BAB I PENDAHULUAN. Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus, yang

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya dunia industri manufaktur, sebuah

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

MANAJEMEN KEUANGAN 1 (Manajemen Modal Kerja)

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan perusahaan (James C. Van Horne & John M. Wachowicz, Jr.,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode penelitian memegang peranan penting. Metode

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian terbesar dalam penggunaan modal perusahaan serta pengaruhnya terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan situs resmi Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

Analisa Rasio Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

Bab 8 Manajemen Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Persedian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, Indonesia menghadapi era globalisasi di

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan berkaitan dengan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus, yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen. Selanjutnya, berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) itu kita dapat mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama serta proses produksi yang ada saat ini. Pengembangan suatu industri manufacturing memerlukan perbaikan reformasi bisnis modern yang mencakup keseluruhan sistem industri dari kedatangan material sampai distribusi kepada konsumen dan desain ulang produk untuk masa mendatang. Industri manufaktur di Indonesia masih banyak mempraktekkan sistem manajemen industri tradisional. Sistem manajemen industri tradisional memperlakukan departemen pemasaran sebagai departemen yang bertugas sekedar menjual produk dan mengelola administrasi penjualan. Kondisi ini diperparah lagi dengan departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) yang berfungsi sekedar untuk menyetujui dan mengeluarkan pesanan produksi, tanpa menyampaikan pesan penting dalam peningkatan efisiensi, kualitas, dan daya saing, sehingga tampak adanya kesenjangan komunikasi yang bertanggung jawab memberikan informasi yang 1

2 berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu dalam tuntutan era globalisasi saat ini sangat diperlukan profesionalisme dalam manajemen persediaan. PT X adalah produsen kontrasepsi kondom didirikan di Bandung pada tahun 1992. Perusahaan ini didirikan sebagai antisipasi dari kebutuhan masyarakat akan kontrasepsi dalam melaksanakan program pemerintah yaitu " Keluarga Berencana". Dalam perkembangannya produksi kondom dari PT X memperoleh kepercayaan sebagai kondom resmi program Keluarga Berencana di Indonesia. Pada tahun 1996 PT X juga memproduksi alat suntik sekali pakai dan merupakan satu-satunya produsen alat suntik yang paling terkemuka di Indonesia. Pabrik PT X memproduksi alat suntik sekali pakai dengan kapasitas 37 juta pcs/tahun dan kondom dengan kapasitas 900.000 gross/tahun. Oleh karena itu PT X berusaha keras untuk dapat memenuhi permintaan konsumennya dengan menyediakan alat suntik sekali pakai dan kondom yang berkualitas tinggi. Dalam proses pengadaan bahan baku tersebut, perusahaan menghadapi beberapa kendala antara lain sulitnya mendapatkan bahan baku latex untuk pembuatan kondom, hal ini terjadi karena latex yang digunakan sebagai bahan dasar kondom sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga berakibat pada terhambatnya kegiatan produksi perusahaan. Masalah penentuan besarnya persediaan mempunyai efek yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Persediaan yang terlalu besar akan memperbesar biaya penyimpanan di gudang dan kemungkinan kerugian akibat kerusakan barang, keusangan, serta

3 menurunnya kualitas bahan baku. Sebaliknya, persediaan yang terlalu kecil akan merugikan perusahaan karena perusahaan tidak dapat bekerja pada tingkat produksi yang direncanakan sehingga berpengaruh pada tingkat keuntungan. Dengan melihat masalah-masalah yang akan timbul dalam pengaturan persediaan bahan baku di perusahaan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengelolaan persediaan dan analisisnya terhadap laba perusahaan. Sehingga penelitian akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT X. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan manajemen persediaan yang dilakukan oleh PT X pada periode tahun 2002-2006? 2. Bagaimana peningkatan laba yang dicapai oleh PT X pada periode tahun 2002-2006? 3. Bagaimana analisis pelaksanaan manajemen persediaan bahan baku yang dijalankan perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan pada PT X selama periode tahun 2002-2006?

