BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Kabupaten Karimun merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di
|
|
- Suryadi Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Kabupaten Karimun merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau.Kabupaten Karimun merupakan sebuah kabupaten kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil.terdapat dua pulau terbesar di Kabupaten Karimun yang menjadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat dan tempat pemukiman penduduk.dimana kedua pulau terbesar tersebut adalah Pulau Karimun dan Pulau Kundur. Kabupaten Karimun berada diantara Kota Batam, Singapura, Malaysia, Provinsi Kepulauan Riau serta Riau.Hal ini menyebabkan Kabupaten Karimun sangat strategis sebagai tempat untuk kegiatan perekonomian serta berbagai kegiatan lainnya yang dapat menunjang untuk kemajuan Kabupaten Karimun itu sendiri. Adapun wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karimun yaitu : sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan Semenanjung Malaysia, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kateman Kabupaten Indra Giri Hilir, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis dan kecamatan Kuala Ampar Kabupaten Pelalawan, sebelah Timur berbatasan dengan Kota Batam. Perkembangan Kabupaten Karimun dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan terutama dalam bidang infrastruktur.peningkatan didalam bidang struktur dapat dilihat dari pembangunan wilayah Coastal Area.Pembangunan Coastal Area ini dimaksudkan untuk meningkatkan sektor perekonomian dan wisata.
2 Pembangunan Jembatan Leho yang terletak di Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan Karimun dengan Bandara Sei Bati. Pembangunan Jembatan Leho ini di rencanakan dengan bentuk Strukur Pelengkung (Arch Bridge) dan merupakan salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun. Selain untuk menghubungkan Kota Karimun dengan Bandara Sei Bati, jembatan ini di design untuk menjadi Landmark bagi Kabupaten Karimun I.2 Latar Belakang Jembatan secara umum adalah konsruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai,laut, danau, saluran irigasi, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lainnya. Perkembangan zaman sangat mempengaruhi perkembangan teknologi dalam suatu Negara.Begitu juga dalam pembangunan jembatan juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan.dewasa ini pembangunan jembatan tidak hanya ditinjau dari segi strukturalnya saja tetapi dari segi estetika juga menjadi perhatian khusus.hal ini diharapkan agar jembatan tersebut dapat menjadi ikon bagi suatu Negara atau daerah. Latar belakang dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis perbandingan balok pelengkung pada jembatan Leho mengacu pada metode perhitungan AISC 2010-LRFD dengan metode perhitungan ASD.Pembangunan jembatan di Kabupaten Karimun di rencanakan menggunakan struktur pelengkung. Adapun maksud dari pemerintah Kab.Karimun merencanakan Jembatan dengan struktur pelengkung agar jembatan tersebut diharapkan dapat
3 menjadi landmark dari Kab.Karimun dan menjadi sarana transportasi yang dapat menghubungkan kota Karimun dengan Bandara Sei Bati. I.3 Permasalahan 1. Bagaimana menganalisa gaya-gaya dalam yang terjadi pada elemen lengkung pada jembatan leho (Momen, Lintang, Normal)? 2. Bagaimana perbedaan hasil gaya-gaya dalam elemen lengkung pada jembatan leho yang dianalisa secara linear (SAP 2000 v 14) berdasarkan pembebanan dan kombinasi pembebanan yang terjadi? 3. Bagaimana menganalisis perbandingan elemen pelengkung pada jembatan menggunakan metode perhitungan AISC 2010-LRFD dengan ASD? I.4 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menentukan pembebanan yang terjadi pada jembatan leho, menganalisa jembatan pelengkung saat menerima gaya-gaya dalam yang terjadi. Perhitungan gaya-gaya dalam ini dipengaruhi oleh pembebanan yang terjadi.perhitungan gayagaya dalam struktur atas jembatan pelengkung ini dilakukan dengan menggunakan program SAP 2000 v 14.Mengetahui perbandingan gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan menggunakan analisa secara linier pada program SAP 2000 v 14 berdasarkan pembebanan yang terjadi.untuk menganalisis perbandingan elemen pelengkung menggunakan peraturan yang mengacu kepada metode perhitungan AISC 2010-LRFD dengan metode ASD. I.5 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini mengarah pada tujuan yang relevan dengan judul tugas akhir dan dengan keterbatasan pengetahuan, literature-literatur yang digunakan serta
4 jurnal yang dimiliki, maka perlu dilakukan batasan-batasan masalah agar diperoleh hasil yang memadai.batasan masalah dilakukan untuk menghindari penelitian yang terlalu luas dan karena terbatasnya waktu. Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada beberapa hal yaitu : 1. Analisa yang dilakukan hanya pada struktur atas jembatan 2. Hanya menganalisa bagian elemen pelengkung pada jembatan Leho tipe pelengkung. 3. Perhitungan gaya-gaya dalam mengunakan program SAP 2000 v Tidak meninjau struktur bawah jembatan 5. Perhitungan pembebanan jembatan mengacu pada RSNI T tentang pembebanan jembatan 6. Metode perhitungan AISC 2010-LRFD dan metode ASD digunakan dalam perhitungan struktur baja. 7. Type jembatan menggunakan Type lengkung (Arch). 8. Bentang jembatan yang ditinjau yaitu 67,5 meter. 9. Data bahan sesuai dengan spesifikasi jembatan yang ada I.6 Metode Penelitian Dalam penyelesaian tugas akhir ini penyaji mengambil data-data dengan metode penelitian kepustakaan atau studi literature dan pengambilan data primer dari instansi terkait.pengambilan data primer dapat berupa dimensi jembatan pelengkung, spesifikasi mutu jembatan.setelah diperoleh data-data baik yang berasal dari studi literature maupun yang didapat dari instansi terkait ataupun
