BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling, 1976). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. (Statement Membership Obligation), yang mensyaratkan antara lain penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang masalah. Laporan keuangan merupakan penggunaan kinerja yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (International Federation of Accountant) harus tunduk kepada SMO (Statment

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang digunakan setiap negara berbeda beda. Investor akan menemui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar

ANALISIS PERBEDAAN MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pengungkapan dan penyajian informasi secara akurat sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari kegiatan ekonomi suatu negara dengan fenomena-fenomena yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

Bab I. Pendahuluan. cara yang paling banyak ditempuh, menurut Suwito & Herawaty (2005),

BAB I PENDAHULUAN. suatu laporan keuangan yang memiliki kredibilitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dunia. Selama tahun tersebut siklus laporan keuangan untuk International Financial

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak Negara mengadopsi International Financial Reporting Standars

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu perusahaan, oleh karena itu laporan keuangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti pertemuan di London tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Menurut PSAK No. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mengubah perekonomian dunia dengan sangat cepat. Arus globalisasi

BAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aktivitas keseharian masyarakat yang tidak pernah lepas dari kegiatan perekonomian seperti transaksi penjualan dan pembelian, melakukan pinjaman uang, menghitung biaya sewa yang dikeluarkan oleh suatu individu atau suatu instansi, membayar pajak dan lain sebagainya. Suatu kegiatan yang sudah ada di kalangan masyarakat di berbagai negara, dan semakin bertambah persentasenya seiring dengan perkembangan zaman. Secara umum, bisa dikatakan bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi. Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan 1

2 tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang sering diterapkan dalam kegiatan keseharian masyarakat. Akuntansi merupakan suatu bentuk pembukuan dari berbagai pencatatan mengenai apa saja yang dikeluarkan, yang akan dikeluarkan, dan yang telah diterima oleh seseorang atau instansi. Dalam praktiknya, akuntansi secara umum adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Akuntansi di satu sisi dapat dijadikan sebagai bahasa yang menyampaikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi stakeholder, namun di sisi yang lain bisa menjadi merugikan ketika informasi yang telah disajikan ternyata merugikan (Kustina, 2012). Secara luas akuntansi juga dikenal sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik perusahaan. Akuntansi digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk laporan akuntansi atau yang biasa dikenal dengan sebutan laporan keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan (Kustina, 2012).

3 Sebagai sebuah proses dari kegiatan pencatatan dan pelaporan keuangan, akuntansi memiliki beberapa langkah yang terdiri dari pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi keuangan, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam akuntansi adalah transaksi keuangan, transaksi eksternal atau transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak luar, transaksi internal atau transaksi yang terjadi di dalam unit perusahaan, transaksi operasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dalam rangka meciptakan pendapatan, dan transaksi modal atau transaksi yang berkaitan dengan pemerolehan dana untuk membiayai kegiatan usaha. Dewasa ini dunia bisnis baik perusahaan dagang, perbankan dan lembaga-lembaga keuangan lainnya dituntut untuk mempersiapkan diri dalam mengadopsi standar pelaporan keuangan internasional yang mulai diterapkan pada tahun 2012. IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) telah menetapkan tahun 2012 Indonesia sudah mengadopsi penuh Standar Pelaporan Keuangan Internasional (Nurisya dan Wardoyo, 2013). Globalisasi membawa pengaruh mendasar pada pergerakan informasi dan perpindahan modal. Multi national Corporation (MNC) beroperasi di berbagai negara dengan berbagai macam standar pelaporan keuangan. Sementara itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor memerlukan informasi ekonomi dari perusahaan terkait. IFRS (International Financial Reporting Standard) menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam suatu

4 standar pelaporan. Satu per satu negara di dunia saat ini mulai mengadopsi IFRS (Rohaeni dan Titik, 2011). IFRS (International Financial Reporting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS, dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna (Gamayuni, 2009 dan Murni, 2011). Konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) menjadi perhatian para pelaku dunia usaha di Indonesia. Indonesia perlu melakukan pengadopsian IFRS untuk kepentingan global agar dapat meningkatkan daya informaasi laporan perusahaan-perusahaan di Indonesia, selain juga merupakan salah satu kesepakatan Pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum di Washington DC tanggal 15 November 2008 yang secara umum mencanangkan Strengthening Transparency dan Accountability, Enhancing Sound Regulation, Promoting Integrity in Financial Markets, Reinforming International Cooperation, Reinforming International Financial Institutions. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board

