LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS (L A K I P) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Tahun Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA)

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I P E N D A H U L U A N

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang........ 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 1 1.3 Gambaran Umum BPPT Kabupaten Bandung.. 2 1.4 Sumber Daya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung..4 1.5 Sistematika Penulisan.. 5 BAB II PERENCANAAN......... 7 2.1 Rencana Strategis... 7 2.2 Rencana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu T.A 2014. 12 2.3 Penetapan Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2014. 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 15 3.1 Capaian Kinerja Organisasi... 15 3.2 Realisasi Anggaran... 21 3.3 Capaian Prestasi dan Penghargaan.. 27 BAB IV PENUTUP... 28 4.1 Simpulan 28 4.2 Saran 29 Lampiran Penetapan Review Indikator Kinerja Utama i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik, terpercaya serta berorientasi pada hasil (result oriented government). Sehubungan dengan itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan berbasis kinerja sehingga penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) yang juga merupakan instrument SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pelayanan Perizinan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah perwujudan kewajiban instansi pemerintah Badan Pelayanan Perizinan Perizinan Terpadu untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Penyusunan LAKIP Badan Pelayanan Perizinan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2014 adalah sebagai penjabaran dari visi dan misi yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1

kegiatankegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan Penyusunan LAKIP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2014 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 1.3. GAMBARAN UMUM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG 1.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, bahwa tugas pokok Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung adalah melaksanakan koordinasi dan menyelengarakan pelayanan administrasi, integrasi, singkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian. b. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program; b. Penyelengaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan; c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan; d. Menerima pengaduan,monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan; e. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi Badan; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2

1.3.2 Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor : 4 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung. Gambar 1 Struktur Organisasi SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN TATA USAHA KA.SUB. BAG.TATA USAHA KA.SUB. BAG.KEPEGAWAI AN KA.SUB. BAG. KEUANGAN BIDANG BINA PROGRAM DAN INFORMASI BIDANG PELAYANAN PERIZINAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PELAYANAN PERIZINAN EKONOMI, KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN NON PERIZINAN BIDANG PENGADUAN, MONITORING DAN EVALUASI TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3

Struktur Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung menurut Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor : 4 Tahun 2013 seperti pada bagan organisasi pada gambar 1, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang membawahi Bagian Tata Usaha dan beberapa bidang sebagai berikut : a. Bidang Bina Program dan Informasi b. Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan c. Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan d. Bidang Pengaduan, Monitoring dan Evaluasi. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian serta membawahi 3 (tiga) kasub.bag. Masingmasing bidang tersebut dikepalai oleh seorang Kepala Bidang dan langsung membawahi Tim Teknis sesuai dengan Gambar 1. 1.4 Sumber Daya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Sumber Daya SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri dari Sumber Daya Manusia selaku aparatur dan Asset/Inventaris Kantor yang bergerak maupun tidak bergerak. 1. Sumber Daya Manusia SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai dengan struktur organisasinya memiliki jumlah pegawai 94 orang terdiri dari: pejabat eselon II b 1 (satu) orang, eselon III a 1 (satu) orang, eselon III b 4 (empat) orang, eselon IV a 3 (tiga) orang dan staf 85 (delapan piluh lima) orang. Proporsi jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan Formal adalah Pasca Sarjana/S2 7 (tujuh) orang, Sarjana/S1 49 (empat puluh sembilan) orang, D1 ( Diploma ) 1 ( satu ) orang,sma/slta 35(tiga puluh lima) SMP 1 (satu) orang dan 1 ( satu ) orang THL. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4

