PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 436

ANALYSIS OF THE INFLUENCE CREDIT RISK, LIQUIDITY RISK AND CAPITAL BANK TO PROFITABILITY (STUDY IN COMMERCIAL BANKS LISTED ON BEI YEAR

SKRIPSI PENGARUH RISIKO KREDIT DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE OLEH

Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1296

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2575

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA)

Keywords: Third Party Fund (DPK), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA). Pendahuluan

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN OLEH

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 286

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 550

PENGARUH PENGELOLAAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi pada Bank Persero di Indonesia Periode )

ANALISIS KINERJAKEUANGAN PERBANKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN ROA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Diyah Santi Hariyani 1 1 Universitas PGRI Madiun

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

ABSTRAK. Kata-kata kunci: opini audit going concern,kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA

ANALISA PENGARUH VARIABEL CAR, LDR DAN NPL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

THE EFFECT OF EARNING ASSET QUALITY AND LIQUIDITY ON BANK PROFITABILITY (Empirical Studies of Listed Banks in Indonesia Stock Exchanged) ABSTRACT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Inklusi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Stabilitas Perbankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

BAB IV HASIL PENELITIAN

Prosiding Manajemen ISSN:

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

Anti Suryani Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

PENGARUH ROA, CAR, NPL, LDR, BOPO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BANK UMUM

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

Niken Rachmia Rizqyana Norita Djusnimar Zultilisna ABSTRAK

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Elis Listiana Mulyani a, *, Asep Budiman b

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK UMUM YANG TERMASUK DALAM SAHAM LQ45

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

SKRIPSI OLEH PUTRI INDAH SARI PANJAITAN

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

DAFTAR PUSTAKA.

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, ROA dan NIM secara

Amri Sofyan, H. Noor Shodiq Ask dan Junaidi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Abstract

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk

Kadek Ari Sulistya Made Gede Wirakusuma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RUMONDANG AGUSTINA

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2156

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

SKRIPSI PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

(STUDY ON STATE OWNED BANK LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

PENGARUH RETURN ON ASSETS, NON PERFORMING LOAN, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

Transkripsi:

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP FINANCIAL SUSTAINABILITY RATIO (Studi Empiris Pada Bank Umum Swasta dan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015) INFLUENCE OF CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN AND LOAN TO DEPOSIT RATIO TOWARDS FINANCIAL SUSTAINABILITY RATIO (Empirical Study in Public and Private Bank that listed on Indonesia Stock Exchange Period 2011-2015 ) Januar Santoso 1, Khairunnisa 2, Dedik Nur Triyanto 3 1.2.3 Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1 januarhendri@telkomuniversity.ac.id, 2 khairunnisa@telkomuniversity.ac.id, 3 dediknurtriyanto@telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Suatu industri perusahaan harus mampu bertahan dan usaha yang dimilikinya harus memiliki tingkat keberlangsungan usaha yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model konsistensi kinerja keuangan industri perbankan, dimana jika kinerja keuangan perbankan dikatakan sehat, bank tersebut layak untuk beroperasi dan melakukan aktivitas usahanya sebagai lembaga intermediasi kepada masyarakat. Pengujian model konsistensi kinerja keuangan perbankan pada penelitian ini menggunakan rasio keberlanjutan usaha dari sisi keuangan atau Financial Sustainability Ratio (FSR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari capital adequacy ratio, non performing loan dan loan to deposit ratio perusahaan terhadap financial sustainability ratio pada perusahaan sub sektor Bank Umum Swasta dan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 31 perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan regresi data panel. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis regresi data panel dengan signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian, secara simultan capital adequacy ratio, non performing loan dan loan to deposit ratio berpengaruh signifikan terhadap financial sustainability ratio. Sedangkan secara parsial, non performing loan tidak berpengaruh signifikan namun capital adequacy ratio dan loan to deposit ratio berpengaruh secara signifikan terhadap financial sustainability ratio. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 7%, yang artinya variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 7% sedangkan 93% lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Kata kunci: Financial Sustainability Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio ABSTRACT Industry must have the ability to sustain with the condition of the country and economic itself, this study is purposed to scale the performance of the financial model, if the financial performance is good, than the bank is good to operate. To scale this model, this research using Financial Sustainability Ratio (FSR). This study aims to determine the effect of capital adequacy ratio,non performing loan and loan to deposit ratio against financial sustainability ratio in the subsector of National and Non-National Bank that listed on Indonesia Stock Exchange Period 2012-2015. The sample used in this study as many as 31 companies. The method used in this research is descriptive statistics and panel data regression. Sampling method in this research is purposive sampling. Methods of data analysis using panel data regression analysis with significance 5%. Based on the results, simultaneously capital adequacy ratio, non performing loan and loan to deposit ratio significant effect on financial sustainability ratio. Partially, non performing loan does not have a significant effect, but capital adequacy ratio and loan to deposit raio significantly affect tofinancial sustainability ratio. The coefficient of determination (R 2 ) by 7%, which means that independent variables can explain the dependent variable by 7% while the other 93% is explained by other variable outside this research. Keywords: Financial Sustainability Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Rato 1. PENDAHULUAN Asas going concern yang dimiliki perbankan yang mengharuskan perbankan mempertahankan perusahaannya agar tetap sustainable dalam menghadapi goncangan baik dari internal maupun eksternal. Ukuran ketahanan bank dapat dilihat dari rasio keberlanjutannya. Dimana menurut Almilia [1] terdapat dua rasio keberlanjutan yaitu keberlanjutan operasi dan keuangan. Indikator terpenting dari rasio keberlanjutan dari sisi keuangan ialah bagaimana rasio ini mengukur kemampuan keberlanjutan bank dari segi kinerja keuangan bank, dengan membandingkan pendapatan dan beban dimana hasil rasio dari kedua

