BAB V PEMBAHASAN. kepada bank adalah dengan adanya undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. secara pakto (the facto) tahun 1988 dan keluarnya UU No. 7 Tahun 1992,

BAB I PENDAHULUAN. emosi yang positif, negatif atau netral. Tanggapan emosional ini bertindak

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Nasabah. buruk atau derajat (kepandaian, kecerdasan), kualitas. 1 Penafsiran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Marketing Mix Product Terhadap Kepuasan Anggota Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan ( 22/02/2016, 21.45) adalah institusi kepercayaan, perbankan melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

Tinjauan Umum Etika Profesi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. produk dan proses pelayanan perbankan dialami dan dikonsumsi ketika pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Hal ini dikarenakan masyarakat yang dihadapkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak pernah merasa puas terhadap kebutuhan sehari-harinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut muncul

ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT THDP PELAYANAN BANK BCA DI KOTA MEDAN

KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

STRATEGI DAHSYAT MENINGKATKAN JUMLAH PENABUNG DI BANK. Oleh : Kamas Komarudin,SE.,MM.

Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Presented by : M Anang Firmansyah

TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masih ada beberapa responden yang beranggapan tidak baik dan sangat tidak baik.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mereka dengan mendapatkan bagi hasil dan juga dengan prinsip tolong

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG LOKET PELAYANAN PERTANAHAN

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Dimana baitul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam lembaga keuangan seorang karyawan merupakan asset atau

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis di semua sektor menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menganalisa mengenaievaluasi Desain Operasi Pelayanan Front Liner Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi BMT Bahtera Pekalongan dalam Mengembangkan Pembiayaan

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun

BAB 7 PENUTUP. membangun hubungan kekeluargaan yang harmonis. Nasabah merasa berada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas industri perbankan. Kepercayaan ini dapat di peroleh dengan kepastian hukum dalam pengaturan dan pengawasan bank serta penjamin simpanan nasabah bank. Salah satu mekanisme melalui peraturan perundang-undangan dalam rangka untuk meingkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank adalah dengan adanya undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 1. Adanya LPS ini diharapkan dapat memberikan keyakinan pihak nasabah, khususnya nasabah penyimpan dana. Meskipun pengaturan dalam peraturan perundang-undangan mengenai prinsip kepercayaan ini ditujukan secara khusus kepada perbankan, tetapi prinsip kepercayaan juga di terapkan dalam lembaga keuangan lainnya yang masih belum bernaung di bawah LPS. Seperti halnya pada BMT Sinar Amanah Tulungagung yang belum ada penjamin simpanan untuk anggotanya, oleh sebab itu upaya-upaya untuk membangun kepercayaan anggota lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Misalnya dengan menerapkan etika bisnis dengan prinsip kejujuran dan dari kinerja pelayanan serta sumber daya manusia. Dari segi etika bisnis yaitu prinsip kejujuran, BMT Sinar Amanah sangat berpegang teguh dengan jujur dalam segalah hal, karena mereka menyakini bahwa 1 Abdul Ghofur Anshori, Penerapan Prinsip..., hal. 194. 76

77 dengan kejujuran terhindar dari resiko-resiko yang tidak diinginkan. Jujur yang dilakukan BMT Sinar Amanah adalah dalam hal mempromosikan suatu produk kepada masyarakat yaitu tidak melebih-lebihkan atau mempromosikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh lembaga BMT Sinar Amanah, jujur dalam pencatatan pengeluaran maupun pemasukan dana, antara pengurus dengan karyawan bersikap jujur dan apa adanya, agar tidak terjadi kecurangan dalam BMT Sinar Amanah, jujur sesuai komitmen BMT Sinar Amanah dengan praktek di lapangan yang akan datang. Karena kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja lembaga. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu lembaga maka anggota atau masyarakat yang ada di sekitar lingkungan lembaga akan menaruh kepercayaan yang tinggi bagi lembaga tersebut. Dari kinerja pelayanan, pelayanan yang dilakukan oleh BMT Sinar Amanah yaitu berusaha memberikan pelayanan dengan baik, dengan tujuan untuk membuat anggota nyaman dengan pihak BMT. Salah satu upayanya yaitu lembaga selalu mengajak anggota untuk mengikuti semacam seminar guna untuk menambah pengetahuan anggota tentang BMT Sinar Amanah dan untuk meningkatkan kepercayaan anggota terhadap BMT. Mengadakan seminar untuk anggota merupakan salah satu keunggulan BMT Sinar Amanah dalam memberikan pelayanan untuk anggotanya, tetapi selain mempunyai beberapa keunggulan dalam pelayanan BMT Sinar Amanah juga mempunyai kekurangan-kekurangan dalam proses memberikan pelayanan,