35 1 1 49 7 SMP Diploma SMA S1 S2 Gambar 1.1. Grafik Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan 2. Inventaris Kantor Selanjutnya menyangkut inventaris Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sampai akhir tahun 2014 terdiri dari Inventaris kantor yang berupa Kendaraan Roda empat 7 (tujuh) buah dan sepeda motor 5 (lima) buah data Komputer 22 (dua puluh dua) unit,laptop 13 ( tiga belas ) unit, printer 25 (empat belas) unit dan faximili 1 (satu) unit, yang dapat membantu pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan. 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN Penyusunan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah) Badan Pelayanan Kabupaten Badung Perizinan Terpadu disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bagian ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya yang ada dan sistematika penulisan. BAB II : PERENCANAAN KINERJA Pada bagian ini menjelaskan tentang Rencana Strategis, Tujuan dan Sasaran strategis, Rencana kinerja dan Penetapan Kinerja tahun 2014. Disajikan gambaran singkat tujuan utama yang ingin diraih serta kaitannya dengan capaian visi dan misi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5

BAB III BAB IV : AKUNTABILITAS KINERJA Pada bagian ini menjelaskan tentang Evaluasi Kinerja, Analisis pencapaian Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan. : PENUTUP Pada bagian ini dikemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan/ kegagalan, permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6

BAB II PERENCANAAN 2.1. RENCANA STRATEGIS Berdasarkan Undang Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahunan. Sebagai sebuah SKPD yang baru berdiri sejak Bulan April 2013, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu sebagaimana halnya SKPD lainnya di Kabupaten Badung, wajib menyusun rencana strategis seperti diamanatkan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Rencana strategis pada hakekatnya disusun sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan sumberdaya yang dimiliki melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Renstra SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan programprogram Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010, yang akan dilaksanakan langsung oleh SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu untuk kurun waktu tahun 20132015. Rencana strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Badung guna mendukung pencapaian Visi pembangunan Kabupaten Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7

Badung Tahun 20102015 : Melangkah Bersama Membangun Badung yang Shanti dan Jagadhita Berlandaskan TRI HITA KARANA. Untuk mewujudkan visi tersebut disusun 9 (Sembilan) misi yang harus dilaksanakan. Sesuai dengan tujuan RPJMD Kabupaten Badung pada misi keenam yaitu: 1. Misi ke Enam : Mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Governance & Clean Government ) Badan Pelayanan PerizinanTerpadu didalam melaksanakan strategi pencapaian sasaran yang berupa peningkatan pembangunan yang seimbang diuraikan dalam indikator di bawah ini: Tabel 2.1. Misi ke Enam RPJMD Kabupaten Badung Th 20102015 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu No Sasaran Indikator Target dalam RPJMD Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin 14 Hari 12 Hari 10 Hari Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 60 % 85% 95% 500 pegunjung 600 pengunjung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8

2 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan masyarakat Persentase penanganan pengaduan terkait perizinan Survey kepuasan masyarakat 85 % 90 % 95 % 65,48 70,48 84 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Th 2010 2015 dijadikan sebagai pedoman Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dalam menyusun Rencana Strategis pelaksanaan tugas dinas selama 3 tahun melalui proses yang sistematis dan berkelanjutan. 2.1.1 Visi dan Misi SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Penetapan visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah untuk menggambarkan kondisi yang diharapkan dalam 3 tahun ke depan. Agar visi tersebut dapat diwujudkan maka dirumuskan Misi yang akan dilaksanakan. a. Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dalam 3 tahun ke depan adalah : Terwujudnya Pelayanan Prima Berdasarkan Tri Hita Karana b. Misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dalam rangka untuk mewujudkan visi tersebut, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu menetapkan 4 ( empat) misi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkwalitas, jujur dan bertanggung jawab. 2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui administrasi yang lancar,cepat,tepat dan transparan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9

3. Memberikan kepastian hukum perizinan dan non perizinan di Kabupaten Badung. 4. Mengembangkan system informasi Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( E Government ) 2.1.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi A. Tujuan Terwujudnya pelayanan yang prima dalam rangka mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Badung. B. Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. C. Strategi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis. Indikator Kinerja Utama ditetapkan pada yang memiliki fokus meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan Non Perizinan dan mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat di Kabupaten Badung. Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama I Meningkatnya kualitas pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung II Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 1. Rata rata waktu penyelesaian izin dan non izin 2. Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang di tetapkan pada SOP 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10

III Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. 1. Prosentase penanganan Pengaduan terkait perizinan 2. Survey kepuasan masyarakat Hubungan antara Tujuan, sasaran jangka menengah dan target pencapaian SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung 1 Terwujudnya Pelayanan yang Prima dalam rangka mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakaty di Kabupaten Badung 1. Rata rata waktu penyelesaian izin dan non izin 2. Prosentase izin dan non izin yan diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 14 Hari 60% 12 Hari 85% 10 Hari 95% 2. Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 3. Mengintensifka n Penanganan Pengaduan masyarakat 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 1. Persentase Penanganan Pengaduan terkait Perizinan 2. Survey kepuasan masyarakat ( SKM ) 500 pengu njung 85 % 65,48 90% 70,48 600 pengun jung 95 % 84 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11

2.2. RENCANA KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU T.A 2014 Tabel 2.4 Rencana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2014 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET 2014 1 Meningkatnya kualitas pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung 2 Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 3 Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. 2.2.1. Alokasi Anggaran 1. Rata rata waktu penyelesaian izin dan non izin 2. Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 1. Prosentase pengaduan masyarakat yang tertangani 2. Survey kepuasan masyarakat ( SKM ) 12 Hari 85% 500 Pengunjung 90 % 70,48 Pada tahun kedua, yaitu Tahun Anggaran 2014 sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama unit Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010 2015, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu melaksanakan 7 program yang terdiri dari 31 kegiatan. Yang merupakan Program utama dan Prioritas adalah 4 program dengan 7 kegiatan. Keseluruhan program dan kegiatan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 11.631.455.837,00 yaitu untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.9.296.982.582,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 2.334.473.255,00 seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.5 di bawah ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12

Tabel 2.5 Alokasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2013 Badan pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Uraian Belanja 1.Belanja Tidak Langsung 2.Belanja Langsung a. Belanja Pegawai b. Belanja barang dan jasa c. Belanja Modal Anggaran Rp. 9.296.982.582,00 Rp. 2.334.473.255,00 Rp. 47.300.000,00 Rp. 1. 576.779.555,00 Rp. 710.393.700,00 Total Anggaran Rp. 11.631.455.837,00 2.3. PENETAPAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun Tahun 2004 dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja sendiri pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara Kepala SKPD dengan Bupati, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung telah membuat Penetapan Kinerja tahun 2014 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 13

kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung tahun 2014 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja tahun 2014 yang telah ditetapkan. Dalam mewujudkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, maka telah direncanakan kinerja program dan kegiatan untuk pencapaian target dan sasaran seperti di bawah ini: a. Untuk pencapaian Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di kabupaten Badung, dilaksanakan dengan cakupan kegiatan: Pelayanan Perizinan bidang Pembangunan dan Pemerintahan Pelayanan Perizinan Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten Badung b. Untuk pencapaian Sasaran Stategis 2: Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan, dilaksanakan denan cakupan kegiatan : Pembuatan Website Badan Pelayanan Perizinan di Kabupaten Badung c. Untuk pencapaian Sasaran Stategis 3: Mengintensifkan Penanganan pengaduan masyarakat, dilaksanakan dengan cakupan kegiatan: Pelayanan penagduan perizinan di Kabupaten Badung Survey kepuasan masyarakat ( SKM ) terhadap pelayanan perizinan di Kabupaten Badung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dan dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang bersangkutan. Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Dengan demikian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan kinerja Instansi Pemerintah. 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Secara umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010 2015. Tiga sasaran dan lima indikator kinerja, sebagaimana telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15

