BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan keberadaan pemimpin yang sangat penting bagi keberlangsungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, maka salah satu usaha pengembangan yang dapat dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sebagai tempat menyimpan uang, Bank juga menjadi sarana kredit bagi usaha yang

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (Nongkeng, dkk. 2011). Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Voon et al. (2011) bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang diikuti oleh setiap orang tersebut juga pasti terdapat seorang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang tercermin dalam sikap dan terfokus pada perilaku terhadap pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang tangguh diperlukan untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. terhadap hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Turnover

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mendorong perusahaan-perusahaan untuk berkompetisi ditengah

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaanperusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PERILAKU CITIZENSHIP, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kotamadya Surakarta)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

SKRIPSI. Oleh: ANIK SETYANINGRUM B

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. agar sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ping & Yue (2010) mendefinisikan leader-member exchange atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai visi dan misi organisasi. Karenanya dibentuk beberapa divisi untuk

Pentingnya gy kepemimpinan p bagi seorang wirausaha. Teori kepemimpinan awal Teori kepemimpinan kontemporer

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu dibutuhkan manajemen sumber daya manusia agar

kepemimpinan partisipatif cenderung melakukan tugasnya dengan maksimal dibandingkan karyawan yang psikologisnya tidak diberdayakan. 2. Pemberdayaan ps

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap organisasi pasti memiliki seorang pemimpin, hal ini dikarenakan keberadaan pemimpin yang sangat penting bagi keberlangsungan organisasi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar dalam organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan visi, misi, serta strategi yang baik supaya dapat mempengaruhi anggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Visi, misi, dan strategi tersebut harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua anggota organisasi sehingga mereka bisa memahami dan mendukung tercapainya tujuan organisasi yang sudah direncanakan. Pernyataan di atas didukung oleh Skansi (2000), dalam Mosadegh Rad dan Yarmohammadian (2006), yang menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan fungsi manajemen, yang mempunyai tujuan untuk mengarahkan atau mengatur orang atau kelompok sosial sehingga mereka bisa mencapai tujuan dari organisasi. Suksesnya sebuah organisasi atau perusahaan dalam mencapai target dan tujuan tergantung pada manajer dan gaya kepemimpinan yang dimilikinya. Dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai, manajer bisa mempengaruhi komitmen, produktivitas, dan kepuasan kerja karyawannya. Seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa mendorong karyawannya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam melakukan pekerjaan guna bersama-sama mencapai tujuan organisasi. Menurut Lashbrook (1997), gaya 1

kepemimpinan memiliki peran vital dalam mempengaruhi kepuasan kerja. Namun, tidak semua pemimpin yang ada sekarang bisa mendorong kemampuan terbaik karyawan sekaligus membuat karyawan puas dalam pekerjaan mereka. Keberagaman gaya kepemimpinan yang dimiliki setiap pemimpin menjadi salah satu sebab munculnya ketidakpuasan pada karyawan yang akhirnya berimbas pada hasil kerja mereka. Sementara itu, menurut Voon et al. (2011), kepuasan kerja karyawan bisa dipengaruhi dari beberapa komponen antara lain gaji, tunjangan, suasana kantor, hubungan individu dengan rekan kerja, dan gaya kepemimpinan yang dimiliki atasan mereka. Dalam beberapa dekade terakhir, para ahli manajemen sudah dan terus melakukan penelitian mengenai bagaimana mereka mendefinisikan kepemimpinan serta sikap seorang pemimpin. Para ahli sudah mencoba melakukan pendekatan otokrasi klasik sampai pendekatan yang sangat kreatif dan partisipatif untuk mencari definisi yang tepat. Namun, pengertian dan definisi tentang manajemen dan kepemimpinan terus berubah dengan cepat dari tahun ke tahun. Bukan hanya itu, kepuasan kerja karyawan juga berubah. Setiap tahun, standar kepuasan karyawan semakin tinggi. Ada dua hal mendasar yang mempengaruhi, antara lain tingkat pengeluaran yang meningkat akibat inflasi dan tingkat pendidikan pekerja yang semakin baik dari tahun ke tahun. Sekarang ini masyarakat lebih pandai, mereka tidak lagi hanya menerima perintah seperti zaman dahulu. Sebagai seorang karyawan, mereka lebih ingin dilibatkan dan berpartisipasi dalam melakukan pekerjaan mereka (Stewart, 1994). 2