4 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh sarjana penuh pada jurusan Manajemen. Adapun tujuannya adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen persediaan yang dilakukan oleh PT X selama periode tahun 2002-2006. 2. Untuk mengetahui peningkatan laba yang dicapai oleh PT X selama periode tahun 2002-2006. 3. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen persediaan bahan baku yang dijalankan perusahaan dalam meningkatan laba pada PT X selama periode tahun 2002-2006. 1.4 Kegunaan Penelitian Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap penelitian selain terkandung maksud dan tujuan juga terdapat kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan, diantaranya yaitu : 1. Kegunaan Teoritis Dapat dijadikan sebagai suatu masukan untuk pengembangan disiplin ilmu keuangan terutama mengenai pengaruh manajemen persediaan terhadap laba perusahaan dan juga digunakan sebagai masukan dalam pengembangan ilmu keuangan.

5 2. Kegunaan Praktis Berguna untuk manajemen perusahaan memberikan sumbangan ide-ide, serta bahan masukan atau pemikiran bagi perusahaan dan lembaga lain yang terkait dalam menghadapi masalah manajemen persediaan yang dibandingkan dengan teori-teori yang sudah ada dengan pelaksanaan di lapangan khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen persediaan dan laba perusahaan. 1.5 Kerangka Pemikiran Manajemen Persediaan yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu perusahaan manufacturing untuk melayani kebutuhan pabrik dan konsumen dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan tepat waktu. Permasalahan tidak tepatnya waktu kedatangan bahan baku yang telah dijadwalkan perusahaan dapat membuat suatu kepanikan apabila stock persediaan bahan baku habis, sementara order harus tetap dipenuhi. Sebaliknya kelebihan persediaan menimbulkan biaya tambahan seperti biaya keamanan, biaya gudang, dan resiko penyusutan, yang seringkali kurang jadi pertimbangan perusahaan. Manfaat adanya persediaan berguna untuk menghindari kehilangan penjualan, memperoleh diskon kuantitas, mengurangi biaya persediaan dan mencapai produksi yang efisien. Agar tercipta nilai persediaan yang optimum, maka bagian pembelian, produksi dan penjualan harus mempunyai satu sudut pandang yang sama agar terjalin kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang berkualitas.

6 Lawrance J. Gitman mendefinisikan persediaan adalah : Inventory is a necessary current asset that permits the production sale process to operate with a minimum of disturbance. (Gitman, 1998, 717). Artinya inventori adalah aktiva lancar yang perlu dilakukannya proses penjualan produksi untuk beroperasi dengan gangguan minimum. Setiap prosedur yang memungkinkan perusahaan mencapai volume penjualan tertentu dengan tingkat persediaan yang relatif kecil akan menaikkan tingkat pengembalian (laba) dan dengan sendirinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Namun tindakan untuk mengurangi persediaan juga dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk menjual karena habisnya persediaan atau tingginya biaya untuk menurunkan tingkat produksi. Tujuan dari manajemen persediaan menurut Eugene F. Brigham adalah : The twin goal of inventory management are 1. to ensure that the inventories needed to sustain operations are available and 2. to hold the cost of ordering and carrying inventories to the lowest possible level. (Brigham,1999, 505). Artinya dua tujuan inventori manajemen adalah 1. untuk memastikan bahwa inventaris yang diperlukan untuk mendukung operasi tersedia dan 2. untuk menjaga agar biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan berada pada level yang paling rendah. Manajemen persediaan meliputi pengendalian kuantitas dalam batas-batas yang telah direncanakan, dan perlindungan fisik persediaan agar tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya yang minimum. Ada beberapa metode dalam pengendalian persediaan agar persediaan tersebut ada tepat waktu serta dengan biaya minimum, yaitu : ABC System, Economic Order Quantity (EOQ), Just In Time (JIT), dan Material Requirements Planning (MRP).