5 (IASB). Standar Akuntansi International (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasioanl (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC) (Kustina, 2012). Adapun alasan yang mendasari perlunya Indonesia mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah untuk peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional, menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan, mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis, meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice (Nurisya dan Wardoyo, 2013). Penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS) sebagai standar global akan berdampak semakin sedikitnya pilihan-pilihan metode akuntansi yang dapat diterapakan sehingga akan meminimalisir praktikpraktik kecurangan akuntansi (Prihadi, 2011 dalam Rohaeni dan Titik, 2011). Fleksibilitas ketika memilih metode akuntansi kadang-kadang memotivasi manajer untuk memilih metode akuntansi atau untuk mengubah yang digunakan dalam rangka meningkatkan, menurunkan, atau meratakan angka pendapatan dari tahun ke tahun (Rohaeni dan Titik, 2011). Dengan kata lain, manajemen dapat dengan mudah memanfaatkan kelonggaran penggunaan

6 metode dan prosedur akuntansi untuk menaikkan dan menurunkan manajemen laba. Ini disebut dengan earning management atau manajemen laba yang merupakan intervensi dari pihak manajemen untuk mengatur laba. Selain itu manajemen juga cenderung untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan pendapatan bila pendapatan relatif rendah dan untuk mengurangi pendapatan bila pendapatan relatif tinggi. Ini sering dikaitkan dengan praktik income smoothing, yaitu mempresentasikan usaha manajer untuk menggunakan keleluasaan dalam pelaporan untuk dengan sengaja meredam fluktuasi realisasi pendapatan perusahaan (represent manager s attemps to use their reporting discreation to intentionally dampen the fluctuations of their firms earnings realization ) (Beidleman, 1973 dalam Rohaeni dan Titik, 2011). Income smoothing adalah cara perusahaan untuk meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar. Income Smoothing ini merupakan salah satu bentuk dari manajemen laba. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Untuk mengatasi terjadinya konflik kepentingan antara agen dan principal yang terjadi dalam perusahaan termasuk mengurangi perilaku manajemen laba, maka diperlukan suatu mekanisme untuk mengurangi terjadinya konflik kepentingan agen-pricipal adalah dengan memperbesar jumlah struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan merupakan suatu

7 mekanisme untuk mengurangi konflik antara manajemen dan pemegang saham (Abdullah, 2005). Proporsi jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajerial perusahaan akan mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh manajer, karena keputusan tersebut nantinya akan mempengaruhi posisinya sebagai manajer pereusahaan juga sebagai pemegang saham. Dengan demikian akan terjadi persejajaran kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Mekanisme tersebut akan menambah keyakinan investor bahwa perilaku manajer untuk melakukan tindakan dalam memanipulasi laba dapat diminimalisasi (Mudjiono, 2010). Gagasan bahwa standar akuntansi yang berbeda terkait dengan berbagai tingkat kualitas laba dibuktikan dalam penelitian sebelumnya. Ewert dan Wagenhofer dalam Cahyati (2011) menyimpulkan bahwa kualitas laba yang lebih tinggi dapat dicapai dengan memiliki standar akuntansi yang ketat yang membatasi jumlah pilihan akuntansi dan menerapkan aturan yang lebih jelas. Goncharov dan Zimmermann (2007) menyimpulkan bahwa pilihan akuntansi yang berbeda tertanam dalam standar akuntansi yang berbeda dan mempengaruhi tingkat manajemen laba. Hasil penelitian Barth et al. (2008) menunjukkan bahwa perusahaan menerapkan IAS (International Accounting Standard) menunjukkan kualitas akuntansi yang lebih tinggi sehingga dalam hal perataan laba rendah. Butler et al. (2004) mengatakan bahwa earning management pada laporan keuangan dapat diidentifikasi dengan menggunakan rasio kunci, seperti gearing dan likuiditas, serta penerapan

