Prosedur pembuatan suspensi alginat

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

IV. HASIL DA PEMBAHASA 4.1 PE E TUA KOMPOSISI BIOPOLIMER SEBAGAI BAHA

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

Desikator Neraca analitik 4 desimal

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III.METODOLOGI PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Penelitian

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

BAB III METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Prosedur Penelitian

Lamp iran 1. Data Analisa Gula Reduksi Bahan Baku Nira Siwalan. Ulan_gan Kadar Gula Reduksi (%) I 6,908 II 7,527 III 8,057 IV 8,373.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III METODE PENELITIAN

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

METODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan

Transkripsi:

LAMPIRA 39

Lampiran 1. Prosedur pembuatan suspensi alginat 1. Pembuatan suspensi alginat tanpa filler Aquades Na-alginat Pencampuran Sterilisasi 121 o C, 15 menit Pendinginan suhu ruang Suspensi alginat 2. Pembuatan suspensi alginat-filler Aquades Na-alginat Na-caseinate Pencampuran Aquades Na-alginat Sterilisasi 121 o C, 15 menit Pencampuran Pendinginan suhu ruang Sterilisasi 121 o C, 15 menit Suspensi alginat-caseinate Pendinginan hingga suhu 90 o C Whey Pencampuran Aquades Na-alginat Skim Sterilisasi 90 o C, 2 menit Pencampuran Suspensi alginat-whey Sterilisasi 121 o C, 15 menit Pendinginan suhu ruang Suspensi alginat-skim * Pencampuran alginat dan aquades dilakukan dalam erlenmayer lalu dipanaskan dengan penangas air mendidih hingga alginat larut. Setelah itu dimasukan ke dalam botol untuk disterilisasi sesuai dengan massa yang dibutuhkan 40

Lampiran 2. Prosedur menghitung jumlah sel (Total Plate Count) 1. Jumlah sel dalam suspensi sel (kultur cair) Sebanyak 1 ml sampel dilarutkan dalam 9 ml garam fisiologis dan dilakukan pengenceran berseri. Sebanyak 1 ml dari sampel yang telah diencerkan disebarkan pada MRS agar dalam cawan petri. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Kuantifikas hasil sel/jumlah koloni dihitung berdasarkan SNI 2981:2009. 2. Metode perhitungan jumlah sel pada beads basah dan kering (Sheu dan Marshal 1993) Sebanyak 1 gram beads basah disuspensikan ke dalam 9 ml bufer fosfat (0,1 M, ph 7,1 ± 0,2) (pengenceran 10-1 ) lalu divorteks selama 30 menit hingga beads hancur dan diencerkan berseri menggunakan garam fisiologis. Setelah itu dilakukan pemupukan dalam cawan petri dengan metode tuang menggunakan MRS agar dan dinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Sedangkan untuk beads kering sebanyak 0,1 gram disuspensikan dalam 9,9 ml bufer fosfat (pengenceran 10-2 ) lalu divorteks selama 30 menit dan diencerkan berseri menggunakan garam fisiologis lalu dilakukan pemupukan dalam MRS agar dan diinkubasi pada 37 o C selama 48 jam. 3. Total probiotik dalam dadih (S I 2981:2009) Sebanyak 25 gram dadih dilarutkan dalam 225 ml buffer pepton water (BPW) (pengenceran 10-1 ) lalu dikocok hingga homogen. Kemudian dilakukan pengenceran berseri. Sebanyak 1 ml dari tabung pengencer disebarkan pada MRS agar dalam cawan petri. Setelah agar mengeras lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Kuantifikasi hasil sel/jumlah koloni dihitung berdasarkan SNI 2981:2009. 41

Lampiran 3. Prosedur pengujian ph, total asam tertitrasi, dan viskositas 1. Prosedur pengujian ph dan total asam tertitrasi (AOAC, 1995) Pengukuran nilai ph dadih dilakukan menggunakan ph meter yang telah dikalibrasi dengan standar buffer ph 4.0 dan 7.0. Sedangkan total asam tertitrasi dihitung dengan cara memasukan 10 ml sampel ke dalam erlenmayer lalu ditambahkan tiga tetes indikator phenophtalein 1%. Kemudian sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N yang telah distandarisasi sampai timbul warna merah muda. Total asam diasumsikan sebagai total asam laktat. Total asam tertitrasi (% asam laktat) = V NaOH x N NaOH x 90 x 100% Vol sampel x 1000 2. Prosedur pengujian viskositas (AOAC, 1995) Viskositas diukur dengan alat Rheometer. Sebanyak 100 ml sampel ditempatkan dalam wadah. Spindel (#05, 100 rpm) kemudian dicelupkan ke dalam sampel sampai tanda tera, kemudian tombol motor on/off dinyalakan dan spindel dibiarkan berputar kurang lebih 1 menit. Angka yang muncul pada layar setelah spindel berputar selama 1 menit dicatat sebagai nilai viskositas sampel. 42

