BUDAYA LITERASI INFORMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENULIS KARYA ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI LEMBAR KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (LKPBM) Nining Purwati *

BAB II KAJIAN TEORITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

BAB I PENDAHULUAN. Abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi informasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

Membangun Sikap Konstruktif Peserta Didik Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

KAJIAN LITERASI DALAM BUKU AJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

II TINJAUAN PUSTAKA. menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar, dalam proses belajarmengajar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIKLAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

II. KERANGKA TEORITIS. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Seminar Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel A, kita mengatakan arah variabel itu dari A ke B bukan dari B ke A.

BAB II KAJIAN TEORI. E. Kajian Teori. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah. Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keraf (2003: 3) menyatakan bahwa,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. dahulu kita harus mengetahui definisi dari masalah itu sendiri. Prayitno (1985)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vika Aprianti, 2013

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

BAB II KAJIAN TEORITIK. sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Konsep Pembelajaran Berbasis Masalah. a. Masalah, Pedagogi, dan Permbelajaran Berbasis Masalah. 2) Masalah dan Pedagogi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

PROBLEM SOLVING DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PGSD FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

BAB II LANDASAN TEORI. esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maimunah, 2014

A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendeskripsikan ketertarikan peneliti dalam memilih judul Kemampuan Literasi

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

Transkripsi:

BUDAYA LITERASI INFORMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENULIS KARYA ILMIAH Riskha Arfiyanti Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Abstrak Pendidikan pada abad ke-21 menuntut mahasiswa menguasai berbagai keterampilan. Apalagi, pada abad ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Berbagai sumber informasi dapat diakses dengan cepat. Mahasiswa perlu menguasai keterampilan dalam memperoleh, memilih, mengevaluasi, dan mengolah beragam informasi dari berbagai sumber pembelajaran tersebut dengan kritis. Keterampilan literasi informasi dan kemampuan berpikir kritis ini sangat diperlukan mahasiswa agar dapat memilah secara cerdas beragam informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang tidak lagi terbatas pada sumber tercetak, tetapi juga elektronik. Budaya literasi informasi dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dapat ditumbuhkan melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis karya ilmiah. Hal ini disebabkan sintaks dalam pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa berpikir kritis dalam mencari, memilih, menilai, menggunakan serta menyajikan sumber informasi sebagai wujud keterampilan literasi informasi untuk menunjang penulisan karya ilmiahnya. Kata kunci: literasi informasi, berpikir kritis, pembelajaran berbasis masalah, karya ilmiah A. Pendahuluan Abad 21 ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan pada abad ini menuntut mahasiswa menguasai berbagai keterampilan. Oberg (dalam Iriantara, 2009, hlm. 5) mengungkapkan bahwa perkembangan ilmu Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 1

pengetahuan dan teknologi melahirkan tantangan yang menuntut manusia memiliki kemampuan literasi lain, di luar melek huruf. Perkembangan ini mengakibatkan definisi dan makna literasi sudah berubah dan akan terus berubah. Oleh karena itu, muncul istilah literasi lain di luar kemampuan membaca dan menulis, seperti literasi media, literasi teknologi, dan literasi informasi. Di era teknologi, informasi, dan komunikasi yang berkembang dengan pesat tuntutan terhadap kemampuan literasi informasi semakin penting dan mendesak. Banyaknya informasi yang tersedia dalam berbagai bentuk mengharuskan individu terampil memilih dan menggunakan informasi secara efektif. Berbagai informasi dari berbagai sumber tersedia bukan hanya dalam bentuk tercetak, melainkan juga elektronik. Bahkan, dapat dipastikan ketersediaan sumber elektronik melebihi sumber tercetak. Oleh karena itu, sumber elektronik dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. 2 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