Pencapaian sasaransasaran strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2014 Sasaran Strategis I Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung No. Indikator Target Realisasi capaian 1 2 Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP 12 Hari 85 % 11 Hari 95 % 100 % 111 % Sasaran Strategis II Meningkatnya aksebilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 1 Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 500 Pengunjun g 200 Pengunju ng 40 % Sasaran Strategis III Mengintensifkan penanganan Pengaduan masyarakat No. Indikator Target Realisasi capaian 1 2 Prosentase penanganan pengaduan terkait perizinan Survey kepuasan masyarakat ( SKM ) 90 % 70,48 100 % 66,94 111 % 94,9 % 3.1.1 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2014, sesuai dengan Dokumen Penetapan Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16

Pencapaian target kinerja atas sasaran 1 dengan 2 indikator capaian seperti berikut : No. Indikator Target Realisasi capaian 1 2 Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP 12 Hari 85 % 12 Hari 95 % 100 % 111 % Analisa Capaian Kinerja Sasaran 1: 1. Persentase Izin dan Non Izin yang diterbitkan Pengertian dari Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin adalah banyaknya Izin dan Non Izin yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung dengan target waktu 12 hari selama Tahun 2014 adalah 100 % sesuai dengan target yang di tetapkan pada perjanjian kinerja. Untuk mencapai peningkatan prosentase izin dan non izin yang bisa diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan sesuai dengan SOP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu melalui pelayanan penerbitan Perizinan dan Non Perizinan yaitu 53 jenis Perizinan dan 35 jenis Non Perizinan dengan target sebesar 85 % pada Tahun 2014. Realisasi prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP pada Tahun 2014 adalah 95%. Dalam menyelenggarakan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Badan Pelayanan Perizinan Teradu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Disparda, Dinas Cipta Karya, BLH, Dispenda,Satpol PP dan Bagian Perekonomian. Permohonan Perizinan dan Non Perizinan yang terbit pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2014 adalah 9.899 Izin dan Non Izin. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 17

Pencapaian dari Kondisi awal RPJMD pada tahun 2010 sampai Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Indikator Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izn Realisasi Capaian Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 13 hari 11 hari Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP 60 % 85 % Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 500 Prosentase pengaduan masyarakat yang tertangani 100 % 100 % Survey masyarakat kepuasan 66,48 66,94 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 18

Gambar 3.2. Grafik Prosentase Pencapaian Sasaran 1 IKU 1,2 dan 3 Terhadap RPJMD Tahun 2010 2015 200 150 100 50 Ratarata waktu proses penyelesaian izin dan non izin prosentase izin dan non izin terbit sesuai waktu sop ( % ) jumlah masyarakat yang mengaksesinformasi 0 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 13 hari 11 hari 80 95 0 200 Dari Grafik diatas menunjukkan bahwa Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari tahun 2013 mulai dari terbentuknya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu tanggal 1 Mei 2013 berdasarkan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, dimana Rata rata waktu proses penyelesaian izin dan non izin mengalami peningkatan waktu penyelesaian dari Tahun 2013 adalah 13 hari sedangkan untuk tahun 2014 menjadi 11 hari dengan formula Jumlah hari penyelesaian seluruh izin dan non izin yang diterbitkan dibagi jumlah izin dan non izin yang diterbitkan. Prosentase penerbitan izin dan non izin yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP pada tahun 2013 adalah 80 % sedangkan untuk tahun 2014 adalah 95% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19