Lampiran 4. Hasil pengukuran rendemen dan ukuran beads pada berbagai konsentrasi alginat Konsentrasi alginat Kode Perlakuan 2% A 1 3% A 2 4% A 3 5% A 4 Ulangan Massa Massa beads suspensi (g) (g) Yield (%) 1 20.0032 10.8896 54.4 2 20.0123 9.9017 49.5 Rataan 52.0 ± 3.5 1 20.0017 14.6536 73.3 2 20.0001 15.1210 75.6 Rataan 74.4 ± 1.7 1 20.0170 18.0273 90.1 2 20.0096 18.3291 91.6 Rataan 90.8 ± 1.1 1 20.0045 18.4550 92.3 2 20.0142 17.8459 89.2 Rataan 90.7 ± 2.2 Diameter beads (mm) 2% 3% 4% 5% 1 2.30 3.10 3.25 2.90 2 2.40 2.90 3.20 2.90 3 2.40 3.00 3.20 2.70 4 2.35 3.00 3.15 2.80 5 2.45 3.10 3.05 2.70 6 2.45 3.10 3.20 2.60 7 2.50 3.10 3.15 2.80 8 2.30 3.20 3.10 2.80 9 2.50 3.10 3.20 2.70 10 2.45 3.05 3.10 2.80 Rataan 2.4 ± 0.1 3.1 ± 0.1 3.2 ± 0.1 2.8 ± 0.1 43

Lampiran 5. Hasil analisis statistik pengukuran rendemen dan ukuran beads pada berbagai konsentrasi alginat 1. Variabel terikat: Rendemen Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Konsentrasi alginat 3 2029.78 676.59 131.51 0.0002 Galat 4 20.58 5.14 Total 7 2050.36 Rataan umum : 77.00 Koefisien keragaman : 2.94% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 6.298 6.436 6.469 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 90.850 2 A 3 A 90.750 2 A 4 B 74.450 2 A 2 C 51.950 2 A 1 44

2. Variabel terikat: Ukuran (diameter) Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Konsentrasi alginate 3 3.42 1.141 183.18 <.0001 Galat 36 0.22 0.006 Total 39 3.65 Rataan umum : 2.85 Koefisien keragaman : 2.77% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 0.072 0.075 0.078 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 3.16 10 A 3 B 3.06 10 A 2 C 2.77 10 A 4 D 2.41 10 A 1 45

Lampiran 6. Hasil pengukuran rendemen dan ukuran beads pada berbagai perbandingan alginat-bahan pengisi Filler Tanpa filler Whey Sodium Caseinate Skim Perban -dingan Total padatan 4% Alginat Filler Kode Perla kuan 1:0 4% 0% B 1 1:1 2.00% 2.00% B 2 2:1 2.67% 1.33% B 3 3:1 3.00% 1.00% B 4 1:1 2.00% 2.00% B 5 2:1 2.67% 1.33% B 6 3:1 3.00% 1.00% B 7 1:1 2.00% 2.00% B 8 2:1 2.67% 1.33% B 9 3:1 3.00% 1.00% B 10 Ulang an Massa suspensi (g) Massa beads (g) Yield (%) 1 20.0170 18.0273 90.1 2 20.0096 18.3291 91.6 rataan 90.8 ± 1.1 1 20.0306 10.6735 53.3 2 20.0013 10.2751 51.4 rataan 52.3 ± 1.4 1 20.0034 15.5692 77.8 2 20.0014 16.3697 81.8 rataan 79.8 ± 2.8 1 20.0146 16.8964 84.4 2 20.0084 16.4511 82.2 rataan 83.3 ± 1.6 1 20.0024 12.5451 62.7 2 20.0059 13.1562 65.8 rataan 64.2 ± 2.2 1 20.0022 15.5739 77.9 2 20.1195 15.9913 79.5 rataan 78.7 ± 1.1 1 20.0042 16.3329 81.6 2 20.0037 17.0565 85.3 rataan 83.5 ± 2.6 1 20.0007 11.0630 55.3 2 20.0043 11.8453 59.2 rataan 57.3 ± 2.8 1 20.0429 16.3466 81.6 2 20.0004 15.9766 79.9 rataan 80.7 ± 1.2 1 20.0013 16.6995 83.5 2 20.0035 17.0424 85.2 rataan 84.3 ± 1.2 46