78 misalnya front office tidak menerapkan proses pelayanan yang sesuai dengan peraturan yang ada. Dari pelayanan-pelayanan tersebut ketanggapan bagian pelayanan dalam memberikan penjelasan terhadap anggota, profesionalisme, keramahan dan kesopanan, melayani secara cepat dan tepat, melayani dengan penuh kesabaran dan menghargai anggota, serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang transaksi lainnya, 2 memberikan dampak yang positif dan menjadi faktor penting bagi anggota dalam menggunakan jasa pelayanan yang diberikan pihak BMT Sinar Amanah Tulungagung. Dengan adanya pelayanan tersebut anggota bisa menilai apakah pelayanan yang diberikan telah memberikan rasa puas terhadap anggota. Dari semua pelayanan yang telah dilakukan oleh lembaga tidak lepas dengan sumber daya manusia yang ada di BMT Sinar Amanah Tulungagung. Sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu usaha dalam kemakmuran suatu lembaga, hal ini dilihat dari suksesnya pelayanan yang dilakukan oleh BMT Sinar Amanah. Sumber daya manusia yang ada di BMT Sinar Amanah yaitu, selalu meningkatkan kinerja para karyawan-karyawannya, meningkatkan kualitas dari pengurus dan karyawan, karyawan yang berkompeten karena dengan kompetensi yang dimiliki otomatis semua aktifitas akan selalu cepat tanggap dan secara tepat dengan kemampuannya melayani para anggota, pengurus dan karyawan harus mempunyai skill yang profesional. 2 Kasmir, Etika Customer..., hal.86

79 Untuk meningkatkan kinerja karyawan, langkah yang di lakukan oleh BMT Sinar Amanah adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Misalnya dengan memberikan posisi kerja yang sesuai dengan kemampuan karyawan, serta dengan memberikan pengertian-pengertian supaya karyawan mengerti dan memahami secara memyeluruh tentang apa yang harus karyawan kerjakan dan apa yang harus diberikan kepada anggota untuk memberikan kepuasan terhadap anggota BMT Sinar Amanah. Dari upaya pengembangan sumber daya manusia di BMT Sinar Amanah tersebut juga perlu berpedoman pada ketrampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun masa depan. Pengembangan haruslah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal. Pada dasarnya cara untu meningkatkan kinerja karyawan pada sebuah lembaga memerlukan memerlukan banyak metode, misalkan menggunakan metode Tilawah dimana karyawan diarahkan untuk membaca untu mengetahui suatu kondisi atau kejala kejadian alam atau nasbah, membaca dalam hal ini termasuk membaca peraturan-peraturan yang berlaku di lembaga keuangan tersebut. 3 Suatu hal yang sering kali sulit dilakukan oleh seorang professional dalam bisnis adalah menyeimbangkan antara idealisme profesi dan tuntutan para pengusaha yang sering mengesampingkan norma-norma etika demi tercapainya tujuan bisnis pada umumnya, yaitu keuntungan. Kode etik dalam bisnis 3 Veitzal Rivai, Islamic Capital..., hal. 259

80 mengupayakan untuk mencegah terjadinya benturan-benturan kepentingan yang akan merugikan beberapa pihak, walaupun masih dalam bentuk himbauan. Hanya dengan kesadaran para pelaku bisnis, kode etik akan ditaati bersama sehingga hal tersebut justru akan dapat melindungi bisnis yang dikelolanya. Menurut BMT Sinar Amanah Tulungagung, anggota percaya terhadap lembaga karena adanya faktor keluarga yang mendukung anggota percaya dengan keberadaan BMT Sinar Amanah Tulungagung disekitar mereka. Anggota juga melihat dari tokoh-tokoh di BMT Sinar Amanah Tulungagung. Dari faktor lingkungan tersebut merupakan salah satu sumber informasi yang penting karena dapat mempengaruhi perilaku anggota, karena kelompok ini berperan bagi invidu didalam membentuk kepercayaan terhadap lembaga. Namun di dalam teori tentang kepercayaan anggota pada lembaga yaitu dengan pemasaran, strategi produk pemasaran, etiket perbank, dan customer service. Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset pemasaran inilah bisa diketahui keinginan dan kebutuhan yang sebenarnya 4 Pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan perhatian, 4 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran..., hal 168

81 untuk dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasarn, yang memberikan panduan tentang kegiatan yanng akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggukan dan kelemahan perusahaan, serta analisis dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyususn strategi pemasaran adalah keadaan pasar atu pesaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan politik. 5 Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman/hambatan bagi pemasaran produk bagi perusahaan. Faktor internal perusahaan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah faktor yang terkait dengan pelaksanaan fungsi perusahaan, yang meliputi keuangan/pembelanjaan, pemasaran, produkdi serta organisasi dan sumber daya manusia. Masing-masing faktor internal yang terkait dengan fungsi perusahaan 5 Ibid, hal. 169

82 tersebut dapat merupakan hal yang menunjukkan adanya keunggulan atau kelemahan perusahaan. Khusus dalam bidang pemasaran, faktor-faktor lingkungan atau eksternal seperti telah diuraikan di atas, adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan. Sedangkan faktor internal dalam bidang pemasaran adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan umumnya dan pimpinan pemasaran khususnya, yang terdiri dari produk, harga, penyaluran/ distribusi, promosi, dan pelayanan.