5 pelaksana proyek maka dilakukan pengolahan data.pada pengolahan data dilakukan perhitungan pembebanan jembatan berdasarkan peraturan yang digunakan di Indonesia yaitu RSNI T tentang pembebanan jembatan.setelah pembebanan selesai maka pengerjaan model struktur menggunakan program SAP 2000 v dengan menginput dimensi jembatan, profil baja yang digunakan dan mutu baja itu sendiri. I.7 Sistematika Penulisan Untuk penyajian bahasan yang diteliti, tugas akhir ini dibagi atas 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memuat gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan sebagai tugas akhir, berupa penjelasan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisannya. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Berisi tentang penjelasan umum mengenai pengertian jembatan, jenis-jenis jembatan, manfaat dari penggunaan jembatan pelengkung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Membahas tentang penjelasan mengenai pengumpulan data-data perencanaan jembatan pelengkung baja, langkah-langkah dalam menganalisa perhitungan pembebanan jembatan, melakukan pemodelan analisa struktur dengan menggunakan program SAP 2000 v BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang tahapan/proses perhitungan gaya-gaya dalam yang terjadi. Perbandingan antara analisa yang dihasilkan menggunakan program SAP 2000 v
6 14 berdasarkan pembebanan yang terjadi serta berisi analisis perbandingan batang tekan pada bagian elemen pelengkung jembatan menggunakan metode perhitungan ASD dengan metode perhitungan AISC 2010-LRFD. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Memuat tentang kesimpulan yang diperoleh dari proses perencanaan dan saransaran mengenai tindakan yang ditempuh agar hasil yang diperoleh berikutnya lebih maksimal
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil
ANALISIS PERBANDINGAN ELEMEN PELENGKUNG PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN LEHO KAWASAN PESISIR KABUPATEN KARIMUN, KEPULAUAN RIAU MENGGUNAKAN METODE AISC2010- LRFD DENGAN METODE ASD TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pengetahuan tentang perencanaan suatu bangunan berkembang semakin luas, termasuk salah satunya pada perencanaan pembangunan sebuah jembatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan adalah salah satu struktur bangunan yang penting untuk dibangun yang berfungsi untuk menyeberangi jurang atau rintangan, seperti sungai, rel kereta api, ataupun
Lebih terperinciMODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4
MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4 Citra Bahrin Syah 3106100725 Dosen Pembimbing : Bambang Piscesa, ST. MT. Ir. Djoko Irawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih ekonomis, maka minimalisasi balok IWF dapat dilakukan dengan mengurangi luas badan balok melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai infrastruktur transportasi, jembatan mempunyai peran sebagai integral system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai, lembah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era maju dan berkembang seperti sekarang ini hampir semua. dari perenovasian dan mendirikan bangunan-bangunan yang baru antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era maju dan berkembang seperti sekarang ini hampir semua kalangan membutuhkan pembangunan yang lebih baik, terutama yang mengarah pada bidang structural.banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mulailah orang membuat jembatan dengan teknologi beton prategang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan sebuah konstruksi. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan dari segi ekonomis, efisien, dan daya tahan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan pada suatu
Lebih terperinciBAB I PE DAHULUA 1.1 Umum
BAB I PE DAHULUA 1.1 Umum Salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya pengembangan suatu wilayah/daerah ialah Sistem Transportasi. Jalan raya dan jembatan merupakan bagian dari sistem transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dan kontur daerah yang relatif tidak datar. Untuk menghubungkan dan memperlancar kondisi transportasi maka diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan peradaban masyarakat telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Prasaranajalandanjembatanmerupakansalahsatuinsfrastrukturpenentudalam merangsangpengembanganwilayah.jalandanjembatanmerupakansatukesatuan salingberfungsisatusama lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang merupakan bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai penghubung dua ujung jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai, lembah dan selat atau laut, saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pembangunan sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam perkembangan sumber daya manusia saat ini sebab disadari makin meningkatnya jumlah pemakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kemajuan teknologi industri, transportasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia dalam melakukan berbagai interaksi antar manusia sebagaimana halnya mahkluk sosial. Interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jembatan adalah infrastruktur yang menghubungkan suatu daerah yang terpisah karena adanya sungai, rawa, selat, jurang, dan rintangan lainnya. Adanya jembatan waktu tempuh