komponen tersebut harus berada diatas 100%. Keyakinan bahwa capital adequacy ratio mempengaruhi financial sustainability ratio adalah bank yang memiliki kewajiban penyediaan modal minimum yang tinggi, maka penambahan modal yang harus ditambah besar, dimana saldo penambahan modal akan tinggi jika pendapatan dan laba yang diterima bank juga tinggi, atau beban yang dikeluarkan rendah. Keterkaitan antara non performing loan dengan financial sustainability ratio adalah bank yang memiliki nilai yang tinggi dalam rasio kredit macetnya dapat dinilai tidak sehat karena perbandingan penerimaan dan beban yang ditanggung bank lebih besar pada beban yang dikeluarkan. Apabila loan to deposit ratio yang dimiliki bank besar, maka dapat dikatakan bahwa bank tersebut illiquid karena bank tersebut tidak dapat menggunakan dana yang diperoleh dengan efisien karena semua dana yang diperoleh dialihkan untuk pemberian kredit, yang artinya risiko kerugian yang akan ditanggung bank akan lebih besar. 2. Dasar Teori dan Metodologi 2.1 Pengertian Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Definisi Kinerja Keungan Perbankan menurut Kasmir [7] sebuah penilaian untuk mengukur tingkat kesehatan bank yang dilihat dari berbagai segi, penilaian ini bertujuan untuk melihat kondisi kesehatan bank sehingga Bank Indonesia sebagai bank sentral dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan dari kegiatan operasinya. 2.2 Financial Sustainability Ratio a. Pengertian Financial Sustainability Raio Menurut Almilia [1], financial sustainability ratio adalah rasio yang digunakan untuk merencanakan tindakan yang harus dilakukan pada saat itu juga dan pada masa yang akan datang, komponen rasio keberlanjutan keuangan dilihat dari beban dan pendapatan nya dimana hasil rasio dari kedua komponen tersebut harus berada di atas 100%.. b. Pengukuran Financial Sustainability Ratio Pada penelitian ini, penulis menggunakan rumus rasio dengan cara perhitungan menurut Almilia [1], sebagai berikut: FSR = Total Pendapatan Finansial Total Beban Finansial 2.3 Capital Adequacy Ratio Menurut Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No. 13/24/DPNP/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menyatakan bahwa Dalam melakukan penilaian kecukupan permodalan, bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan Profil Risiko Bank dimana semakin tinggi risiko bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk menyerap risiko tersebut. Untuk mengetahui besaran Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), diperlukan perhitungan dari hasil perkalian nominal aktiva dengan bobot risiko masing-masing aktiva yang bersangkutan sesuai dengan besarnya kadar risiko yang terkandung dalam masing-masing elemen aktiva itu sendiri, atau bobot risiko pinjaman atau sifat barang pinjaman. Ketetapan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan ModalMinimum Bank menetapkan bahwa kewajiban penyediaan modal minimum ntuk bank umum disesuaikan dan ditetapkan sesuai dengan profil risiko yang dihitung menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), yang sudah ditetapkan sebagai berikut: a. 8% (delapan persen) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu);

