BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai infrastruktur transportasi, jembatan mempunyai peran sebagai integral system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai, lembah atau bahkan antar pulau. Fakta tersebut menunjukan bahwa kebutuan masyarakat harus dapat dipenuhi oleh para perencana sipil (civil enginer) untuk merancang jembatan dengan daya kreatifitas dan inovasi tinggi. Dimana secara geografis, wilayah Indonesia terletak diantara lempeng dunia yang aktif, yaitu lempeng Eurosia dan lempeng Australia. Hal ini mengakibatkan Indonesia merupakan wilayah rawan gempa. Untuk mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi, maka diperlukan konstruksi jembatan yang stabil, kuat dan tahan gempa. Hal ini juga yang mendorong Perencana Sipil untuk merencanakan jembatan baja agar mampu menahan gaya gravitasi dan gaya gempa. Jembatan Rangka Kalua ini untuk memenuhi dan menunjang kebutuhan transportasi masyarakat yang menghubungkan Jalan Kalua dan Jalan Masintan Desa Masitan Kecamatan Kalua, Kalimatan Selatan dengan bentang 80 m. Jembatan ini berfungsi sebagai jalur perlintasan kendaraan dengan 2 arah, tanpa median, 2 lajur Box Girder umumnya berbentuk persegi atau trapesium. Salah satu keuntungan dari penampang box girder yaitu ketahana torsi yang lebih baik, yang sangat bermanfaat untuk aplikasi jembatan yang melengkung. Tinggi elemen box girder dapat dibuat constant maupun bervariasi. I-1
Stuktur rangka mempunyai keuntungan sangat baik untuk struktur dengan bentang panjang dan dapat lebih ekonomis dari pada menggunakan baja konvensional. Pemilihan bahan dari baja untuk menahan kuat tarik dan tekan tanpa membutuhkan banyak volume. Sifat daktilitas baja yang mengalami deformasi besar dibawah pengaruh tegangan tarik mampu mencegah robohnya struktur secara tiba-tiba. Dari segi estekita keindahan konstruksi baja dapat memberikan bentuk konstruksi yang mempunyai estetika keindahan. Tugas Akhir ini bertujuan untuk merencanakan jembatan busur (Through Arch) dengan lalu lintas kendaraan di bawah dengan perbandingan bantang lengkung menggunakan penampang box dan struktur rangka. 1.2 Rumusan Masalah Seperti yang diuraikan pada latar belakang diatas, maka dalam penulisan tugas akhir ini terdapat permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana merencanakan perbandingan penggunaan box girder dan struktur rangka pada batang lengkung jembatan rangka baja tipe througharch pada jembatan kalua b. Bagaimana merencanakan lay out awal struktur jembatan. c. Bagaimana menentukan jenis pembebaban yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan. d. Bagaimana mengontrol perencanaan jembatan terhadap kekuatan dan kestabilan struktur dengan bantuan program SAP 2000 V.14. I-2
e. Bagaimana menentukan sambungan yang mampu memenuhi syarat-syarat keamanan struktur jembatan. f. Bagaimana menuangkan hasil dari perencanaan dan analisis ke dalam bentuk gambar teknik. 1.3 Maksud dan Tujuan Dalam Pengerjaan Tugas Akhir, terdapat susunan maupun format penulisan yang merupakan pedoman pada Tugas akhir ini. Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Untuk memahami perencanaan struktur atas Jembatan dengan menggunakan Rangka Baja. b. Mendapatkan gambaran dan acuan dalam merencanakan suatu Struktur Jembatan untuk penerapan dilapangan nantinya. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Merencanakan perbandingan penggunaan box girder dan struktur rangka pada batang lengkung jembatan rangka baja tipe through-arch pada jembatan kalua. b. Merencanakan lay out awal struktur jembatan. c. Menentukan preliminary design. d. Menentukan jenis pembebaban yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan. I-3
g. Mengontrol perencanaan jembatan terhadap kekuatan dan kestabilan struktur dengan bantuan program SAP 2000 V.14. e. Menentukan sambungan yang mampu memenuhi syarat-syarat keamanan struktur jembatan. f. Menuangkan hasil dari perencanaan dan analisis ke dalam bentuk gambar teknik. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut :. a. Jembatan yang dimaksud adalah jembatan tipe through-arch yang kolasinya terletak di Desa Masitan Kecamatan Kalua, Kalimatan Selatan. b. Perencanaan jembatan berdasarkan kelas jalan dan Standar Jembatan Indonesia yang ada. c. Tipe jalur lintasan direncanakan adalah 2 arah, tanpa median, 2 lajur d. Lebar jembatan direncanakan 9,5 meter e. Lebar jalur direncanakan 7 meter, dimana lebar masing-masing lajur direncanakan 3,5 meter f. Lebar trotoar direncanakan masing-masing 1 meter I-4
1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut : a. Perencanaan ini tidak meninjau aspek metoda pelaksanaan kontruksi, analisa biaya dan waktu. b. Perhitungan perencanaan dibatasi pada struktur jembatan rangka. c. Perencanaan tidak meninjau pondasi d. Perencanaan tidak meninjau perencanaan perkerasan jalan. e. Perhitungan sambungan dibatasi pada bagian-bagian tertentu yang dianggap mewakili keseluruhan. f. Perencanaan ini tidak memperhitungkan kondisi beban pada waktu metoda pelaksanaan. g. Peraturan perencanaan teknik jembatan berdasarkan BMS 1992. h. Perencanaan struktur menggunakan metode LRFD i. Perencanaa struktur beton untuk jembatan RSNI T-03-2005 j. Perencanaan struktur baja untuk jembatan berdasarkan RSNI T-03-2005 k. Standar pembebanan untuk jembatan berdasarkan RSNI T-02-2005. l. Standar perencanaan ketahaan gempa untuk jembatan SNI 2833:2008 m. Program bantu yang digunakan adalah SAP 2000 V.14,Tekla Structures 17 dan AutoCad. n. Perencanaan dilakukan untuk munghubungkan Jalan Kalua dan Jalan Masintan Desa Masitan Kecamatan Kalua, Kalimatan Selatan pada zona gempa 1, element batang lengkung menggunakan box dan struktur rangka. I-5
1.6 Hipotesis Biaya pekerjaan proyek konstruksi baja tergantung pada berat struktur baja tersebut, maka pada struktur pelengkung menggunakan box girder,berat struktur jembatan lebih ringan dibandingkan menggunakan struktur ragka. 1.7 Sistematika Penulisan Agar laporan ini tersusun dengan baik dan sistematis, maka harus disusun dengan sistematika penulisan tertentu. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bab I : Pendahuluan Bab ini berisikan tentang uraian hal-hal umum mengenai penelitian ini yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, batasan masalah penelitian, hipotesis, sistematika penulisan. 2. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan uraian penjelasan dasar teori dan dasar analisis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian dan penulisan serta berbagai hal yang dapat menunjang penelitian ini agar berhasil. 3. Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini berisikan urian mengenai modelisasi struktur, variable analisa, pembebanan, skema analisa serta prosedur analisa yang dilakukan pada penelitian ini. I-6
4. Bab IV : Hasil dan Analisis Struktur Lantai Kendaraan dan Gelagar Bab ini berisikan analisis dan perhitungan struktur lantai kendaraan dan gelagar jembatan. 5. Bab V : Hasil dan Analisa Struktur Pelengkung Bab ini berisikan perbandingan analisis dan perhitungan struktur pelengkung jembatan. 6. Bab VI : Kesimpulan dan Saran Berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. I-7