n Tanpa Filler (Alginat 4%) Diameter beads (mm) Whey Sodium Caseinate Skim 1:1 2:1 3:1 1:1 2:1 3:1 1:1 2:1 3:1 1 3.25 2.00 2.95 3.10 2.05 2.70 3.00 2.40 2.60 3.00 2 3.20 1.85 2.95 3.15 2.25 2.60 3.20 2.10 2.70 3.10 3 3.20 2.10 2.70 3.00 2.05 2.70 3.20 2.15 2.75 3.10 4 3.15 2.00 2.70 3.20 1.95 2.75 2.80 2.00 2.90 2.90 5 3.05 1.90 3.10 2.85 2.25 2.75 3.00 1.90 2.65 3.05 6 3.20 2.00 2.95 3.00 1.95 2.60 2.90 2.25 2.80 2.95 7 3.15 2.05 2.75 3.05 2.00 2.75 3.10 2.05 2.70 2.80 8 3.10 2.10 2.70 3.10 2.10 2.75 3.20 2.10 2.70 3.15 9 3.20 2.00 2.80 2.80 2.25 2.80 3.00 2.00 2.80 3.05 10 3.10 1.85 2.80 2.95 2.20 2.55 3.00 1.85 2.65 3.20 Rataan 3.2 ± 0.1 2.0 ± 0.1 2.8 ± 0.1 3.0 ± 0.1 2.1 ± 0.1 2.7 ± 0.1 3.0 ± 0.1 2.1 ± 0.2 2.7 ± 0.1 3.0 ± 0.1 47

Lampiran 7. Hasil analisis statistik pengukuran rendemen dan ukuran beads pada berbagai perbandingan alginat-bahan pengisi 1. Variabel terikat: Rendemen Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Perbandingan alginat-bahan pengisi 9 2979.65 331.07 90.03 <.0001 Galat 10 36.78 3.68 Total 19 3016.43 Rataan umum : 75.50 Koefisien keragaman : 2.54% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Wilayah kritis 4.273 4.465 4.578 4.651 4.699 4.731 4.753 4.767 4.776 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 90.85 2 B 1 B 84.35 2 B 10 B 83.45 2 B 7 B 83.30 2 B 4 BC 80.75 2 B 9 BC 79.80 2 B 3 C 78.70 2 B 6 D 64.25 2 B 5 E 57.25 2 B 8 F 52.35 2 B 2 48

2. Variabel terikat: Ukuran (diameter) Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Perbandingan alginat-bahan pengisi 9 17.982 1.998 146.07 <.0001 Galat 90 1.231 0.014 Total 99 19.213 Rataan umum : 2.67 Koefisien keragaman : 4.38% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Wilayah kritis 0.104 0.109 0.113 0.116.118 0.119 0.121 0.122 0.123 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 3.16 10 B 1 B 3.04 10 B 7 B 3.03 10 B 10 B 3.02 10 B 4 C 2.84 10 B 3 D 2.72 10 B 9 D 2.70 10 B 6 E 2.10 10 B 5 EF 2.08 10 B 8 F 1.98 10 B 2 49

