Analisa Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Ahmad Zaki Mubarok

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Ahmad Zaki Mubarok

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Berdasarkan Undang undang RI Nomor 10. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk bentuk

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ini yaitu analisis tingkat kesehatan bank dan tingkat suku bunga dan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Definisi Perusahaan Bank BUMN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Emiten perbankan yang digunakan dalam penelitian adalah bank yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, bank tersebut yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tidak sedikit pula bank yang tutup akibat kondisi krisis ekonomi. memberikan jasanya dalam bidang perbankan.

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perbankan memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara,

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah lembaga

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perbankan terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. gairah kerja dan kemampuan lainnya. Pesatnya perkembangan perbankan di. diperlukan suatu pengawasan terhadap bank-bank tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat pun semakin pintar dan

I. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Bank merupakan lembaga keuangan yang peranannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. modal yang menghasilkan laba tersebut. Sama seperti pernyataan Pandia. mengukur efektivitas perusahaan memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Dengan sistem pembayaran yang efisien,

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti pengaruh NPL (Non performing Loan) terhadap

BAB 3 METODA PENELITIAN. komparatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

BAB V PENUTUP. Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mengakibatkan menurunnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

Transkripsi:

Analisa Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Ahmad Zaki Mubarok Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Tangerang Abstrak PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa perbankan yang fokus pada pembiayaan perumahan. Sejak tahun 1974, Bank BTN ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan KPR bagi golongan masyarakat menengah kebawah. Masifnya ekspansi kredit perumahan (KPR) yang dilakukan oleh Bank BTN dalam rangka mendukung program Pemerintah menimbulkan risiko kredit yang tercermin dalam rasio non performing loan. Dalam penelitian ini, difokuskan pada aspek non performing loan terhadap loan to deposit ratio. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan uji statistik. Hasil penelitian yaitu, bahwa uji koefisen korelasi dan koefisien determinasi diperoleh nilai r = -0,41, maka diperoleh korelasi negatif atau berlawanan, hal ini berarti jika terjadi kenaikan pada non performing loan maka loan to deposit ratio akan turun dan sebaliknya. Nilai -0,41 menunjukkan keeratan hubungan antara variabel X dan Y sedang dan negatif. Dengan demikian non performing loan memiliki hubungan sedang dan negatif terhadap loan to deposit ratio. Hasil koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 16,81% yang berarti besarnya sumbangan non performing loan hanya memberikan pengaruh terhadap loan to deposit ratio sebesar 16,81% sedangkan sisanya sebesar 83,19% dipengaruhi oleh faktorfaktor lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Kata Kunci : LDR, NPL, Risiko Kredit Latar Belakang Masalah Peranan perbankan sangat vital dalam perekonomian suatu negara. Sebagai jantung dan denyut nadi perkonomian, perbankan yang sehat dan kuat menjadi syarat utama untuk menciptakan stabilitas keuangan dan moneter. Penilaian tingkat kesehatan Bank, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesa nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum dan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup 4 (empat) faktor yaitu penilaian atas profil risiko (risk profile), penerapan Good Corporate Governance (GCG), penilaian rentabilitas (earnings) dan penilaian permodalan (capital). Penilaian atas tingkat kesehatan Bank menjadi suatu keharusan agar krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 tidak terulang kembali. Perbankan nasional dapat melewati fase sulit di tahun 2008 ketika terjadi krisis finansial global yang berawal dari terjadinya kegagalan pembayaran kredit perumahan di Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan sub prime mortgage default. Meskipun demikian, hal tersebut memerlukan ongkos yang tidak sedikit yaitu dengan dilakukannya bailout atas Bank Century sebesar Rp. 6,7 trilyun. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., (selanjutnya disebut Bank BTN) adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa perbankan yang fokus pada pembiayaan perumahan. Pada tahun 1974, Bank BTN ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan KPR bagi golongan masyarakat menengah kebawah. Pada saat itu Bank BTN bersinergi dengan Perum Perumnas untuk melaksanakan mandat yang diberikan oleh Pemerintah untuk menyediakan Rumah bagi Rakyat Indonesia. Pada tahun 2002, Bank BTN ditunjuk Pemerintah sebagai Bank komersial yang fokus pada pembiayaan rumah komersial. Total KPR bersubsidi yang sudah disalurkan Bank BTN sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 2014 berjumlah sekitar Rp. 60 Triliun yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 2,6 juta masyarakat Indonesia. Sementara khusus untuk program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), sejak program ini dijalankan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 telah direalisasikan rumah lebih dari 368.000 unit dengan total kredit mencapai lebih dari Rp. 25 Triliun. Sampai dengan tahun 2014, Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia

dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 24%. Sedangkan untuk segmen KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95% dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012 dan 2013. (www.btnproperti.co.id) Saat ini Indonesia menghadapi problematika besar dalam mengatasi masalah kesenjangan (backlog) perumahan dalam negeri. Berdasarkan data Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa hingga saat ini backlog perumahan mencapai 15 juta lebih unit rumah yang masih harus dipenuhi oleh Pemerintah. Kesenjangan tersebut disebabkan oleh minimnya penyediaan perumahan dari pengembang dan rendahnya kemampuan daya beli masyarakat. Untuk itu, diperlukan peran serta banyak pihak untuk mengatasi problematika masalah perumahan. Pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintah, pengembang maupun perbankan. Jika melihat backlog masalah penyediaan perumahan di Indonesia akan terus bertambah jika tidak ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo mencanangkan program satu juta rumah dengan insentif yang diberikan Pemerintah kepada rakyat dan pengembang. Dalam program ini, uang muka untuk perumahan sebesar 1 %, bunga KPR mulai 5 % dengan jangka waktu kredit bisa sampai dengan 20 tahun. Atas hal tersebut, Bank BTN dituntut untuk mensukseskan program Pemerintah dalam memberikan fasilitas pembiayaan rumah bersubsidi bagi rakyat Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, di sampai dengan bulan September 2015 Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk 372 ribu unit rumah. Masih diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk dapat memenuhi target Presiden Joko Widodo untuk program satu juta rumah bagi rakyat Indonesia. Dari ekpansi kredit yang dilakukan Bank BTN tersebut,

terdapat risiko yang tidak bisa dihindari yaitu risiko kredit macet (credit risk). Ekspansi kredit yang masif dalam rangka mendukung program Pemerintah, harus dimitigasi dengan pemberian kredit yang berkualitas. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan muncul risiko kredit macet yang akan membuat rasio non performing loan (NPL) tinggi dan akan berdampak pada tingkat kesehatan Bank. Rumusan Masalah 1. Apakah non performing loan berpengaruh terhadap loan to deposit ratio Bank BTN selama periode tahun 2007 2013? 2. Seberapa besar pengaruh non performing loan terhadap loan to deposit ratio Bank BTN selama periode tahun 2007 2013? penelitian ini penulis membandingkan data yang dikumpulkan dengan pengetahuan teoritis dengan kejadian yang sebenarnya dalam aktivitas perusahaan. Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi Sederhana Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan model uji statistik parametrik regresi linear sederhana. Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui elastisitas variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut J. Supranto (2001:178), persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + bx Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan uji statistik, karena penulis ingin memberikan gambaran yang jelas secara sistematik, faktual dan akurat mengenai kondisi keuangan Bank. Dalam menyusun Keterangan : Y = loan to deposit ratio a = intersep (konstanta) b = koefisien regresi x = non performing loan

2. Analisis Koefisien Korelasi Tujuan analisis ini adalah untuk menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi positif atau negatif antara variabel independen dengan variabel dependen. Selain itu dapat mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau tidak signifikan. Menurut J. Suprapto (2001:201), rumus koefisien korelasi adalah sebagai berikut : rxy = n XY ( X) ( Y) (n X 2 ( X) 2 )(n Y 2 ( Y ) 2 ) Keterangan : r = koefisien korelasi x = non performing loan y = loan to deposit ratio Apabila : a. r = -1 atau mendekati -1, berarti hubungan antara variabel X dan variabel Y sangat kuat dan negatif atau hubungannya berlawanan. Jika nilai variabel X naik, maka niilai variabel Y akan turun atau sebaliknya. b. r = 0 atau mendekati 0, berarti tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y atau hubungan sangat lemah sekali. c. r = 1 atau mendekati 1, berarti hubungan antara variabel X dan variabel Y sempurna, sangat kuat dan positif atau terdapat hubungan yang searah. Jika variabel X naik, maka variabel Y ikut naik, atau sebaliknya. Untuk lebih memperjelas uraian diatas berikut ini adalah tabel penafsiran koefisien korelasi : n = jumlah sample Dimana : Nilai r terletak antara - 1 dan 1 atau dapat dinyatakan dengan : -1 < r > 1