Lebih terperinciKajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang YUNO YULIANTONO, ASWANDY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi untuk atap, jembatan, menara atau bangunan tinggi lainnya. Bentuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Pada saat ini rangka batang sangat penting untuk pembangunan, seperti konstruksi untuk atap, jembatan, menara atau bangunan tinggi lainnya. Bentuk struktur rangka dipilih karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau. Untuk menghubungkan antara sebuah pulau dengan pulau yang berdekatan, dibutuhkan sebuah jalur penghubung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sarana transportasi antar pulau, banyak jenis konstruksi jembatan yang bisa direncanakan. Salah satu teknologi yang banyak digunakan dalam pembuatan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Konsep Desain Desain struktur harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya Kekuatan (strength), kemampuan layan (serviceability), ekonomis (economy) dan Kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang perancangan struktur baja terus meningkat seiring dengan kebutuhan praktisi konstruksi untuk mendapatkan Desain
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN TUKAD WOS DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.
PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD WOS DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG. Sutarja, I Nyoman Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayanan, Mobile: 08123953036, E-mail: nsutarja_10@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembah, sungai, saluran irigasi, jalan kereta api atau rintangan lainnya sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jembatan merupakan bagian jalan yang dibangun melewati jurang, lembah, sungai, saluran irigasi, jalan kereta api atau rintangan lainnya sehingga memungkinkan bagi
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT
ABSTRAK PERENCANAAN ULANG JEMBATAN KALI MARMOYO STA 41 + 300 SAMPAI DENGAN STA 41 + 500 DENGAN METODE RANGKA BAJA DI KABUPATEN MOJOKERTO DAN PEHITUNGAN RAB Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN. dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELELITIAN A. Sejarah, Letak Geografis, Geologi, dan Iklim 1. Sejarah Pada awalnya Kabupaten Karimun berada di bawah wilayah Kabupaten Kepulauan Riau sebagai sebuah kecamatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangunan bentang panjang merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Menurut Supriyadi (1997) jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu ajalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan fisik di Indonesia. Beberapa diantaranya fasilitas umum seperti
Lebih terperinciMUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.
STUDI ANALISIS MODIFIKASI BATANG TEGAK LURUS DAN SAMBUNGAN BUHUL TERHADAP LENDUTAN, TEGANGAN PELAT BUHUL DAN KEBUTUHAN MATERIAL PADA JEMBATAN RANGKA BAJA AUSTRALIA KELAS A JURNAL Disusun Oleh: MUHAMMAD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan rute/lintasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Mulai dari tingkat perekonomian, sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur maupun
Lebih terperinciKAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU Estika 1 dan Bernardinus Herbudiman 2 1 Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG. I Nyoman Sutarja 1, I Ketut Swijana 2 1 Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini kolom bangunan tinggi banyak menggunakan material beton bertulang. Seiring dengan berkembangnya teknologi bahan konstruksi di beberapa negara, kini sudah
Lebih terperinciDESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG
DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota Semarang dalam rangka meningkatkan aktivitas
Lebih terperinciKAJIAN AWAL PERENCANAAN LENTUR JEMBATAN LALU LINTAS RINGAN MENGGUNAKAN GELAGAR FERRO FOAM CONCRETE
KAJIAN AWAL PERENCANAAN LENTUR JEMBATAN LALU LINTAS RINGAN MENGGUNAKAN GELAGAR FERRO FOAM CONCRETE Syarifah Asria Nanda Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh syarifah_nanda@yahoo.com Abstrak Umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun melewati suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan rintangan tersebut dapat berupa jurang, lembah, jalanan,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE
TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1)
Lebih terperinciDEFLEKSI BALOK MELINTANG DAN TEGANGAN BATANG DIAGONAL TEPI JEMBATAN BOOMERANG BRIDGE AKIBAT VARIASI POSISI PEMBEBANAN
DEFLEKSI BALOK MELINTANG DAN TEGANGAN BATANG DIAGONAL TEPI JEMBATAN BOOMERANG BRIDGE AKIBAT VARIASI POSISI PEMBEBANAN Danny Zuan Afrizal, Sri Murni Dewi, Christin Remayanti N Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Diagram Alir Mulai Data Eksisting Struktur Atas As Built Drawing Studi Literatur Penentuan Beban Rencana Perencanaan Gording Preliminary Desain & Penentuan Pembebanan