Penguasaan literasi informasi sangat diperlukan dan menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Kemudahan mengakses berbagai sumber informasi dalam bentuk elektronik tersebut mengharuskan mahasiswa juga memiliki kemampuan berpikir kritis untuk memilih, memilah, dan menilai informasi. Dengan kemampuan literasi informasi dan berpikir kritis, mahasiswa dapat menentukan bahwa informasi yang diperoleh tersebut merupakan informasi yang penting, diperlukan, dan dapat dimanfaatkan, terutama dapat menambah cakrawala pengetahuan. Budaya literasi informasi dan kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan dalam pembelajaran, salah satunya dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai mahasiswa. Bentuk karya tulis ilmiah dapat berupa makalah, skripsi, tesis, atau disertasi. Karya tulis ilmiah merupakan bukti autentik penguasaan mahasiswa akan ilmu yang diperolehnya. Bahkan, karya tulis Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 3

berbentuk skripsi, tesis, atau disertasi menjadi satu syarat bagi mahasiwa dalam menyelesaikan studi. Dalam pembelajaran menulis karya ilmiah diperlukan model yang dapat menumbuhkan keterampilan literasi informasi dan berpikir kritis. Model pembelajaran tersebut yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Pada pembelajaran berbasis masalah mahasiswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya. Kemudian informasi dianalisis sehingga diperoleh solusi untuk setiap permasalahan yang ada. Pada proses pencarian informasilah diperlukan keterampilan literasi informasi dan berpikir kritis. B. Pembahasan 1. Literasi Informasi Literasi secara sederhana terbatas pada kemampuan membaca dan menulis. Namun kini, makna literasi ini menjadi luas. Oleh karena itu, keterampilan mahasiswa juga harus dikembangkan bukan hanya mencakup kemampuan membaca 4 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

dan menulis, melainkan juga harus menguasai berbagai keterampilan literasi, salah satunya literasi informasi. Literasi informasi dibutuhkan dalam era digital karena seperti yang kita ketahui informasi bukan hanya disajikan dalam format tercetak, melainkan juga dalam bentuk elektronik. Literasi informasi merupakan kemampuan mencari, menentukan, menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif. American Library Associaton (ALA, 2000, hlm 2) mendefinisikan literasi sebagai, information literacy is a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectively the needed information. Literasi informasi adalah serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan, informasi secara efektif. Adapun Riedling (2007, hlm. 9) mengidentifikasi 3 standar literasi informasi bagi pembelajar. Pembelajar yang Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 5

melek informasi menurut Riedling, yaitu 1) dapat mengakses informasi secara efisien dan efektif; 2) dapat mengevaluasi informasi secara kritis dan kompeten; 3) dapat menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Dari standar ini, dapat disimpulkan bahwa individu yang melek informasi harus memiliki kemampuan berpikir kritis. 2. Kemampuan Berpikir Kritis Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis dan menilai sesuatu secara bijaksana dengan penuh pertimbangan. Mahasiswa harus memiliki kemampuan ini agar dapat memilih dan memilah setiap informasi yang diperlukan. Kemampuan berpikir kritis, menurut Kuswarno (2013, hlm. 21), meliputi pengamatan, interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi, penjelasan, metakognisi. Menurut Beyer (dalam Hassoubah, 2008, hlm. 92) keterampilan berpikir kritis meliputi kemampuan: 1) menentukan kredibilitas sumber, 2) membedakan antara relevan dari yang tidak relevan, 3) membedakan fakta dari penilaian, 4) mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang 6 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

tidak terucapkan, 5) mengidentifikasi bias yang ada, 6) mengidentifikasi sudut pandang, dan 7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan. Dalam mengembangkan berpikir kritis, langkahlangkah berikut menurut Sihotang, dkk. (2012, hlm. 7) perlu dilakukan. 1) Mengenali masalah. Pengenalan terhadap masalah merupakan langkah pertama untuk menunjukkan berpikir kritis. 2) Menemukan cara-cara untuk menangani masalah. 3) Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan untuk penyelesaian masalah. 4) Mengenal asumsi dan nilai yang tidak dinyatakan. 5) Menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas. 6) Mengevaluasi data dan menilai fakta serta pernyataan-pernyataan. 7) Mencermati adanya hubungan logis antara masalah dengan jawaban yang diberikan. 8) Menarik kesimpulan atau pendapat tentang isu atau persoalan. 3. Pembelajaran Berbasis Masalah Sesuai dengan namanya, tentu saja pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai fokus utama pembelajaran. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 7

pembelajaran yang menuntut aktivitas mental mahasiswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran. Masalah yang disajikan pada mahasiswa merupakan masalah kehidupan sehari-hari (kontekstual). Menurut Tan ( dalam Rusman, 2014, hlm. 229), pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir mahasiswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga mahasiswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Dalam abad ke-21 ini model pembelajaran berbasis masalah tepat digunakan untuk pembelajaran yang menuntut keterampilan berpikir mahasiswa. Prinsip utama pembelajaran berbasis masalah adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, 8 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