Koefisien Korelasi Tabel 1 Penafsiran Koefisien Korelasi (r) Arah dan hubungannya 0,00 0,19 Positif / Negatif 0,20 0,39 Positif / Negatif 0,40 0,59 Positif / Negatif 0,60 0,79 Positif / Negatif 0,80 1,00 Positif / Negatif Tafsiran Korelasi sangat rendah / lemah Korelasi rendah / lemah Korelasi sedang Korelasi kuat Korelasi sangat kuat/sempurna Sumber : Sugiyono (2004:183) 3. Analisis Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data central. Dengan koefisien determinasi ini, maka akan mudah untuk menafsirkan garis regresi yang sempurna. Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X mempengaruhi variabel Y, semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin besar kemampuan variabel X menerangkan variabel Y. Besar kemampuan koefisien determinasi adalah kudrat dari koefisien korelasi. Menurut J. Supranto (2001:205), rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut : KD = r 2 x 100% 4. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji regresi dan korelasi, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Hipotesis operasional dirumuskan dengan hipotesis null dan hipotesis alternatif sebagai berikut : H0 : r = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara non performing loan dengan loan to deposit ratio Ha : r 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara non performing loan dengan loan to deposit ratio Menurut Anto Dajan (2001:353), rumus uji signifikasi korelasi atau uji statistik t hitung adalah sebagai berikut :

thitung = r Dimana : n = jumlah data r = koefisien korelasi Uji statistik mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n k, dengan k = banyaknya parameter pada persamaan regresi. Uji t adalah untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Menguji hipotesis tersebut dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) dan (df) = n k, dimana k adalah variabel independen. Adapun kriteria keputusan uji hipotesisnya adalah : Untuk t hitung < 0 : jika t hitung > - t tabel dengan α = 5%, maka Ha diterima jika t hitung < - t tabel dengan α = 5% maka Ha ditolak. Untuk t hitung > 0 : jika t hitung < t tabel dengan α = 5%, maka H0 diterima jika t hitung > t tabel dengan α= 5%, maka H0 ditolak. publikasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Adapun data yang digunakan pada penelitian ini ada;ah sebagai berikut : 1. Non Performing Loan (NPL) Data diperoleh dari laporan publikasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Tabel 2 Non Performing Loan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Ratio NPL (%) 4,05 3,20 3,36 3,26 2,75 4,09 4,05 2. Loan to Deposit Ratio (LDR) Data diperoleh dari laporan publikasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Tabel 3 Loan to Deposit Ratio PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Ratio 92,3 101, 101, 108, 102, 100, 104, LDR 8 83 29 42 56 90 42 (%) Penyajian Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan

Analisis Data dengan tahun 2013 cenderung fluktuatif. Secara persentase, 1. Analisis Atas Kondisi Non Performing Loan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama periode 2007-2013 Berdasarkan data diatas, kanaikan NPL tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 48,73% dengan nilai rasio NPL 4,09%, sedangkan penurunan atau perbaikan NPL tertinggi terjadi pada tahun 2008 selanjutnya dilakukan sebesar -20,99% dengan nilai rasio Tahun NPL Naik / (Turun) Selisih (% ) 2007 4.05 0.00 0.00 2008 3.20 (0.85) (20.99) 2009 3.36 0.16 5.00 2010 3.26 (0.10) (2.98) 2011 2.75 (0.51) (15.64) 2012 4.09 1.34 48.73 2013 4.05 (0.04) (0.98) perhitungan untuk mengetahui perkembangan non performing loan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama periode tahun 2007 sampai dengan 2013 dengan data sebagai berikut : Tabel 4 Perkembangan Non Performing Loan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk NPL 3,20%. 2. Analisis Atas Kondisi Loan to Deposit Ratio PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama periode 2007-2013 Berdasarkan data diatas, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui perkembangan loan to deposit ratio PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama periode tahun 2007 sampai dengan 2013 dengan data sebagai berikut : Per 31 Desember 2007 s/d 31 Desember 2013 (dalam %) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa perkembangan non performing loan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama periode tahun 2007 sampai

