BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegritasi oleh informasi,dimana masing-masing individu dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi untuk mencapai tujuan bersama.secara sederhana komunikais dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Dimana komunikasi selalu erat hubungan nya dengan kultur serta berbagai macam budaya yang ada terutama di dunia kerja. Kultur adalah budaya sedangkan multikultural adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dan berbagai macam budaya yang ada di dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut. Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan, dan tindakan oleh masyarakat suatu negara dari segi etnis, budaya, agama, dan sebagainya. Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari bermacam-macam etnik, bahasa, agama, dan budaya sehingga menjadikannya salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Mulai dari Sabang sampai Merauke telah hidup dan berkembang beraneka ragam adat-istiadat, bahasa daerah, kerajinan, seni, dan lain-lain, yang masing-masing pada akhirnya memperkaya budaya nasional Indonesia. Kebenaran dari pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultur maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Ada sekitar 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda (Ainul Yakin, 2005:4). Diperkirakan bahwa pada pertengahan 1980-an, sekitar 82.2% penduduk terdiri dari 14 kelompok etnik utama dengan anggota lebih dari satu juta orang. Ada sekitar 99.4% penduduknya adalah penganut lima agama besar di dunia. Islam kurang lebih 86,9%, Protestan 6,5%, Katholik, 3,15%, Hindu 1%, dan Budha 0,6% (Kamanto S., 2004). 1
2 Para leluhur bangsa ini telah memberi contoh yang baik ketika awal berdirinya republik ini, betapa mereka mampu menyatukan diri dan meletakkan kesukuan mereka dan melebur dalam Bhineka Tunggal Ika demi menggapai tujuan bangsa yang dicita-citakan bersama. Ketika dunia memasuki abad ke 21, kontak langsung dengan orang lain berbeda dalam lingkungan, sekolah, dan tempat kerja merupakan bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Kontak langsung dengan orang beragam budaya berkat saling terkait ekonomi dunia, kemajuan di bidang telekomunikasi dan teknologi, peningkatan perjalanan, dan gerakan di seluruh dunia pekerja imigran. Dengan demikian, menjadi penting di tempat Global Work Place untuk belajar berinteraksi dengan rekan kerja internasional dan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi kompeten dalam komunikasi antar budaya. Interaksi komunikatif dan aspek yang melibatkannya sangat penting di tempat kerja multikultural, karena berada pada intinya. Juga memang memperoleh pengetahuan dan keterampilan akan komunikasi antara budaya merupakan langkah pertama yang diperlukan untuk menjadi warga global abad ke 21. Salah satu contoh Global Work Place adalah Standard Chartered Bank dimana para pekerjanya mempunyai perbedaan latar belakang seperti halnya dalam etnis, kultur, budaya, gender, agama serta tingkat pendidikan. Para pekerja yang mempunyai perbedaan-perbedaan ini harus bisa diintegrasikan dan diadaptasikan dalam ruang lingkup kerja untuk menghasilkan hasil kerja yang baik seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Sedangkan arti dari komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaanperbedaan sosio-ekonomi). Dalam definisi ini dijelaskan bahwa penggolongan kelompok-kelompok budaya yang dimaksud bersifat tidak mutlak, yakni kita dapat memilih satu ciri atau lebih untuk menandai sebuah kelompok yang memiliki budaya yang sama. Mengacu pada keadaan lingkup ruang kerja Standard Chartered Bank Indonesia, penelitian ini menganalis hal-hal apa saja yang ada dalam keberagaman multikultural yang dapat mengakibatkan ketidakharmonisan sesama pekerja dalam ruang lingkup kerja dan hal-hal apa saja yang dilakukan sesama pekerja yang mempunyai keberagaman ini untuk dapat berintegrasi dan beradaptasi di ruang lingkup kerja. Juga hal-hal yang dilakukan oleh Standard
3 Chartered Bank untuk menciptakan situasi yang baik ataupun kondusif bagi para pekerjanya dalam ruang lingkup kerja agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini mengangkat investigasi atau analisis ini dengan topik Analisis KomunikasiMultikutural Dalam Dunia Kerja di Standard Chartered Bank. Sedangkan timbulnya ketidakharmonisan dalam suatu perusahaan yang disebabkan perbedaan-perbedaan keberagaman multikultural seperti masalah komunikasi dapat mempengaruhi hubungan kerja sesama pekerja menjadi kurang baik dan apabila dibiarkan terus-menerus maka akan menimbulkan implikasi yang kurang baik terhadap gairah kerja, motivasi kerja, konsentrasi kerja, dan pada akhirnya akan membawa dampak negatif terhadap perusahaan tersebut. 1.2. Fokus Penelitian Adapun rumusan masalah yang akan di investigasi atau di analisis yaitu: Bagaimana kebudayaan, etnis, agama, tingkat pendidikan, kelas sosial, ekonomi, dan sebagainya di Standard Chartered Bank Indonesia secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik; serta hal-hal apakah yang dilakukan oleh perusahaan menghadapi perbedaan budayaatau kultur dalam ruang lingkup kerja? 1.3. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana para pekerja di ruang lingkup kerja beradaptasi terhadap sesama yang mempunyai perbedaan budaya? 2. Hal-hal apakah dalam keberagaman budaya yang dapat menyebabkan situasi tidak kondusif atau ketidakharmonisan dalam ruang lingkup kerja? 3. Hal-hal apakah yang terpengaruh jika terjadi situasi tidak kondusif dalam ruang lingkup kerja yang disebabkan oleh perbedaan budaya antara sesama pekerja? 4. Hal-hal apakah yang dilakukan oleh perusahaan menghadapi perbedaan budaya dalam ruang lingkup kerja?