b. 9% (sembilan persen) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2 (dua); c. 10% (sepuluh persen) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3 (tiga); atau d. 11% (sebelas persen) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat). Rasio CAR sebagaimana terdapat dalam SE No. 6/23/DPNP dapat dirumuskan sebagai berikut: CAR = Total Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 2.4 Non Performing Loan Dalam Peraturan Bank Indonesia No 17/11/PBI/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional bahwa tingkat rasio NPL tidak boleh lebih dari 5%. Kredit itu sendiri terbagi menjadi beberapa golongan kualitas dan ketentuan, Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan sebagai berikut: 1) Lancar (pass) 2) Dalam Perhatian Khusus (special mention) 3) Kurang Lancar (substandard) 4) Diragukan (doubtful) 5) Macet (loss) Dalam PBI Nomor 17/11/PBI/2015 tentang Giro Wajib Minimum bahwa Rasio non performing loan adalah rasio antara jumlah total kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet, terhadap total kredit. Rasio NPL dapat dirumuskan sebagai berikut: NPL = 2.5 Loan to Deposit Ratio Menurut Latumaerissa [8], rasio LDR menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian pinjaman, semakin tinggi rasio LDR menunjukkan bahwa suatu bank memberikan pinjaman dengan seluruh dana yang dimiliki (loan up) atau reltif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dialirkan ke dalam aktivitas penyaluran kredit. Indikator untuk menghitung LDR menurut Kasmir [7] dapat dirumuskan sebagai berikut: LDR = Jumlah Kredit Bermasalah Total Kredit Total Kredit yang Diberikan Total Dana Pihak Ketiga Capital Adequacy Ratio (X1) Non Performing Loan (X2) Financial Sustainability Ratio (Y) Loan to Deposit Ratio (X3) Gambar 1. Kerangka Konseptual Keterangan : : Berpengaruh secara parsial : Berpengaruh secara simultan

3. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan Bank Umum Swasta dan Nasional yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria perusahaan Bank Umum Swasta dan Nasional yang listing di BEI secara konsisten periode 2011-2015 dan memiliki data lengkap mengenai informasi capital adequacy ratio, non performing loan dan loan to deposit ratio periode 2011-2015. Terdapat 31 sampel yang memenuhi kriteria. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi data panel dengan persamaan, sebagai berikut: Y = α + b1x1it + b2x2it + b3x3it + e Keterangan: Tabel 1. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Y : Financial Sustainability Ratio a : Konstanta X1 : Capital Adequacy Ratio X2 : Non Performing Loan X3 : Loan to Deposit Ratio b(1-3):koefisien Regresi e : Error term 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan bukti apakah ukuran perusahaan, profitabilitas dan risiko perusahaan berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu penghindaran pajak (tax avoidance). 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Berikut adalah analisis statistik deskriptif N Mean Maximum Minimum Std.Dev FSR 155 117.10 173.79 73.25 19.2643 CAR 155 18.20 87.49 9.41 10.2710 NPL 155 2.28 0.00 12.28 1.75862 LDR 155 82.71 113.30 43.46 12.7326 Dari hasil pengujian statistik deskriptif di atas dapat disimpulkan bahwa pada variabel Y (Financial Sustainability Ratio) dan variabel X1 (Capital Adequacy Ratio), X2 (Non Performing Loan) dan X3 (Loan to Deposit Ratio) nilai mean lebih besar dibandingkan nilai standar deviasinya sehingga data tersebut tidak bervariasi atau mengelompok. 4.2 Uji Signifikansi Fixed Effect (Uji Chow) Merupakan uji yang digunakan untuk memilih antara metode common effect atau fixed effect. Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Tabel 2. Uji Signifikansi Fixed Effect (Uji Chow)

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 39.414476 (29,117) 0.0000 Cross-section Chi-square 356.506318 29 0.0000 Sumber: Output Eviews8.0 (data diolah) Berdasarkan hasil uji chow, diperoleh nilai Cross Section F dan Cross Section Chi Square masing-masing sebesar 0,0000. Nilai probabilitas tersebut terlihat lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka dari itu H0 diterima atau regresi data panel menggunakan model Fixed Effect. 4.3 Uji Signifikansi Random Effect (Uji Hausman) Merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik dari metode Fixed Effect. Tabel 3. Uji Signifikansi Random Effect (Uji Hausman) Correlated Random Effects Hausman Test Equation : Untitled Test cross-section random effects Chi-Sq. Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 1.300021 3 0.7291 Sumber: Output Eviews8.0 (data diolah) Berdasarkan hasil uji hausman, nilaichi-square statistic <nilai kritisnya yaitu 1.300 < 7.815 dan nilai probabilitas cross section random sebesar 0.7291 > 0.05, maka sesuai dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa H0 diterima. Maka metode yang tepat digunakan pada penelitian ini adalah metode random effects. 4.4 Persamaan Regresi Data Panel Berdasarkan data pengujian, dapat diketahui bahwa persamaan regresi data panel sebagai berikut: 4.5 Pengujian Hipotesis FSR = 1.367111+1.930584 CAR 0.043928NPL 0.134540 LDR + ε 4.5.1 Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi data panel metode random effect diperoleh nilai R 2 (Rsquared) sebesar 0,78064 atau 7%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas dan risiko perusahaan mampu menjelaskan variabel dependen yaitu tax avoidance sebesar 7% sedangkan 93% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. 4.5.2 Uji F (Uji Simultan) Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai prob (F-statistic) memiliki nilai sebesar 0,007709 dan angka tersebut

lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka dari itu H0 ditolak. Artinya adalah capital adequacy ratio, non performing loan dan loan to deposit ratio memiliki pengaruh simultan terhadap financial sustainability ratio. 4.5.3 Uji T (Uji Parsial) 1. Variabel Capital Adequacy Ratio (X1) memiliki nilai probabilitas 0,0138< 0,05, sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan maka H0 ditolak yang berarti capital adequacy ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap financial sustainability ratio secara parsial. 2. Variabel Non Performing Loan (X2) memiliki nilai probabilitas 0,1556> 0,05, sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan maka H0 diterima yang berarti non performing loan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial sustainability ratio secara parsial. 3. Variabel Loan to Deposit Ratio (X3) memiliki nilai probabilitas 0,0121< 0,05, sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan makan H0 ditolak yang berarti loan to deposit ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial sustainability ratio secara parsial. 4.5.4 Capital Adequacy Ratio Terhadap Financial Sustainability Ratio Hasil uji parsial menunjukkan bahwa nilai probabilitas capital adequacy ratio sebesar 0,0138< 0,05. Sesuai kriteria pengambilan keputusan maka H0 ditolak, artinya adalah bahwa capital adequacy ratio memiliki pengaruh signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap financial sustainability ratio. Serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Almilia, Shonhadji dan Angraini (2009).Dimana capital adequacy ratio berpengaruh terhadap financial sustainability ratio, karena bank harus mengoptimalkan modal yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank, karena bank harus dapat terus mengembangkan usahanya dengan menaikkan tingkat labanya sehingga modal dapat naik atau bertahan sehingga bank dapat mempertahankan kewajiban pemodalan minimumnya dengan baik. 4.5.5 Non Performing Loan Terhadap Financial Sustainability Ratio Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan maka H0 diterima, artinya adalah non performing loantidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial sustainability ratio. Non Performing Loan memiliki nilai probabilitas 0,1556> 0,05. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gashayie dan Singh (2015). Dimana non performing loan tidak berpengaruh terhadap financial sustainability ratio, karena setiap bank memiliki tingkat pengaturan suku bunga yang diberikan dalam aktivitas pendanaan, dimana bank akan berlomba-berlomba memberikan suku bunga yang besar guna menarik perhatian debitur untuk meminta pinjaman kepada bank, dengan demikian beban yang harus dikeluarkan bank harus bertambah akan tetapi sektor-sektor usaha tertentu seperti usaha mikro ialah salah satu sektor yang dikatakan dapat bertahan dalam kondisi inflasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika bank memberikan pinjaman kepada sektorsektor yang tidak terkena dampak krisis yang besar, bank berhasil mengurangi angka kredit macetnya akan tetapi beban yang ditanggung atas suku bunga yang diberikan juga cukup besar. 4.5.6 Loan to Deposit Ratio Terhadap Financial Sustainability Ratio Loan to deposit ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki arah yang positif terhadap financial sustainability ratio. Loan to deposit ratio memiliki nilai probabilitas 0,0121< 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan Mazlan (2014). Dimana loan to deposit ratio berpengaruh signifikan dan memiliki arah yang negatif terhadap financial sustainability ratio, karena bank sebagai lembaga pendanaan harus memiliki fungsi intermediasi yang baik, dimana penggunaan perolehan dana dari tabungan atau simpanan harus dikeluarkan dengan efisien kedalam bentuk penerimaan, seperti penyaluran kredit dengan azas yang harus berhati-hati, guna mengurangi risiko kredit macet. 5. Kesimpulan a. Secara simultan capital adequacy ratio, non performing loan dan loan to deposit ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap financial sustainability ratio pada perusahaan sektor bank umum swasta dan nasional yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2011-2015. b. Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap financial sustainability ratio. c. Non Performing Loan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap financial sustainability ratio. d. Loan to Deposit Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap financial sustainability ratio. Daftar Pustaka: [1] Almilia, Shonhadji, Angraini. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Financial Sustainability Ratio pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa periode 1995-2005.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 11, No. 1, Mei 2009: 42-52. [2] Bank Indonesia. 2013. Peraturan Bank Indonesia No 3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia. [3] Bank Indonesia. 2013. Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia. [4] Bank Indonesia. 2013. Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia. [5] Bank Indonesia 2013. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/11/PBI/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Jakarta. Bank Indonesia. [6] Bank Indonesia 2013. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Jakarta. Bank Indonesia. [7] Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta. PT Raja Grafindo. [8] Latumaerissa R. Julius. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.