Tabel 5 Perkembangan Loan to Deposit Ratio PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Per 31 Desember 2007 s/d 31 Desember 2013 (dalam %) Tahun LDR Naik / (Turun) Selisih (%) 2007 92.38 0.00 0.00 2008 101.83 9.45 10.23 2009 101.29 (0.54) (0.53) 2010 108.42 7.13 7.04 2011 102.56 (5.86) (5.40) 2012 100.90 (1.66) (1.62) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa perkembangan loan to deposit ratio PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 cenderung fluktuatif. Secara persentase, kanaikan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 10,23% dengan nilai rasio LDR 101,83%, sedangkan penurunan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar -5,40% dengan nilai rasio LDR 102,56%. 3. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan To Deposit Ratio PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Selama Periode Tahun 2007 2013 a. Uji Regresi Linear Sederhana Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara non performing loan (variabel X) terhadap loan to deposit ratio (Variabel Y) dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara non performing loan terhadap loan to deposit ratio, maka penulis menggunakan perhitungan analisis regresi sederhana. Adapun hasil perhitungan tersebut akan penulis sajikan pada tabel berikut ini : Tabel 6 Perhitungan Regresi dan Korelasi (dalam %) Tahun X Y X 2 Y 2 XY 2007 4.05 92.38 16.40 8.534.06 374.14 2008 3.20 101.83 10.24 10.369.35 325.86 2009 3.36 101.29 11.29 10.259.66 340.33 2010 3.26 108.42 10.63 11.754.90 353.45 2011 2.75 102.56 7.56 10.518.55 282.04 2012 4.09 100.90 16.73 10.180.81 412.68 2013 4.05 104.42 16.40 10.903.54 422.90 24.76 711.8 89.25 72.520.87 2.511.40

Keterangan : = 24,76 : 7 = 3,54 = 711,80 : 7 = 101,69 Dari hasil perhitungan tabel diatas, maka dapat dihitung nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Analisis regresi linear sederhana berguna untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. Adapun rumus yang digunakan oleh penulis untuk menghitung regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : Dengan menggunakan hasil perhitungan pada tabel 6 diatas, maka dapat diperoleh nilai b adalah sebagai berikut : b = n ( XY) ( X) ( Y) n ( X 2 ) ( X) 2 b = 17.579,8 17.624,17 624,75 613,06 b = - 44,37 11,69 b = - 3,8 Sedangkan nilai a dapat dihitung menggunakan rumus : Y = a + bx dengan a = Y bx = (101,69) (-3,8) (3,54) = 101,69 (-13,45) = 115,14 Jadi, Y = 115,14 3,8 X Dari hasil persamaan tersebut diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 115,14 yang menunjukkan bahwa loan to deposit ratio (Y), apabila terdapat asumsi variabel independen yaitu non performing loan (X) tidak ada atau bernilai sama dengan nol. Nilai koefisien regresi (b) sebesar -3,8 menunjukkan adanya pengaruh negatif antara non performing loan dengan loan to deposit ratio. Hal ini berarti bahwa jika non performing loan naik 1%, maka loan to deposit ratio akan turun sebesar 3,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh non performing

loan dengan loan to deposit ratio sedang. b. Analisis Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi rxy = n XY ( X) ( Y) (n X 2 ( X) 2 )(n Y 2 ( Y ) 2 ) r xy = 17.579,8 17.624,17 (624,75 613,06) (507.646,09 506.659,24) rxy = - 44,37 (11,69) (986,85) Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara non performing loan (vareabel X) dengan loan to deposit ratio (variabel Y) dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara non performing loan (variabel X) dengan loan to deposit ratio (variabel Y) serta untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (positif atau negatif) yang dihasilkan dari kedua variabel tersebut, maka penulis menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. adapun rumus yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : rxy = n XY ( X) ( Y) (n X 2 ( X) 2 )(n Y 2 ( Y ) 2 ) Berdasarkan hasil perhitungan yang disusun dalam tabel 6 diatas, maka dapat diperoleh korelasinya adalah sebagai berikut : r x= 7 (2.511,40) (24,76)(711,8) (7(89,25)(24,76) 2 (7(72.520,87) (711,8) 2 ) rxy = - 44,37 rxy = -44,37 107,41 rxy = - 0,41 Dengan diperolehnya nilai r = -0,41, maka diperoleh korelasi negatif / berlawanan, hal ini berarti jika terjadi kenaikan pada non performing loan, maka loan to deposit ratio akan turun dan sebaliknya. Nilai -0,41 menunjukkan keeratan hubungan antara variabel X dan Y sedang dan negatif. Dengan demikian non performing loan memiliki hubungan sedang dan negatif terhadap loan to deposit ratio. Sedangkan untuk mengetahui nilai koefisien determinasi, penulis menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r 2 x 100%

