Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013"

Transkripsi

1 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNIB Sri Irawati Prodi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB Abstrak. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Dengan Menerapkan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI). Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Semester III Tahun Ajaran 2012/2013 di Program Studi Pendidikan Biologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen penelitian yang dipakai adalah lembar tes dan lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi dosen dan lembar observasi mahasiswa. Analisis data observasi dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Data tes dianalisis menggunakan rumus ketuntasan belajar klasikal. Hasil penelitian menunjukkan pada dasarnya mahasiswa sudah memiliki konsep awal; setelah pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui model PBI terjadi perubahan konsepsi pada siklus I, 71,4%, meningkat Siklus II, 85,71% dan Siklus III 90,4%. Penerapan pendekatan kontekstual melalui model PBI dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa, dan aktivitas mengajar dosen. Aktivitas belajar mahasiswa pada siklus I rata-rata skor 31 dengan kriteria baik, meningkat siklus II rata-rata skor 34 kriteria baik, dan siklus III rata-rata skor 36 dengan Kriteria baik, sedangkan aktivitas mengajar dosen siklus I rata-rata skor 30 kriteria baik, meningkat pada siklus II rata-rata skor 32 dengan kriteria baik serta siklus III 34 dengan kriteria baik. Setelah proses pembelajaran diperoleh tanggapan yang positif dari mahasiswa mengenai penerapan pendekatan kontekstual melalui model PBI. Kata kunci: Pendekatan Kontekstual, Problem Based Instruction (PBI) PENDAHULUAN Ketercapaian tujuan pembelajaran memerlukan peran serta dosen sebagai perencana, pelaksanaan, evaluator. Dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dosen perlu memperhatikan karakteristik mahasiswanya. Karakteristik mahasiswa meliputi faktor fisik, intelegensi, emosional, bakat khusus, sosial-kultural dan komunikasi. Selain itu juga dipengaruhi oleh model mengajar, metode mengajar, dan sarana prasarana serta sistem administrasi, dosen, materi perkuliahan, pola interaksi, media dan teknologi, situasi belajar, dan sistem penilaian atau asesmen. Masih ada dosen yang kurang menguasai materi pembelajaran dan dalam mengevaluasi, mahasiswa dituntut jawaban yang persis sama seperti yang ia jelaskan, sehingga mahasiswa tidak memiliki peluang untuk berpikir kreatif. Pemerintah telah beberapa kali melakukan perubahan kurikulum di tingkat satuan pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Demikian pula perguruan tinggi terutama LPTK sudah seharusnya melakukan penyesuaian dengan hal ini, karena LPTK adalah sebagai pencetak guru. Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyelaraskan kepentingan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Perubahan tersebut bertujuan untuk menyempurnakan kurikulum pendidikan. Semirata 2013 FMIPA Unila 357

