Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

Transkripsi

1 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUANG NIFAS RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Purnamawati*, Istiqomah 1, Siti Hateriah 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi Penulis. Telepon: , E- mail : rinapurnawati874@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Data di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada bulan Januari-Februari 2016 dari 310 ibu yang melahirkan secara spontan dengan luka perineum sebanyak 55 ibu dan tidak mengalami luka perineum sebanyak 255 ibu. Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum pada masa nifas di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Metode : Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode deskriptif dengan populasi ibu nifas yang berada di ruang nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh selama 2 bulan yaitu pada bulan Januari- Februari 2016 yaitu 310 orang ibu nifas, teknik pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling, dengan sampel sebanyak 31 orang ibu nifas dengan menggunakan analisis univariat. Hasil Peneitian : Menunjukkan dari 31 ibu nifas, pengetahuan ibu tentang perawatan luka perineum dengan pengetahuan Baik (29,03 %), Cukup (22,58 %), Kurang (48,39 %). Kemudian sikap ibu tentang perawatan luka perineum dengan sikap Sesuai (100 %), dan Tidak Sesuai (0 %). Simpulan : Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum kurang tetapi sikap yang dimiliki oleh ibu nifas sesuai. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Nifas, Perawatan PENDAHULUAN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinan sering kali mengakibatkan robekan jalan lahir, baik pada primigravida maupun pada multigravida dengan perineum yang kaku. Untuk mengendalikan robekan perineum spontan maka dilakukan episiotomi sehingga mengurangi rasa nyeri dan menjamin agar luka teratur (Manuaba, 2002). Berdasarkan data yang didapatkan dari RB Harapan Bunda, Demak pada bulan 1

2 maupun non akut, baik telah diperbaiki atau belum, dapat menjadi masalah ginekologis dikemudian hari. Kerusakan pada penyokong panggul biasanya segera terlihat dan diperbaiki setelah persalinan. Januari-Oktober 2011 sebanyak 125 persalinan dengan 87 persalinan normal dan 38 rujukan. Masa Nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil dan kirakira berlangsung selama 6 minggu. Luka laserasi jalan lahir biasanya Kebanyakan robekan pada perineum terjadi sewaktu melahirkan dan penanganannya merupakan masalah kebidanan. Robekan terdapat sedikit jaringan yang hilang karena luka ini hasil tindakan episiotomi atau laserasi. Pada kenyataan fase-fase perawatan akan perineum dibagi atas empat tingkat/derajat, tergantung pada beberapa faktor termasuk yaitu derajat I (robekan terjadi h anya pada mukosa vagina, fourchet posterior dan juga kulit perineum), derajat II (robekan mengenai mukosa vagina, fourchet posterior, kulit dan otot perineum), derajat III (robekan mengenai mukosa vagina, fourchet posterior, kulit perineum, otot-otot perineum, otot sphincter ani eksternal), derajat IV (robekan mengenai mukosa vagina, fourchet posterior, kulit perineum, otot-otot perineum, otot sphincter ani eksternal dan juga dinding rektum anterior). Robekan terjadi bisa karena robekan spontan bisa juga karena tindakan episiotomi. Beberapa cidera jaringan penyokong, baik cidera akut ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien, cara perawatan luka perineum yang tepat dan bantuan ataupun intervensi dari luar yang ditujukan dalam rangka mendukung perawatan. Menurut Suwiyoga (2004) akibat perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokhea dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kencing ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung 2

3 kencing maupun infeksi pada jalan lahir. Infeksi tidak hanya menghambat proses perawatan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka. Perawatan luka perineum yang dimaksudkan disini adalah rupture dan episiotomi. Perawatan luka perineum sangat penting bagi ibu nifas, dimana dapat mencegah terjadinya infeksi pada minimal 3 kali sehari, makan-makanan yang bergizi (mengandung protein tinggi) yang bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum, dan menganjurkan ibu untuk mobilisasi. Berdasarkan data pada bulan Januari- Desember 2010 di RSUD Sleman Yogyakarta sebanyak 879 ibu menjalani persalinan spontan dengan luka perineum. Menurut data tahun 2010 di RSIA Bunda Arif Purwekerto saat nifas, mencegah terjadinya komplikasi menyatakan bahwa jumlah ibu bersalin dari 252 pada saat nifas, bahkan dapat mencegah mengakibatkan kematian pada ibu nifas. Pada saat ibu dirawat di rumah sakit penatalaksanaan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti vulva hygiene, menganjurkan untuk mobilisasi, mengalami bersalin spontan dengan luka perineum sebanyak 169 orang (67,1%) dan tidak mengalami luka perineum sebanyak 83 orang (32,9%). Berdasarkan studi pendahuluan pada menganjurkan ibu untuk selalu mengganti tanggal 11 April 2016 di Ruang Nifas RSUD pembalut minimal 3 kali sehari, makanmakanan yang bergizi (mengandung protein tinggi) yang bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum. Dan apabila di rumah penatalaksanaan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti memberikan salep, menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada bulan Januari-Februari 2016 dari 310 ibu yang melahirkan secara spontan dengan luka perineum sebanyak 55 ibu dan tidak mengalami luka perineum sebanyak 255 ibu. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian 3