A B C D E F G = E * F H = G / (D+E) I J K = (I*J)/G Perlakuan Alginat 4% (1:0) Alginat-Whey (2:1) Alginat-Sodium Caseinate (2:1) Alginat-Skim (2:1) Lampiran 8. Hasil pengukuran efisiensi dan viabilitas Lb. casei terenkapsulasi pada berbagai jenis bahan enkapsulasi Ulangan Kode perlakuan Massa suspensi algninat (gram) Vol susp. sel yang ditambahkan (ml) Pupulasi sel (cfu/ml susp. sel) Jumlah sel total dalam suspensi alginat (cfu) Jumlah sel per gram susp. Alginat-sel (cfu/gram susp. Alginat-sel) Massa beads yang dihasilkan (gram) Populasi sel dalam beads (cfu/gram beads) Efisiensi enkapsulasi (%) 1 20.0048 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 18.5138 4.2E+06 55.9 2 C 1 20.0062 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 18.0092 4.0E+06 51.2 Rataan 4.1E+06 ± 1.8E+05 53.6 ± 3.4 1 20.0026 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.9757 3.5E+06 37.2 2 C 2 20.0016 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.2029 3.9E+06 39.3 Rataan 3.7E+06 ± 2.8E+05 38.3 ± 1.5 1 20.0040 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.1161 3.5E+06 35.0 2 C 3 20.0052 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.8247 3.0E+06 32.0 Rataan 3.2E+06 ± 3.2E+05 33.5 ± 2.2 1 20.0080 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.2367 3.5E+06 35.8 2 C 4 20.0054 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.6283 3.6E+06 37.9 Rataan 3.6E+06 ± 7.1E+04 36.9 ± 1.4 A B L = log H M = log J N = L M O = (M/N)*100% Perlakuan Alginat 4% (1:0) Alginat-Whey (2:1) Alginat-Sodium Caseinate (2:1) Alginat-Skim (2:1) Ulangan Log jumlah sel dalam suspensi alginat Log jumlah sel dalam beads Penurunan jumlah sel (siklus log) Viabilitas (%) 1 6.84 6.62 0.22 96.81 2 6.84 6.60 0.24 96.42 Rataan 6.61 0.23 96.6 ± 0.3 1 6.84 6.54 0.30 95.56 2 6.84 6.59 0.26 96.26 Rataan 6.56 0.28 95.9 ± 0.5 1 6.84 6.54 0.30 95.56 2 6.84 6.48 0.36 94.67 Rataan 6.51 0.33 95.1 ± 0.6 1 6.84 6.54 0.30 95.65 2 6.84 6.56 0.29 95.83 Rataan 6.55 0.29 95.7 ± 0.1 50

Lampiran 9. Hasil analisis statistik pengukuran efisiensi dan viabilitas Lb. casei terenkapsulasi 1. Variabel terikat: Efisiensi Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Komposisi bahan pengkapsul 3 475.364 158.454 31.76 0.0030 Galat 4 19.955 4.989 Total 7 495.319 Rataan umum : 40.54 Koefisien keragaman : 5.51% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 6.201 6.337 6.370 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 53.55 2 C 1 B 38.25 2 C 2 B 36.85 2 C 4 B 33.50 2 C 3 51

2. Variabel terikat: Viabilitas Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Komposisi bahan pengkapsul 3 2.144 0.714 3.89 0.1113 Galat 4 0.735 0.185 Total 7 2.879 Rataan umum : 95.86 Koefisien keragaman : 0.45% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 1.190 1.216 1.222 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 96.60 2 C 1 AB 95.95 2 C 2 AB 95.75 2 C 4 B 95.15 2 C 3 52

Lampiran 10. Hasil pengukuran ph RSM selama inkubasi Perlakuan Alginat 4% Alg-Whey (2:1) Alg-SC (2:1) Alg-Skim (2:1) L. casei Bebas (tidak dienkapsulasi) ph susu pada jam ke- Populasi L. casei Ulangan pada akhir inkubasi 0 10 18 24 30 40 48 (cfu/ml) 1 6.49 6.28 5.16 4.99 4.85 4.89 4.48 1.1E+07 2 6.49 6.32 5.21 5.00 4.84 4.73 4.58 1.0E+07 Rataan 6.49 6.30 5.19 5.00 4.85 4.81 4.53 1.1E+07 ± 9.2E+05 1 6.49 6.31 6.30 5.68 5.52 5.06 4.83 1.1E+07 2 6.49 6.36 6.32 5.65 5.73 5.00 4.61 9.4E+06 Rataan 6.49 6.34 6.31 5.67 5.63 5.03 4.72 1.0E+07 ± 7.8E+05 1 6.49 6.32 6.30 5.61 5.51 4.77 4.62 1.3E+07 2 6.49 6.33 6.32 5.69 5.56 5.09 4.90 1.6E+07 Rataan 6.49 6.33 6.31 5.65 5.54 4.93 4.76 1.5E+07 ± 2.1E+06 1 6.49 6.30 5.13 4.95 4.78 4.72 4.50 1.2E+07 2 6.49 6.31 5.18 4.97 4.74 4.78 4.46 1.1E+07 Rataan 6.49 6.31 5.16 4.96 4.76 4.75 4.48 1.1E+07 ± 7.8E+05 1 6.49 6.42 5.20 4.95 4.72 4.67 4.30 2.5E+08 2 6.49 6.40 5.18 4.93 4.60 4.44 4.28 2.2E+08 Rataan 6.49 6.41 5.19 4.94 4.66 4.56 4.29 2.3E+08 ± 2.3E+07 53