2 Sri Irawati: Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNIB Mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA, selanjutnya disingkat dengan DDP MIPA, merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, dengan jumlah SKS (2-0) yang ditawarkan pada mahasiswa di semester ganjil (III). Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memperkenalkan gagasan-gagasan dan prinsip-prinsip dasar pendidikan MIPA. Materi perkuliahannya mencakup hakekat MIPA, Keterampilan-keterampilan dasar yang terkait dengan MIPA dan teknologi, Pendekatan dan Metode pembelajaran MIPA serta implikasinya terhadap sarana pendidikan, keterkaitan matematika dengan IPA dan teknologi serta masyarakat, faktor yang mempengaruhi pendidikan MIPA di sekolah, dan masalah-masalah serta perkembangan pendidikan MIPA dewasa ini. Mata kuliah DDP MIPA diampu oleh dosen dalam tim mengajar. Dari kajian-kajian terhadap pembelajaran DDP MIPA selama ini diperoleh hal-hal antara lain: (a) Kecenderungan dosen menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada dosen (teacher s centre) dalam perkuliahan, pelaksanaan pembelajaran masih sangat didominasi oleh dosen, sehingga interaksi antara dosen dengan mahasiswa masih kurang karena pembelajarannya berjalan satu arah. (b) Mahasiswa cenderung lebih pasif dalam perkuliahan. (c) Mahasiswa lebih individual dalam proses pembelajaran, artinya kerjasama mahasiswa masih cenderung rendah. Belum adanya kesepahaman pemikiran bahwa ketuntasan belajar bisa dicapai dengan lebih baik dengan cara bersama-sama. (d) Motivasi dan kemampuan mahasiswa perlu ditingkatkan. Sebagai tim dosen yang mengampu mata kuliah DDP MIPA, beberapa tahun belakangan ini dirasakan perlu dicari inovasi baru dalam penyampaian bahan ajar yang lebih melibatkan mahasiswa dalam proses pemerolehan konsep. Dosen juga perlu mencarikan langkah-langkah strategis yang paling tepat dalam penyampaian bahan ajar yang membuat mahasiswa tidak jenuh hanya sebagai penerima informasi. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran DDP MIPA pada mahasiswa Biologi FKIP UNIB, tim pengampu mata kuliah DDP MIPA akhirnya menyimpulkan, bahwa perlu dicari suatu alternatif bentuk perkuliahan yang membantu dosen mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata mahasiswa dan mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Bentuk pembelajaran yang dimaksud adalah bentuk pengajaran yang berlandaskan pendekatan kontekstual (Contextua teaching and learning/ctl). Menurut Trianto (2010) pembelajaran kontekstual di tandai dengan 7 pilar yakni inkuiri (Inquiry), bertanya (questioning), konstruktivisme (constructivsm), pemodelan (modelling), masyarakat belajar (learning community), asesmen autentik ( authentic assessment) dan refleksi (reflection). Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu dosen/guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata mahasiswa dan mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Rusman, 2011). Pendekatan kontekstual ini dapat dioperasional melalui model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Instruction),yang selanjutnya dalam penelitian ini disingkat PBI. Model PBI dikenal melalui berbagai nama seperti Pembelajaran Proyek (Project Based Learning), pendidikan berdasarkan pengalaman (experienced based education), belajar autentik (authentic learning), 358 Semirata 2013 FMIPA Unila

3 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Problem based learning)). Pendekatan kontekstual dengan model PBI ini diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mahasiswa. Menurut Wartono (2004) model PBI adalah penyajian situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mahasisiswa/siswa untuk melakukan penyelidikan dan inquiry. PBI tidak dirancang untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa, melainkan untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual di sekitar situasi kehidupan dunia nyata. Menurut Widodo (2002) ciriciri khusus pengajaran berdasarkan masalah meliputi : Pengajuan pertanyaan masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama serta menghasilkan karya dan peragaan. Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada mahasiswa/siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inquiry. Peranan dosen/guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama serta menghasilkan suatu karya dan peragaan. Model pengajaran ini sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berfikir tingkat tinggi, membantu mahasiswa/siswa menemukan sendiri pengetahuan tentang dunia sosial dan fisik di sekelilingnya. Model pengajaran ini sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip kontekstual, yaitu inquiry, konstruktivisme, dan menekankan pada berfikir tingkat tinggi. PBI biasanya terdiri dari lima tahap utama yang dimulai dengan dosen/guru memperkenalkan mahasiswa/siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja mahasiswa/siswa. Jika jangkauan masalahnya tidak terlalu kompleks, maka kelima tahapan tersebut dapat diselesaikan dalam dua sampai tiga kali pertemuan. Namun untuk masalah yang kompleks, maka dapat membutuhkan cukup lama untuk menyelesaikannya. Arends, (2008) menyatakan fase-fase pembelajaran menggunakan model PBI adalah sebagai berikut: (1) memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa/mahasiswa, (2) mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok belajar, (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) membimbing dan membuat dan mengajukan karya, dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Berdasarkan uraian diatas dan dengan didanai oleh program PPKP FKIP Universitas Bengkulu, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas oleh tim pengajar mata kuliah DDP MIPA dengan menerapkan Pendekatan kontekstual melalui model pembelajaran problem based Intruction (PBI) untuk meningkat mutu proses dan hasil belajar mahasiswa. Dari hasil diskusi antara tim dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA disepakati permasalahan yang akan diungkap jawabannya dalam penelitian tindakan kelas ini secara umum adalah Bagaimanakah perubahan konsepsi mahasiswa Semester III dalam mata kuliah DDP MIPA setelah dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) melalui model Problem Based Instruction/PBI? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan MIPA. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa pendidikan biologi untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif, yang memungkinkan mahasiswa dapat mengambangkan kemampuannya dalam mengkonstruksi pengetahuan, Semirata 2013 FMIPA Unila 359