4 tentang Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Variabel dalam penelitian ini adalah Ibu Nifas Tentang Perawatan Di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Tujuan penelitian Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu nifas yang berada di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin berjumlah 310 orang pada bulan Januari- perineum pada masa nifas di Ruang Nifas Februari 2016 sebanyak 55 orang yang RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. mengalami luka perineum. Teknik pengambilan BAHAN DAN METODE sampel yang digunakan adalah aksidental Lokasi penelitian yang digunakan sebagai tempat penelitian yaitu di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Sasaran dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang melahirkan secara pervaginam dan berada di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin pada bulan Mei Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. sampling. Arikunto (2010) berpendapat bahwa untuk sekedar rancangan maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, tergantung dari kemampuan peneliti (waktu, tenaga, dan dana), besarnya wilayah pengamatan dari suatu subjek, dan besar kecilnya risiko yang akan ditanggung oleh peneliti, sehingga banyaknya sampel yang akan digunakan untuk penelitian sebanyak 31 orang pada bulan Januari-Februari

5 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan seperti langkah-langkah berikut : pengumpulan data (editing, coding, tabulating, data entry, cleaning) dan menggunakan analisis univariat. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS UNIVARIAT Hasil penelitian yang diperoleh pada tanggal 19 Mei-23 Mei Analisis Isi Kuesioner Tabel 1 Distribusi Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden tentang Perawatan No Indikator Frekuensi % 1 Pengertian 14 45,16 2 Tujuan dari Perawatan Luka Perineum 8 25,80 3 Penatalaksanaan dari Perawatan 8 25,80 4 Cara Perawatan 20 64,51 5 Cara Perawatan 13 41,93 6 Perawatan 18 58,06 7 Perawatan 13 41,93 8 Penatalaksanaan dari Perawatan 14 45,16 9 Faktor Perawatan 7 22,58 10 Efek dari Perawatan Luka Perineum 5 16,12 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang jumlah responden yang menjawab soal salah terbanyak yaitu pada soal nomor 4 yaitu 20 orang (64,51 %) dan responden yang menjawab soal salah terendah yaitu pada soal nomor 10 yaitu 5 orang (16,12 %). Tabel 2 Distribusi Hasil Kuesioner Sikap Responden tentang Perawatan No Indikator Frekuensi % 1 Manfaat Perawatan 2 6,45 2 Cara Perawatan 3 9,67 3 Cara dari Perawatan 1 3,22 4 Cara Perawatan 9 29,03 5 Makanan yang Membantu Proses Perawatan 1 3,22 6 Cara Perawatan 7 22,58 7 Pantang makan pada Perawatan 27 87,09 8 Penatalaksanaan dari Perawatan 10 32,25 9 Makanan yang sesuai untuk 2 6,45 Perawatan 10 Efek dari Perawatan 3 9,67 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 31 orang, responden yang diidentifikasi berdasarkan hasil kuesioner sikap didapatkan hasil yaitu dengan jumlah responden yang menjawab soal salah terbanyak yaitu pada soal nomor 7 yaitu 27 orang (87,09 %) dan responden yang menjawab soal salah terendah yaitu pada soal nomor 3 dan 5 yaitu 2 orang (6,44 %). berjumlah 31 orang, responden yang diidentifikasi berdasarkan hasil kuesioner pengetahuan didapatkan hasil yaitu dengan 5

6 2. Pengetahuan Responden tentang Perawatan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan maka diperoleh hasil dari responden yang berjumlah 31 orang adalah sebagai berikut : Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Nifas No Pengetahuan Frekuensi % 1 Baik 9 29,03 2 Cukup 7 22,58 3 Kurang 15 48,39 Jumlah Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 31 orang, responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 9 orang (29,03 %), responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 7 orang (22,58 %), responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (48,39 %). 3. Sikap Responden tentang Perawatan Luka Perineum Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan maka diperoleh hasil dari responden yang berjumlah 31 orang adalah sebagai berikut : Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Nifas No Sikap Frekuensi % 1 Sesuai Tidak Sesuai 0 0 Jumlah Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 31 orang, responden yang memiliki sikap yang sesuai sebanyak 31 orang (100 %), responden yang memiliki sikap yang tidak sesuai sebanyak 0 orang (0 %). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan yang dilakukan pada tanggal 19 Mei Mei 2016 di RSUD Dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin dengan jumlah sampel 31 orang responden ibu nifas yang dilihat dari pengetahuan dan sikap. Didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan 6

