Pembuatan Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

Data Kelengkapan Data Pendukung Sistem Informasi

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

PEMODELAN DECISION SUPPORT SYSTEM MANAJEMEN ASET IRIGASI BERBASIS SIG

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7.

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP

Nadya Rizky Dahlia 1, Teguh Hariyanto 1 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Abstrak

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

Tujuan. Pengenalan SIG

BAB I PENDAHULUAN I-1

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Abstrak PENDAHULUAN.

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Pengenalan Sistem Informasi Geografis

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN KELAS MENENGAH MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SURABAYA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA)

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

Arrowiyah Pembimbing: Dr. Sutikno S.Si M.Si. Seminar Tugas Akhir SS091324

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK HASIL RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN DAN EVALUASI TUTUPAN LAHAN

Perancangan Sistem Informasi Geografis Sebaran Calon Legislatif

Pengantar GIS Pengenalan GIS. By: Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS

Pembangunan Basis Data Guna Lahan Kabupaten Bengkalis

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

KATA PENGANTAR. Laporan Pendahuluan i

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Geographic Information Sistem mengintegrasikan

SURVEI PENYIMPANGAN PEMANFAATAN RUANG DESA DI KECAMATAN BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA JURNAL. Oleh Rahmad Ferdi

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Session_01. - Definisi SIG - Latar Belakang - Keunggulan SIG dibanding sistem perpetaan konvensional - Contoh pemanfaatan SIG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

DAMPAK POLA PENGGUNAAN LAHAN PADA DAS TERHADAP PRODUKTIVITAS TAMBAK DI PERAIRAN PESISIR LAMPUNG SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK EVALUASI KEPADATAN LALU LINTAS JALAN DI KOTA SURABAYA

Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Penetapan Potensi Lahan Budidaya Perikanan di Kabupaten Sumedang *)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ini memaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan batasan masalah dalam penelitian ini.

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

Analisa Kesehatan Mangrove Berdasarkan Nilai Normalized Difference Vegetation Index Menggunakan Citra ALOS AVNIR-2

Keywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

Studi Potensi Air Tanah di Pesisir Surabaya Timur Untuk Budidaya Perikanan Air Payau

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

Evaluasi Kondisi Tata Ruang Eksisiting Kota Bandung SWK Cibeunying

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG

STRATEGI DAN PROGRAM STRATEGIS PADA KAWASAN ASSET NEGARA 1.1

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mega Wahyu Syah ( )

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. km merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumber daya

Transkripsi:

TUGAS AKHIR Pembuatan Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Surabaya PERMADI 3509 100 003 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

PENDAHULUAN Latar Belakang Banyaknya perkembangan bangunan, jalan, maupun fasilitas umum di kota Surabaya dapat mempengaruhi alih fungsi area tambak yang ada didaerah perkotaan ini. Maka diperlukan analisa potensi tambak di kota Surabaya ini untuk menghadirkan informasi baru mengenai keberadaan dan potensi tambak pada wilayah perkotaan. Tujuan Pembuatan peta eksisting wilayah tambak di Surabaya. Pembuatan sistem informasi geografis potensi produktivitas pertambakan. Untuk mendapatkan evaluasi perubahan luas tambak dan jumlah sebaran tambak di Surabaya.

PENDAHULUAN Manfaat Tersedianya informasi tentang potensi tambak dan prediksi jumlah hasil per tambak per tahunnya. Ketersediaan informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan patokan perkembangan potensi produksi tambak di Kota Surabaya. Perumusan Masalah Bagaimana memetakan wilayah tambak di Surabaya. Bagaimana membuat sistem informasi potensi produktivitas pertambakan. Bagaimana evaluasi perubahan dan sebaran tambak dari tahun 2002 sampai 2012 di Kota Surabaya. Batasan Masalah Wilayah studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilayah kota Surabaya. Data yang digunakan adalah Peta Garis Digital kota Surabaya skala 1 : 5000 tahun 2002/2003 (Proyeksi TM3 ) produk Dinas Tata kota Surabaya. Metode analisa difokuskan pada penghintungan jumlah tambak dan produksi per tambak per tahunnya berdasarkan luasan tambak yang berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Surabaya khususnya bagian Kelautan dan Perikanan Kota Surabaya. Perubahan tambak dihitung menggunakan parameter jumlah tambak yang berkurang atau bertambah, lokasi tambak dan kepemilikan tambak.