mengalami peningkatan 15 % dan yang terakhir untuk jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan dan non perizinan secara online sebanyak 200 orang ini mungkin karena masyarakat belum banyak mengenal keberadaan website BPPT Kabupaten Badung dan masyarakat lebih banyak langsung ke kantor BPPT untuk melakukan pengurusan perizinan dan non perizinan. Sasaran Strategis 2 Meningkatnya aksesbilitas terhadap informasi perizinan Pencapaian target kinerja atas sasaran 2 dengan 1 indikator capaian seperti berikut : No. Indikator Target Realisasi capaian 1 Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online 500 200 40 % Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online dengan target 500 orang sedangkan realisasi sebanyak 200 orang dengan capaian kinerja 40 % dari target yang ditetapkan ini mencerminkan bahwa masyarakat kita belum begitu mengenal keberadaan website BPPT lebih cenderung untuk datang langsung ke kantor untuk mengambil blangko permohonan perizinan dan non perizinan Sasaran Strategis 3 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Pencapaian target kinerja atas sasaran 3 dengan 2 indikator capaian seperti berikut : No. Indikator Target Realisasi capaian 1 Persentase Penanganan Pengaduan terkait Perizinan 85 % 100 % 95 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 20

2 Survey Kepuasan Masyarakat ( SKM ) 70,48 66 94 84 Analisa Capaian Kinerja Sasaran 3: 1. Persentase Penanganan Pengaduan Terkait Perizinan Pengertian dari Penanganan Pengaduan Terkait Perizinan adalah dapat ditanganinya Pengaduan terkait Perizinan yang diajukan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sesuai jangka waktu yang ditetapkan serta dapat memenuhi rasa keadilan dari masyarakat sampai pada akhir RPJMD tahun 2015 dengan target capaian 95 %. Pencapaian dari Kondisi awal RPJMD pada tahun 2010 sampai Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Indikator Persentase Pengaduan Masyarakat yang Tertangani Realisasi Capaian Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 100 % 100% Survey Kepuasan Masyarakat ( SKM ) 66,48 66,94 Pada Tahun 2013 Penanganan Pengaduan Terkait Perizinan tercapai 100% dari target 85%.Jumlah Pengaduan yang masuk tahun 2014 sebanyak 46 Pengaduan dan sudah dapat terselesaikan semuanya ( 100 % ). Survey kepuasan masyarakat tahun 2013 adalah 66,48 sedangkan SKM untuk tahun 2014 adalah 66,94 mengalami peningkatan 1,46 dari tahun 2013. 3.2 REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran dan kinerja SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 21

1. Pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 11.631.455.837,00 dengan rincian: Belanja Tidak Langsung Rp. 59.296.982.582,00 Belanja langsung : Rp. 2.334.473.255,00 Belanja Pegawai Rp. 47.300.000,00 Belanja barang/ jasa Rp. 1.576.779.555,00 Belanja Modal Rp. 710.393.700,00 2. Realisasi anggaran per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 10.626.436.886,00 dengan rincian: Belanja Tidak Langsung Rp. 8.952.599.969,00 (96,30 %) Belanja langsung : Rp. 1.673.836.917,00 (71,70 %) Belanja Pegawai Rp. 47.300.000,00 (100 %) Belanja barang/ jasa Rp. 1.366.490.917,00 (86,66 %) Belanja Modal Rp. 260.046.000,00 (92,76 %) Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2014 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung No Uraian Anggaran Realisasi % Belanja 1.Belanja Tidak Langsung Rp. 9.296.982.582,00 Rp. 8.952.599.969,00 96.30 2.Belanja Langsung Rp. 2.334.473.255,00 Rp. 1.673.836.917,00 71,70 a. Belanja Pegawai Rp. 47.300.000,00 Rp. 47.300.000,00 100 b.belanja barang dan jasa Rp. 1.576.779.555,00 Rp. 1.366.490.917,00 86,66 c.belanja Modal Rp. 710.393.700,00 Rp. 260.046.000,00 36,61 Total Belanja Rp. 11.631.455.837,00 Rp.10.626.436.886,00 91,36 Sisa Anggaran Rp. 1.005.018.951,00 8,64 Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan tersebut diatas, ditunjang dengan jumlah dana yang dianggarkan oleh SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2014 (termasuk Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung) sebesar Rp. 11.631.455.837,00 dan Realisasi pengeluaran sebesar Rp. 10.626.436.886,00 mencapai 91,36%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22