Lampiran 11. Hasil pengukuran perubahan massa beads selama pengeringan Kode Massa Massa beads saat pengeringan pada jam ke- Perlakuan Massa beads sampel beads 0 1 2 3 4 5 6 7 8 kering 1 Alginat 4% 5.0098 5.0098 2.1686 0.9071 0.1739 0.1640 0.1630 0.1562 0.1549 0.1543 0.1384 2 Alginat 4% 5.0211 5.0211 2.3420 1.1942 0.2120 0.1660 0.1652 0.1588 0.1557 0.1546 0.1399 3 Skim (2:1) 5.0091 5.0091 1.9867 0.4159 0.1735 0.1726 0.1702 0.1671 0.1651 0.1644 0.1479 4 Skim (2:1) 5.0131 5.0131 2.0761 0.4749 0.1800 0.1745 0.1767 0.1725 0.1687 0.1672 0.1526 Kode sampel Perlakuan Perubahan kadar air beads pada jam ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Alginat 4% 97.24% 93.62% 84.74% 20.41% 15.61% 15.09% 11.40% 10.65% 10.30% 2 Alginat 4% 97.21% 94.03% 88.29% 34.01% 15.72% 15.31% 11.90% 10.15% 9.51% Rataan 97.23% 93.82% 86.51% 27.21% 15.67% 15.20% 11.65% 10.40% 9.91% 3 Skim (2:1) 97.05% 92.56% 64.44% 14.76% 14.31% 13.10% 11.49% 10.42% 10.04% 4 Skim (2:1) 96.96% 92.65% 67.87% 15.22% 12.55% 13.64% 11.54% 9.54% 8.73% Rataan 97.00% 92.60% 66.15% 14.99% 13.43% 13.37% 11.51% 9.98% 9.38% 54

Lampiran 12. Hasil pengukuran viabilitas dan ketahanan Lb. casei terenkapsulasi selama proses pembuatan beads dan pengeringan Pembuatan beads basah A B C D E F G = E * F H = G / (D+E) I J K = (I*J)/G Jumlah sel Jumlah sel per Massa Vol susp. Massa beads Kode Pupulasi total dalam gram bahan Efisiensi Ulangan alginat ditambah- dihasilkan beads (cfu/gram beads) suspensi sel yang yang Populasi sel dalam Perlakuan perlakuan susp. sel) pengapsul (cfu/gram susp. (%) sel (cfu/ml bahan pengapsul enkapsulasi (gram) kan (ml) (gram) (cfu) Alginat-sel) Alginat 4% (1:0) Alginat- Skim (2:1) 1 45.0021 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 47.0990 5.6E+07 53.28 2 C 1 45.0016 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 44.2818 5.8E+07 51.89 Rataan 5.7E+07 ± 1.4E+06 52.58 1 45.0018 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 36.9705 5.0E+07 37.34 2 C 4 45.0014 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 35.5179 4.6E+07 33.01 Rataan 4.8E+07 ± 2.8E+06 35.18 A B L = log H M = log J N = L M O = (M/N)*100% Perlakuan Alginat 4% (1:0) Alginat-Skim (2:1) Ulangan Log jumlah sel dalam suspensi alginat Log jumlah sel dalam beads Penurunan jumlah sel (siklus log) Viabilitas (%) 1 8.00 7.75 0.25 96.9 2 8.00 7.76 0.23 97.1 Rataan 7.76 0.24 97.0 ± 0.1 1 8.00 7.70 0.30 96.3 2 8.00 7.66 0.33 95.8 Rataan 7.68 0.31 96.1 ± 0.3 55