TAMBAK Istilah tambak diambil dari Bahasa Jawa nambak yang berarti membendung air dengan pematang, sehingga terkumpul pada suatu tempat yang biasa dilakukan di pesisir pantai atau di pesisir sungai Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air terutama ikan, udang serta kepiting. Penyebutan tambak ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air asin.

Jenis Jenis Tambak Tambak Ikan Tambak Garam

Tambak Ikan Tambak Ikan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Tambak Ikan dibagi 2 jenis yaitu : Tambak air asin Tambak air payau

Tambak Garam Tambak garam adalah suatu daerah di pesisr, dimana pembuatan kolam-kolam untuk menguapkan air laut sehingga terbentuk kristalkristal garam yang kemudian dibersihkan dan diolah untuk menghasilkan garam Fungsi utama ladang garam adalah untuk memproduksi garam bagi kebutuhan masyarakat. Pada ladang garam hidup berbagai jenis mikroorganisme. Keberadaan mikroorganisme ini mempengaruhi warna ladang garam

Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis ( SIG ) merupakan kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanulasi, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi (Prahasta. 2003 ).

Komponen Sistem Informasi Geografis Hardware Software Data Manusia Metode

Stuktur dari Sistem Informasi Geografis Data Storage and Management Data Input Data Manipulation and Storage Data Output User Interface

Penelitian Sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir Wasilah didapatkan sistem informasi geografis tambak ikan di Kabupaten Lamongan berisi peta dan informasi kesesuaian lahan untuk tambak. Dengan menggunakan SIG dapat mempermudah memperoleh informasi tentang tambak ikan, lokasi dan jenis tambak di kabupaten Lamongan (Wasilah, 2010). Fachrudin & Ahsan Madjudo (2012) melakukan penelitian tentang pemetaan wilayah dan profil usaha tambak garam di Kota Palu yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan data atau infomasi terkait dengan pemetaan potensi wilayah tambak, persebarannya dan profil usaha tambak garam yang ada di Kota Palu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lapangan dan pengukuran secara langsung.

Metodologi Penelitian Lokasi Kota Surabaya dengan koordinat 7 9-7 21 LS hingga 112 36-112 54 BT

ALAT & BAHAN Alat Bahan 1 buah PC Peta Garis Digital kota Surabaya skala 1 : 5000 tahun 2002/2003 Software AutoCAD Land Desktop Citra Satelit Worldview-2 tahun 2012 Software ArcGIS 10 Data kepemilikan tambak Software Microsoft Office Data Hasil Tambak per tahun

TAHAP PENGOLAHAN DATA

Hasil Pekerjaan

Analisa Luas Tambak Luas Tambak di wilayah Surabaya tahun 2002 dan 2013 No Kecamatan Tahun 2002 Tahun 2013 Ikan (ha) Garam (ha) Ikan (ha) Garam (ha) 1 Kecamatan Asem Rowo 207.936 62.356 160.971 56.396 2 Kecamatan Benowo 797.356 664.784 538.183 577.972 3 Kecamatan Bulak 110.721 0.000 70.168 0.000 4 Kecamatan Gubeng 4.683 0.000 0.000 0.000 5 Kecamatan Gunung Anyar 283.978 0.000 219.471 0.000 6 Kecamatan Kenjeran 189.629 0.000 163.266 0.000 7 Kecamatan Krembangan 12.846 0.000 0.000 0.000 8 Kecamatan Mulyorejo 347.143 0.000 254.383 0.000 9 Kecamatan Pakal 606.134 178.621 542.105 192.814 10 Kecamatan Rungkut 803.138 0.000 706.201 0.000 11 Kecamatan Semampir 140.241 0.000 123.177 0.000 12 Kecamatan Sukolilo 1395.285 0.000 1181.167 0.000 13 Kecamatan Sukomanunggal 9.204 0.000 0.000 0.000 14 Kecamatan Tambak Sari 3.004 0.000 0.000 0.000 15 Kecamatan Tandes 134.827 24.950 19.256 24.914 16 Kecamatan Tenggilis Mejoyo 0.207 0.000 0.000 0.000 Total 5046.331 930.713 3978.350 852.096 Total Luas Tambak 5977.044 4830.446

