BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB II LANDASAN TEORI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT PADA UMUMNYA. A. Pengertian Bank, Kredit dan Perjanjian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

a. Mencapai volume penjualan tertentu. b. Mendapat laba tertentu. c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN III.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR. ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN MUHAMMAD ISRAK

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KREDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Warjiyo, 2004). pembayaran dan peredaran uang.

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Kredit 2.1.1. Pengertian Kredit Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan perkreditan merupakan rangkaian kegiatan utama bank umum. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan perkreditan merupakan aktivitas terbesar dalam suatu bank, selain itu juga pendapatan bank diperoleh sebagai akibat dari pemberian kredit kepada nasabah debiturnya. Kredit berasal dari bahasa latin Credere yang berarti kepercayaan. Dasar dari kredit adalah kepercayaan. Pihak yang memberikan kredit percaya bahwa penerima kredit (debitur) akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjikan, baik menyangkut jangka waktu maupun prestasi dan kontaprestasinya. Menurut Undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit sebagai suatu pemberian prestasi oleh satu pihak kepada pihak lain dan prestasi (jasa) itu dikembalikan lagi pada waktu tertentu yang akan datang dengan disertai suatu kontraprestasi ( balas jasa yang berupa biaya ). 11

12 2.1.2. Tujuan Kredit Adapun tujuan utama dalam pemberian kredit untuk suatu bank adalah sebagai berikut : 1. Mencari keuntungan Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada pihak peminjam dalam hal ini pihak nasabah. 2. Membantu usaha nasabah Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja, dengan dana tersebut maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. 3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan maka akan semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor. 2.1.3. Fungsi Kredit Fungsi kredit pada dasarnya adalah untuk pemenuhan jasa pelayanan terhadap kebutuhan dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi dan jasa-jasa bahkan konsumsi yang kesemuanya itu ditujukan untuk

13 peningkatan taraf hidup manusia. Adapun fungsi dari pada kredit diantaranya sebagai berikut : 1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. a. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meninjau uangnya pada para pengusaha yang memerlukan untuk mendapatkan produksi atau meningkatkan usahanya. b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan. 2. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Melalui kredit peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang, kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha sehubungan penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif dan kuantitatif. 3. Kredit meningkatkan daya guna suatu barang. Produsen dengan bantuan kredit dapat memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga daya guna tersebut meningkat. Atau dengan kata lain kredit yang berikan oleh bank akan dapat digunakan oleh pihak debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi manfaat. 4. Kredit pula dapat menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah kewilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah kewilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

14 5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat. Bantuan kredit dari bank yang diterima para pengusaha itu kemudian akan digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktifitasnya. 6. Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan ekonomi diarahkan kepada usaha-usaha antara lain : a. Pengendalian Inflasi. b. Peningkatan ekspor. c. Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. 7. Kredit sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Kredit sebagai sarana yang meningkatkan usaha dan peningkatan usaha berarti peningkatan profit, dengan demikian pendapatan akan meningkat dan pajak perusahaan akan bertambah juga kredit yang disalurkan untuk kegiatan ekspor akan menghasilkan tambahan devisa bagi negara. 8. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional. Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak didalam negeri tetapi juga diluar negeri. Negeri yang telah kuat perekonomiannya dalam hubungan persahabatan biasanya memberikan bantuan dana kepada negara berkembang yang sedang membangun. Melalui bantuan kredit hubungan antara negara bertambah erat terutama dalam hubungan perekonomian dan perdagangan.

15 2.1.4. Unsur unsur Kredit Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit di dasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan suatu pemberian kepercayaan.tanpa keyakinan tersebut suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat yang diterimanya seperti yang di tulis Suyatno(1993 : 19), bahwa unsur yang terdapat dalam kredit adalah : a. Kepercayaan, yaitu berupa keyakinan dari si pemberi kredit yang diberikannya akan diterima kembali dalam jangka waktu tertentu. b. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Degree Of Risk, yaitu adanya tingkat resiko yang dihadapi sebagai akibat jangka waktu yang memisahkan antara pemberian kredit dan pengembalian kredit dikemudian hari. Makin tinggi kredit yang diberikan makin tinggi pula tingkat resikonya. d. Prestasi, Dalam hal ini dapat berupa barang, jasa atau uang. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan kepada uang maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uang banyak dilakukan.

16 2.1.5. Prinsip Prinsip Kredit Dalam pemberian kredit terdapat prinsip dalam pemberian kredit untuk melakukan penilaian atas permohonan kredit oleh debitur salah satunya prinsip 6C menurut Hadiwidjaya dan. Rival Wira sasmita(1999 : 34-36), yaitu: 1. Character (Watak atau Kepribadian), dari calon debitur merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan sebagai yang paling penting. Sebelum memutuskan menetapkan pemberian kredit kepadanya. 2. Capacity (Kemampuan), calon debitur dalam menjalankan usahanya harus diketahui pasti oleh bank (calon kreditur). 3. Capital (Modal), calon debitur perlu diketahui dan diteliti oleh bank atau (calon kreditur), selain dari jumlahnya perlu diketahui strukturnya pula. 4. Condition Of Economy (Kondisi Ekonomi), yang menyangkut atau mempengaruhi atau mendorong calon debitur perlu mendapat sorotan bank 5. Collateral (Jaminan atau Agunan), yaitu kekayaan yang diikatkan sebagai jaminan guna kepastian pelunasan di kemudian hari kalau calon debiturnya nanti tidak melunasi hutangnya. 6. Constraint (hambatan), yaitu faktor faktor-faktor yang akan menjadi hambatan dalam menjalankan usahanya

17 Menurut Kasmir (2000 : 41), prinsip pemberian kredit dengan analisis 6C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Character, adalah sifat / watak seseorang dalam hal ini calon debitur.tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank, bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. 2. Capacity (Capability), untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 3. Capital, biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100% artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata lain Capital adalah untuk mengetahui sumbersumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. 4. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah bank yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 5. Condition of Economic, dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang sesuai

18 sektor masing-masing dalam kondisi perekonomian kurang stabil sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut dimasa yang akan datang. 6. Constraint, dalam menjalankan usahanya pihak penerima pinjaman pastinya akan mendapatkan hambatan oleh karena itu menjadi salah satu daar penilaian dalam pemberian kresit ditinjau dari berbagai sudut 2.2. Profitabilitas 2.2.1. Pengertian Profitabilitas Manajemen profitabilitas merupakan perencanaan pengukuran dan kontrol, interprestasi perkembangan organisasi layanan dan hubungan jumlah rekening. Manajemen profitabilitas merupakan suatu proses manajemen bukan semata-mata masalah akuntansi atau prosedur analisa, oleh karena itu profitabilitas tidak boleh hanya dilaporkan tetapi direncanakan, diukur dan diinterprestasikan. Yang dimaksud dengan merencanakan adalah usaha-usaha yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan, pengukuran, kemajuan-kemajuan, rencana yang sesuai antara penghasilan yang diterima dan pengeluaran serta penafsiran perkembangan perusahaan.

19 Menurut Payne Management Practice : Probability Banking s Next Generation ( 2002 : http://www.m.piweb.com/plan/ng.html ). Profitabilitas bank dapat diukur dengan 3 (tiga) cara, yaitu : a. Melalui organisasi b. Melalui produk dan jasa c. Melalui rekening Pengertian rentabilitas menurut Hadiwidjaja dan Rivai (1989:207) adalah sebagai berikut : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan modal yang digunakannya. Ada 2 (dua) macam rentabilitas, yaitu : 1. Rentabilitas Usaha. Manajemen perlu mengetahuidan mengukur kemampuan perusahaan yang dipimpinnya dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan tersebut dengan menggunakan Modal Asing (modal luar), dengan menghitung keikutsertaan modal pemilik dan tidak menganggap adanya investasi Extern. 2. Rentabilitas Modal Pemilik. Pengukuran rentabilitas modal pemilik perlu dilakukan manajemen dengan maksud agar dapat diketahui apakah rentabilitasnya tidak lebih rendah dari suku bunga deposito yang berlaku.

20 2.2.2. Strategi Meningkatkan Profitabilitas Agar sebuah bank dapat meningkatkan profitabilitas, maka bank tersebut harus mempunya strategi untuk meningkatkan profitabilitas. Dalam membuat strategi bank tersebut harus menentukan secara khusus kebijakan operasional dan keuangannya. Dalam menentukan strategi tersebut melibatkan unit-unit organisasi, lini produk, dan nasabah (pelanggang) yang berkaitan satu dengan yang lainnya didalam operasi suatu bank. Menurut Payne Management Practice : Probability Banking s Next Generation ( 2002 : http://www.m.piweb.com/plan/ng.html ). Strategi itu terdiri dari : 1. Prinsip Jangkauan dan Pengukuran Untuk masalah jangkauan a. Pada level unit organisasi yang mana yang dapat membuat laporan profitabilitas? b. Pada level apa produk akan diukur? Contoh : Apakah kita bias memperkirakan profitabilitas surat kredit. c. Rekening mana yang akan mempunyai laopran-laporan profitabilitas? Contoh : Rekening perusahaan besar atau rekening nasabah biasa. Untuk masalah pengukuran a. Apakah kita akan menggunakan pelaporan kontribusi, maksudnya biaya pokok dialokasikan untuk organisasi produk dan rekening? b. Apakah kita akan membedakan tingkat pengendalian yang melebihi biaya produk (overhead cost)?

