BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Penyebab Perubahan Garis Pantai

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI. Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *) ABSTRAK

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI. terbagi dalam tujuh (7) satuan fisiografi, yaitu : Dataran Rendah Timur (Eastern

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting karena dapat memberikan petunjuk asal sedimen, transportasi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ACARA IV POLA PENGALIRAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Bab III Geologi Daerah Penelitian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

SURVEY GEOLISTRIK DI DAERAH PANAS BUMI KAMPALA KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB 2 TATANAN GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATAGUNA LAHAN PERKEBUNAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Paparan Sunda, pada perpanjangan

GEOLOGI DAERAH KLABANG

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN DISKUSI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB IV STUDI SEDIMENTASI PADA FORMASI TAPAK BAGIAN ATAS

Subsatuan Punggungan Homoklin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Adanya cangkang-cangkang mikro moluska laut yang ditemukan pada sampel dari lokasi SD9 dan NG11, menunjukkan lingkungan dangkal dekat pantai.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Gambar 4.15 Kenampakan Satuan Dataran Aluvial. Foto menghadap selatan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENTINGNYA PENELITIAN DETIL DI CEKUNGAN BATURETNO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

POTENSI ENDAPAN TIMAH SEKUNDER DI DAERAH KECAMATAN SIJUK, KABUPATEN BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada aspek geologi serta proses sedimentasi yang terjadi pada daerah penelitian.

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

07. Bentangalam Fluvial

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA

1. Letak Administrasi

DAFTAR ISI. SKRIPSI... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

SUNGAI MEANDER LUK ULO ANTARA KONDISI IDEAL DAN KENYATAAN. Arief Mustofa Nur Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI.

BAB 2 METODOLOGI DAN KAJIAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POTENSI BAHAN GALIAN GRANIT DAERAH KABUPATEN TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BATAS SEMPADAN PANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.

SEARCH : Fisik dan Lingkungan Alam Geomorfologi Indonesia

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab II Geologi Regional

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA INFILTRASI

EKSPLORASI UMUM ENDAPAN PASIR BESI DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN. PROVINSI SULAWESI UTARA

Gambar 2. Lokasi Penelitian Bekas TPA Pasir Impun Secara Administratif (

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG 4.1 Geologi Lokal Daerah Penelitian Berdasarkan pendekatan morfometri maka satuan bentangalam daerah penelitian merupakan satuan bentangalam pedataran. Satuan bentangalam pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan hasil analisis morfometri yang meliputi parameter bentuk satuan bentangalam dan beda tinggi 10 m. (Foto 4.1) Satuan geomorfologi pedataran Kabupaten Bantaeng terletak pada bagian selatan dengan ketinggian kurang dari 50 meter dari permukaan laut. Wilayah satuan ini menempati lebih kurang 15% dari luas kabupaten yang melampar dari barat ke timur dengan lebar 1,5 km hingga 0,4 km dari pantai. Satuan ini disusun oleh endapan alluvial dan sebagian dari Batuan Gunungapi Lompobattang. Satuan ini mempunyai relief yang datar hingga bergelombang lemah. Wilayah satuan geomorfologi pedataran pada umumnya merupakan daerah dataran pantai yang hingga kini dimanfaatkan sebagai daerah persawahan, permukiman dan industri kecil. (Khalil, 2000) 25

26 x Foto 4.1 Morfologi satuan bentangalam pedataran (x) pada pantai Seruni. Difoto relatif kearah utara. Berdasarkan kandungan airnya maka jenis sungai yang mengalir pada daerah penelitian yaitu sungai permanen dimana debit airnya selalu tetap. Jenis sungai ini berkembang pada sungai Lantebong dan sungai Tangngatangnga (foto 4.2). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan interpretasi peta topografi maka pola aliran sungai yang mengalir pada daerah penelitian dapat ditentukan. Pola aliran sungai pada daerah penelitian relatif sejajar maka dapat digolongkan menjadi pola aliran parallel. Sungai-sungai yang mengalir pada satuan geomorfologi ini umumnya berstadia dewasa hingga tua yang mempunyai penampang lembah berbentuk huruf U dan material dasar berupa pasir. Sungai-sungai mengalir dari utara ke selatan dan bermuara Laut Flores. ( Khalil, 2000)

27 Foto 4.2 Sungai yang mengalir pada satuan bentangalam pedataran pada sungai Lantebong. Difoto relatif kearah utara. Secara umum litologi yang menyusun daerah penelitian berupa endapan alluvial dimana penyebaran satuan ini di sepanjang sungai Lantebong. Endapan alluvial sungai pada daerah penelitian berupa material pasir dan batu. Material yang lapuk umumnya berwarna coklat (Foto 4.3). Endapan alluvial pantai berupa material pasir. (Foto 4.4) Menurut Sukamto dan Supriatna (1982) material penyusun endapan alluvial dan pantai terdiri dari kerikil, pasir, lempung, lumpur dan batugamping (Qac). Material penyusun satuan alluvial pada daerah penelitian berupa material kerikil, pasir hingga lempung yang menyebar disepanjang sungai Lantebong hingga pantai Seruni. Berdasarkan kesamaan tersebut maka satuan alluvial pada daerah penelitian disamakan dengan satuan alluvial (Qac) yang berumur Holosen. Satuan regional batuan di Kabupaten Bantaeng ke dalam Batuan Gunungapi Lompobattang yang penyebarannya cukup luas di Mandala Sulawesi Barat bagian selatan. Daerah penelitian terdiri dari endapan alluvial yang tersusun

28 dari material lepas (tidak terkonsolidasi), berukuran lempung sampai bongkah, terutama dari hasil rombakan Batuan Lompobattang. Sebaran endapan ini dijumpai terutama di daerah dataran rendah bagian selatan kabupaten, sepanjang tepi pantai dan aliran sungai. (Khalil, 2000) Foto 4.3 Endapan alluvial pada sungai Lantebong. Difoto relatif kearah utara. Foto 4.4 Endapan alluvial pada Pantai Seruni. Difoto relatif ke arah utara

29 4.2 Karateristik Pantai Seruni Kawasan pantai Seruni merupakan salah satu pantai yang rawan terhadap abrasi hal ini disebabkan oleh kondisi pantai yang berhadapan langsung dengan Laut Flores sehingga energi gelombang yang tiba pada garis pantai sangat besar. Secara umum material penyusun pantai tersebut merupakan material pasir halus hingga kasar. Endapan pasir tersebut berasal dari tarnsportasi sungai dimana terdapat dua muara sungai yaitu Sungai Lantebong dan Sungai Tangngatangnga (foto 4.4) dan terdapat dua kanal yang membawa material pasir ke pantai (foto 4.5). Litologi yang menyusun Pantai Seruni merupakan litologi yang tidak resisten sehingga sangat mudah tererosi oleh arus yang datang ke pantai hal ini dapat dilihat dengan litologi penyusun daerah penelitian berupa endapan alluvial, sehingga garis pantai pada daerah penelitian mudah untuk berubah. Foto 4.4 Sungai Lantebong yang bermuara pada pantai Seruni. Difoto relatif kearah Selatan

Foto 4.5 Kanal Rumah Sakit yang mengalir pada Pantai Seruni dengan material berupa pasir. Difoto relatif kearah Selatan 30