4 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana para pekerja di ruang lingkup kerja beradaptasi terhadap sesama yang mempunyai perbedaan budaya. 2. Untuk mengetahui hal-hal apakah dalam keberagaman budaya yang dapat menyebabkan situasi tidak kondusif atau ketidakharmonisan dalam ruang lingkup kerja. 3. Untuk mengetahui hal-hal apakah yang terpengaruh jika terjadi situasi tidak kondusif dalam ruang lingkup kerja yang disebabkan oleh perbedaan budaya antara sesama pekerja. 4. Untuk mengetahui hal-hal apakah yang dilakukan oleh perusahaan menghadapi perbedaan budaya dalam ruang lingkup kerja? 1.4.2. Manfaat 1.4.2.1. Manfaat Akademis Penelitian analisis komunikasi multikultural atau komunikasi antar budaya dalam dunia kerja di Standard Chartered Bank ini adalah supaya penelitian ini dapat dipelajari dan diterapkan di dunia akademis yang juga bersifat multikultural (seperti universitas, sekolah, tempat kursus, dan tempat pendidikan lainnya). Dimana situasi ruang lingkup kerja multikultural biasanya mempunyai tuntutan yang lebih tinggi bagi para individu yang ada untuk dapat beradaptasi dibandingkan di dunia akademis. Juga adanya beberapa keahlian yang diperlukan baik dunia kerja serta di dunia akademis seperti kerjasama di dalam sebuah tim serta di dalam keahlian ini dibutuhkan adaptasi jika anggota-anggota tim tersebut memiliki keberagaman multikultural. 1.4.2.2 Manfaat Praktis Manfaat secara praktis dalam melakukan analisis multikultural dalam dunia kerja di Standard Chartered Bank adalah mempersiapkan calon-calon individu yang akan bekerja di perusahaan yang memiliki keberagaman multikultural.
5 1.4.2.3. Manfaat Masyarakat Manfaat untuk masyarakat dalam melakukan analisis multikultural dalam dunia kerja Standard Chartered Bank adalah memberikan gambaran dan inspirasi secara skala kecil mengenai dimana ruang lingkup kerja multikultural hanya merupakan gambaran skala kecil dibandingkan dengan keberagaman multikultural di Indonesia. Diharapkan masyarakat dapat beradaptasi di lingkungannya yang juga mempunyai keragaman multikultural dengan cara serta proses para individu yang bekerja di ruang lingkup kerja multikultural. 1.5. Sistematika Peneltian BAB I: PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai arti komunikasi antar budaya atau komunikasi multikultural serta apa saja hubungan dengan produktifitas pekerja secara profesional, dan mengapa saya ingin meneliti Komunikasi Multikultural Dalam Dunia Kerja di Standard Chartered Bank Cabang Puri Indah. BAB II: KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi mengenai bagaimana kebudayaan, etnis, agama, tingkat pendidikan, kelas sosial, ekonomi, dan sebagainya di Standard Chartered Bank secara kesuluruhan serta hal-hal apakah yang dilakukan oleh perusahaan menghadapi perbedaan multikultural dalam lingkup kerja. BAB III: METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi mengenai fokus pertanyaan mengenai luasnya pembahasan keberagaman dalam ruang lingkup kerja pada banyaknya perusahaan serta melakukan analisa atau investigasi mendetail di Standard Chartered Bank cabang Puri Indah yang akan dimulai pada Maret 2014 sampai dengan Mei 2014 dengan objek penelitiannnya adalah karyawan yang bekerja pada bagian divisi markerting.
6 BAB IV: HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi mengenai tujuan serta manfaat penelitian, tujuannya mengenai memahami adanya keberagaman multikultural pada ruang lingkup kerja pada perusahaan Standard Chartered Bank cabang Puri Indah serta menganalisa bagaimana perusahaan mengintegrasikan individuindividu di ruang lingkup kerja yang mempunyai keberagaman multikultural untuk mencapai target yang di tentukan. Pada bab ini juga berisi mengenai manfaat dari penelitian secara akademis,praktis dan masyarakat. BAB V: PENUTUP Pada bab penutup yang berisikan simpulan dan saran.pada bab ini menguraikan hasil dari pembahasan yang ada pada pertanyaan penelitian pada perusahaan Standard Chartered Bank Cabang Puri Indah.Dan saransaran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya maupun untuk peningkatan perusahaan Standard Chartered Bank Cabang Puri Indah.