BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya agar terlihat cantik dan sehat. Kesadaran wanita akan pentingnya fasilitas kesehatan dan kecantikan tersebut dapat dilihat dengan mulai banyaknya jumlah klinik di sebuah daerah. Tidak hanya dilihat dari jumlah klinik yang ada, tetapi klinik sekarang ini sudah mulai memikirkan kekhususan fasilitas yang disediakan didalamnya. Kekhususan ini dapat dilihat dengan fasilitas kesehatan yang didasarkan pada jenis penyakit dan kebutuhan pasien. Contohnya adalah klinik kecantikan wanita, dimana Klinik Kecantikan tersebut menyediakan fasilitas kesehatan dan kecantikan bagi wanita segala rentang usia. Klinik kesehatan wanita adalah sebuah Klinik Kecantikan yang memberikan fasilitas kesehatan dan kecantikan khusus bagi kesehatan wanita dalam segala rentang usia. Kespesifikan pengguna dan fasilitas yang disediakan akan membuat penampilan klinik ini tidak dapat disamakan dengan klinik kecantikan dan kesehartan umum. Kekhususan ini juga akan sangat mempengaruhi desain yang akan ditampilkan dari klinik tersebut. Tidak hanya menampilkan desain yang enak dipandang mata, tetapi desain tersebut harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya yaitu wanita dengan memperhatikan kebutuhan ruang, ukuran furnitur, material, sampai dengan warna-warna yang ditampilkan. Tujuan perancangan Klinik kesehatan wanita yang dipilih oleh penulis ini didasarkan akan pentingnya sebuah fasilitas perawatan kesehatan dan kecantikan untuk wanita sekarang ini. Hal tersebut juga yang membuat penulis tertantang untuk merancang sebuah Klinik kecantikan wanita yang dapat menjawab kebutuhan 1
penggunanya yang berbeda dengan klinik kecantikan yang ada dan klinik kecantikan yang mempunyai kekhususan untuk wanita. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yang muncul pada perencanaan interior klinik kecantikan herbal Green Alvina adalah : 1) Bagaimana merancang sebuah Klinik Kecantikan wanita yang dapat menjawab kebutuhan pengunjung dan juga staff klinik tersebut. 2) Bagaimana merancang sebuah klinik kecantikan wanita yang memperhatikan faktor estetik sebagai daya jual dan ciri khas tersendiri yang menggunakan unsur local content ke dalamnya. 3) Bagaimana merancang sebuah Klinik Kecantikan wanita yang memberikan rasa yakin bahwa klinik tersebut merupakan klinik kecantikan herbal dan alami. 4) Bagaimana merancang sebuah Klinik Kecantikan wanita yang dapat membuat sirkulasi kegiatan dalam klinik tersebut antara pengunjung dan staff klinik lebih baik. 1.3 Tujuan Perencanaan Tujuan dari perencanaan klinik kecantikan herbal Green Alvina antara lain : 1. Mewujudkan desain interior Klinik Kecantikan yang mampu memberikan kenyaman bagi pengunjung. 2. Mewujudkan desain interior Klinik Kecantikan yang mampu memberikan daya tarik dan ciri khas tersendiri. 2
3. Mampu mewujudkan desain interior Klinik Kecantikan yang memberikan keyakinan kepada pengunjung tentang klinik tersebut merupakan klinik kecantikan herbal,dan alami serta memasukan local content sebagai elemen desain. 4. Mampu meningkatkan wawasan mengenai desain interior Klinik Kecantikan Herbal Green Alvina antara lain: sonasi dan sirkulasi, elemen pembentuk ruang dan pelengkap ruang,penataan fasilitas dan utilitas. 5. Mampu mendesain sebuah klinik kecantikan yang sesuai dengan kriteria umum sebuah klinik kecantikan berdasarkan kebutuhan serta pelaku aktivitasnya. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1 Kawasan Penelitian Penelitian yang dilakukan berlokasi di daerah Tangerang Selatan yaitu Klinik kecantikan Green Alvina sebagai studi kasus. Selain itu, akan dilakukan pula penelitian ke klinik kecantikan Natasha skin care Brawijaya dan klinik kecantikan erha Pondok Indah sebagai studi banding. 1.4.2 Batasan Penelitian Batasan-batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1) Data Meliputi data-data internal Klinik Kecantikan Herbal Green Alvina 2) Fasilitas dan aktifitas yang dilakukan Meneliti aktivitas apa saja yang terjadi dan fasilitas apa saja yang diperlukan di Klinik Kecantikan Herbal Green Alvina. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kapasitas pengunjung, dan fasilitas-fasilita apa saja yang diperlukan 3)Survei Lokasi 3