Menurut Mosadegh Rad dan Yarmohammadian (2006) ada beberapa tipe gaya kepemimpinan. Antara lain: autokrasi, birokrasi, laissez-faire, kharismatik, demokratis, partisipatif, situasional, transaksional, dan transformasional. Dari tipe-tipe kepemimpinan tersebut tidak semua peneliti setuju bahwa ada gaya kepemimpinan yang memberikan hasil paling efektif bagi sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan yang berbeda diperlukan dalam menghadapi situasi yang berbeda dalam sebuah organisasi dikarenakan tidak ada satu organisasi pun yang sama. Untuk lebih mempertajam serta membatasi penelitian ini, peneliti fokus membandingkan dua gaya kepemimpinan saja beserta dampak keduanya terhadap kepuasan kerja karyawan. Kedua gaya kepemimpinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional yang pertama kali diperkenalkan oleh Burn (1978) dan kemudian dikembangkan oleh Bass (1985). Kepemimpinan transaksional merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang menekankan pada proses transaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan. Kepemimpinan transaksional memungkinkan pemimpin memotivasi dan mempengaruhi bawahan dengan cara memberi penghargaan ketika mencapai kinerja tertentu. Artinya, dalam sebuah transaksi bawahan dijanjikan untuk diberi penghargaan bila bawahan mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama. Sementara itu, kepemimpinan transformasional menekankan pada proses membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Teori transformasional mempelajari juga 3

bagaimana para pemimpin mengubah budaya dan struktur organisasi agar lebih konsisten dengan strategi-strategi manajemen untuk mencapai sasaran organisasi. Menurut beberapa peneliti yang dikutip Voon et al. (2011) gaya kepemimpinan yang berbeda akan menghasilkan suasana pekerjaan yang berbeda dan akan secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Sementara itu, Bass (1985) mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional pada hakekatnya akan lebih membantu terpenuhinya kepuasan kerja, sehingga memberi kemampuan pada karyawan dalam mencapai misi perusahaan serta menstimulasi kemampuan intelektual mereka. Masih menurut Bass (1990), kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional telah banyak dikaitkan dengan konsekuensi positif individu dan organisasi. Dalam Voon et al. (2011), dikatakan bahwa gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional memiliki hubungan positif terhadap persepsi karyawan pada pekerjaan serta kepuasan pada pemimpin dan organisasi. Tidak semua peneliti setuju bahwa gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional berpengaruh dan memberikan dampak positif pada kepuasan kerja. Rad dan Yarmohammadian (2006) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja. Studi tersebut dilakukan di Isfahan University Hospitals, Iran, tempat kepemimpinan partisipatif merupakan hal yang umum dijumpai di negara tersebut. Hal yang sama diungkapkan Erkutlu dan Chafra (2006) dalam Al-Ababneh (2010), yang menemukan bahwa kepemimpinan laissez-faire di sebuah hotel memberikan dampak negatif pada performa 4

organisasi seperti rendahnya kepuasan, tingginya tingkat stres, dan rendahnya komitmen karyawan. Al-Ababneh (2010) menyatakan bahwa, menentukan hubungan langsung antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja termasuk sulit dilakukan. Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan yang signifikan berpengaruh pada kepuasan kerja. Penelitian tersebut bahkan menyimpulkan hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja tidak bisa dibuktikan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pada subjek penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, perlu adanya evaluasi guna mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut. Salah satu bentuk evaluasi yang bisa dilakukan adalah dengan mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan. Menurut Kushel dan Newton (1986) kepuasan kerja karyawan ditentukan dari seberapa puaskah karyawan terhadap pekerjaan, kelompok kerja, serta pemimpin mereka sendiri. Kepuasan kerja juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara apa yang diharapkan diperoleh dan apa yang benar-benar diperoleh karyawan dari pekerjaan yang dijalani (Locke, 1969). Sementara itu, menurut Ting (1997) dalam Lo dan Ramayah (2011), selain lingkungan pekerjaan dan upah, kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh karakteristik personal karyawan, karakteristik personal manajer, gaya kepemimpinan-manajemen, serta sifat dari pekerjaan yang diemban oleh karyawan. Selain itu, kepuasan kerja juga bisa dijadikan indikasi keinginan karyawan meninggalkan perusahaan serta mengukur turnover karyawan. 5

Karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya akan lebih mudah untuk keluar dari pekerjaannya daripada karyawan lain yang merasa puas (Padilla- Vellez, 1993; Gangadhraiah et al., 1990; Martin, 1990) dalam Mosadegh Rad dan Yarmohammadian (2006). Menurut Spector (1997) dalam Lo dan Ramayah (2011), kepuasan kerja didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang menunjukkan orang suka (puas) atau tidak suka (tidak puas) pada pekerjaan mereka. Karyawan yang puas akan bertahan sedangkan yang tidak puas akan memilih untuk keluar mencari pekerjaan lain. Dari penjabaran di atas, penelitian ini membahas mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dalam sebuah perusahaan. Lebih lanjut, peneliti membandingkan gaya kepemimpinan transaksional ataukah transformasional yang memberikan kepuasan kerja lebih tinggi pada karyawan. Sehingga diharapkan penelitian ini memberikan informasi yang lebih komprehensif mengenai manajerial perusahaan dalam hal ini gaya kepemimpinan manajer serta dampaknya pada karyawan. Dengan demikian perusahaan dapat menerapkan kebijakan yang tepat sehingga bisa membantu dalam mencapai misi, visi, dan tujuan-tujuan perusahaan. 1.2 Pertanyaan Penelitian Berikut ini pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian: 1. Apakah kepemimpinan transaksional berpengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung? 6

2. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh positif pada kepuasan kerja karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung? 3. Apakah kepemimpinan transformasional dapat menjelaskan varian variabel kepuasan kerja melebihi yang dapat dijelaskan oleh kepemimpinan transaksional? 1.3 Tujuan Penelitian 2. Untuk menguji pengaruh positif kepemimpinan transaksional pada kepuasan kerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. 3. Untuk menguji pengaruh positif kepemimpinan transformasional pada kepuasan kerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. 4. Untuk menguji apakah kepemimpinan transformasional dapat menjelaskan varian variabel kepuasan kerja melebihi yang dapat dijelaskan oleh kepemimpinan transaksional. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan peneliti bisa mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Selain itu peneliti juga bisa mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional terhadap 7

kepuasan kerja karyawan di sebuah perusahaan. Sehingga dikemudian hari bisa memberikan pemahaman serta pengetahuan bagi peneliti jika berada dalam sebuah manajemen perusahaan. 1.4.2 Bagi Pembaca Diharapkan dengan adanya penelitian ini, pembaca bisa mendapatkan gambaran serta pengetahuan tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di sebuah perusahaan di Indonesia. Dengan adanya penelitian ini diharap bisa memberikan masukan serta referensi mengenai kondisi nyata manajemen perusahaan khususnya di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga bisa menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya sehingga bisa meghasilkan penelitian yang lebih baik dan komprehensif. 1.4.3 Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan bisa memaksimalkan kinerja manajemen dengan memilih gaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi perusahaan. Dengan demikian terciptalah suasana kerja yang kondusif, efektif, dan nyaman bagi karyawan yang berujung pada pemenuhan kepuasan kerja karyawan. Pada akhirnya perusahaan bisa berkembang dan mencapai tujuan yang direncanakan. 8

1.5 Sistematika Penelitian Dalam penelitian ini tersusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Pada bab I ini berisi latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah yang diajukan, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat yang didapat dari penelitian, sistematika penelitian, serta ruang lingkup dalam penelitian. BAB 2: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Pada bab II ini berisi mengenai teori-teori yang pernah diungkapkan oleh peneliti sebelumnya yang kemudian dijadikan landasan bagi penelitian ini. Dalam bab ini juga disampaikan hipotesis dari rumusan masalah pada bab I. BAB 3: METODE PENELITIAN Pada bab III ini berisi disain penelitian yang digunakan, populasi sampel penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan, penjabaran definisi operasional dan pengukuran variabel, serta penjabaran metode-metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB 4: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini berisi analisa data yang diperoleh selama pengumpulan data penelitian. Dalam bab ini juga dibahas mengenai hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya. 9

BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran-saran yang didapat selama penelitian berlangsung. Saran dalam penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan pada penelitian selanjutnya. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari pertanyaan yang menyimpang dari penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. 10