KD = (-0,41) 2 X 100% KD = 0,1681 atau 16,81% Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh koefisien determinasi sebesar 16,81% yang berarti besarnya sumbangan non performing loan hanya memberikan pengaruh terhadap loan to deposit ratio sebesar 16,81% sedangkan sisanya sebesar 83,19% dipengaruhi oleh faktorfaktor lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. c. Uji Hipotesis Pengujian lebih lanjut digunakan untuk menguji signifikasi koefisien korelasi adalah dengan menggunakan t test, yaitu dengan diketahuinya r = - 0,41, maka : Uji signifikasi dua arah = α = 0,05=0,025 2 2 Jika 2 = 7, maka df = n 2 = 7 2 = 5, sehingga t tabel =2,571 Pengujian hipotesis dari korelasi adalah : H0 : r = 0 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara non performing loan dengan loan to deposit ratio. Ha : r 0 terdapat hubungan yang signifikan antara non performing loan dengan loan to deposit ratio. Kriteria keputusan seabagai berikut : Untuk t hitung < 0: jika t hitung > tabel : Ha diterima jika t hitung < - t tabel : Ha ditolak Untuk t hitung > 0 : jika t hitung < diterima jika t hitung > ditolak t tabel : H0 t tabel : H0 Dengan demikian t hitung dapat dicari dengan rumus, yaitu : thitung = r Error! Reference source not found. Error! t hitung = Reference (-0,41) source 5 not found. 1 0,1681 = (-0,41) 5 0,8319 = (-0,41) 2,24 0,91 = (-0,41) (2,46) = -1,01

Karena t hitung < - t tabel, atau -1,01 < -2,571, maka Ha ditolak dan H0 diterima. Hal ini berarti terdapat bukti yang tidak signifikan dengan α = 0,05 bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel non performing loan dengan variabel loan to deposit ratio pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada kurva di bawah ini : Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa rasio NPL di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, tidak berdampak langsung terhadap rasio LDR, atau penyaluran kredit di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, tidak terpengaruh secara langsung oleh kredit bermasalah. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil persamaan tersebut diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 115,14 yang menunjukkan bahwa loan to deposit ratio (Y), apabila terdapat asumsi variabel independen yaitu non performing loan (X) tidak ada atau bernilai sama dengan nol. Nilai koefisien regresi (b) sebesar -3,8 menunjukkan adanya pengaruh negatif antara non performing loan dengan loan to deposit ratio. Hal ini berarti bahwa jika non performing loan naik 1%, maka loan to deposit ratio akan turun sebesar 3,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh non performing loan dengan loan to deposit ratio sedang. 2. Dari hasil uji koefisien korelasi dan koefisien determinasi diperoleh nilai r = -0,41, maka diperoleh korelasi negatif / berlawanan, hal ini berarti jika terjadi kenaikan pada non

performing loan, maka loan to deposit ratio akan turun dan sebaliknya. Nilai -0,41 menunjukkan keeratan hubungan antara variabel X dan Y sedang dan negatif. Dengan demikian non performing loan memiliki hubungan sedang dan negatif terhadap loan to deposit ratio. Hasil koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 16,81% yang berarti besarnya sumbangan non performing loan hanya memberikan pengaruh terhadap loan to deposit ratio sebesar 16,81% sedangkan sisanya sebesar 83,19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Daftar Pustaka Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 Tertanggal 05 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Eksandy, Arry. "PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE)(Studi Empiris Pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)." Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan 1.1 (2017): 1-20. Dajan, Anto. 2001. Pengantar Metode Statistik. Jilid I & II, Pustaka LP3S, Jakarta. Judisseno, Rimsky K. 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kashmir. 2001. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kashmir. 2008. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Otoritas Jasa Keuangan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/POJK.03/2014 Tertanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. CV. Alfabeta, Bandung.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. PT. Rajawali Press. Jakarta. Website Properti Bank BTN : www.btnproperti.co.id Supranto, J. 2002. Teori dan Aplikasi Statistik. Penerbit Erlangga, Jakarta. Website Bank BTN : www.btn.co.id