BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN. Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%)

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:


KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...

BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran

EBOOK PROPERTI POPULER

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR KANTOR PT GEOFF FORRESTER INDONESIA

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT

BAB II METODE PERANCANGAN

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum

LAPORAN PRAKTIK PROFESI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMK STRADA PABUARAN - TANGERANG

Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR


DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

ABSTRAK. Kata kunci :Biaya, waktu, bata ringan Hebel, Kalsiboard.

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Tim Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra. [pic] Gambar 1 Tampak Depan Gedung Gereja.

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

METODE ANALISA VARIANS PEMBUATAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA PROYEK X DI KABUPATEN BOLMONG

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

STUDI PENYEBAB LEPASNYA PASANGAN UBIN LANTAI KERAMIK DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA AKIBAT MUAI SUSUT BAHAN

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB V PONDASI TELAPAK

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB II DATA PROYEK. yang kita semua ketahui ada titik titik letak dimana mereka bias lebih

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

Transkripsi:

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI 5.1. Waktu pelaksanaan praktik profesi Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Persiapan (galian) Pekerjaan struktur Pekerjaan finishing (arsitektur) Praktik profesi Tabel 4 (skema kegiatan) Pada Skema di atas Praktikan menunjukkan jadwal tahapan tiap masing masing pekerjaan pada tower Amethyst Bintaro Icon dan jadwal praktik profesi praktikan. Adapun masa pelaksanaan pembangunan belangsung dari tanggal 20 Oktober 2015 28 Februari 2017, sedangkan masa praktik profesi berlangsung dari tanggal 28 Juli 28 September 2016. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55

5.2. Uraian pekerjaan Pekerjaan finishing pada proyek apartemen Bintaro Icon merupakan segala lingkup pekerjaan yang bersifat non struktural, adapun lingkup pembahasan atau pengamatan uraian pekerjaan selama praktik profesi yaitu 1. Pekerjaan dinding 2. Pekerjaan lantai 3. Pekerjaan plafond 4. Pekerjaan railing tangga 5.3. Pekerjaan dinding 5.3.1. Lingkup pekerjaan Pemasangan hebel (bata ringan) dengan perekat instan Plester dinding 5.3.3. Pemasangan Pekerjaan pemasangan hebel 1. Marking layout Gambar 9 (Marking layout hebel, sumber : dokumen pribadi) Marking layout dilakukan untuk penandaan layout sehingga memberikan batas batas pemasangan hebel agar hebel menjadi tegak lurus. Sebelum memulai marking layout, bidang atau permukaan yang mau diberi tanda dibersihkan terlebih dahulu. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56

2. Siapkan campuran adukan/perekat Gambar 10 (campuran adukan perekat, sumber : dokumen pribadi) Bidang atau permukaan yang telah dibersihkan dan diberi tanda kemudian diberi adukan perekat untuk pasangan hebel diatasnya. 3. Tempatkan hebel diatas adukan Gambar 11 (pemasangan hebel, sumber : dokumen pribadi) Setelah campuran adukan tersedia, tempatkan hebel diatasnya. selanjutnya, beri campuran adukan kembali pada permukaan hebel. 4. Pengukuran dan pemotongan hebel Gambar 12 (Pengukuran hebel, sumber : dokumen pribadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57

Gambar 13 (Pemotongan hebel, sumber : dokumen pribadi) Jika diperlukan ukuran yang spesifik, maka hendaklah hebel diukur terlebih dahulu untuk kemudian dipotong agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan 5. Tempatkan kembali hebel pada permukaan yang telah diberi campuran adukan/perekat Gambar 14 (Pemasangan hebel, sumber : dokumen pribadi) Gambar 15 (Pemasangan hebel, sumber : dokumen pribadi) hebel pertama yang telah diberi campuran adukan kemudian diatasnya ditempatkan lagi hebel kedua. Hebel tersebut disusun berdasarkan marking layout yang telah ditentukan. Tekan hebel menggunakan palu karet agar menempel pada pasangan bata Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58

lainnya. Kemudian, ulangi proses tersebut diatas hingga sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan plesteran 1. Bersihkan dinding dari kotoran - kotoran Gambar 16 (Hbel, sumber : dokumen pribadi) Gambar 17 (bersihkan dinding, sumber : dokumen pribadi) Setelah pemasangan hebel selesai, biarkan mengering terlebih dahulu. Setelah cukup kering, maka bersihkan dinding menggunakan air. 2. Plester dinding Gambar 18 (plester dinding, sumber : dokumen pribadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59

Dinding yang telah dibersihkan siap diplester. Plester dilakukan dengan melumuri dinding dengan adukan yang telah disediakan. 3. kontrol kerataan plesteran Gambar 19 (kontrol kerataan, sumber : dokumen pribadi) Gambar 20 (kontrol kerataan, sumber : dokumen pribadi) Setelah diplester, maka hasil plester diratakan agar tercipta dinding yang sama rata. 5.3.4. Permasalahan Pada pekerjaan pasangan hebel, masalah yang sering terjadi dilapangan adalah banyaknya celah antar pasangan hebel. Celah antar pasangan hebel sering terjadi akibat kelalaian tukang/pekerja dalam penggunaan perekat yang tidak penuh. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60

Gambar 21 (Celah hebel, sumber : dokumen pribadi) Hal tersebut sangat merugikan yakni dapat menyebabkan keretakan saat terjadi goncangan/gempa bumi. 5.3.5. Pemecahan masalah Tinjauan kembali terhadap kinerja tukang/pekerja agar dapat lebih teliti dan memahami bahaya akibat kesalahan penggunaan alat, bahan, dan metode Merubah kebiasaan penggunaan cetok untuk pemasangan bata ringan. Dalam hal ini, penggunaan roskam bergerigi lebih dianjurkan agar perekat lebih merata dan hemat Gambar 22 (penggunaan catok, sumber : dokumen pribadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61

5.3.6. Kesimpulan Gambar 23 (penggunaan roskam bergerigi, suber : data proyek Bintaro Icon) Pada pekerjaan dinding, diperlukan pemahaman metode yang bertahap dan terencana. Pemahaman tersebut meliputi segala aspek terkait proses pada pekerjaan tersebut, dimana pekerjaan dinding membutuhkan waktu untuk dapat beranjak dari satu proses pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Begitu pula dengan penggunaan alat dan bahan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 5.5. Pekerjaan plafond 5.6.1. Lingkup pekerjaan Pemasangan rangka plafond Pemasangan plafond gypsum Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62

Rahmadhani 41213010007 Pengamatan Pekerjaan Arsitektural pada proyek Apartemen Bintaro Icon 5.6.3. Pemasangan Pekerjaan rangka plafond 1. Pengukuran level/pei Gambar 24 (Level peil, sumber : dokumen pribai) Pengukuran level/peil bertujuan untuk menentukan posisi peil plafond 2. Pemasangan rangka Gambar 25 (pemasangan rangka, sumber : dokumen pribadi) Setelah level/peil didapatkan, maka langkah awal adalah pemasangan rangka plafond pada bagian tepi untuk menentukan titik acuan Rangka yang dipasang digantung di plat beton menggunakan paku beton/penggantung Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 63

Pekerjaan plafond gypsum 1. Pengukuran gypsum Gambar 26 (pengukuran gypsum, sumber : dokumen pribadi) Sebelum gypum dipasang, perlu dilakukan pengukuran agar sesuai dengan layout rangka. Hal ini bertujuan agar gypsum terpasang rapi dengan ukuran yang harmonis 2. Pemotongan gypsum Gambar 27 (Pemotongan gypsum, sumber : dokumen pribadi) Setelah didapatkan ukuran yang diinginkan, gypsum dipotong sesuai dengan hasil pengukuran sebelumnya Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 64

Rahmadhani 41213010007 Pengamatan Pekerjaan Arsitektural pada proyek Apartemen Bintaro Icon 3. Persiapan bor sekrup Gambar 28 (Bor gypsum, sumber : dokumen pribadi) Sebelum plafond dipasang, pastikan bor sekrup disesuaikan dengan benar sehingga kepa sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan gypsum 4. Pemasangan gypsum Gambar 29 (pemasangan gypsum, sumber : dokumen pribadi) Pemasangan gypsum dilakukan dengan bor sekrup. Setelah gypsum terpasang smua, cek level permukaan plafond. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 65

5. Compound Gambar 30 (compound, sumber : dokumen pribadi) Setelah selesai mengecek leveling, gypsum diberi compound. Compound bertujuan agar permukaannya rata 5.6.4. Permasalahan Pecahnya sudut lembaran gypsum akibat kesalahan penggunaan sekrup dan posisi sekrup Gambar 31 (retak gypsum, sumber : dokumen pribadi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 66

5.6.5. Pemecahan masalah 1. Menggunakan paku/sekrup khusus gypsum. Sekrup yang benar adalah berkepala lebar dan memiliki drat pada batangan di bawah kepala paku untuk mengikat papan semen lebih kuat. 2. Bagian sudut lembaran tidak boleh diskrup Gambar 32 (simulasi pemasangan gypsum, sumber : google.com) 5.6.6. Kesimpulan Pekerjaan plafond membutuhkan alat dan bahan yang tepat. Penggunaan bahan atau alat yang sesuai dapat menciptakan hasil yang maksimal dan tahan lama mengingat gypsum adalah material yang cukup rapuh 5.6. Pekerjaan railing tangga 5.7.1. Lingkup pekerjaan Pemasangan railing tangga Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 67

5.7.3. Pemasangan 1. Marking as Gambar 33 (marking as, sumber : dokumen pribadi) Marking as dilakukan untuk menentukan elevasi dan posisi railing dengan menempatkan tiang tiang railing 2. Pemasangan railing tangga Gambar 34 (pemasangan railing tangga, sumber : dokumen pribadi) Pemasangan railing tangga diawali dengan trap tangga dan pada bordes lantai atasnya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 68

3. Kunci railing dengan bor skrup Gambar 35 (bor skrup, sumber : dokumen pribadi) Setelah railing terpasang, skrup railing agar menyatu dengan tangga. Proses ini menggunakan bor skrup khusus beton 4. Las ring pengunci pada railing Gambar 36 (las ring, sumber : dokumen pribadi) Setelah selesai diskup, letakkan ring yang telah disediakan kemudian las ring tersebut bersama dengan railing. Hal ini bertujuan untuk memperkokoh railing serta sebagai estetika 5.7.4. Permasalahan Permasalahan yang sering terjadi pada pekerjaan railing tangga adalah perletakan posisi tiang tiang railing pada tangga yang kurang memperhatikan estetika. Dmana terkadang ditemukan tiang tersebut sejajar dengan garis horizontal anak tangga Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 69

5.7.5. Pemecahan masalah pemahaman terhadap aspek estetika. Dimana hal ini perlu mengingat pekerjaan railing tangga merupakan salah satu pekerjaan arsitektur. Railing tangga hendaknya dipasang mengikuti as anak tangga 5.7.6. Kesimpulan Pekerjaan railing tangga bertujuan bagi kenyamanan pengguna tangga. Railing tangga hendaknya terpasang dengan mengacu pada kenyamanan pengguna. Selain pengurangan aspek estetika, perletakan railing tangga yang salah juga dapat menyebabkan kondisi khawatir akan jatuh pada pengguna 5.4. Pekerjaan Lantai 5.4.1. Lingkup pekerjaan Pemasangan keramik 5.4.3. Pemasangan 1. marking layout lantai yang hendak dipasang keramik Gambar 37 (marking, sumber : dokumen pribadi) Sebelum memulai pekerjaan keramik, hendaknya melakukan marking dahulu terhadap posisi keramik agar pemasangan keramik menjadi rapi tertata Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 70

2. Pengukuran keramik terhadap marking layout Gambar 38 (pengukuran keramik, sumber : dokumen pribadi) Pengukuran dilakukan untuk menentukan bentangan keramik serta penentuan sisa pemasangan 3. Buat adukan untuk pasangan keramik Gambar 39 (adukan campuran perekat, sumber : dokumen pribadi) Siapkan campuran adukan perekat untuk pemasangan keramik dengan proporsi sesuai dtandar yang telah ditentukan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 71

4. potong keramik sesuai hasil pengukuran Gambar 40 (pemotongan keramik, sumber : dokumen pribadi) Pemotongan keramik dilakukan untuk penyesuaian terhadap marking layout serta bentuk dan kondisi lantai, perabot dan dinding 5. pemasangan keramik Gambar 41 (pemasangan keramik, sumber : dokumen pribadi) Pemasangan keramik dilakukan mengikuti pola marking yang sebelumnya telah ditentukan. Untuk membantu pekerjaan ini, hendaklah gunakan palu karet untuk proses menekan keramik terhadap campuran adukan perekat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 72

6. cek kerataan permukaan Gambar 42 (cek kerataan, sumber : dokumen pribadi) Cek kerataan setelah proses pemasangan selesai. 5.4.4. Permasalahan Permasalahan yang sering terjadi pada pemasangan keramik adalah masalah popping, dimana popping adalah kondisi terlepasnya keramik pada lantai Gambar 43 (popping lantai, sumber : google image.com) 5.4.5. Pemecahan masalah Solusi terbaik untuk pemasangan keramik agar tidak menimbulkan masalah popping adalah dengan menggunakan "Tile Adhesive" atau lem keramik. Lem keramik ini terdiri atas semen, pasir yang berkualitas dan bersih serta "polymer khusus" dengan komposisi tertentu menjamin keramik tidak mengalami popping. Perpaduan ini Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 73

akan mengikat keramik dengan kuat pada bidang alasnya dan sifat polymer yang elastis dan fleksibel mampu mengimbangi proses tekanan atau tarikan akibat muai dan susut Gambar 44 (penggunaan tile adhesive, sumber : google.com) 5.4.6. Kesimpulan Pada pekerjaan keramik lantai membutuhkan pemahaman terhadap estimasi waktu yang dibutuhkan keramik untuk kokoh terhadap lantai. Pengejaran target pekerjaan yang tidak sesuai standar dapat mengakibatkan kerusakan dalam jangka waktu cepat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 74