted r Tabel (N=50) Kesimpulan X1 3 150.72764 331.886 0.407 0.891 0.279 Valid X1 4 150.72742 341.324 0.135 0.894 0.279 Tidak Valid X1 5 151.02370 326.132 0.573 0.888 0.279 Valid X1 6 150.48210 332.407 0.398 0.891 0.279 Valid X2 1 150.46066 335.031 0.315 0.892 0.279 Valid X2 2 150.72762 328.713 0.497 0.889 0.279 Valid X2 3 150.21512 336.358 0.287 0.892 0.279 Valid X2 4 151.02380 338.242 0.229 0.893 0.279 Tidak Valid X2 5 150.72756 331.546 0.416 0.891 0.279 Valid X2 6 150.72748 329.520 0.474 0.890 0.279 Valid X2 7 150.72782 327.363 0.549 0.889 0.279 Valid X2 8 150.72744 325.748 0.587 0.888 0.279 Valid X2 9 150.46084 332.675 0.383 0.891 0.279 Valid X2 10 150.72764 331.207 0.425 0.890 0.279 Valid X3 1 151.29192 341.082 0.140 0.894 0.279 Tidak Valid X3 2 150.89660 332.950 0.373 0.891 0.279 Valid X4 1 151.48224 340.050 0.173 0.894 0.279 Tidak Valid X4 2 150.36120 333.090 0.377 0.891 0.279 Valid X4 3 151.42422 338.041 0.228 0.893 0.279 Tidak Valid X5 1 150.89664 340.832 0.150 0.894 0.279 Tidak Valid X6 1 149.36132 332.758 0.430 0.891 0.279 Valid X6 2 150.21490 332.833 0.385 0.891 0.279 Valid X6 3 151.12704 330.008 0.458 0.890 0.279 Valid X6 4 150.12708 333.104 0.380 0.891 0.279 Valid X6 5 150.02368 332.690 0.391 0.891 0.279 Valid X6 6 150.46100 326.979 0.551 0.889 0.279 Valid X6 7 150.89680 339.610 0.182 0.894 0.279 Tidak Valid X7 1 151.36102 333.350 0.366 0.891 0.279 Valid X8 1 150.46084 333.765 0.353 0.891 0.279 Valid X8 2 151.42432 338.485 0.215 0.893 0.279 Tidak Valid X8 3 150.44534 335.074 0.317 0.892 0.279 Valid X8 4 150.02362 335.227 0.324 0.892 0.279 Valid X8 5 150.46070 333.398 0.362 0.891 0.279 Valid X8 6 150.29226 334.533 0.337 0.892 0.279 Valid X8 7 149.76484 335.137 0.332 0.892 0.279 Valid X8 8 150.72782 334.995 0.315 0.892 0.279 Valid X8 9 150.89656 334.334 0.339 0.892 0.279 Valid X9 1 151.02386 335.907 0.289 0.892 0.279 Valid IV-20

Tabel 4.11 Uji Validitas Instrumen (Lanjutan) Bab IV Analisis dan Pembahasan Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted r Tabel (N=50) Kesimpulan X9 2 150.72754 330.832 0.444 0.890 0.279 Valid X9 3 151.02348 332.561 0.388 0.891 0.279 Valid X9 4 150.72768 333.504 0.365 0.891 0.279 Valid X9 5 150.46088 335.479 0.305 0.892 0.279 Valid X9 6 151.02356 335.221 0.311 0.892 0.279 Valid X9 7 150.72786 330.033 0.467 0.890 0.279 Valid X9 8 150.72774 324.840 0.612 0.888 0.279 Valid Y 1 150.89692 328.351 0.509 0.889 0.279 Valid Dari tabel di atas didapat nilai rtabel pada 50 responden adalah 0,279. Berdasarkan hasil output di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 8 indikator variabel independen yaitu X14, X24, X31, X41, X43, X51, X67, X82 yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari nilai rtabel, maka dapat dikatakan jika kedelapan indikator variabel independen tersebut tidak valid dan dapat dieliminasi. Setelah indikator variabel yang tidak valid dieliminasi, maka dilakukan uji validitas sekali lagi untuk data yang telah valid. Scale Mean if Item Deleted Tabel 4.12 Uji Validitas Instrumen Kedua Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted r Tabel (N=50) Kesimpulan X1 1 128.95558 280.657 0.336 0.898 0.279 Valid X1 2 128.47282 280.048 0.370 0.897 0.279 Valid X1 3 128.83900 279.390 0.383 0.897 0.279 Valid X1 5 129.13506 273.947 0.555 0.894 0.279 Valid X1 6 128.59346 279.861 0.375 0.897 0.279 Valid X2 1 128.57202 280.499 0.348 0.897 0.279 Valid X2 2 128.83898 274.925 0.524 0.895 0.279 Valid X2 3 128.32648 281.895 0.315 0.898 0.279 Valid X2 5 128.83892 278.198 0.420 0.896 0.279 Valid X2 6 128.83884 276.837 0.463 0.896 0.279 Valid X2 7 128.83918 273.962 0.568 0.894 0.279 Valid X2 8 128.83880 273.357 0.577 0.894 0.279 Valid IV-21

Scale Mean if Item Deleted Tabel 4.12 Uji Validitas Instrumen Kedua (Lanjutan) Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Bab IV Analisis dan Pembahasan r Tabel (N=50) Kesimpulan X2 9 128.57220 278.732 0.404 0.897 0.279 Valid X2 10 128.83900 276.857 0.462 0.896 0.279 Valid X3 2 129.00796 280.218 0.355 0.897 0.279 Valid X4 2 128.47256 280.519 0.353 0.897 0.279 Valid X6 1 127.47268 280.657 0.387 0.897 0.279 Valid X6 2 128.32626 281.374 0.325 0.898 0.279 Valid X6 3 129.23840 276.423 0.474 0.896 0.279 Valid X6 4 128.23844 280.823 0.346 0.897 0.279 Valid X6 5 128.13504 278.839 0.408 0.897 0.279 Valid X6 6 128.57236 274.277 0.547 0.894 0.279 Valid X7 1 129.47238 280.444 0.351 0.897 0.279 Valid X8 1 128.57220 279.962 0.366 0.897 0.279 Valid X8 3 128.55670 280.805 0.342 0.897 0.279 Valid X8 4 128.13498 281.362 0.336 0.898 0.279 Valid X8 5 128.57206 279.908 0.367 0.897 0.279 Valid X8 6 128.40362 280.857 0.344 0.897 0.279 Valid X8 7 127.87620 280.025 0.386 0.897 0.279 Valid X8 8 128.83918 280.630 0.343 0.897 0.279 Valid X8 9 129.00792 281.284 0.327 0.898 0.279 Valid X9 1 129.13522 282.136 0.295 0.898 0.279 Valid X9 2 128.83890 277.395 0.453 0.896 0.279 Valid X9 3 129.13484 278.980 0.398 0.897 0.279 Valid X9 4 128.83904 280.856 0.342 0.897 0.279 Valid X9 5 128.57224 281.591 0.316 0.898 0.279 Valid X9 6 129.13492 282.560 0.284 0.898 0.279 Valid X9 7 128.83922 276.829 0.472 0.896 0.279 Valid X9 8 128.83910 271.455 0.636 0.893 0.279 Valid Y 1 129.00828 275.489 0.507 0.895 0.279 Valid Berdasarkan hasil output di atas, dapat dilihat bahwa seluruh indikator memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari nilai rtabel, maka dapat dikatakan jika seluruh indikator valid dan tidak ada yang dieliminasi. 4.5.2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang IV-22

(Duwi Priyatno, 2010:97). Ada beberapa metode pengujian reliabilitas, salah satunya yang akan dipakai pada penelitian ini adalah metode Cronbach s Alpha. Menurut Sekaran (1992) dalam Duwi (2010), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Pada penelitian ini, setelah diuji validitasnya maka item-item yang gugur dibuang dan item yang tidak gugur dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Maka yang akan dihitung ada sebanyak 40 indikator (N of Item = 40), karena 8 indikator telah digugurkan. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Instrumen Cronbach's Alpha N of Items 0.899 40 Hasil uji reliabilitas didapat nilai Cronbach s Alpha sebesar 0.899. Karena nilai di atas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel. 4.6. Uji asumsi klasik Uji asumsi klasik dilakukan karena pada penelitian ini menggunakan alat analisis model regresi berganda. Tujuan pengujian asumsi klasik adalah memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas data, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. 4.6.1. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam pembahasan ini, digunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut. IV-23

Tabel 4.14 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 50 Normal Parameters a,b Mean 0.0000000 Std. 0.59939187 Most Extreme Differences Deviation Absolute 0.114 Positive 0.114 Negative -0.062 Test Statistic 0.114 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.102 Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2 tailed) adalah sebesar 0.102. Karena signifikansi variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 4.6.2. Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Pada pembahasan ini, dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (2001, dalam Duwi Priyatno, 2010:81), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel independen lainnya. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas 1 (Constant) Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Kesimpulan Faktor bahan (Material) 0.429 2.331 Tidak ada Multikolinearitas Faktor tenaga kerja (Man Power): Staff & Labor 0.370 2.706 Tidak ada Multikolinearitas Faktor peralatan (Equipment) 0.803 1.246 Tidak ada Multikolinearitas Faktor keuangan (Financing) 0.811 1.234 Tidak ada Multikolinearitas IV-24

Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas (Lanjutan) Bab IV Analisis dan Pembahasan Model 1 Faktor perubahan (Change) serta Design & Method Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation) Collinearity Statistics Tolerance VIF Kesimpulan 0.334 2.993 Tidak ada Multikolinearitas 0.790 1.266 Tidak ada Multikolinearitas Faktor kontrak (Contractual Relationship) 0.499 2.002 Tidak ada Multikolinearitas Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques) 0.344 2.908 Tidak ada Multikolinearitas Dari output tersebut di atas, dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk semua variabel adalah kurang dari 5. Maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah multikolinearitas. 4.6.3. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Pada pembahasan ini dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Spearman s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.16 Uji Heteroskedastisitas Spearman s rho Variabel Faktor bahan (Material) Faktor tenaga kerja (Man Power): Staff & Labor Faktor peralatan (Equipment) Unstandardized Residual Correlation Coefficient -0.048 Sig. (2-tailed) 0.743 N 50 Correlation Coefficient -0.010 Sig. (2-tailed) 0.947 N 50 Correlation Coefficient 0.004 Sig. (2-tailed) 0.978 N 50 Kesimpulan Tidak ada Heteroskedastisitas Tidak ada Heteroskedastisitas Tidak ada Heteroskedastisitas IV-25

Tabel 4.16 Uji Heteroskedastisitas Spearman s rho (Lanjutkan) Variabel Faktor keuangan (Financing) Faktor perubahan (Change) serta Design & Method Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation) Faktor kontrak (Contractual Relationship) Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques) Unstandardized Residual Correlation Coefficient 0.023 Sig. (2-tailed) 0.875 N 50 Correlation Coefficient -0.062 Sig. (2-tailed) 0.667 N 50 Correlation Coefficient -0.024 Sig. (2-tailed) 0.868 N 50 Correlation Coefficient -0.060 Sig. (2-tailed) 0.679 N 50 Correlation Coefficient 0.010 Sig. (2-tailed) 0.943 N 50 Kesimpulan Tidak ada Heteroskedastisitas Tidak ada Heteroskedastisitas Tidak ada Heteroskedastisitas Tidak ada Heteroskedastisitas Tidak ada Heteroskedastisitas Dari hasil korelasi di atas, dapat diketahui korelasi antara masing-masing variabel independen dengan Unstandardized residual menghasilkan nilai signifikansi korelasi lebih dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas. 4.7. Analisis regresi linier berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel independen. Analisis ini digunakan dan dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel faktor penyebab keterlambatan proyek: Faktor bahan, Faktor tenaga kerja, Faktor peralatan, Faktor keuangan, Faktor perubahan, Faktor hubungan dengan pemerintah, Faktor kontrak, dan Faktor waktu dan kontrol terhadap adanya Keterlambatan proyek. Hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 24 adalah sebagai berikut. IV-26

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Bab IV Analisis dan Pembahasan Model t Sig. Kesimpulan Std. B Beta Error 1 (Constant) -1.333 0.767-1.737 0.090 Faktor bahan (Material) 0.840 0.254 0.491 3.304 0.002 Faktor tenaga kerja (Man Power): Staff & Labor Faktor peralatan (Equipment) Faktor keuangan (Financing) Faktor perubahan (Change) serta Design & Method Faktor hubungan dengan pemerintah (Government Relation) Faktor kontrak (Contractual Relationship) Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and Controlling techniques) -0.373 0.279-0.214-1.338 0.188 0.443 0.108 0.444 4.091 0.000-0.032 0.110-0.032-0.294 0.770-0.121 0.313-0.065-0.387 0.700 0.282 0.110 0.280 2.556 0.014 0.790 0.268 0.405 2.945 0.005-0.450 0.313-0.238-1.435 0.159 Berpengaruh signifikan Tidak berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan Tidak berpengaruh signifikan Tidak berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan Berpengaruh signifikan Tidak berpengaruh signifikan Hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 24 dapat disusun model regresi sebagai berikut. Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b6x6 + b7x7 + b8x8 + b9x9... (4.1) Y = (-1.333) + 0.840 X1 + (-0.373) X2 + 0.443 X3 + (-0.032) X4 + (-0.121) X6 + 0.282 X7 + 0.790 X8 + (-0.450) X9 Keterangan: Y = Variabel dependen (Keterlambatan pelaksanaan proyek) a b1,b2,.., b9 = konstanta = koefisien regresi (nilai peningkatan maupun penurunan) X1, X2,, X9 = Variabel independen (Faktor-Faktor keterlambatan pelaksanaan proyek) IV-27

4.8. Uji hipotesis 4.8.1. Koefisien determinasi (R 2 ) Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,., Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependen (Duwi Prayitno, 2010 : 66). Begitu pula sebaliknya apabila nilai R 2 sama dengan 1. Hasil analisis determinasi dengan menggunakan software SPSS dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil analisis regresi linier berganda. Berikut hasil analisis determinasi. Tabel 4.18 Koefisien Determinasi (R 2 ) Adjusted R Std. Error of the Durbin- Model R R Square Square Estimate Watson 1 0.782 0.612 0.536 0.65526 1.926 Berdasarkan hasil di atas, diperoleh koefisien determinasi R 2 (R Square) sebesar 0.612 atau 61.2%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen: Faktor bahan, Faktor tenaga kerja, Faktor peralatan, Faktor keuangan, Faktor perubahan, Faktor hubungan dengan pemerintah, Faktor kontrak, dan Faktor waktu dan kontrol terhadap variabel dependen (keterlambatan proyek) sebesar 61.2%. sedangkan sisanya sebesar 38.8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. IV-28

Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan. Sedangkan Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. 4.8.2. Uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dalam software SPSS dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis regresi linier berganda. Dikatakan signifikan apabila nilai probabilitas atau Sig. kurang dari 0.05 dan nilai Fhitung lebih dari Ftabel. Hasil uji F dengan menggunakan SPSS 24 adalah sebagai berikut. 1 Tabel 4.19 Uji F Mean Model Sum of Squares df F Sig. Kesimpulan Square Regression 27.739 8 3.467 8.076 0.000 Berpengaruh Residual 17.604 41 0.429 signifikan Total 45.344 49 Cara menentukan Ftabel adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df1 adalah jumlah variabel dikurangi 1 atau 9-1=8, dan df2 adalah n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen) atau 50-8-1=41, maka hasil diperoleh untuk Ftabel sebesar 2.174 (Lihat pada lampiran). Atau dapat dicari di Microsoft Excel dengan cara pada cell kosong ketik =finv(0.005,8,41) lalu tekan enter (Duwi, 2010). Dari data di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 8.076 > Ftabel sebesar 2.174 dengan probabilitas sebesar 0.000 < 0.05. Artinya terdapat pengaruh signifikan yang sangat kuat antara Faktor bahan (X1), Faktor tenaga kerja (X2), Faktor peralatan (X3), Faktor keuangan (X4), Faktor perubahan (X5), Faktor hubungan dengan pemerintah (X6), IV-29

Faktor kontrak (X7), dan Faktor waktu dan kontrol (X8) secara bersama-sama terhadap Keterlambatan proyek (Y). 4.8.2. Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,., Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Pengujian koefisien Regresi secara Parsial diawali dengan menentukan hipotesis. 1. Untuk variabel bahan (material) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor bahan dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor bahan dengan keterlambatan proyek. 2. Untuk variabel tenaga kerja (man power) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor tenaga kerja dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor tenaga kerja dengan keterlambatan proyek. 3. Untuk variabel peralatan (equipment) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor peralatan dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor peralatan dengan keterlambatan proyek. 4. Untuk variabel keuangan (financing) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor keuangan dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor keuangan dengan keterlambatan proyek. IV-30

5. Untuk variabel perubahan (change) serta design and method H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor perubahan (change) serta design and method dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor perubahan (change) serta design and method dengan keterlambatan proyek. 6. Untuk variabel hubungan dengan pemerintah (government relation) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor hubungan dengan pemerintah dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor hubungan dengan pemerintah dengan keterlambatan proyek. 7. Untuk variabel kontrak (contractual relationship) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor kontrak dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor kontrak dengan keterlambatan proyek. 8. Untuk variabel waktu dan kontrol (scheduling and controlling techcniques) H0 : secara parsial tidak ada pengaruh antara faktor waktu dan kontrol dengan keterlambatan proyek. Ha : secara parsial ada pengaruh antara faktor waktu dan kontrol dengan keterlambatan proyek. Kemudian menentukan t tabel dengan langkah sebagai berikut: tabel distribusi t dicari pada α = 5% :2 = 2.5% (uji 2 sisi), dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 = 50-8-1 = 41 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi 0.025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.020 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Microsoft Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,41) lalu tekan enter (Duwi, 2010). IV-31