4 Sri Irawati: Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNIB sehingga pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih bermakna. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Research). Menurut Kunandar (2010:42) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Subyek dalam penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa Semester III Prodi Pendidikan Biologi Jurusan P.MIPA FKIP UNIB semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 38 orang mahasiswa. Adapun Prosedur Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan (3) Observasi dan (4) Refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini digunakan lembar observasi dan lembar tes. Analisis data tes menggunakan rumus ketuntasan belajar. Data observasi diolah secara deskriptif kuantitatif menggunakan skala penilaian, Sudjana (1997). HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas Belajar Mahasiswa Dari hasil observasi yang sudah dilakukan dengan menerapkan pendekatan Kontekstual (CTL) menggunakan model pembelajaran PBI pada konsep hakekat pendidikan MIPA, Pendekatan dan metode pendidikan Matematika, literasi sains serta teknologi dapat meningkatkan proses pembelajaran mahasiswa semester III program studi pendidikan Biologi FKIP UNIB. Peningkatan proses pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas dosen dan aktivitas mahasiswa. Hasil observasi aktivitas mahasiswa siklus I, II, dan III terjadi peningkatan yaitu siklusi rata-rata skor 31 dengan kriteria baik, siklus II skor rata-rata 34 dengan kriteria baik, dan siklus III rata-rata skor 36 dengan kriteria baik. Pada Siklus I masih ada kelompok yang memiliki kemampuan kurang dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan dosen. Pada Siklus II dan Siklus III aktivitas belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan, akan tetapi masih ada kelompok yang kurang bekerjasama dalam memecahkan masalah. Aktivitas Mengajar Dosen Dari hasil observasi terhadap aktivitas dosen selama proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual menggunakan model pembelajaran PBI terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II maupun dari siklus II ke siklus III. Pada siklus I skor rata-rata observasi aktivitas dosen yaitu 30 dengan kriteria baik yang meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor menjadi 32 dengan kriteria baik. Pada siklus III rata-rata skornya menjadi 34 dengan kriteria baik. Peningkatan rata-rata skor hasil observasi terhadap aktivitas dosen pada siklus II maupun siklus III dalam penerapan model pembelajaran ini karena dosen mau memperbaiki kinerjanya yang mengacu pada refleksi yang telah dilakukan, berdasarkan refleksi tersebut maka aktivitas dosen menjadi meningkat dalam mengajar sebab dosen berusaha memberikan penjelasan mengenai fase-fase pada model pembelajaran secara maksimal. Dosen berusaha untuk membimbing mahasiswa berkolaborasi diantara mahasiswa dan membantu mahasiswa untuk menginvestigasi masalah secara bersama-sama. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan pendekatan CTL menggunakan model pembelajaran PBI pada konsep hakekat pendidikan MIPA, pendekatan dan metode pendidikan Matematika dan literasi sains serta teknologi dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar kognitif mahasiswa semester III program studi biologi FKIP UNIB. 360 Semirata 2013 FMIPA Unila

5 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Tabel 1. Rata-Rata Skor Aktivitas Dosen dan Mahasiswa Serta Ketuntasan Belajar Secara Klasikal pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Siklus Rata Rata Skor Observasi Persentase Dosen Kriteria Mahasiswa Kriteria Ketuntasan Kriteria 1 30 Baik 31 Baik 80,95% Belum tuntas 2 32 Baik 34 Baik 90,47% Tuntas 3 34 Baik 36 Baik 95,23%. Tuntas Hasil belajar mahasiswa, ditunjukkan dengan persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Adapun aktiviats belajar mahasiswa, aktivitas dosen dan hasil ketuntasan belajar mahasiswa tersebut dapat dilihat pada table 1. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan proses pembelajaran yaitu peningkatan aktivitas dosen dalam mengajar dan aktivitas mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran, serta terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar klasikal mahasiswa dari siklus I ke siklus II dan siklus III. PEMBAHASAN Pembelajaran mata kuliah DDP MIPA menggunakan pendekatan kontekstual melalui model PBI merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap sintaks model PBI, namun dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip yang ada dalam pendekatan kontekstual, dengan langkah pengembangan sebagai berikut: Mengorientasikan mahasiswa dalam masalah Pada siklus 1,2,dan 3, dosen telah menjelaskan tujuan pembelajaran dengan logis. Tujuan pembelajaran menjadi harapan mahasiswa setelah pembelajaran selesai sehingga ketika pembelajaran berlangsung mahasiswa dapat mengembangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah yang terjadi sehingga memiliki dampak positif terhadap hasil belajarnya. Hal ini diperkuat oleh Ali ( 2007), bahwa tujuan pembelajaran merupakan harapan baru mahasiswa /siswa sebagai hasil belajar. Dosen juga memotivasi mahasiswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka berpikir logis sehingga terdorong untuk aktif mengikuti pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh Dimyati (1999) dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar. Dengan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa dapat mengetahui masalah seperti apa yang akan mereka pecahkan. Mengorganisasikan mahasiswa untuk belajar Pengorganisasian mahasiswa berupa pembentukan kelompok mahasiswa mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk bersosialisasi dengan temantemannya, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan pemikirannya melalui gagasan-gagasan yang didiskusikan untuk memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Muslich (2007), bahwa interaksi yang terjadi pada mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan sosial mahasiswa serta berkomunikasi, menyanggah pendapat dan menyampaikan pendapat secara santun. Selain itu pengelompokkan dilakukan untuk mempermudah dosen dalam membimbing mahasiswa memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Arend (2008), Semirata 2013 FMIPA Unila 361