8 standar IFRS pada item laporan keuangan ini dapat mengurangi tingkat earning management. Hasil penelitian Barth et al. (2008) yang meneliti kualitas akuntansi sebelum dan sesudah dikenalkannya IFRS menunjukkan bahwa setelah dikenalkannya IFRS, tingkat manejemen laba menjadi lebih rendah, relevansi nilai menjadi lebih tinggi, dan pengakuan kerugian menjadi semakin tepat waktu, dibanding dengan masa sebelum transisi dimana akuntansi masih berdasarkan local GAAP. Pada penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati et al. (2012) mempunyai kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung di indeks syariah dan indeks konvensional di Indonesia pada periode 2004-2010 melakukan manajemen laba riil maupun accrual dengan kecenderungan menaikkan angka laba. Penelitian yang dulakukan Rohaeni dan Titik (2011) mengungkapkan bahwa konfergensi IFRS terbukti berpengaruh negatif terhadap Income Smoothing, namun variabel moderasi kualitas audit tidak mendapat dukungan data dalam penelitian ini yang mengakibatkan hipotesis ditolak. Pada penelitian Krismiaji et al. (2013) menemukan bahwa adopsi IFRS berpengaruh secara positif terhadap relevansi informasi dan reliabilitas informasi. Kemudian pada penelitian yang dikemukakan oleh Nurisya dan Wardoyo (2013) menghasilkan kesimpulan yang menunjukkan bahwa kinerja bank yang telah mengadopsi IFRS tidak berbeda signifikan dengan bank yang belum mengadopsi IFRS. Penerapan IFRS belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perbankan di Indonesia.

9 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengukuran manajemen laba dalam Industri Manufaktur di Indonesia yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, objek penelitian adalah perusahaan manufaktur, karena terdapat perbedaan karakteristik antara perusahaan pada industri manufaktur dan perusahaan lainnya. Selain itu perusahaan manufaktur merupakan perusahaan percontohan yang baik karena memiliki rincian biaya lengkap. Dan pada penelitian ini menekankan untuk membuktikan bahwa adanya perbedaan angka manajemen laba antara sebelum dan sesudah mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka penulis mengambil judul : ANALISIS PERBEDAAN MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka terdapat beberapa perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :

10 1. Apakah angka manajemen laba perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia mengalami perbedaan yang signifikan setelah mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS)? 2. Apakah International Financial Reporting Standard (IFRS) mempunyai dampak yang positif pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan antara lain : 1. Untuk mengetahui apakah angka manajemen laba perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia mengalami perbedaan yang signifikan setelah mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS). 2. Untuk mengetahui Apakah International Financial Reporting Standard (IFRS) mempunyai dampak yang positif pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah : 1. Bagi investor, dapat mengetahui gambaran perusahaan-perusahaan manufaktur mengalami peningkatan atau penurunan angka manajemen laba setelah mengadopsi International Financial Reporting Standard

11 (IFRS). Hal tersebut dapat menjadi sebuah pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. 2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan tentang perbedaan manajemen laba sebelum dan sesudah pengadopsian International Financial Reporting Standard (IFRS) pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia. 3. Bagi pembaca, dapat mengetahui mengenai perusahaan yang melakukan praktik manajemen laba dan mengetahui terjadinya perbedaan angka manajemen laba setelah mengadopsi International Financial Reporting Standard (IFRS), serta diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pertimbangan apabila berminat melaksanakan penelitian lebih lanjut maupun penelitian yang sejenis. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan uraian tinjauan pustaka yang mengemukakan hal-hal berkaitan tentang pengertian manajemen laba, International Financial Reporting Standard

12 (IFRS), tinjauan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis penelitian yang menunjukkan hubungan pengadopsian International Financial Reporting Standard (IFRS) dan manajemen laba. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang metode penelitian yang berisikan rincian mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, uji kualitas data dan teknik analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis data dan pembahasan analisis hasil pengujian hipotesis penelitian. BAB V : PENUTUP Bab terakhir ini berisi kesimpulan dan keterbatasan dari hasil penelitian yang dilakukan serta saran-saran yang berhubungan dengan penelitian yang diambil berdasarkan hasil analisis data.