keterampilan menyelesaikan masalah, serta mengembangkan pengetahuan. Masalah nyata merupakan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat langsung apabila diselesaikan (Priyatni, 2014, hlm. 113). Sanjaya (2010, hlm. 214) mengemukakan 3 ciri utama strategi pembelajaran berbasis masalah, yaitu 1) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, 2) aktivitas diarahkan untuk menyelesaikan masalah, 3) pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Aktivitas, pemecahan masalah, dan pendekatan ilmiah harus tampak dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah. Ibrahim dan Nur (2000) serta Ismail (2002) (dalam Rusman, 2014, hlm. 243) mengemukakan sintaks pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut. Tabel 1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah No Indikator Tingkah Laku Dosen 1 Orientasi mahasiswa pada Menjelaskan tujuan pembelajaran, masalah menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi mahasiswa terlibat dalam pada aktivitas pemecahan masalah 2 Mengorganisasi Membantu mahasiswa mendefinisikan Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 9

mahasiswa untuk belajar 3 Membimbing pengalaman individual/kelompok 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Mendorong mahasiswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Membantu mahasiswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya Membantu mahasiswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan. 4. Karya Ilmiah Karya tulis merupakan suatu bentuk ekspresi seseorang berupa hasil pemikiran, gagasan, ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Namun, tidak semua karya tulis disebut karya ilmiah. Kusmana (2012, hlm. 2) mengemukakan bahwa suatu karya tulis dikatakan ilmiah jika mengupas dan mempermasalahkan pengetahuan; menerapkan kebenaran ilmiah dan disajikan dengan metode ilmiah; serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Sementara itu, Suyitno (2013, hlm. 8) mendefinisikan karya ilmiah sebagai 10 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

produk yang disusun secara terencana, sistematis, dan mengikuti prosedur atau tahap ilmiah. Gagasan yang disajikan dalam karya ilmiah harus berdasarkan fakta. Fakta tersebut diambil dari sumber yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan kemampuan literasi informasi dalam menentukan informasi yang diperoleh untuk bahan tulisannya apakah benar-benar berupa fakta atau sekadar opini. Karya tulis ilmiah terdiri atas beberapa jenis. Bentuk karya tulis ilmiah meliputi artikel (ilmiah populer), makalah, laporan penelitian (laporan penelitian lapangan dan kajian pustaka), buku, dan laporan penyelesaian studi (Kusmana, 2012, hlm. 87). Setiap karya tulis tersebut memiliki karakteristik dan struktur tertentu yang membedakan dengan karya tulis lainnya. Pemahaman dan penguasaan terhadap seluk-beluk karya ilmiah akan dapat menghasilkan tulisan yang bernas, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan, terutama dari segi keilmuan. Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 11

5. Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Menulis Karya Ilmiah Literasi informasi dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dapat dikembangkan dan dibudayakan melalui rangkaian aktivitas pembelajaran berbasis masalah dalam menulis karya ilmiah. Berikut sintaks pembelajaran tersebut. a. Fase 1: Dosen mengorientasikan mahasiswa pada masalah 1) Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran menulis dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. 2) Dosen menyiapkan berbagai sumber bacaan yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan, terutama pada saat merumuskan masalah. Kegiatan tersebut, misalnya membaca buku, koran, menyaksikan film. 3) Mahasiswa mengamati fenomena yang terjadi sebagai bahan tulisan. Misalnya mahasiswa menyimak tayangan film. b. Fase 2: Dosen mengorganisasi mahasiswa untuk belajar 1) Mahasiswa secara berkelompok mengidentifikasi berbagai masalah yang ada dalam tayangan. 12 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