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH I Nyoman Sutarja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok, kolom pelat maupun kolom balok, baik itu yang terbuat dari baja, kayu, maupun beton,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya teknologi pada bidang konstruksi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu struktur yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus
III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus yang dilakukan yaitu metode numerik dengan bantuan program Microsoft Excel dan SAP 2000. Metode numerik
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan penduduk dan semakin menggeliatnya mobilitas ekonomi Masyarakat terutama di sektor industri, pertanian dan perkebunan menuntut kesiapan prasarana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data primer yang digunakan dalam penyusunan laporan yang baik berupa data objektif berdasarkan kondisi lapangan guna mendukung analisis dan sebagai penjelas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti dibawah ini. Gambar 2.1. Komponen Jembatan 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Jembatan merupakan salah satu bangunan struktur yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung suatu lokasi dengan lokasi yang lainnya, dimana diantara kedua buah lokasi tersebut
Lebih terperinciDESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG
DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG Antonius 1) dan Aref Widhianto 2) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DESAIN
BAB III METODOLOGI DESAIN Metodologi suatu perencanaan adalah tata cara atau urutan kerja suatu perhitungan perencanaan untuk mendapatkan hasil perencanaan ulang bangunan atas jembatan. Adapun uraian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya tuntutan manusia terhadap sarana transportasi. Untuk menunjang kelancaran pergerakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Tanjungpinang adalah salah satu kota dan sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 31 Tahun 1983 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur baja yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring kemajuan pada bidang konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan struktur yang efisien, kuat atau aman dan murah. Salah satunya adalah penggunaan struktur baja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang hampir 70 persen wilayahnya merupakan lautan dan lebih dari 17.504 pulau yang terpisahan oleh laut. Berdasarkan data statistik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR...... ii UCAPAN TERIMA KASIH......... iii DAFTAR ISI...... iv DAFTAR TABEL...... v DAFTAR GAMBAR...... vi ABSTRAK...... vii BAB 1PENDAHULUAN... 9 1.1.Umum...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk mengendalikan aliran sedimen akibat erupsi gunung api. Daerah aliran sungai bagian hulu di sekitar gunung api aktif
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan
MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR Oleh : Faizal Oky Setyawan 3105100135 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI HASIL PERENCANAAN Latar Belakang Dalam rangka pemenuhan dan penunjang kebutuhan transportasi
Lebih terperinciKAJIAN KEKUATAN SAMBUNGAN STRUKTUR PELENGKUNG RANGKA BAJA MENERUS PADA JEMBATAN UTAMA TAYAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KAJIAN KEKUATAN SAMBUNGAN STRUKTUR PELENGKUNG RANGKA BAJA MENERUS PADA JEMBATAN UTAMA TAYAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT Riyan Pradana 1)., Elvira 2)., Aryanto 2) Abstrak Jembatan secara umum adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan rute/lintasan
Lebih terperinciMODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA
MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA Mahasiswa: Farid Rozaq Laksono - 3115105056 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Irawan, Ms J U R U S A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada awal peradaban manusia, bahan bangunan berasal dari material alam asli tanpa melalui proses pengolahan yang berarti. Dimana bahan alam seperti kayu, dedaunan,
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI I Nyoman Sutarja Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah struktur gedung bertingkat maupun rumah tinggal terdapat sebuah struktur yang berfungsi menghubungkan antar kolom dan menahan beban struktur lantai yang
Lebih terperinciPerancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori
BAB II Dasar Teori 2.1 Umum Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya beberapa rintangan seperti lembah yang dalam, alur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perhitungan analisis struktur akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari struktur baja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada tahap awal perencanaan suatu struktur baja biasanya dengan perhitungan analisis struktur akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari struktur baja tersebut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Jembatan adalah sebuah struktur konstruksi bangunan atau infrastruktur sebuah jalan yang difungsikan sebagai penghubung yang menghubungkan jalur lalu lintas pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rangka batang (truss) adalah struktur yang terdiri dari gabungan batangbatang yang membentuk struktur berbentuk segitiga dan terhubung satu sama lain, serta dibebani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum 1.2. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Jembatan merupakan struktur bangunan yang menghubungkan rute/lintasan transportasi yang terputus oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan atau perlintasan lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota yang meliputi kepadatan penduduk, lahan yang semakin sempit serta perkembangan gaya hidup dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat kepentingannya itu tidak akan sama, sehingga akan menjadi suatu bahan studi yang menarik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin marak berkembang gedung-gedung tinggi pencakar langit dengan berbagai desain serta fungsinya yang awalnya hanya sebagai tempat bernaung bagi para
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Setrata I (S-1) Disusun oleh : NAMA : WAHYUDIN NIM : 41111110031
Lebih terperinciPERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT
PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : RONA CIPTA No. Mahasiswa : 11570 / TS NPM : 03 02 11570 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan merupakan prasarana umum yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jembatan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan serta trotoar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Jembatan menurut Supriyadi (1997) adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai atau saluran air, lembah, atau menyilang jalan lain yang tidak sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya pengembangan infrastruktur pendukungnya. Kegiatan yang serba cepat, serta masyarakat yang dituntut
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN GEMPA
ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN GEMPA Masrilayanti 1, Navisko Yosen 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Masrilayanti@ft.unand.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ilmu rekayasa struktur dalam bidang teknik sipil. Perkembangan ini
BAB I PENDAHULUAN I. Umum Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat pesat, begitu juga dengan ilmu rekayasa struktur dalam bidang teknik sipil. Perkembangan ini didukung oleh kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Perencanaan Perencanaan bertujuan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai, efisiensi serta mempunyai fungsi estetika. Seorang perencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalan, dijelaskan bahwa jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan / maritim, peranan pelayaran adalah sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan / keamanan, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang lebih dari 2/3 wilayahnya berupa perairan. Dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal dan menggunakan transportasi
Lebih terperinciAnalisa Struktur Atas Jembatan Kutai Kartanegara Sebelum Mengalami Keruntuhan
Analisa Struktur Atas Jembatan Kutai Kartanegara Sebelum Mengalami Keruntuhan Ansadilla Niar Sitanggang 3110106019 Dosen Pembimbing: Bambang Piscesa, ST. MT 1 Latar Belakang Jembatan Kutai Kartanegara
Lebih terperinciANALISIS ELASTOPLASTIS PORTAL GABEL BAJA DENGAN MEMPERHITUNGKAN STRAIN HARDENING
ANALISIS ELASTOPLASTIS PORTAL GABEL BAJA DENGAN MEMPERHITUNGKAN STRAIN HARDENING Muttaqin Hasan 1, Mochammad Afifuddin 2 dan Cut Erni Sayahtri 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Darussalam,
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR ATAS JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA SEBELUM MENGALAMI KERUNTUHAN
ANALISA STRUKTUR ATAS JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA SEBELUM MENGALAMI KERUNTUHAN Analisa Struktur Atas Jembatan Kutai Kartanegara Sebelum Mengalami Keruntuhan Ansadilla Niar Sitanggang 3110106019 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS
TUGAS AKHIR RC09 1380 PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS Oleh : RANGGA PRADIKA 3107.100.032
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bandara kualanamu adalah sebuah Bandar udara internasional yang melayani kota medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota medan. Bandara ini adalah bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti
BAB I PENDAHULUAN I. Umum Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok, kolom pelat maupun kolom balok, baik itu yang terbuat dari baja, kayu maupun beton, pada tempat-tempat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian
Lebih terperinciPERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :
PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Umumnya, pada masa lalu semua perencanaan struktur direncanakan dengan metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan dipikul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjaun Umum Jembatan adalah suatu struktur yang melintasi suatu rintangan baik rintangan alam atau buatan manusia (sungai, jurang, persimpangan, teluk dan rintangan lain) dan
Lebih terperinciTUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.
MODIFIKASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN CISUDAJAYA KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT DENGAN SISTEM RANGKA BATANG MENGGUNAKAN MATERIAL FIBER REINFORCED POLYMER (FRP) TUBAGUS KAMALUDIN 3110100076 DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinci