BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013
|
|
- Veronika Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keberadaannya, pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya membaca yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, terlebih dalam menghadapi kemajuan zaman yang sangat pesat dan menuntut kita untuk dapat memiliki pengetahuan yang mumpuni. Membaca adalah jendela dunia dan menjadi jembatan untuk meraih pengetahuan. Sebuah pepatah mengatakan bahwa buku merupakan gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya. Saat ini tidak hanya buku yang menjadi gudang ilmu, tetapi juga berbagai teknologi canggih dapat menjadi sumber ilmu bagi manusia. Akan tetapi, semua gudang ilmu itu harus dibuka dengan satu kunci yaitu membaca. Menurut Tarigan, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Selain itu, membaca bertujuan untuk mencari serta memperoleh informasi yang mencakup isi dan memahami makna bacaan. Tujuan membaca ada beberapa macam diantaranya untuk memperoleh perincian fakta-fakta, memperoleh ide utama, membaca untuk mengetahui susunan cerita, untuk menyimpulkan, dan menilai sesuatu. Kegiatan membaca merupakan hal yang perlu dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pemahan terhadap semua mata pelajaran. Selain memahami isi 1
2 2 bacaan, perserta didik juga perlu mengaplikasikan apa yang telah dia peroleh dari bacaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca yang tidak hanya memahami isi bacaan tetapi juga telah mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari disebut pembaca yang kreatif. Nurhadi (2005:60) berpendapat bahwa tingkat tertinggi dari kemampuan membaca seseorang adalah membaca kreatif. Artinya seorang pembaca yang baik, dalam penerapannya pembaca tidak hanya sekadar menangkap makna tersurat, makna antarbaris, dan makna di balik baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacannya untuk kepentingan sehari-hari. Selama ini tidak semua peserta didik mampu mencapai tingkat pembaca yang kreatif dalam memahami isi bacaan. Padahal membaca kreatif suatu bacaan perlu dilakukan khususnya untuk mendapatkan pemahaman lebih atas apa yang telah dia baca. Selain itu, kegiatan membaca kreatif belum banyak diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Padahal jika melihat dari tujuannya, hal ini sangat penting diterapkan terutama dalam pembelajaran membaca. Pelly (Mahfud, 2009:184) menyatakan bahwa, meskipun setiap warga negara Indonesia berbicara dalam satu bahasa nasional, kenyataannya terdapat 350 kelompok etnis, adat istiadat, dan cara-cara sesuai dengan kondisi lingkungan tertentu. Oleh karena itu, bangsa Indonesia dihadapkan pada persoalan multi budaya. Lalu bagaimana pendidikan membaca dalam masyarakat multi budaya dapat dilakukan dengan baik? Selain itu, apakah latar belakang budaya yang ada di Indonesia akan berpengaruh pada pemahaman membaca peserta didik. Melalui pembelajaran membaca yang berorientasi pada prinsip-prinsip keragaman budaya, diharapkan dapat menjadi alternatif bagi upaya peningkatan pembinaan manusia yang beradab dan bernalar. Untuk memahami sikap dan kebiasaan orang-orang yang memiliki budaya yang berbeda, dapat kita lakukan dengan membaca biografi orang tersebut. Selain
3 3 itu, untuk menciptakan kerukunan dan sikap saling menghormati antar budaya bisa dilakukan dengan cara mengaplikasikan apa yang telah kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, membaca kreatif perlu dilakukan dalam proses pembelajaran membaca pada kelas dengan peserta didik yang memiliki keragaman budaya khususnya dalam pembelajaran membaca teks biografi. Dengan membaca kreatif suatu teks, diharapkan siswa mampu memahami teks lebih luas dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari dan mengaplikasikannya secara fungsional di lingkungan sekolah. Dalam pembelajaran membaca suatu teks, penggunaan strategi, metode dan teknik membaca yang tepat menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk menunjang kemampuan membaca siswa. Penggunaan teknik yang kurang tepat saat pembelajaran membaca diasumsikan menjadi salah satu faktor penentu kurang maksimalnya pencapaian tujuan membaca. Dengan pengggunaan teknik yang tepat dan beragam, tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca yaitu metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) yang diadaptasi dari pendekatan Pembelajaran Kooperatif yaitu metode TPS (Think-Pair-Share). Penggunaan metode BBB dalam kegiatan pembelajaran adalah salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Metode BBB merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan metode BBB ini, siswa diberi lebih banyak waktu untuk berpikir, untuk merespon dan saling membantu (Komalasari, 2011:64). Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan cara siswa berlajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan
4 4 tugas-tugas yang diberikan. Sementara itu, metode BBB atau lebih dikenal dengan istilah TPS (Think-Pairs-Share) dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa sehingga penilaian pun dilakukan berdasarkan kelompok dan bukan secara individu. Melalui metode BBB yang berorientasi pada latar belakang budaya peserta didik yang berbeda, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membaca kreatif peserta didik dalam memahami teks bacaan khususnya teks biografi. Peneliti terdahulu yang pernah melakukan kajian tentang penerapan metode BBB atau TPS (Think-Pair-and Share) adalah Fakhruddin (2010) yang melakukan penelitian dengan judul Efektifitas Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think-Pairs-Share) dalam Pembelajaran Kalimat Efektif (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Pelajaran 2009/2010). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, telah terbukti bahwa metode TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran kalimat efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca ditunjang oleh beberapa faktor yang berkaitan yaitu faktor guru, metode, teknik pembelajaran, kurikulum dan faktor peserta didik sebagai pengguna metode. Selain itu, faktor keragaman budaya dan latar belakang budaya setiap peserta didik juga berpengaruh pada pemahaman bahan bacaan terutama teks yang berkaitan dengan ciri khas budaya masing-masing. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Keefektifan Metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) Berorientasi Multikultur dalam Pembelajaran Membaca Kreatif (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Tahun Ajaran 2012/2013).
5 5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti melihat bahwa masih banyak peserta didik yang belum menyadari pentingnya membaca karena masih beranggapan bahwa lebih baik mendengarkan dari pada membaca. Di samping itu, banyak peserta didik yang hanya membaca tanpa memahami lebih dalam isi bacaan tersebut. Untuk itu, guru harus memberikan pengertian kepada peserta didik bahwa membaca merupakan suatu kegiatan untuk memahami materi atau informasi yang ingin disampaikan penulis. Adapun jika kegiatan membaca telah menjadi budaya di lingkungan sekolah, banyak peserta didik yang belum mampu mengaplikasikan apa yang telah dia baca dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu membaca kreatif suatu teks perlu dilakukan agar ilmu yang diperoleh dapat lebih bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, seringnya belajar secara individu dapat memengaruhi tingkat kualitas belajar siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca adalah metode BBB atau Berpikir-Berpasangan-Berbagi berorientasi multikultur yang merupakan pengembangan dari pendekatan Pembelajaran Kooperatif. Metode ini dapat memberikan variasi dalam pemberian materi pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk meneliti hasil pembelajaran membaca kreatif setelah menggunakan metode BBB (Berpikir- Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur pada siswa kelas VII yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
6 6 C. Batasan Masalah Karena kompleksnya permasalahan, maka masalah dibatasi pada aspek metode, sehingga yang dibahas dalam penelitian ini hanya untuk mengetahui penerapan metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur dalam pembelajaran membaca kreatif pada siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimana latar belakang siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI ditinjau dari segi multikultur? 2) Bagaimana proses pembelajaran membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan metode BBB (Berpikir- Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur? 3) Apakah metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI? 4) Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran membaca kreatif menggunakan metode BBB berorientasi multikultur? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif metode pembelajaran yang berkualitas dalam pembelajaran membaca kreatif untuk para siswa yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Adapun secara rinci, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:
7 7 1) latar belakang siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI ditinjau dari segi multikultur; 2) proses pembelajaran membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan metode BBB (Berpikir-Berpasangan- Berbagi) berorientasi multikultur; 3) keefektifan metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur dalam meningkatkan kemampuan membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI; 4) respons siswa terhadap pembelajaran membaca kreatif menggunakan metode BBB berorientasi multikultur. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini dapat memberi pengetahuan dalam pemilihan metode dan teknik yang tepat dalam pembelajaran membaca. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi guru, dan bagi peserta didik. 1) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai calon pendidik. Selain itu, dapat melatih peneliti untuk lebih teliti dan cermat dalam memilih dan memanfaatkan metode pembelajaran.
8 8 2) Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan pemilihan metode pembelajaran. Selain itu, guru akan lebih cermat dalam menggunakan metode untuk pembelajaran membaca. 3) Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat menarik minat dan motivasi dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca khususnya bagi peserat didik yang memiliki latar belakang yang berbeda. G. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman antara peneliti dengan pembaca dalam memahami penelitian ini, berikut dijelaskan beberapa istilah yang mendasari penelitian ini. 1) Metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dengan menggunakan tiga langkah pembelajaran yaitu berpikir, berpasangan, dan berbagi berlandaskan latar belakang budaya siswa yang berbeda. 2) Membaca kreatif adalah kegiatan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis, kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan dan pola pemikiran baru sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. H. Anggapan Dasar Anggapan dasar penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Membaca kreatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik untuk mengaplikasikan apa yang telah diketahui dalam kehidupan sehari-hari.
9 9 2) Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan variatif akan menarik minat siswa dan memotivasi mereka dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca. 3) Latar belakang budaya yang berbeda dari tiap siswa dapat memengaruhi tingkat pemahaman teks dan rasa saling menghargai antar budaya. I. Hipotesis Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) H 1 : Metode BBB berorientasi multikultur dalam pembelajaran membaca kreatif di SMP Laboratorium Percontohan UPI efektif dalam meningkatkan kemahiran membaca dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 2) H o : Metode BBB berorientasi multikultur dalam pembelajaran membaca kreatif di SMP Laboratorium Percontohan UPI tidak efektif dalam meningkatkan kemahiran membaca dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. J. Struktur Organigrasi Skripsi Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari: Bab I Pendahuluan, bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah ini diteliti, identifikasi masalah dan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Selain itu, pada bab ini dijelaskan pula definisi operasional untuk menghindari kesalahpahaman istilah antara peneliti dan pembaca, anggapan dasar, hipotesis, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, membahas teori-teori atau konsep pembelajaran membaca kreatif serta metode yang digunakan yaitu BBB (Berpikir-Berpasangan- Berbagi) Berorientasi Multikultur. Pada bab ini teori yang dibahas mengenai pendidikan multikultur, mencakup pengertian dan pentingnya pendidikan multikultur di sekolah. Sementara itu, mengenai pembelajaran membaca
10 10 mencakup hakikat membaca, pengertian membaca, jenis-jenis membaca, tujuan membaca serta pembelajaran membaca kreatif. Selain itu, dibahas pula mengenai metode pembelajaran BBB yang mencakup pengertian metode BBB, tujuan program BBB, serta langkah-langkah metode BBB berorientasi multikultur. Bab III Metode Penelitian, membahas mengenai metode dan desain penelitian, subjek penelitian yang mencakup populasi dan sampel, juga teknik pengumpulan data. Selain itu, dibahas pula mengenai teknik pengolahan data, dan instrumen penelitian. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, bab ini menyajikan hasil analisis data dan deskripsi data yang telah diolah berdasarkan metode yang digunakan pada bab III, sehingga menghasilkan pendeskripsian yang berkaitan dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta menyajikan hasil analisis dalam bentuk pembahasan yang menyeluruh berdasarkan teori kajian dan metode penelitan yang digunakan. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak terkait.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan potensi diri manusia dalam berekspresi, menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan menuangkan hasil karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sendiri memiliki kedudukan yang penting serta utama dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya bahasa berlaku sebagai alat komunikasi antara orang satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa. Keterampilan berbahasa mempunyai
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbahasa merupakan kegiatan yang memerlukan keterampilan. Keterampilan berbahasa menurut Zainurrahman (2011, hlm. 2) dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakta yang peneliti temukan di lapangan mengenai pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam pembelajaran berbicara masih kurang optimal. Penggunaan model
Lebih terperinci2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinci2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kegiatan yang tidak bisa terpisahkan dari proses belajar mengajar di kelas. Saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut masyarakatnya untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keterampilan berbahasa (language skills) meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut antara lainnya saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah ditetapkan disetiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan yang ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh siswa, selain keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca di sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN METODE BERPIKIR-BERPASANGAN-BERBAGI BERORIENTASI MULTIKULTUR DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMP
KEEFEKTIFAN METODE BERPIKIRBERPASANGANBERBAGI BERORIENTASI MULTIKULTUR DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMP Arin Rukniyati Anas Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang pokok selain menyimak, berbicara, dan membaca. Melalui menulis akan berjalan hubungan komunikatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa dan pengetahuan kebahasaan. Keterampilan berbahasa mencakup 4
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi, berarti bahasa merupakan alat yang tidak akan pernah lepas dari diri manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai. Keterampilan membaca merupakan proses reseptif yang diperlukan sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa Indonesia, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran yaitu kualitas proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun bersiul
Lebih terperinci2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan proses dan hasil. Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermutu atau berkualitas tinggi. Demikian satu-satunya wadah kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menghadapi kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat dan semakin menyentuh seluruh aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi dan proses belajar dapat terjadi kapan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi kebahasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, melalui pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja (2005:1), menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sindy Marcelina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan berbahasa yang meliputi empat aspek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berlaku selama kurang
Lebih terperinci2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Semi (2007, hlm. 14) menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah keterampilan berbahasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Keterampilan menyimak merupakan dasar keterampilan dalam komunikasi lisan. Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah merupakan turunan dari pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelajaran bahasa Indonesia selain belajar mengenai tata bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalamanya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, untuk menyampaikan pesan dari sesorang kepada orang lain, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Pada fungsi ini bahasa menjadi penarik yang mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia memiliki satuan pendidikan berupa kurikulum. Armstrong, dkk (2009, hlm. 172) menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan yang lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam ruang lingkup kebahasaan secara umum terdiri atas empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah memotivasi dan memberikan fasilitas kepada peserta didik agar dapat belajar sendiri. Akan tetapi, proses pembelajaran tersebut nyatanya sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinci2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH
1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan berbahasa. Keempat jenis keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dalam konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam kehidupan. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi. Tarigan (2008 : 11) menjelaskan, bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia, karena pendidikan merupakan salah satu wujud nyata dalam peningkatan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai oleh siswa. Sekilas kompetensi menulis itu tampak mudah tapi jika diteliti lebih dalam lagi kompentensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan membahas latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan, manfaat dari penelitian dan sistematika penulisan. A. Latar Belakang Terampil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V MADRASYAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH TEMPURSARI, NGAWEN, KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan implementasi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mencerdaskan bangsa. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu pepatah Membaca adalah Jendela Dunia sudah sangat sering
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu pepatah Membaca adalah Jendela Dunia sudah sangat sering didengungkan. Media massa selalu memuat tentang minat membaca, terutama minat membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh siswa. Melalui menulis siswa bisa mengekspresikan kekayaan ilmu, pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan berusaha meningkatkan kualitas guru melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa SMA Santo Carolus Surabaya. Di sekolah ini siswa cenderung susah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika, khususnya siswa SMA Santo Carolus Surabaya. Di sekolah ini siswa cenderung susah untuk menganalisis soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca salah satu keterampilan yang penting di kehidupan karena kreatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas hasil pendidikan Tingkat Menengah Pertama sebagai program pendidikan dasar di Indonesia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra. Kedua hal tersebut memiliki empat aspek masing-masing diantaranya membaca, menulis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan bersaing dengan negara negara lainnya. Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan cara, perbuatan atau proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan menulis, sesuai dengan proses pemerolehannya merupakan keterampilan yang paling akhir dan masih dipandang sulit dan kompleks oleh sebagian besar siswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca memegang peranan yang sangat penting untuk pemerolehan pengetahuan. Nurgiyantoro mengungkapkan (2001:247), dalam dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak akan lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan tujuan menyampaikan ide,
Lebih terperinci