Penyerapan anggaran yang tidak mencapai 100%, sehingga ada sisa anggaran sebesar Rp. 1.005.018.951,00 yaitu mencapai 8,64 % (untuk seluruh belanja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung). Distribusi anggaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung untuk belanja langsung diperuntukkan untuk 7 Program dengan 35 kegiatan. Rincian anggaran per program sebagai berikut : No JENIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI % 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan 4 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 5 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat 6 Program pengembangan komunikasi informasi dan media massa 7 Program penyusunan dokumen perencanaan SKPD ( Renja,RKA) 963.801.780,00 811.229.107,00 84,17 790.216.726,00 303.913.000,00 38,46 53.300.000,00 53.300.000,00 100 364.141.800,00 343.857.000,00 94,43 48.636.150,00 48.310.510,00 99,33 108.376.800,00 107.227.300,00 98,94 6.000.000,00 6.000.000,00 100 TOTAL 2.334.473.255,00 1.673.836.917,00 71,70 Sedangkan untuk mendukung tercapainya sasaran strategis didukung dengan anggaran sesuai dengan Penetapan Kinerja : Untuk mencapai sasaran strategis I : didukung anggaran dari program Pelayanan Administrasi Perkantoran yaitu Kegiatan Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan Pemerintahan sebesar Rp. 227.836.875,00 serta Kegiatan Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi Kesejahteraan rakyat dan Non Perizinan sebesar Rp.174.661.425,00 Untuk mencapai sasaran strategis II : didukung anggaran dari program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media massa kegiatan pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23

website Badan Pelayanan Perizinan di Kabupaten Badung sebesar Rp. 48.507.125,00 dan program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi kegiatan pembangunan sistem informasi manajemen perizinan Kabupaten Badung sebesar Rp. 364.141.800,00 Untuk mencapai sasaran strategis III ; didukung anggaran dari program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat sebesar Rp.48.636.150,00 Tabel di bawah ini menunjukkan realisasi penyerapan dana program program strategis : SASARAN I. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung II. Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan III. Mengintensifk an penanganan pengaduan masyarakat PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) PENYERAPAN DANA 402.498.300,00 349.429.000,00 86,81% 412.648.925,00 391.834.625,00 94,95 % 48.636.150,00 48.310.510,00 99,33 % TOTAL DANA 863.783.375,00 789.574.135,00 91,40 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 24

Alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran strategis sebesar Rp.863.783.375,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 789.574.135,00 dengan prosentase penyerapan sebesar 91,40 %. Alokasi dan realisasi anggaran dari masingmasing kegiatan dan program seperti pada tabel(3.2) Sasaran Strategis I : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung NO Program Kegiatan Anggaran 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Pelayanan Perizinan Bidang Pembangunan dan pemerintahan ( Rp ) Realisasi ( Rp) 227.836.875,00 182875.375,00 80,27 % 2. Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan 174.661.425,00 166.553.625,00 95,36 48.507.125,00 47.977.625,00 98,91 Sasaran Strategis II : Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan NO Program Kegiatan Anggaran 2 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program 1. Pembangunan sistem informasi manajemen perizinan Kabupaten Badung 2. Pembuatan ( Rp ) Realisasi ( Rp) 364.141.800,00 343.857.000,00 94,43 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 25

3 Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa website Badan Pelayanan perizinan di Kabupaten Badung 48.507.125,00 47.977.625,00 98,91 Sasaran Strategis III : Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat NO Program Kegiatan Anggaran 4 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat 1. Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kabupaten Badung ( Rp ) Realisasi ( Rp) 7.679.225,00 7.679.225,00 100 % 2. Penelitian Kepuasan Masyarakat ( SKM) 33.128.025,00 32.802.385,00 99,02 Dalam pencapaian sasaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, adapun kegagalankegagalan yang menyebabkan tidak tercapainya target rencana, tidak terlepas dari hambatan /kendala yang dihadapi, seperti dapat diuraikan di bawah ini: HambatanKendala : Proporsi jumlah pegawai dibandingkan jumlah perizinan yang ditangani tidak seimbang. Jumlah keseluruhan pegawai 94 orang dan harus menangani 53 jenis perizinan dan 35 jenis non perizinan, sehingga pelayanan perizinan dan non perizinan tidak dapat dilaksanakan maksimal. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 26