2) Dosen membimbing mahasiswa untuk menginventarisasi dan mengevaluasi secara kritis berbagai masalah tersebut mana yang penting dan tidak penting yang memang harus dicari solusinya. Setiap kelompok diupayakan memilih masalah berbeda sesuai dengan minat mereka, masalah yang menurut mereka penting dipecahkan, dan relevan dengan materi pokok. 3) Setelah menginventarisasi masalah, mahasiswa merumuskan masalah. c. Fase 3: Dosen membimbing pengalaman individual dan kelompok 1) Dengan kemampuan literasi informasi dan berpikir kritis, mahasiswa secara berkelompok mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dengan mengakses informasi secara efisien dan efektif dari berbagai sumber yang sesuai dengan masalah yang dirumuskan. Hal ini dilakukan untuk mencari penyelesaian masalah. 2) Secara berdiskusi, mahasiswa menganalisis, mengevaluasi informasi secara kritis dan kompeten, serta menguji kebenaran data yang dikumpulkan tersebut. 3) Setiap mahasiswa memberikan argumen terhadap data yang diperolehnya apakah relevan atau tidak dengan masalah. Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 13

4) Secara berdiskusi mahasiswa memilih data yang tepat untuk menyelesaikan masalah. 5) Secara berdiskusi, mahasiswa merumuskan jawaban atas masalah berdasarkan data yang dipilih. d. Fase 4: Mahasiswa mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1) Dosen membantu mahasiswa dalam merencanakan dan menyiapkan tugas berupa laporan hasil tulisannya sesuai dengan topik/ masalah yang dipilih. 2) Dosen membantu mahasiswa berbagi tugas dengan temannya dalam mengerjakan laporan, misalnya ketika membuat kerangka tulisan. 3) Mahasiswa menggunakan informasi secara akurat dan kreatif dengan mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah karya tulis. 4) Mahasiswa mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas. e. Fase 5: Dosen dan mahasiswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 1) Dosen dan mahasiswa lain memberikan tanggapan terhadap hasil karya mahasiswa yang dipresentasikan tersebut. 14 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

2) Dosen meminta mahasiswa merefleksi hasil pekerjaan mereka, terutama kekurangan dan kelebihan pekerjaan yang telah dibuat berdasarkan hasil tanggapan tadi. 3) Dosen meminta mahasiswa mengevaluasi proses belajar dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data, perumusan jawaban, hingga pelaporan hasil karya. C. Penutup Budaya literasi informasi menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai mahasiswa dalam menghadapi tantangan pada abad 21, terutama menghadapi kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan komunikasi. Keterampilan literasi informasi merupakan dasar bagi kemandirian belajar dan pembelajaran sepanjang hayat. Proses pembelajaran berfungsi mengubah informasi yang diperoleh menjadi pengetahuan. Hal ini berarti juga proses pembelajaran akan berjalan lebih efektif bila didukung kompetensi literasi informasi yang baik. Pembelajaran berbasis masalah bertujuan mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 15

pengetahuannya. Di samping itu, pembelajaran berbasis masalah bertujuan mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial mahasiswa yang dapat terbentuk ketika mereka berkolaborasi dalam mengidentifikasi, menelusuri, mengolah, dan mengevaluasi informasi, serta sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Dengan demikian, budaya literasi informasi dan kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui implementasi pembelajaran berbasis masalah. Daftar Rujukan American Library Association. (2000). Information literacy competency standards for higher education. [online]. Tersedia:http://www.ala.org/acrl/standards/informationliterac ycompetency. Diakses pada tanggal 16 Maret 2016. Hassoubah, Z.A. (2008). Mengasah pikiran kreatif dan kritis. Bandung: Nuansa. Iriantara, Y. (2009). Literasi media: Apa, mengapa, dan bagaimana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Kusmana, S. (2012). Merancang karya tulis ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kuswarno. (2013). Taksonomi berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Priyatni, E.T. (2014). Desain pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara. Riedling, A.M. (2007). An educator s guide to information literacy: What every high school senior needs to know. London: Westport The Greenwood Publishing Group. 16 Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Implementasi...

Rusman. (2014). Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup. Sihotang, K., dkk. (2012). Critical thinking: Membangun pemikiran logis. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan. Suyitno, I. ((2013). Karya tulis ilmiah: Panduan, teori, perlatihan, dan contoh. Bandung: PT Refika Aditama. Biodata Penulis Nama : Riskha Arfiyanti Afiliasi : Universitas Swadaya Gunung Jati, FKIP, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jalan Perjuangan No 1, Cirebon Nomor Telepon : 081321170453 Pos-el : arfiyanti.riskha@gmail.com Riskha Arfiyanti: Budaya Literasi Informasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui... 17