BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

AKUNTANSI KEUANGAN MAGISTER PENDIDIKAN FKIP UNS. 23/04/2015 bandi.staff.fe.uns.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

PENGENDALIAN INTERN 1

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Internal (Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. Commite of sponsoring organization (COSO) Ricchiute (2006:300)

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

POKOK BAHASAN PENGENDALIAN. Sub Pokok Bahasan Pengendalian yang Efektif Perencanaan System Pengendalian

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. semua kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan resiko dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA

ANALISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. BANK ANDARA UNTUK MENILAI PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PENDAPATAN JASA PADA PERUSAHAAN UMUM DAMRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. mampu menunjang kinerja perusahaan sehingga memperoleh hasil yang

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses data, sampai dengan menyajikan informasi kepada para pengambil keputusan di internal organisasi dan eksternal organisasi. Berdasarkan definisi ini, penerapan SIA bukan berarti penerapan yang menggunakan perangkat yang canggih. Romney & Steinbart (2009, hal.28) berpendapat bahwa SIA dapat berupa sistem manual yang sederhana menggunakan kertas-dan-pensil. Agar SIA dapat menyediakan informasi yang berkualitas, komponenkomponen inti SIA harus terintegrasi dengan baik, komponen-komponen SIA tersebut adalah : 1. Orang-orang yang menjalankan SIA 2. Data, yang dikumpulkan dari berbagai aktivitas, peristiwa tentang proses bisnis, dan transaksi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan media berupa formulir atau dokumen. 3. Prosedur, meliputi penjelasan berupa urutan atau alur aktifitas dan dokumen. 4. Pengendalian Internal 7

8 5. Software dan infrastruktur teknologi informasi, mencakup komputer, perangkat penyimpanan dan pemrosesan data, jaringan, perangkat transmisi data dan informasi. 2.2 Siklus Pendapatan Definisi dari siklus pendapatan menurut Marshall dan Paul (2014: 413) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut. Pertukaran informasi eksternal yang paling utama dari siklus ini adalah dengan pelanggan. Infomasi mengenai aktivitas siklus pendapatan juga mengalir ke siklus akutansi lainnya. Sebagai contoh, siklus pengeluaran dan produksi menggunakan informasi mengenai transaksi penjualan untuk memulai pembelian atau produsi atas perseidaan tambahan untuk memenuhi permintaan. Siklus manajemen sumber daya manusia atau penggajian menggunakan informasi mengenai penjualan untuk menghitung komisi penjualan dan bonus. Fungsi buku besar umum dan pelaporan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh siklus pendapatan guna menyiapkan laporan keuangan dan laporan kinerja.

9 Sumber : Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart.(2014) Gambar 2.2 Diagram Arus Data Siklus Pendapatan Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat ditempat yang tepat pada saat yang tepat untuk harga yang sesuai. Empat aktivitas dasar pada siklus pendapatan adalah : 1. Entri pesanan Siklus pendapatan dimulai dengan menerima pesanan dari para pelanggan. Proses entri pesanan penjualan mengharuskan tiga langkah: mengambil pesanan pelanggan, mengecek dan menyetujui kredit pelanggan, dan mengecek ketersediaan persediaan atau kesiapan jasa.

10 2. Pengiriman Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah mengisi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang yang diminta. Proses ini terdiri atas dua langkah yaitu memilih dan mengepak pesanan, dan mengirimkan pesanan. Departemen gudang dan pengiriman menjalankan aktivitasaktivitas ini secara berurutan. Kedua fungsi ini mencakup penjagaan persediaan, dan melaporkannya kepada wakil presiden bidang manufaktur. 3. Penagihan Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan para pelangaan. Aktivitas ini melibatkan dua tugas terpisah, tetapi terkait erat yaitu menagihkan faktur dan memperbaharui piutang yang dijalankan oleh dua unit tepisah dalam departemen akuntansi. Penagihan yang akurat dan tepat waktu untuk barang yang dikirim sangat penting. Aktivitas yang telibat hanyalah sebuah infomasi yang memproses aktivitas yang mengemas ulang dan meringkas infomasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Aktivitas ini memerlukan informasi dari departemen pengiriman yang mengidentifikasi barang dan kuantitas yang dikirim dan infomasi mengenai harga dan setiap persyaratan penjualan khusus dari departemen penjualan. 4. Penagihan kas Peusahaan akan melakukan penagihan piutang yang pada akhirnya diterima uang. Sama halnya dengan pembelian, peneimaan uang dai suatu

11 penjualan tergantung pada syarat jual beli yang telah disepakati antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen. 2.3 Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (sepeti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Pengendalian internal dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan. 2.4 Komponen Pengendalian Internal The Committe of Sponsoring Organisations (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian internal. Komponen tersebut meliputi:

12 a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Mencakup tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, para direktur dan stockholder lainnya, mengenai pengendalian internal dan arti pentingnya entitas. Sub komponen lingkungan pengendalian yang diperlukan meliputi: integritas dan nilai-nilai etis, kompetensi, komite audit, struktur organisasi, filosofi dan management style, otorisasi dan tanggung jawab, serta kebijakan atas sumber daya manusia. Sifat individu dalam organisasi, seperti: kejujuran, kemampuan dan nilai-nilai moral, merupakan inti organisasi dan lingkungan yang mempengaruhi pengendalian intern. Orang-orang yang ada dalam suatu organisasi merupakan motor yang menjalankan perusahaan dan landasan atau tempat segalanya berakhir. b. Penilaian Risiko (Risk Assesment) Merupakan identifikasi manajemen dan analisa risiko yang relevan dengan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Generally Acceptance Auditing Standard (GAAP). Perusahaan harus waspada atas segala risiko yang dihadapi, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalamm suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat diperkirakan intensitas dan tindakan yang meminimalkannya.

13 c. Sistem Informasi dan Komunikasi (Information and communication System) Informasi dan komunikasi menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya di komunikasikan agar manajemen memperoleh 5 informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal. d. Prosedur Pengendalian (Control Procedure) Semua kebijakan dan prosedur guna memastikan bahwa tindakan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilakukan untuk mengatasi resiko dalam pencapaian sasatan atau tujuan organisasi. Hal ini secara umum mencakup pemisahan tugas dan kewajiban, pengelolaan informasi akuntansi, pengendalian fisik, pemeriksan independen (verifikasi internal) dan penilaian kinerja. Sehingga, aktivitas pengendalian mencakup kebijakankebijakan dan implementasi prosedur-prosedur yang membantu dipatuhinya kebijakan manajemen secara efektif. Aktivitas pengendalian terjadi disemua aspek organisasi pada setiap tingkat dan fungsi manajemen. Control activities mempengaruhi risk assesment, dimana jika melakukan penaksiran resiko dibutuhkan kontrol pengendalian.

14 Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib. 2. Pelimpahan tanggung jawab. 3. Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait. 4. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional. e. Pemantauan (Monitoring) Merupakan pengawasan berkala dan berkelajutan terhadap performa atau prestasi pengendalian internal oleh manajemen, sebagai bentuk evaluasi dan tindak lanjut konkrit. Karena sistem pengendalian internal perlu dipantau. Pemantauan ini merupakan ini merupaakn proses penaksiran kualitas pelaksanaan sistem sepanjang waktu. Kegiatan ini dilakukan melalui pemantauan yang terus menerus, evaluasi yang terpisah, atau kombinasi keduanya. pemantauan ini ditujukan untuk mengevaluasi pengendalian intern, sehingga mendukung atas aktivitas pemerolehan informasi dan sistem komunikasi. Luas dan frekuensi evaluasi terutama tergantung pada taksiran resiko dan efektifitas prosedur monitoring tersebut. Pelaksanaan sistem pengendalian yang tidak efisien dan masalahmasalah serius yang terditeksi dalam proses pemantauan harus dilaporkan pada manajemen puncak dan dewan komisaris.

15 Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekuarangan serta meningkatkan efektifitas pengendalian. Penegndalian intern dapat di monitor dengan baik dengan caara penilaain khusus atau sejalan dengan usaha mananejem. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor eksternal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian internal. Auditor independen juga sering melakukan penilaain atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.