6 Sri Irawati: Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNIB bahwa PBI mengharuskan dosen untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi diantara siswa dan membantu mahasiswa untuk menginvestigasi masalah secara bersama-sama. Pada siklus 1, pengelompokkan mahasiswa diserahkan ke mahasiswa, dan kelompok yang dibentuk tidak berdasarkan tingkat akademik, sehingga ada kelompok yang aggotanya aktif semua dan ada kelompok yang anggotanya kurang aktif. Sehingga pada siklus ke 2 dan ke 3 berjalan lancar. Membimbing pengalaman individual atau kelompok Pembimbingan pengalaman individual atau kelompok yang dilakukan dosen, dapat mendorong mahasiswa mengumpulkan informasi sesuai dengan konsep yang di bahas mahasiswa secara berkelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Pada siklus 1 dosen kurang maksimal membimbing mahasiswa karena ada tiga kelompok kurang termotivasi untuk memecahkan masalah sebab mereka tidak mampu mengembangkan sosialisasinya sehingga dosen memberikan bimbingan kembali. Pada siklus 2 dan 3 dilakukan perbaikan strategi pembelajaran, sebelum memecahkan masalah mahasiswa diberikan motivasi tentang gambaran bagaimana karakteristik orang yang melek sains dan melek teknologi, dan nilai-nilai yang diperoleh siswa setelah belajar sains. Selain itu dengan adanya diskusi pada mahasiswa dapat memahami belajar kelompok yang baik. Pembimbingan yang diberikan oleh dosen bukan berarti untuk membantu mahasiswa dalam penguasaan materi saja melainkan untuk mengembangkan kepribadian siswa untuk termotivasi mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukmadinata (2010), bahwa layanan bimbingan mengembangkan segi-segi sosial dan kepribadian yang mendukung penguasaan materi. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Aktivitas dosen dalam langkah ini, membantu mahasiswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya untuk dipresentasikan didepan kelas. Pada siklus I, semua kelompok merencanakan dan menyiapkan laporan dengan baik, tetapi pada saat mempresentasikan hasil karyanya hanya 4 kelompok saja dari 7 kelompok yang ada, hal ini disebabkan karena kurangnya waktu yang tersedia sehingga kelompok yang lain tidak kebahagian. Tetapi pada siklus 2, dan siklus 3, setelah strategi pembelajaran diatur dengan baik oleh dosen maka semua kelompok yang ada dapat mempresantasikan hasil karyanya, dan pembelajaran dapat terlaksana secara lebih kondusif. Pembelajaran dengan model PBI mendorong mahasiswa untuk bersikap ilmiah dan mengkomunikasikan hasil karyanya dengan baik, hal ini sesuai dengan Permen Diknas No.22 tahun 2006, yang menyatakan bahwa pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir bekerja bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Pada langkah ini, diberikan pertanyaan atau tanggapan untuk menambah pemahaman mahasiswa mengenai karya yang mereka paparkan, kemudian ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan evaluasi pembelajaran dengan memberikan post-test diakhir pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat memperoleh hasil yang dapat memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran karena evaluasi berarti mengukur kemampuan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan pernyataan Daryanto (1999), bahwa evaluasi merupakan istilah untuk mengukur dan menilai berdasarkan 362 Semirata 2013 FMIPA Unila