7 Hasil penelitian dari 31 responden ibu nifas di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin didapatkan bahwa pengetahuan yang dimiliki ibu nifas tentang perawatan luka perineum terbanyak yaitu responden yang berpengetahuan kurang yaitu 15 orang (48,39 %) dan responden yang berpengetahuan cukup yaitu 7 orang (22,58 %), dan responden yang berpengetahuan baik yaitu 9 orang (29,03 %). Berdasarkan hasil analisa isi kuesioner pengetahuan didapatkan dari keseluruhan responden yang berjumlah 31 orang, jumlah responden yang menjawab soal salah terbanyak yaitu pada soal nomor 4 dengan pokok bahasan soal Cara yang baik untuk membersihkan kemaluan ibu yaitu 20 orang (64,51 %) dan responden yang menjawab soal salah terendah yaitu pada soal nomor 10 dengan pokok bahasan soal Efek apakah yang terjadi bila ibu tidak melakukan perawatan luka dengan baik? yaitu 5 orang (16,12 %). Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rina Handayani (2012) di RSUD Surakarta sebanyak 10% (3 responden) adalah berpengetahuan baik, sedangkan berpengetahuan cukup baik adalah 23 responden (76,7%) dan berpengetahuan kurang baik 4 responden (13,3%). Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu subjek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Notoatmodjo (2010), faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya pendidikan, pengalaman, sosial ekonomi, budaya. Dilihat dari hasil penelitian, maka peneliti berpendapat bahwa perlu usaha untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dari bidan, petugas kesehatan atau kerabat dekat yang sangat dibutuhkan informasi tentang perawatan luka perineum, sehingga perlu adanya upaya promotif untuk semua ibu nifas mulai di 7

8 informasikan sejak setelah melahirkan sampai dengan 6 minggu pada masa nifas dengan melakukan penyuluhan tentang perawatan luka perineum yang tujuan untuk ibu nifas yang mengalami luka perineum baik rupture atau luka episiotomi lebih memahami bagaimana cara merawat daerah yang luka tersebut agar terhindar dari infeksi yang dapat terjadi pada masa nifas. 2. Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum sebagian besar dari 31 responden adalah termasuk dalam sesuai yaitu 31 orang (100 %), sedangkan responden yang termasuk dalam tidak sesuai yaitu 0 orang (0 %). Dan didapatkan hasil berdasarkan analisa isi kuesioner sikap didapatkan hasil yaitu dari keseluruhan responden yang berjumlah 31 orang, jumlah responden yang menjawab soal salah terbanyak yaitu pada soal nomor 7 dengan responden yang menjawab soal salah terendah yaitu pada soal nomor 3 dengan soal Melakukan perawatan robekan jalan lahir di daerah kemaluan harus dilakukan setiap hari karena untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan 5 dengan soal Ibu nifas sebaiknya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gizi yaitu 2 orang (6,44 %). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003). Banyak faktor yang mempengaruhi sikap, Notoatmodjo (2003) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media massa, dan faktor emosional. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan tidak mempengaruhi sikap soal Ibu nifas sebaiknya memilih-milih ibu, dimana pengetahuan ibu nifas masih makanan agar dalam proses penyembuhan luka tidak terhambat yaitu 27 orang (87,09 %) dan kurang tetapi sikapnya sesuai dalam perawatan luka perineum. Karena dalam hal ini ada faktor- 8

9 faktor lain yang mempengaruhi, seperti hal nya pengalaman ibu dari kehamilan sebelumnya atau dari keluarga yang dianggap penting seperti Nenek. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada ibu Istiqomah, SST., M. Kes, selaku Pembimbing I, ibu Siti Hateriah, S Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Riyanto, A Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Suwiyoga Faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Kom, selaku Pembimbing II, dan bapak Bagus Rahmat Santoso, Ns., M. Kep selaku Penguji yang telah memberikn bimbingan, arahan, dan masukkan dari awal penyusunan sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Serta semua karyawan di Ruang Nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Cara Pengukuran Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta. Farel Cara Perawatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Iskani Cara mengukur sikap model Guttman. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo Pengertian Kerangka Konsep. Jakarta: Rineka Cipta. 9