Meliputi penelitian, pengamatan, dan pengambilan gambar lokasi Klinik Kecantikan Herbal Green Alvina. 4) Costumer Behaviour Meneliti siapa saja uang datang (mayoritas pengunjung), kebiasaan pengunjung,kebutuhan pengunjung,flow activity,dll. 1.4.3 Batasan Perancangan Batasan perancangan dari Klinik kesehatan wanita adalah: 1.4.3.1 Klinik Kecantikan Klinik kecantikan yang akan dirancang akan dibatasi pada Klinik kecantikan Green Alvina. 1.4.3.2 Pasien Pada perancangan ini, pasien yang akan berkunjung ke klinik kecantikan tersebut akan dibatasi pada wanita dan pria segala rentang umur. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Metode penelitian secara langsung 1.5.1.1 Survei Lapangan Melakukan survei ke klinik kecantikan Green Alvina sebagai studi kasus dan ke klinik kecantikan Natasha skin care, Brawijaya dan klinik kecantikan erha, Pondok Indah sebagai studi banding. Survei lapangan tersebut, dilakukan untuk dapat mendapatkan informasi lain yang dibutuhkan dalam perancangan. Data survei yang dibutuhkan mencakup foto, aktifitas dalam klinik, fasilitas yang terdapat di klinik, serta flow activity dalam sebuah klinik kecantikan. 4
1.5.1.2 Wawancara Melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yang memiliki potensi di bidangnya. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai klinik kecantikan yang disurvei. Informasi seperti jumlah kamar dokter, jumlah kamar fasilitas, ruang konsultasi, ruang tindakan, sarana, prasarana dan jumlah karyawan dapat diketahui dari hasil wawancara dari pihak klinik. 1.5.1.3 Observasi Lapangan Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung tentang aktifitas yang biasa dilakukan pengguna dan staff klinik kecantikan, dan juga mengamati kondisi fisik suatu bangunan klinik kecantikan. 1.5.2 Metode Pengumpulan Data Tidak Langsung 1.5.2.1 Studi Literatur Studi literatur merupakan bentuk pencarian data-data yang berhubungan dengan klinik, mulai dari fungsi, jenis, sistem klinik, dan semua hal yang berhubungan dengan klinik yang akan dapat membantu dalam perancangan klinik dari sumber-sumber yang ada seperti buku referensi, majalah, internet, dan brosur. 5
CITRA RUANG 1.6 Kerangka Berpikir KLINIK KECANTIKAN HERBAL NON HERBAL BADAN PENDIRI KLINIK KECANTIKAN HERBAL GREEN ALVINA STUDI BANDING (SURVEI) NATASHA SKIN CARE,JAKARTA ERHA CLINIC, PONDOK INDAH UNSUR LINGKUNGAN LOKASI UNSUR MANUSIA STAFF KLINIK PASIEN DAN PENGUNJUNG UNSUR FISIK TATA RUANG ARSITEKTUR TATA RUANG INTERIOR TATA RUANG TEKNIS POLA SIRKULASI UNSUR NON FISIK ESTETIS WARNA 6 BAHAN DAN BENTUK
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terbagi atas : 1) BAB I - Pendahuluan Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, kontribusi penelitian, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, kerangka pikir, tinjauan pustaka, sistematika penulisan, dan rencana jadwal kerja. Latar belakang menjelaskan spesifikasi Klinik Kecantikan umum dan khusus. 2) BAB II Tinjauan Umum Berisi tinjauan mengenai teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Bab ini menjabarkan teori yang akan digunakan yang akan membantu penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan Klinik secara umum mulai dari definisi, fungsi, jenis-jenis, sarana dan prasarana, serta semua hal-hal umum yang berhubungan dengan Klinik kecantikan. 3) BAB III Tinjauan Khusus Berisi tinjauan data-data proyek Klinik yang diambil dengan lebih spesifik. Terkait dengan sejarah, visi misi, ruang yang ada, jumlah dokter dan perawat, serta pembagian ruang konsultasi, ruang tindakan dari klinik yang diteliti. 4) BAB IV - Analisis Berisi penjelasan analisis proyek yang diambil. Analisis yang dilakukan berupa penyelesaian masalah dalam klinik yang ditemukan dan cara penyelesaian desain yang akan direncanakan. Data-data yang didapatkan pada bab II dan III sangat membantu dalam penyelesaian bab IV. 7
5) BAB V Konsep Berisi penjelasan konsep desain yang diambil, disertakan dengan setiap konsep lain yang mendukung. 6) BAB VI Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada bab 1-4 akan diringkas dan dijabarkan di bab VI untuk mendapatkan kesimpulan dari semua data yang telah didapatkan. 8