21 c. Biaya transport yang mana yang harus digunakan dan bagaimana cara kita menghitungnya? d. Apakah harus atau tidak mengalokasikan modal kedalam organisasi produk dan rekening? e. Bagaimana kita memperlakukan kerugian pinjaman? f. Menentukan prosedur pengembalian, cara melakukannya, yaitu : Memeriksa secara rutin bagian-bagian tertentu. Dan memeriksa tidak secara rutin. 2. Prosedur Pengendalian Yang Harus Diikuti. 2.2.3. Tujuan Memperoleh Profitabilitas. Adapun tujuan dari pada memperoleh profitabilitas, adalah sebagai berikut : 1. Profitabilitas merupakan dorongan utama agar bank tetap memperoleh keuntungan. 2. Agar bank tetap berkembang. 3. Untuk kesejahteraan seluruh karyawan-karyawan bank. 4. Untuk kesejahteraan masyarakat pengguna bank tersebut. 5. Untuk membantu kelancaran pembangunan nasional.

22 2.3. Peranan Pemberian Kredit dalam Meningkatkan Profitabilitas. Dalam usaha pemberian kredit, bank selalu menunjukan kesan dan menaruh kepercayaan kepada nasabah dengan memegang jaminan material dan kemungkinan pembayaran. Kredit sangat erat sekali hubungannya didalam meningkatkan profitabilitas, karena kredit merupakan usaha bank dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat sebagai pihak ketiga dimana penggunaannya sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan konsumsi maupun modal kerja dengan suatu persyaratan pembayaran yang harus dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu kredit mempunyai peranan penting dalam meningkatkan profitabilitas, karena bertambahnya permintaan kredit, maka pemasukan (income) yang diperoleh suatu bank akan semakin bertambah. Dengan semakin bertambahnya pemasukan (income) tersebut maka profitabilitas yang akan diperoleh suatu bank juga akan meningkat. Selain menjalankan suatu usaha atau kegiatan tentu harapan yang pertama kali diinginkan adalah memperoleh profitabilitas. Untuk memperoleh profitabilitas berbagai cara dilakukan oleh bank sebagai bisnis keuangan, dalam mencari profitabilitas juga memiliki cara tersendiri. Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini, terdapat dua macam cara dalam mencari profitabilitas, yaitu bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan yang berdasarkan prinsip syariah. Keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional adalah berdasarkan tingkat bunga yang telah

23 ditentukan, sedangkan bank yang berdasarkan prinsip syariah yaitu berdasarkan Hukum Islam. Manajemen profitabilitas merupakan perencanaan pengukuran dan control, interprestasi perkembangan organisasi pelayanan dan hubungan jumlah rekening. Manajemen profitabilitas merupakan proses manajemen bukan sematamata masalah akuntansi atau prosedur analisa, oleh karena itu profitabilitas tidak boleh hanya dilaporkan tetapi direncanakan, diukur dan diinterprestasikan. Menurut payne Management Practice : Probability Banking s Next Generation (2002 : http://www.m.piweb.com/plan/ng/html). Profitabilitas dapat diukur dengan tiga cara : 1. Melalui organisasi. 2. Melalui produk dan jasa. 3. Melalui rekening. Ada tiga faktor terpenting yang menetukan profitabilitas : 1. Penghasilan bruto bank yang lebih tinggi dari rata-rata, sebagai hasil dari kebijakan kredit yang agresif dan total kredit yang relatif tinggi. 2. Biaya yang relatif rendah, terutama biaya administratif dan biaya overhead. Ini biasanya menunjukan : a. Pelimpahan tanggung jawab pengambilan keputusan yang efektif b. Staf yang terlatih dan berpengalaman sehingga memberikan keluwesan kedalam operasi bank, dan c. Administrasi gaji yang sehat.

24 3. Pengelolaan pajak yang intelligent. Pemeliharaan tingkat penghasilan bebas pajak yang memadai ditambah dengan kesediaan menanggung kerugian jaminan (security losses) untuk meningkatkan penghasilan atau pada akhirnya pengingkatan modal, dapat sangat membantu memaksimalkan laba.