Tambak Ikan 300.000 250.000 200.000 259.173 Perubahan Luas Tambak Ikan (ha) 214.118 150.000 100.000 50.000 0.000 46.965 40.553 4.683 64.507 26.363 12.846 92.760 64.029 96.937 17.064 9.204 3.004 115.570 0.207 Kecamatan yang sudah tidak memiliki tambak : Kecamatan Krembangan Kecamatan Gubeng Kecamatan Sukomanunggal Kecamatan Tambak Sari Kecamatan Tenggilis Mejoyo

Tambak Garam 10.000 Perubahan Luas Tambak Garam 14.192-10.000-30.000-50.000 Asem Rowo Benowo Pakal Tandes -5.961-0.036 Perubahan Luas Tambak Garam -70.000-90.000-86.812 Kecamatan Asem Rowo berkurang sebesar 5,961 ha, Kecamatan Benowo berkurang sebesar 86,812 ha, dan Kecamatan Tandes berkurang sebesar 0,036 ha. Sedangkan Kecamatan Pakal mengalami penambahan luas tambak garamnya yaitu sebesar 14,192 ha

Analisa Persebaran Tambak Tambak Ikan Tambak Garam Berdasarkan Luas Surabaya, Persebaran tambak tahun 2013 adalah 14,8 %

Analisa Persebaran Tambak Jumlah persebarantambak Ikan Jumlah persebaran Tambak Garam

Potensi Produktivitas Tambak Tambak Ikan Perhitungan pembagian jumlah ikan dan udang di tambak ikan : total potensi produksi tambak ikan tahun 2013 adalah sebesar 9.637,167 ton dan potensi idealnya adalah sebesar 11.141,280. Jadi untuk potensi produksi ikan tahun 2013 adalah sebesar 5.782,298 ton atau sebesar 60% dari hasil keseluruhan dan untuk produksi udang adalah sebesar 3.854,864 ton atau sebesar 40% dari hasil keseluruhan Tambak Garam total potensi produksi tambak garam di Surabaya tahun 2013 adalah sebesar 127.815,365 TON

Potensi Produktivitas Tambak Berdasarkan data tersebut potensi 2013 lebih kecil dari potensi ideal yang artinya tidak mencapai potensi ideal yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti : Kemampuan petani membeli benih yang akan dibudidayakan di tambak Cuaca yang tidak menentu. Cara budidaya yang masih menggunakan cara tradisional Kualitas air yang menurun akibat berdekatan dengan pabrik

Analisa Kepemilikan Tambak Grafik Kepemilikan Tanah Tambak 6.4% 3.0% 3.2% 26.0% 0.8% 60.6% Milik Pribadi Tanah Negara TNI AL Pengembang Pemerintah Kota Surabaya Tidak Ada Data Milik Pribadi = 2.926,298 ha Tanah Negara = 38,511 ha TNI AL = 156,013 ha Pengembang = 1.255,423 ha Kota Surabaya = 307,829 ha No Data = 146,373 ha

Kesimpulan Perubahan luas tambak di Surabaya pada tahun 2013 adalah 4830.446 ha dari 5977.044 ha pada tahun 2002. Penurunan yang terjadi sebesar 1146.598 ha Persebaran tambak di Surabaya pada tahun 2013 terdapat pada 11 kecamatan dengan jumlah tambak 19985. Sedangkan pada tahun 2002 terdapat 16 kecamatan dengan jumlah 26355. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran tambak di Kota Surabaya mengalami penurunan dari tahun 2002 Potensi produksi tambak di surabaya pada tahun 2013 terbagi 2 jenis yaitu tambak ikan dan tambak garam. Untuk tambak ikan adalah sebesar 9637.167 ton yang terdiri dari 5782.298 ton ikan dan 3854.864 ton udang. Untuk tambak garam adalah sebesar 127815.365 ton. Kepemilikan tambak di Kota Surabaya rata-rata dimiliki oleh pribadi dengan presentase 60,6 %, Pengembang dengan presentase 26%, Pemerintah kota dengan presentase 6,4%, TNI AL dengan presentase 3,2%, Tanah Negara dengan presentase sebesar 0,8% dan Tidak diketahui kepemilikannya sebesar 3%.