7 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 data yang telah terkumpul dilakukan refleksi sebagai penyempurnaan kegiatan pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dengan menerapkan pendekatan kontekstual menggunakan model pembelajaran PBI semester III program studi Biologi FKIP UNIB dengan konsep hakekat pendidikan MIPA, pendekatan dan metode pendidikan Matematika dan literasi sains dan teknologi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pada dasarnya mahasiswa sudah memiliki konsep awal. Konsep awal ini ada yang sudah ilmiah dan ada yang tidak ilmiah, dari pre-test yang sudah dilakukan diperoleh dengan ketuntasan belajar klasikal 26,31%. Setelah pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui model PBI terjadi perubahan konseptual mahasiswa. Hal ini ditandai dengan ketuntasan belajar siklus I 71,42% meningkat siklus II 85,71% serta meningkat menjadi 90,47% pada siklus III Selama pembelajaran yang dilakukan menerapkan pendekatan kontekstual melalui model PBI, muncul beberapa efek iringan, yaitu berkembangnya keterampilan sains mahasiswa antara lain keterampilan mengidentifikasi dan berkomunikasi. Sedangkan sikap ilmiah yang dapat dikembangkaan dari kegiatan penelitian ini adalah bekerjasama, disiplin, kreativitas. Aktivitas mahasiswa selama menerapkan pendekatan kontestual melalui model PBI menunjukkan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas mahasiswa pada siklus 1 dengan rata-rata 31 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus II dan III dengan rata rata skor 34 dan 36 masing-masing pada kriteria baik. Penelitian ini menemukan bahwa pendekatan kontekstual melalui model PBI cukup efektif untuk menjelaskan tentang materi konsep hakekat pendidikan MIPA, pendekatan dan metode pendidikan Matematika, serta konsep literasi sains dan teknologi. Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual melalui model PBI memberikan respon positif dari mahasiswa. Mahasiswa merasa senang dan termotivasi dengan mengajar dosen, sedangkan dosen merasakan bahwa mengajar menggunakan model ini dapat meningkatkan kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ali, M. (2007). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Arends, R. (2008) Learning to Teach (belajar untuk Mengajar) Edisi ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dimyati, (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto, H. (1999). Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Depdiknas. (2006). Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Ibrahim dan Nur Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press Muslich, M Dasar-dasar Pemahaman dan Pengembangan KTSP.Jakarta: Bumi Aksara Rusman, (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press Sudjana, (1989). Penelitian dan Penilaian. Bandung: Pigit Sinar Baru Sukmawinata S, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Semirata 2013 FMIPA Unila 363

8 Sri Irawati: Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNIB Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Wartono, (2004), Materi Pelatihan Terintegrasi Sains Buku 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama Widodo, W. (2002). Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (CTL). UNESA 364 Semirata 2013 FMIPA Unila

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH II MELALUI PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Elvinawati Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Sri Irawati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS Eneng Siti Fatimah Nurlela 1, Atep Sujana

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat rendah hingga makhluk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 MLATI Oleh: Riza Dyah Permata 11144100098 Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH : BINTI UMI HANIK NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH : BINTI UMI HANIK NPM : PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI PECAHAN KELAS VII SEMESTER GANJIL UPTD SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Belajar matematika pada

Lebih terperinci

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal soal yang berkaitan dengan menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

Lebih terperinci

Runtut Prih Utami, M.Pd 1, Fajar Nur Aktorika Dwi Saputri 2

Runtut Prih Utami, M.Pd 1, Fajar Nur Aktorika Dwi Saputri 2 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII A DI SMP ALI MAKSUM YOGYAKARTA Runtut Prih Utami, M.Pd 1, Fajar Nur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar, - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangatlah penting bagi manusia karena didalam pendidikan, maka akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu kemampuan memperoleh, memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh: Muslim Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses Meningkatkan sikap belajar siswa dengan model problem based learning yang dikombinasikan dengan model cooperative learning pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

Lebih terperinci

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB   lvna Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 KETAHUN BENGKULU UTARA Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL Suci Nurwati Program Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1 LATAR BELAKANG MAKRO : Kondisi pendidikan secara makro di indonesia dalam lingkup internasional maupun nasional Kondisi pembelajaran di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi

Lebih terperinci

Oleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung 22 Sulistyowati, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN 2015/2016 Atsani Rohmatun Nisa 1, Triyono 2, Joharman 3

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan adalah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Febti Nur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai peraturan dikeluarkan guna pendidikan yang lebih baik di negara ini. Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengkulu Rosane Medriati

Lebih terperinci

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2 PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN KELOMPOK KECIL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Sementara itu, pembelajaran adalah penyediaan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN Arrini Ditta Margarani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

ELLISIA KUMALASARI Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

ELLISIA KUMALASARI   Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER DAN MATRIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA 2013/2014 ELLISIA KUMALASARI Email : el.math5985@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Lebih terperinci

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan kegiatan belajar. Upaya-upaya tersebut meliputi penyampaian ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KIMIA PEMISAHAN MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAN MODEL PETA KONSEP Elvinawati Program Studi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB elvinawati_chemist@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir secara logis, rasional,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE SELF DIRECT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN PRAKTIKUM MATERI SISTEM PENCERNAAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE SELF DIRECT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN PRAKTIKUM MATERI SISTEM PENCERNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE SELF DIRECT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN PRAKTIKUM MATERI SISTEM PENCERNAAN Endang Tri Wahyuni SMA Negeri Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, 57791

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam bentuk tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru. UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI BIMBINGAN TEKNIS DI SEKOLAH SMP NEGERI 2 KOTA BIMA Sri Aswati dan Ihyaudin Dinas Dikpora Kota Bima

Lebih terperinci

Oleh : Vira Ismis Kairat

Oleh : Vira Ismis Kairat PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG DI KELAS V SD Oleh : Vira Ismis Kairat Viraismiskhairat28@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang Mas eta, Baharuddin Paloloang, dan Marinus Barra Tandiayuk Mahasiswa

Lebih terperinci

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu Andik Purwanto dan Resty Sasmita Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unib

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD Pawit Khotibin 1, Wahyudi 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika Dasar-dasar Pembelajaran Fisika Dr. Johar Maknun, M.Si. 08121452201; johar_upi@yahoo.co.id LATAR BELAKANG MAKRO International Education Achievement (IEA) Kemampuan membaca siswa SD menempati urutan 30

Lebih terperinci

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: ,   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DAN GARAM Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk

ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk 1 Penerapan Pendekatan SETS Melalui Problem Based Instruction (PBI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bioteknologi di Kelas XII IPA-1 SMA Negeri 3 Luwuk ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk Abstrak

Lebih terperinci

E.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018

E.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018 UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL POLYA DI SEKOLAH DASAR Oleh : Sukriadi Hasibuan Fakultas IPS dan

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNIB   ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN S LEARNING IN SCIENCE) BERBANTU E-MEDIA PADA MATAKULIAH ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING Seminar Nasional Pendidikan IPA Zainuddin zinuddin_pfis@unlam.ac.id

Lebih terperinci

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this

Lebih terperinci

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nehru dan Nurfathurrahmah Abstrak: Pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan

Lebih terperinci

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Kesebangunan dan Simetri Siswa Sekolah Dasar Nur Saidah 148620600068/Semester 6/B1 Saidahn51@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda di Kelas IV SDN 1 Ogowele Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian terdiri atas lebih dari satu siklus, tergantung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode CTL (Contextual Teaching And Learning) di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN BLOK ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIB PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT NURUL ASTUTY YENSY.B, S.SI, M.SI Prodi P. Matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar Proses belajar mengajar merupakan kegiatan paling pokok dalam seluruh proses pendidikan di sekolah. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik diperoleh sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Belajar dapat dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani

Lebih terperinci

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Keterampilan Berpikir Menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Perkuliahan Medan Elektromagnet

Lebih terperinci

Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2

Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2 PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 MEDAN Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2 1)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Nur Ana, Herlina Fitrihidajati, Endang Susantini Jurusan Biologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR REDAKSI... ii

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR REDAKSI... ii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR REDAKSI... ii Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN 59 Kota Bengkulu Ansyori Gunawan... 1-10

Lebih terperinci

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Oleh Nana Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia Makalah Semiloka di Musibanyuasin, Sumsel 7 September 2007 Pengertian Pendekatan Contextual

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-31 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral Dewi Rahimah 1, Effie Efrida Muchlis 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Belajar merupakan komponen penting dalam setiap usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci