PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA. PADA KELUARGA Tn. H KHUSUSNYA Tn. H DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN: GASTRITIS DI WILAYAH PUSKESMAS GROGOL I

BAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum

Satuan Acara penyuluhan (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu masalah kesehatan yang kita hadapi sekarang ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak,

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGETAHUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN GASTRITIS

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN

Dewi Karwati 1) Nur lina, SKM, M.Kes dan Kiki Korneliani, SKM, M.Kes 2)

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

Jurnal Kesehatan Kartika 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

GAMBARAN KEJADIAN GASTRITIS DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN JENIS GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS BONE-BONE KECAMATAN BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jalan, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Jumlah seluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

PENGETAHUAN TENTANG POLA MAKAN YANG BENAR DAN SIKAP DALAM MENCEGAH KEKAMBUAHAN GASTRITIS KRONIS. Di Wilayah Kerja Puskesmas Mlarak, Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar sekitar 1,8-2,1 juta

BAB V PEMBAHASAN. menjadi salah satu penyebab sindrom dispepsia (Anggita, 2012).

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

ASUHAN KEPERAW RSUD. Disusun Oleh : J ATAN FAKULTAS

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TIMBULNYA GASTRITIS PADA PASIEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEDICAL CENTER (UMC)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

Evangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT. Nasrul Hadi Purwanto

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

DAFTAR PUSTAKA Jakarta di akses pada tanggal 28 Mei Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. paling mengangguan kesehatan dan sering dijumpai di klinik karena diagnosanya

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa. Gastritis atau dikenal dengan sakit maag merupakan. oleh faktor iritasi dan infeksi (Rahma, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehatnya, khususnya pada pola makannya sehari-hari.

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN

PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA SISWA DI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO ROSI HERDIANTO SUBJECT: Perilaku, Gastritis, Siswa

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. suksesnya sistem kesehatan adalah pelaksanaan pelayanan kefarmasian (Hermawati, kepada pasien yang membutuhkan (Menkes RI, 2014).

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

BAB 1 PENDAHULUAN. pada setiap individu (Schmidt-Martin dan Quigley, 2011; Mahadeva et al., 2012).

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD DR. R.

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012

BAB I PENDAHULUAN. penyebab mikrobiologi (Cristin Hancock, 2003). Gastroentritis adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : NOLDI DANIAL NDUN NPM :

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

Transkripsi:

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir, M.Kep. Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UN PGRI Kediri muhammadmudzakkir@yahoo.co.id ABSTRAK Penyakit Gastritis (maag) adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mokosa lambung, peradangan atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Pengetahuan yang rendah dapat mempengaruhi peningkatan jumlah penderita penyakit gastritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang penyakit gastritis di RSUD Gambiran kota Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, teknik sampling yang digunakan adalah concecutif sampling, populasi penelitian pasien gastritis di RSUD gambiran kota Kediri dengan jumlah 26 orang dan instrument yang digunakan kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 62% responden. Gambaran pengetahuan pasien gastritis di RSUD gambiran kota Kediri sebagian besar berpengetahuan cukup, dapat disebabkan oleh Usia yang semakin bertambah dapat mempengaruhi pasien dalam memperoleh pengetahuan, tingkat pendidikan dan informasi yang diterima dari media juga dapat mendukung dalam pengetahuan seseorang. Diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gastritis memperhatikan tingkat pengetahuan sehingga mengurangi terjadinya kekambuhan, dianjurkan juga mengaikan dengan factor penyebab gastritis. Kata kunci : Pengetahuan, Penyakit Gastritis PENDAHULUAN Derajat kesehatan masyarakat yang semakin meningkat, banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan penting ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyakit gastritis yang dikenal dengan sakit maag atau sakit ulu hati yang banyak dikeluhkan masyarakat dan paling banyak dibagian gastroenterology (Mustakim, 2009). Menurut Herlan (2009), menyatakan Gastritis bukanlah penyakit tunggal tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi bakteri yang dapat mengakibatkan borok 27

lambung yaitu Helicobacter Pylori. Dari tahun ke tahun jumlah penderita gastritis meningkat dikarenakan pola hidup (perilaku) yang salah, nutrisi yang salah dan istirahat yang kurang, Dari sebab itu saya mengambil masalah ini, Saya ingin mengetahui pengetahuan dari setiap penderita gastritis. Pengetahuan klien yang masih rendah akan mempengaruhi dalam peningkatan jumlah penderita gastritis. Penyakit gastritis masih tetap merupakan masalah kesehatan dalam masyarakat yaitu dari segi kesehatan, didunia diperkirakan lebih dari 1,7 miliar (Budiana,2009). Di Indonesia Menurut (Maulidiyah dan Unum,2009) mengatakan sebanyak 91,6% penderita gastritis terutama di Denpasar 46%, di Medan 45,6%. Sedangkan di Jawa Timur dikota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar 31,2% dan di Kediri sebesar 86%. Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita gastritis antara pria dan wanita ternyata gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia (Herlan,2009). Berdasarkan dari pengambilan data di RSUD Gambiran Kota Kediri dari tahun 2012 sebanyak 123 penderita, tahun 2013 sebanyak 93 penderita dan 2014 sebanyak 156 penderita (RSUD Gambiran,2014). Sedangkan melalui studi pendahuluan pada tanggal 20 September 2014 melalui 5 orang penderita gastritis 3 orang yang tahu tentang penyakit gastritis, penyebab dan tanda dan gejala gastritis sedangkan 2 orang mengatakan belum tahu penyebab, tanda dan gejala serta pencegahannya. Adanya infeksi Helicobacter Pylori berdampak pada tingginya kejadian gastritis. Gastritis terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam HCL) dan pepsi, erosi yang terkait dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam pepsi atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mucus cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap HCL. Seseorang mungkin mengalami gastritis karena 2 faktor yaitu hipersekresi asam pepsin dan kelemahan barier mukosa lambung. Pada gastritis akut terdapat gangguan keseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensive yang berperan dalam menimbulkan lesi atau luka pada mukosa lambung. Faktor agresif tersebut HCL, pepsin, asam empedu, infeksi, virus, bakteri, dan bahan korosif (asam dan basa kuat). Sedangkan faktor defensive adalah mukosa lambung dan mikro sirkulasi. Dalam keadaan normal faktor defensive dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak menimbulkan kelainan patologis pada lambung, jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah dan akan terjadi gangguan nutrisi ciran dan elektrolit, jika mucus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri perut dan 28

hypovolemik, gangguan pada mukosa inilah yang menyebabkan gastritis sampai pada komplikasinya. (Marylin,2006). Pengetahuan yang kurang dari semua penderita gastritis dan selalu mengabaikan penyakit gastritis yang dianggap tidak terlalu penting untuk diatasi sehingga berdampak pada gastritis kronis dan sulit untuk disembuhkan. Untuk menurunkan angka penderita gastritis dibutuhkan peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam mengkonsumsi makanan dan memeriksakan diri kedokter atau dengan cara menghindari alkohol, menghindari makanan berbumbu, tidak merokok, makan secara benar atau teratur, olahraga secara teratur, mengendalikan stress, atau dengan mengganti obat penghilang nyeri (Budiana,2009). Tujuan penelitian ini ada;ah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Gastritis Di RSUD Gambiran Kota Kediri. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai data dan masukan mengenai pengetahuan tentang penyakit gastritis atau maag sehingga peneliti dapat memberikan pendidikan tentang penyakit gastritis pada pasien dan keluarganya juga sebagai bahan informasi tentang gambaran pengetahuan pasien tentang penyakit gastritis. METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah suatu yang vital dalam penelitian, yang memungkinkan, memaksimalkan suatu yang bisa mempengaruhi validity suatu hasil. Desain penelitian sebagai petunjuk penelitian dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai tujuan atau menjawab pertanyaan. (Nursalam, 2006). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah yang terjadi (Alimul, Aziz, 2007). Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 11-16 Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita gastritis di RSUD gambiran kota Kediri. Penelitian ini menggunakan consecutive sampling dengan criteria sampel sebagai berikut : 1. Pasien yang baru datang ke RSUD Gambiran kota kediri yang di diagnosa gastritis. 2. Pasien lama atau pasien dengan diagnose medis gastritis yang sudah beberapa kali datang ke RSUD gambiran kota Kediri. 3. Bersedia menjadi responden dalam penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. 29

Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden berdasarkan usia Tabel 1 Distribusi data responden berdasarkan usia pada pasien gastritis di RSUD Gambiran Kota Kediri bulan Desember 2014. No Usia (Tahun) Jumlah Responden Persen(%) 1 20-30 8 31 2 31-40 4 15 3 41-50 12 46 4 51-60 2 8 Jumlah 26 100 Sumber: Kuesioner pada bulan Desember 2014 Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa hampir setengahnya berusia 20-30 tahun 46%. b. Karakteristi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi data responden berdasarkan jenis kelamin pada pasien gastritis di RSUD Gambiran kota Kediri Bulan Desember 2014. No Jenis Kelamin Responden Persentase (%) 1 Laki-laki 16 38 2 Perempuan 16 62 Jumlah 26 100 Sumber: Kuesioner pada bulan Desember 2014 Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (62%) 30

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 3 Distribusi data responden berdasarkan tingkat pendidikan pada di RSUD Gambiran Kota Kediri bulan Desember 2014. No Pendidikan Jumlah Responden Persen(%) 1 SD 6 23 2 SLTP 4 16 3 SLTA 12 46 4 Akademi 4 15 Jumlah 26 100 Sumber: Kuesioner pada bulan Desember 2014 pasien gastritis Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hampir setengahnya (46%) responden berpendidikan SLTA. d. Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang penyakit Gastritis Di RSUD Gambiran Kota Kediri Bulan Desember 2014. Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan gambaran pengetahuan pasien tentang penyakit gastritis di RSUD gambiran kota Kediri bulan Desember 2014. No Pengetahuan Responden Persentase (%) 1 Baik 0 0 2 Cukup 16 62 3 Kurang 10 38 Jumlah 13 100 Sumber : Kuesioner bulan Desember 2014 Berdasarkan Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa lebih dari lima puluh persen (62%) responden mempunyai pengetahuan cukup. 31

Pembahasan a. Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Gastritis. Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan pasien tentang penyakit gastritis menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden mempunyai pengetahuan cukup (62%) responden. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini mencakup mengingat kembali sesuatu dengan spesifik dari seluruh bahan atau merangsang yang telah diterima. Pengetahuan adalah manfaat hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengamatan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan terjadi melalui panca indra manusia yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa (Notoadmodjo, 2006). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju arah suatu cita-cita tertentu (Nursalam, 2001). Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan kabar atau berita tentang keseluruhan makna yang menunjang amanat (Nursalam, 2006). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (62%) berpengetahuan cukup. Ini dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki responden yaitu SLTA, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi yang diterima baik dari orang lain dan media juga mudah sehingga dapat mendukung dalam pengetahuan seseorang. Simpulan dan Saran a. Simpulan Gambaran pengetahuan pasien tentang penyakit gastritis di RSUD gambiran kota Kediri lebih dari lima puluh persen (62%) mempunyai pengetahuan cukup. b. Saran 1. Bagi peneliti Perlu dikaitkan lebih lanjut tentang keterkaitan pengetahuan dengan factor tejadinya kekambuhan pada pasien gastritis. 32

2. Bagi Petugas Kesehatan Dapat digunakan sebagai data dan masukakan mengenai pengetahuan tentang penyakit gastritis dalam memberikan asuhan keperawatan. 3. Bagi pasien gasteritis Penelitian ini diharapkan bagi responden dapat memtifasi dirinya meningkatkan pengetahuan tentang gastritis untuk mengurangi kekambuhan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedeur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Andrian,M.(2009).Gastritis-2.http://www.keperawatankomunitas.blogspot.com. diunduh tanggal 18 Agustus 2014 jam 11.00 WIB Budiarto, (2009). Biostatistik untuk Kedokteran Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Brunner, dan Sudart. ( 2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,Vol.2, Edisi 8.Jakarta:EGC Carpenito, L.J. (2009). Rencana Askep dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2. Jakarta:EGC Darmojo, R.B. dan Martono, H. (2006), Buku ajar Geriatri, Edisi 2, Balai penerbit. Jakarta :FKUI Depkes, RI. (2008). Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gastritis. Jakarta: Depkes RI Mansjoer, et all. (2007). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I, Medikal Euskulapius. Jakarta: EGC Marylin, Et.Al. (2001), Rencana Asuhan Keperawatan Tentang Gambaran Pengetahuan Tentang Gastritis. Jakarta: EGC 33

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Price, SA. dan Lorraine, M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1, Edisi IV. Jakarta: EGC 34