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: - H0 diterima jika -t tabel t hitung t tabel - H0 ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Hasil perhitungan dengan software SPSS 24 diperoleh hasil seperti yang tertera pada Tabel 4.17. Penjelasannya adalah sebagai berikut. Faktor bahan (material) mempunyai nilai t hitung sebesar 3.304 > t tabel sebesar 2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.002 < 0.05, maka H0 ditolak yang berarti faktor material berpengaruh signifikan positif terhadap Keterlambatan proyek, di mana semakin tinggi masalah material yang dihadapi oleh kontraktor dapat menyebabkan keterlambatan proyek tinggi pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor bahan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. Faktor tenaga kerja, dalam hal ini staff dan para pekerja mempunyai nilai t hitung sebesar -1.338 > - t tabel sebesar -2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.188 > 0.05, maka H0 diterima yang berarti faktor tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap Keterlambatan proyek. Hal tersebut menunjukkan tenaga kerja bukan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek (bukan faktor yang mempengaruhi). Faktor Peralatan mempunyai nilai t hitung sebesar 4.091 > t tabel sebesar 2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak yang berarti faktor peralatan berpengaruh signifikan positif terhadap Keterlambatan proyek, di mana semakin tinggi masalah yang berhubungan dengan peralatan yang dihadapi oleh kontraktor dapat menyebabkan keterlambatan proyek menjadi tinggi pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor peralatan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. IV-32

Faktor keuangan mempunyai nilai t hitung sebesar -0.294 > -t tabel sebesar -2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.770 > 0.05, maka H0 diterima yang berarti faktor keuangan tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan proyek. Hal tersebut menunjukkan masalah keuangan bukan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. Faktor perubahan serta desain dan method mempunyai nilai t hitung sebesar -0.387 > -t tabel sebesar 2.-020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.700 > 0.05, maka H0 diterima yang berarti faktor perubahan serta desain dan method tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan proyek. Hal tersebut menunjukkan masalah perubahan serta desain dan method bukan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. Faktor hubungan dengan pemerintah mempunyai nilai t hitung sebesar 2.556 > t tabel sebesar 2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.014 < 0.05, maka H0 ditolak yang berarti faktor hubungan dengan pemerintah berpengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan proyek, di mana semakin tinggi masalah yang berhubungan dengan pemerintah yang dihadapi oleh kontraktor dapat menyebabkan keterlambatan proyek menjadi tinggi pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor hubungan dengan pemerintah merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. Faktor kontrak mempunyai nilai t hitung sebesar 2.945 > t tabel sebesar 2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.005 < 0.05, maka H0 ditolak yang berarti faktor kontrak berpengaruh signifikan positif terhadap Keterlambatan proyek, di mana semakin tinggi masalah kontraktual yang dihadapi oleh kontraktor dapat menyebabkan keterlambatan proyek menjadi tinggi pula. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor kontrak merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. IV-33

Faktor waktu dan kontrol mempunyai nilai t hitung sebesar -1.435 > -t tabel sebesar -2.020 dengan nilai probabilitas sebesar 0.159 > 0.05, maka H0 diterima yang berarti faktor waktu dan kontrol tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap Keterlambatan proyek. Hal tersebut menunjukkan masalah waktu dan kontrol tidak dianggap sebagai faktor penting dalam meningkatkan keterlambatan proyek. 4.8.3. Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) kedua (Trial) Uji t kedua ini dilakukan untuk melihat konsistensi dari variabel independen yang berpengaruh signifikan pada variabel dependennya. Adapun hasil selengkapnya sebagai berikut. Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Uji t Kedua (Trial) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model t Sig. Kesimpulan Std. B Beta Error 1 (Constant) -1.823 0.778-2.343 0.024 Faktor bahan (Material) 0.601 0.218 0.351 2.759 0.008 Berpengaruh signifikan Faktor peralatan Berpengaruh 0.325 0.106 0.326 3.070 0.004 (Equipment) signifikan Faktor hubungan dengan Tidak pemerintah (Government 0.190 0.112 0.188 1.692 0.097 berpengaruh Relation) signifikan Faktor kontrak (Contractual Relationship) 0.412 0.234 0.211 1.758 0.086 Tidak berpengaruh signifikan Hasil pengujian Uji t pada tahap kedua ini menunjukkan bahwa keempat variabel bebas yang sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan proyek, hanya dua variabel bebas yang bersifat konsisten, yaitu faktor bahan (material) dan faktor peralatan (equipment), sedangkan variabel bebas yang lain tidak menunjukkan konsistensinya. Hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa pada tahap kedua ini tidak lebih baik dibandingkan pada pengujian yang pertama. IV-34