Permasalahan yang dihadapi : Kompetensi dan kualitas SDM masih terbatas; Belum optimalnya proses proses penyelesaian perizinan teradap permohonan yang masuk; Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi internal pada badan Pelayanan Perizinan Terpadu kabupaten Badung; Belum lengkapnya Peraturan perundangundangan yang dimiliki dalam rangka memayungi pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; Belum optimalnya ketersediaan sarana prasarana penunjang sektor Pelayanan Perizinan dan Non perizinan. 3.3. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN Sebagai SKPD yang baru berdiri sejak Tanggal 1 Mei 2013, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung telah dapat menunjukkan prestasi dengan diberikannya penghargaan SKPD/Unit Pelayanan Publik dengan Katagori Baik sesuai dengan Keputusan Bupati Badung Nomor 2618/01/HK/2013 tentang Pemberian Penghargaan kepada SKPD/Unit Pelayanan Publik Katagori Terbaik dan Katagori Baik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 27

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 28

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan a. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung menyajikan hasil dari berbagai capaian sasaran strategis yang tercermin dari capaian indikator kinerja utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. b. Hasil pengukuran indikator kinerja terhadap 3 sasaran strategis menunjukkan sebagai berikut : Sasaran 1 Meningkatnya kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung, terdiri dari tiga indikator sasaran dengan capaian kinerja : 1. Prosentase Izin dan Non Izin yang diterbitkan sebesar 86,54 % 2. Prosentase izin dan non izin yang diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada SOP sebesar 85 % Sasaran 2 Meningkatnya aksesbilitas masyarakat terhadap informasi perizinan 1. Jumlah masyarakat yang mengakses informasi perizinan secara online sebesar 200 pengunjung. Sasaran 3 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan masyarakat, terdiri dari dua indikator sasaran dengan capaian kinerja sebesar 1. Persentase Penanganan Pengaduan terkait Perizinan sebesar 100 % 2. Survey Kepuasan Masyarakat ( SKM ) sebesar 66,94 c. Alokasi anggaran untuk pelaksanaan program/kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung yang bersumber dari APBD sebesar Rp. 11.631.455.837,00 dengan Realisasi anggaran tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29

2014 sebesar Rp.10.626.436.886,00. Sedangkan Penyerapan anggaran untuk Program Prioritas mencapai 89,04 %. Penyerapan anggaran untuk seluruh Belanja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung tidak mencapai 100%, sehingga ada sisa anggaran sebesar Rp. 1.005.018.951,00 yaitu mencapai 8,64 % (untuk seluruh belanja Belanja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) sebagai bentuk efisiensi anggaran. 4.2 Saran a. Banyak hal yang masih perlu ditingkatkan khususnya di dalam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan b. Agar penempatan Aparatur yang cakap dan berlatar belakang sesuai dengan urusan yang ditangani dapat dipenuhi secara bertahap. c. Untuk dapat berinovasi dibutuhkan peningkatan wawasan kepada semua jajaran atas kemajuan teknologi dan metode pelaksanaan yang mengarah kepada Pelayanan Prima. Akhirnya dengan disusun LAKIP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ini, diharapkan dapat menjadi media evaluasi intern untuk melakukan perbaikan pada tahun mendatang. Mangupura, 6 Maret 2015 Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung I Made Sutama SH.,MH. Pembina Utama Muda NIP. 196212311992121005 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29