7 Dengan adanya cara-cara mengatur bahan baku di atas, maka diharapkan biaya yang digunakan untuk persediaan atau dana yang diinvestasikan dalam persediaan dapat digunakan seefisien mungkin, dan biaya-biaya yang tidak perlu dapat ditekan untuk memaksimumkan keuntungan. Ukuran yang menunjukkan perusahaan menghasilkan laba disebut profitabilitas. Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba yang diperoleh perusahaan dengan investasi atau penjualan. Disini, perhatian ditekankan kepada profitabilitas karena untuk dapat bertahan dalam industrinya, perusahaan harus berada dalam keadaan menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva atau modal sendiri. Bagi perusahaan yang membeli kemudian menjual kembali barang dagangannya, petunjuk awal untuk menilai profitabilitas adalah dengan menggunakan margin laba kotor (gross profit margin). Gross profit margin didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan penjualan dengan harga pokok penjualan. Yang mana perhitungannya mengandalkan nilai persediaan sesuatu perusahaan, yaitu barang-barang yang dipegang untuk dijual kembali. Gross Profit Margin menurut Charles T. Horngren adalah : Gross margin also called Gross Profit is the excess of sales revenue over cost of goods sold (Horngren, 1998, 264). Artinya Marjin kotor disebut juga Laba bruto adalah kelebihan hasil penjualan atas harga pokok penjualan.

8 Disebut gross profit margin karena belum dikurangi semua beban biaya operasi yang ada dalam perusahaan yang nantinya akan menghasilkan net profit margin. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan karena memiliki persediaan adalah : Biaya Pemesanan Persediaan (Ordering Cost), dan Biaya Penyimpanan Persediaan (Carrying Cost). Rasio pengukuran profitabilitas yang kedua adalah dengan menggunakan margin laba bersih (net profit margin). Net profit margin merupakan ukuran keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Net Profit Margin menurut Lawrence J. Gitman adalah : Measures the percentage of each sales dollar remaining after all costs and expense, including interest, taxes, and preferred stock dividends, have been deducted.(lawrence J. Gitman, 64, 2003) Untuk meningkatkan laba bersih dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan meningkatkan nilai penjualan atau dengan menekan semua biaya dan beban yang ada dalam perusahaan. Rasio pengukuran profitabilitas yang ketiga adalah Return on Investment (ROI) atau yang biasa dikenal juga dengan istilah Return on Asset (ROA). Rasio ini menunjukan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Rasio profitabilitas terakhir adalah tingkat pengembalian modal (Return on Equity /ROE). Rasio ini mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis atau pemegang saham atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya.

9 Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Peningkatan Laba Perusahaan Manajemen Persediaan Manajemen Persediaan bahan baku Manajemen Persediaan barang setengah jadi Manajemen Persediaan barang jadi Manajemen Persediaan Bahan Baku Metode yang digunakan untuk mengukur efisiensi persediaan : EOQ (Economic Order Quantity) Meminimumkan biaya persediaan Biaya Pemesanan Persediaan Biaya Penyimpanan Persediaan Metode yang dijalankan perusahaan untuk meminimumkan biaya Sumber : Hasil Analisis Penulis

10 1.6 Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, yaitu suatu metode pengumpulan data yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Data disajikan kemudian dianalisis sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian untuk meraih kesimpulan sebagai perbandingan antara teori dengan kenyataan yang diperoleh. 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu : a. Penelitian Lapangan (Field Research) Dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan cara melakukan penelitian lapangan pada objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti oleh penulis. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut : Observasi Bentuk observasi yang dilakukan adalah analisis catatan (record analysis). Yaitu dengan mempelajari catatan sejarah sekarang maupun masa lalu perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dan analisis kondisi fisik (physical condition analysis), yaitu dengan memeriksa toko atas ketersediaan barang dagangan.

11 Wawancara Suatu bentuk komunikasi secara lisan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keadaan perusahaan, dengan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak berwenang mengenai manajemen persediaan dan laba perusahaan. b. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu teknik pengumpulan data guna memperoleh data sekunder sebagai landasan teori yang akan digunakan sebagai pendukung dalam pembahasan. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur yaitu dengan mempelajari buku-buku dan bahan bacaan lain yang sesuai dan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan serta laporan dari perusahaan yang bersangkutan. 1.7 Lokasi dan Lama Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT X yang beralamat di Jl. Raya Banjaran KM 16 Bandung. Waktu penelitian mulai dilaksanakan pada bulan September tahun 2006 sampai dengan bulan Januari tahun 2007.