Pengeringan beads A B C D E F G H = log C I = log G J = H I Perlakuan Alginat 4% Alg-Skim (2:1) Ulangan Populasi sel dalam beads basah (cfu/g) Kadar air beads basah (%) Rendemen pengeringan (%) Kadar air beads kering (%) Populasi L. casei pada beads kering (cfu/g) Log cfu/g beads basah Log cfu/g beads kering Penurunan sel (siklus log) 1 5.6.E+07 97.24% 3.1% 11.40% < 1.00E+02 7.75 < 2.00 > 5.75 2 5.8.E+07 97.21% 3.2% 11.90% < 1.00E+02 7.76 < 2.00 > 5.76 Rataan 5.7.E+07 97.23% 3.1% 11.65% < 1.00E+02 7.76 < 2.00 > 5.76 1 5.0.E+07 97.05% 3.3% 11.49% 2.4.E+05 7.70 5.38 2.32 2 4.6.E+07 96.96% 3.4% 11.54% 1.8.E+05 7.66 5.26 2.40 Rataan 4.8.E+07 97.00% 3.4% 11.51% 2.1.E+05 7.68 5.32 2.36 A B K = log (C*(1/(100% D))) L = log (G*(1/(100% F))) M = (L/K)*100% Perlakuan Ulangan log cfu/gram beads basah log cfu/gram beads kering basis kering basis kering Ketahanan (%) 1 9.31 < 2.05 < 22.1 4% 2 9.32 < 2.06 < 22.1 Rataan 9.31 < 2.05 < 22.1 1 9.23 5.44 58.9 Alg-Skim 2 9.18 5.32 57.9 (2:1) Rataan 9.20 5.38 58.4 ± 0.7 56

Lampiran 13. Hasil pengukuran viskositas, ph, total asam tertitrasi, dan populasi L. casei pada dadih susu sapi Viskositas Total asam tertitrasi Populasi L. casei Perlakuan Kode Perlakuan Ulangan ph (cp) (%) (cfu/ml) 1 2208 5.79 0.70 1.5E+08 Penggunaan L. casei 2 1992 5.69 0.63 1.2E+08 terenkapsulasi kering secara D1 3 2242 5.79 0.68 1.6E+08 langsung Rataan 2147 ± 136 5.75 ± 0.06 0.67 ± 0.04 1.5E+08 ± 2.2E+07 1 2382 5.53 0.66 2.4E+08 Penggunaan L. casei 2 2798 5.47 0.63 3.6E+08 terenkapsulasi kering melalui D2 3 2508 5.65 0.63 2.3E+08 pembuatan kultur kerja Rataan 2563 ± 213 5.55 ± 0.09 0.64 ± 0.02 2.8E+08 ± 6.9E+07 Penggunaan kultur kerja dari sel bebas D3 1 2420 5.70 0.60 1.5E+09 2 2404 5.79 0.59 1.3E+09 3 2078 5.60 0.60 1.0E+09 Rataan 2301 ± 193 5.69 ± 0.10 0.60 ± 0.01 1.3E+09 ± 2.2E+08 57

Lampiran 14. Hasil analisis statistik pengukuran viskositas, ph, total asam tertitrasi, dan populasi L. casei pada dadih susu sapi 1. Variabel terikat: Viskositas Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Aplikasi starter 2 264656.889 132328.444 3.93 0.0813 Galat 6 202280.000 33713.333 Total 8 466936.889 Rataan umum : 2336.9 Koefisien keragaman : 7.86% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 Wilayah kritis 366.8 380.2 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 2562.7 3 D2 AB 2300.7 3 D3 B 2147.3 3 D1 58

2. Variabel terikat : ph Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Komposisi bahan pengkapsul 2 0.068 0.034 4.90 0.0548 Galat 6 0.042 0.007 Total 8 0.109 Rataan umum : 5.67 Koefisien keragaman : 1.47% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 Wilayah kritis 0.166 0.172 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Mean Ulangan PERLAKUA A 5.75 3 D1 AB 5.69 3 D3 B 5.55 3 D2 59

3. Variabel terikat : Total asam tertitrasi Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Aplikasi starter 2 0.0082 0.0041 7.49 0.0234 Galat 6 0.0033 0.0005 Total 8 0.0114 Rataan umum : 2336.9 Koefisien keragaman : 7.86% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 Wilayah kritis 0.0462 0.0483 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 0.67 3 D1 AB 0.64 3 D2 B 0.60 3 D3 60

4. Variabel terikat : Populasi L. casei Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Aplikasi starter 2 1.389 0.695 99.72 <.0001 Galat 6 0.042 0.007 Total 8 1.431 Rataan umum : 8.56 Koefisien keragaman : 0.97% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 Wilayah kritis 0.167 0.173 Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA A 9.09 3 D3 B 8.43 3 D2 C 8.16 3 D1 61