SARAN Diperlukan survei lebih lanjut dan lebih detail mengenai kepemilikan tambak, penggarap / petani tambak agar sistem informasi geografis pertambakan memiliki informasi yang lebih lengkap dan lebih detail. Sebelum mengambil permasalahan yang akan dibahas, sebaiknya dipastikan untuk tersedianya data dan tempat pengambilan data. Diperlukan kontrol yang lebih bagi pihak kelurahan agar lebih mengkontrol kepemilikan tanah tambak agar tidak terjadi perebutan tanah tambak terutama tambak yang sangat dekat dengan laut. Didalam penggunaan program, Dinas Pertanian khususnya bagian Perikanan dan Kelautan dapat mengembangkan isi dari produk dengan melakukan updating data spasial dengan software yang mampu mengolah data dengan format *.dwg dan *.shp. Diperlukan adanya rekomendasi hasil penelitian kepada pihak pemerintah kota surabaya untuk dijadikan sebagai bahan masukan dan agar budidaya tambak ikan maupun garam tetap berkelanjutan dengan tetap menjaga dan melestarikan lingkungan.

Dokumentasi Tambak Garam di wilayah kelurahan Tambak Langon Tambak Garam di wilayah kelurahan Tambak Oso Wilangon

Dokumentasi Tambak Ikan di wilayah kelurahan Romokalisari Tambak Ikan di wilayah kelurahan Pakal

DAFTAR PUSTAKA Aronoff, S. 1989. Geographic Information System: A Management Perspective. Ottawa, Canada: WDL Publications. Balaikliring. 2012. Keanekaragaman Hayati Kota Surabaya. <http://surabayakota.indonesianchm.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id =110:ekosistem-buatan-gg-tambak&catid=43:ekosistem&Itemid=101> diakses pada tanggal 26 januari 2013 pukul 17.15 pm Chrisman dan Nicholas. 1997. Exploring Geographic Information System. New York : John Wiley & Son, Inc Davies, J., G. Claridge, dan C.H.E. Niranita. 1996. Manfaat Lahan Basah Dalam Mendukung dan Memelihara Pembangunan. Bogor: Direktorat Jendral PHPA & Asian Wetland Bureau. Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia. 2001. Laporan tahunan Pusat Riset Perikanan Budidaya Indonesia. Grafitasari, A. 2012. Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Inventarisasi Data Air Tanah Dan Pertambangan Umum Di Jawa Timur. Tugas Akhir Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Hariyanto, Teguh; Mustain, M; Octavianus, YSG. Identification of Coastal Line Change in Surabaya East Coast Using Remote Sensing Image Data. 2010. Journal of Basic and Application Scientific Research.

DAFTAR PUSTAKA Koernia. 2005. Sistem Informasi Penunjang Decision Support System. <http://koernia05.wordpress.com/2008/12/22/sistem-informasi-penunjang-keputusandecision-support-system/> dikunjungi tanggal 4 Desember 2012 pukul 15.00. Malezewski, J. 1999. GIS AND MULTICRITERIA DECISION ANALYSIS. United States of America : University Of Western Ontario. Mardjudo, A dan Fachrudin. 2012 Pemetaan Wilayah dan Profil Usha Tambak Garam di Kota Palu. Jurnal KIAT Universitas Alkhairat. Prahasta, E. 2001. I. Konsep-Konsep Dasar Sistem lnformasi Geografis. Bandung: lnformatika Bandung. Prahasta, E. 2003. I. Sistem lnformasi Geografis. Bandung: lnformatika Bandung. Satellite Imaging Coorporation 2012.<http://www.satimagingcorp.com/satellitesensors/worldview-2.html> diakses tanggal 18-02-2013 jam 11.12 AM. Satuan Kerja Dinas Pertanian Kota Surabaya. 2012 Laporan Akhir PUGAR (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Surabaya: Dinas Pertanian Kota Surabaya Wasilah. 2010. Sistem Informasi Geografis (SIG) Tambak Ikan di Kabupaten Lamongan sebagai Pendukung Keputusan untuk Menentukan Letak Strategis dan Jenis Tambak dalam Usaha Budidaya Ikan. Tugas Akhir Jurusan Teknik informatika Fakultas Sains dan Teknologi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.